Share

Bab 2207

Penulis: Arif
Ketiga pria yang berada di samping Andrian juga terkejut dan segera memapah Andrian. Pemuda buruk rupa itu menunjuk Thalia, lalu melihat tangan di tanah dan berteriak dengan marah.

"Kamu tahu siapa dia? Dia ini putra dari Menteri Ritus, kamu sudah membuat masalah besar. Dasar wanita berengsek, berani-beraninya melukai Tuan Andrian. Jangan harap bisa keluar dari ibu kota hidup-hidup!"

Orang-orang yang menyaksikan kejadian itu juga terkejut, tetapi mereka lebih merasa puas. Anak-anak orang kaya ini memang harus diberi pelajaran. Jika tidak, orang-orang itu benar-benar tidak tahu batasan.

Thalia mendengus. Dia mengelap noda darah di pisau dengan pakaian dan terus mendekati keempat pria itu. "Aku nggak peduli siapa ayahnya. Aku hanya tahu dia sudah menggangguku, jadi ini akibatnya. Kalian semua juga nggak akan lolos dari balasan kalian. Setiap orang harus bertanggung jawab atas tindakannya."

Setelah mengatakan itu, terlihat Thalia segera bergerak ke depan keempat pria itu. Setiap kali dia
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2208

    "Sekarang kamu sudah menjadi pahlawan di mata semua orang. Kalau tadi aku yang turun tangan, apa kamu masih bisa merasakan kemuliaan seperti ini?"Thalia memelototi Wira karena merasa Wira ini hanya membela dirinya saja. Mana ada suami yang membiarkan istrinya yang turun tangan menangani masalahnya sendiri."Malas berdebat denganmu! Kalau kelak ada orang yang menggangguku dan kamu hanya menonton dari samping lagi, aku nggak akan melayangkan tinjuku pada mereka. Tapi, akan jatuh ke kepalamu!" kata Thalia dengan marah.Wira tersenyum dan menganggukkan kepala. "Baiklah. Hanya kali ini saja, nggak akan terulang lagi."Keduanya segera berjalan-jalan dengan santai lagi di jalanan. Mereka melihat barang-barang baru dan mencicipi berbagai makan enak dengan sangat bahagia.Namun, ada yang bersuka cita dan ada juga yang bersedih. Saat Wira dan Thalia sedang bersantai di jalanan, Andrian dan yang lainnya sudah kembali ke rumah mereka dan berita itu segera tersebar. Menteri Ritus Bilal yang awalny

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2209

    "Sampah! Benar-benar sampah yang nggak berguna!" Setelah memaki-maki, Bilal langsung melempar cangkir di tangannya ke lantai hingga pengurus rumah dan yang lainnya segera datang."Segera cari jejak kedua orang itu. Nggak peduli siapa pun itu, mereka harus membayar harganya. Beraninya melukai putraku, aku nggak akan membiarkannya begitu saja."Pengurus rumah segera merespons dan langsung pergi."Bawa aku pergi melihat anak durhaka itu," kata Bilal lagi, lalu keluar dari aula utama bersama dengan Anissa.Pada saat yang bersamaan, Wira dan Thalia sudah berkeliling di jalanan selama dua jam. Hanya makan di beberapa warung pinggir jalan saja, mereka sudah kenyang. Mereka masih belum puas, tetapi sayangnya, perut mereka sudah tidak bisa menampung makanan lagi.Thalia menghela napas. "Kalau aku tahu ada begitu banyak makanan lezat di jalanan, makan malam tadi aku harusnya nggak makan sebanyak itu.""Lagi pula, kita masih akan tinggal di sini selama beberapa hari lagi, paling-paling besok kita

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2210

    Meskipun orang-orang itu adalah pejabat tinggi, mereka juga harus mempertimbangkan kemampuan mereka sendiri. Namun, mereka tidak berdaya dan tidak bisa membantu Wira, mereka hanya bisa diam-diam mendoakan yang terbaik untuk Wira dan Thalia.Dalam sekejap, Wira dan Thalia sudah tiba di kediaman Keluarga Pardiyana. Setelah pengurus rumah mengumumkan kedatangan mereka, Bilal sudah berada di aula utama dengan ekspresi yang sangat muram. Sementara itu, Anissa duduk di samping Bilal karena dia ingin melihat siapa orang yang sudah berani melukai putranya.Wira melangkah masuk ke aula utama dengan santai bersama dengan Thalia. Setelah melihat Bilal yang duduk di kursi utama, dia berkata dengan tenang, "Kamu adalah Bilal? Menteri Ritus dari Kerajaan Nuala?""Dari cara bicaramu, sepertinya kamu bukan orang dari Kerajaan Nuala," kata Bilal menatap Wira dengan menyipitkan mata. Meskipun Wira masih muda, dia merasa sepertinya pernah melihat Wira di suatu tempat. Namun, dia tidak bisa mengingatnya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2211

