Semua Bab Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Bab 2091 - Bab 2100

2710 Bab

Bab 2091

Setelah mendengar perintah dari pria dengan bekas luka di wajah, rasa takut di hati semua orang mulai menghilang. Mereka sudah siap untuk mati, meskipun hari ini tidak berhasil membunuh Wira. Mereka sudah masuk ke sarang musuh, mau melarikan diri pun sudah sangat sulit. Lebih baik mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk membunuh Wira terlebih dahulu, lalu memikirkan langkah mereka selanjutnya."Bang bang bang!" Saat orang-orang itu makin mendekat, Wira terus menembak hingga terus terdengar suara tembakan dan satu per satu orang itu tergeletak di tanah. Namun, jumlah musuhnya banyak, sehingga Wira tetap terpojok dengan kepungan mereka."Kamu sudah di ujung tanduk pun masih ingin terus melawan?" kata pria dengan bekas luka di wajah sambil menatap Wira dengan ganas."Hari ini adalah hari kematianmu!" Setelah mengatakan itu, pria dengan bekas luka di wajah itu menarik pedang panjangnya dan segera menyerang Wira, jelas berniat untuk merenggut nyawa Wira."Kling!" Saat pria dengan bekas lu
Baca selengkapnya

Bab 2092

Setelah mengetahui Wira untungnya tidak terluka, hati Biantara baru merasa lega.....Di ibu kota Kerajaan Nuala. Sucipto dan Izhar sedang berdiri di suatu tempat dan tidak tidur selama sepanjang malam karena terus menunggu kabar. Mereka sudah sepakat dan bahkan menganggap Wira sebagai ancaman utama, tentu saja harus menunggu kabar dari bawahan mereka. Sayangnya, ekspresi mereka malah menjadi sangat muram setelah mendapat kabarnya.Izhar mengernyitkan alis dan berbisik, "Gagal? Sebelum mereka berangkat, bukankah kamu bilang padaku mereka semua adalah elite dari pasukanmu? Para ahli terbaik yang selalu berada di sisimu dan pasti nggak akan membuat kesalahan? Tapi sekarang, bukan hanya gagal membunuh Wira, kita juga kehilangan banyak orang.""Kalau Wira tahu kita berhubungan dengan hal ini, mungkin Kerajaan Nuala akan berada dalam posisi yang sangat sulit. Sekarang Raja masih sakit parah dan berbaring di tempat tidur. Kalau Wira benar-benar memimpin pasukannya untuk menyerang kita, hati
Baca selengkapnya

Bab 2093

Di hutan lebat di pegunungan."Siapa di luar?" tanya Wira saat sedang duduk di dalam tenda dan mendengar suara langkah mondar-mandir di luar tenda. Dalam sekejap, dia melihat Bobby yang masuk dari luar."Tuan Bobby? Sekarang sudah larut malam dan banyak hal yang terjadi juga malam ini. Kenapa kamu nggak istirahat lebih awal malah datang ke tempatku ini? Apa ada sesuatu yang ingin dibahas denganku?" kata Wira sambil tersenyum dan berdiri, seolah-olah tidak ada yang terjadi. Ekspresinya pun tetap tenang dan santai.Melihat penampilan Wira yang seperti ini, Bobby diam-diam merasa kagum. Wira ini benar-benar hebat dan mereka memang tidak bisa dibandingkan dengan Wira. Baru saja lolos dari bahaya yang hampir merenggut nyawa, tak disangka Wira sudah tenang dengan begitu cepat dan wajah Wira pun terlihat segar. Perubahan suasana hati Wira ini benar-benar berbeda dari orang biasa. Meskipun Wira sengaja menyembunyikan emosinya, penampilannya ini tetap juga sangat mengagumkan."Tuan Wira, aku da
Baca selengkapnya