    "Tuan Wira, nggak perlu merepotkan Raja dalam hal ini, 'kan? Mohon Anda berbelas kasih, saya pasti akan mendidik anak saya dengan baik. Bisakah Anda menganggap hal ini selesai di sini saja?" kata Bilal dengan segera.Seorang pejabat yang baru dilantik harus melakukan beberapa hal yang berpengaruh terlebih dahulu untuk menunjukkan bakat dan keberaniannya. Hal ini berlaku untuk semua orang, begitu juga dengan raja. Saat ini, Osman baru saja naik takhta.Mengingat sebelumnya terjadi banyak kekacauan di istana dan banyak pihak yang setia pada Sucipto serta Izhar. Meskipun sekarang Osman sudah memegang kekuasaan penuh, Osman tetap waspada. Tidak ada yang tahu apa yang dilakukan Osman di belakang, sehingga Bilal juga tidak berani menyinggungnya.Sementara itu, Anissa yang berdiri di samping juga tertegun. Dia pikir Wira hanya seorang anak pejabat biasa, tidak mungkin memiliki kemampuan yang besar.Namun, Anissa tidak menyangka Bilal malah mengungkit raja di hadapan Wira dan Wira juga terliha

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2212

    Sekarang Osman sudah datang ke sini, Wira tentu saja tidak bisa mengatakan lebih banyak lagi. Dia pun menyerahkan semua hal selanjutnya untuk ditangani Osman.Osman menganggukkan kepala dan menatap Bilal, lalu berkata dengan dingin, "Segera cabut posisinya sebagai Menteri Ritus. Untuk Andrian, kurung dia di penjara bawah tanah dulu dan serahkan dia pada pengadilan untuk diperiksa."Bilal langsung terduduk di lantai karena pandangannya menjadi gelap dan hampir saja pingsan. Ternyata situasinya lebih buruk daripada yang dia bayangkan."Tuan Wira ...." Bilal langsung menatap Wira, menaruh semua harapannya pada Wira. Di seluruh kerajaan ini, mungkin hanya Wira yang bisa mengubah pemikiran Osman.Mendengar kata itu, Wira terbatuk-batuk.Sementara itu, dua pengawal yang siap untuk membawa pergi Bilal masih berdiri di tempat dan menunggu perintah dari Wira dan Bilal.Wira tersenyum dan berkata, "Masalah ini cukup sampai di sini saja. Meskipun Andrian sudah menyinggungku, aku juga sudah membua

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2213

    "Oh ya. Raja sudah datang ke sini, bagaimana kalau kita berbicara di luar saja? Kebetulan ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu," kata Wira sambil tersenyum.Bilal segera bangkit dan berkata, "Raja dan Tuan Wira sudah datang ke kediamanku, lebih baik kalian berbicara di sini saja. Kalau merasa tempat ini nggak nyaman, ada sebuah taman besar di belakang rumahku. Aku bisa meminta orang untuk menyiapkan beberapa makanan ringan dan teh, nggak akan ada orang yang mengganggu kalian."Dia melakukan ini juga untuk menunjukkan kelebihannya. Putranya tadi sudah melakukan kesalahan yang begitu besar. Jika tidak ada bantuan dari Wira, mungkin sekarang dia sudah dipenjara. Sekarang, posisinya juga sudah terancam di hadapan Osman. Oleh karena itu, dia harus menunjukkan kemampuannya."Kak Wira, bagaimana menurutmu?" Osman tidak langsung menyetujuinya, melainkan menatap ke arah Wira dan bertanya sambil tersenyum.Wira menjawab, "Kalau begitu, maaf sudah merepotkan Tuan Bilal.""Nggak merepotkan.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2214

    Menjadi seorang pengembara dan dikurung cukup lama, bahkan hampir kehilangan nyawanya. Siapa yang bisa menahan semua itu?"Aku nggak sependapat denganmu," kata Wira sambil menggelengkan kepala.Melihat Osman langsung tertegun, Wira melanjutkan, "Izhar adalah orang yang benar-benar berbakat. Dia berbeda dengan Sucipto. Orang ini nggak punya kekuasaan militer, tapi malah mampu untuk menjaga stabilitas negara.""Saat ini kamu baru saja naik takhta, butuh seseorang yang membantumu. Aku merasa dia adalah tangan kanan yang bagus. Kalau kamu bisa mendapat bantuannya, itu akan sangat bermanfaat bagimu. Selain itu, aku sudah meyakinkannya. Asalkan kamu bersedia, dia akan langsung kembali ke sisimu dan kelak nggak akan berani punya niat lain lagi."Wira langsung menyampaikan pemikirannya. Dia juga mempertimbangkan ini untuk kepentingan Osman.Hubungan Wira dengan orang-orang dari Kerajaan Beluana tidak begitu baik dan sebelumnya terus saling berperang. Dia memang tidak takut dengan Kerajaan Belu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2215

    "Kalau begitu, kelak kamu harus sering berhubungan dengan Tuan Wira. Bisa mengenal orang seperti itu akan sangat membantu kariermu," kata Anissa dengan segera, berusaha sebaik mungkin untuk menyenangkan Bilal.Bilal malah mendengus dan berkata, "Apa kamu pikir aku bisa berhubungan dengan Tuan Wira dengan posisiku ini? Kali ini memang benar-benar berkat keberuntungan putra baikmu itu, tapi dia juga membuat kita nyaris kehilangan kepala.""Untungnya, Tuan Wira itu orang yang baik hati, jadi nggak mempermasalahkan hal ini. Kalau kelak melihat Tuan Wira, sebaiknya kita menghindar. Kalau menyinggung orang ini, mungkin akan membawa bencana besar bagi keluarga kita."Kali ini Wira sudah memaafkan Keluarga Pardiyana, tetapi bukan berarti masalah ini akan berakhir begitu saja. Jika suatu saat nanti suasana hati Wira sedang buruk dan kebetulan mereka membuat kesalahan, kemungkinan mereka tetap akan menghadapi nasib yang sama.Bilal tidak berani untuk mengalami kejadian yang sama seperti ini lagi

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status