Bab 2094

"Jangan meragukan orang yang akan dipekerjakan dan jangan mempekerjakan orang yang dicurigai. Kejadian kali ini mungkin ada hubungannya dengan mereka ...." Kelihatan jelas, Wira sudah mengetahui segalanya, tetapi dia merasa tidak perlu memberi tahu kebenarannya pada Bobby.Bobby juga cerdas, tentu saja tidak berani banyak bertanya. Melihat Wira sudah tidak mencurigai mereka, dia akhirnya merasa lega."Kalau begitu, Tuan beristirahatlah lebih awal. Aku akan pergi dulu agar nggak mengganggu tidur nyenyak Tuan," kata Bobby sambil memberi hormat, lalu segera meninggalkan tenda utama.Wira tetap duduk di kursinya, sepertinya malam ini dia tidak bisa beristirahat dengan baik. Saat tadi sedang berbicara dengan Bobby, dia sudah mendengar suara yang familier dari luar tenda dan sepertinya Biantara sudah datang. Saat ini, dia ingin segera bertemu dengan Biantara dan meminta Biantara untuk menyelidiki kebenaran dari semua kejadian ini agar hatinya bisa tenang."Tuan!"Begitu masuk, Biantara seger
Baca selengkapnya

Bab 2095

"Oh? Langsung katakan saja," kata Wira sambil tersenyum dan menatap Leli.Apakah pembunuhan diam-diam kali ini berhubungan langsung dengan Kerajaan Nuala dan Leli juga terlibat di dalamnya?Tepat pada saat itu, Wira dan Biantara sudah sepakat. Ada orang yang mengatur semua ini di balik layar dan semua pihak yang harusnya terlibat sudah dikecualikan, berarti kejadian kali ini jelas tidak sederhana. Setelah dipikirkan dengan seksama, jelas hal ini tidak terlepas dari orang-orang Kerajaan Nuala.Namun, Wira tidak menyangka Leli juga terlibat dalam kejadian ini. Ini benar-benar membuatnya kecewa. Dia selalu menganggap Leli sebagai teman dan rekannya, bahkan membuatkan senapan khusus untuk Leli. Ikatan persahabatan mereka sudah sangat erat. Dalam sekejap, dia merasa sedih."Aku sudah memeriksa tubuh dan penampilan beberapa orang itu. Berdasarkan penilaianku, mereka pasti orang dari Kerajaan Nuala. Dengan kata lain, kejadian kali ini mungkin ulah dari Sucipto secara diam-diam. Aku harusnya n
Baca selengkapnya

Bab 2096

"Tuan Izhar dan Tuan Sucipto tentu saja mau Pangeran Kecil yang naik takhta. Dengan demikian, mereka bisa mengendalikan Pangeran Kecil. Pangeran Besar memang bijaksana. Kalau dia yang naik takhta, rakyat pasti akan hidup bahagia.""Tapi, sekarang dia sudah remaja. Dia sudah punya pemikiran sendiri, nggak bisa dikendalikan oleh kedua orang itu. Sebelumnya aku sudah mencari tahu. Kedua orang itu sudah berkali-kali mencari Kaisar dan memintanya untuk mewarisi takhta kepada Pangeran Kecil.""Untung saja Kaisar sakit dan nggak sempat mengurus urusan ini. Kalau nggak, harapan keduanya mungkin sudah terkabulkan. Mereka sangat ambisius dan berbahaya!" jelas Leli.Setelah mendengarnya, Wira makin memahami keadaan internal Kerajaan Nuala. Kerajaan Nuala terlihat damai dan memiliki jenderal berbakat, tetapi ternyata tidak sesederhana yang Wira pikirkan."Kalau begitu, kamu butuh bantuan apa dariku?" tanya Wira.Keadaan internal Kerajaan Nuala cukup buruk, bahkan mungkin akan terjadi perubahan bes
Baca selengkapnya

Bab 2097

Karena semuanya sudah jelas, Wira dan Biantara tidak memiliki kecemasan apa pun lagi. Mereka kembali ke kamar masing-masing untuk tidur. Malam ini, mereka akhirnya bisa tidur nyenyak.Setelah langit terang, Wira, Bobby, dan lainnya berpisah. "Tuan, kami akan kembali ke suku dulu dan menunggu kabar darimu. Kelak asalkan pembangunan suku makin bagus, kami pasti akan menepati janji dan selalu mengikutimu."Bobby menangkupkan tangan dengan penuh semangat. Setelah berita ini disampaikan, semua orang tentu akan menuruti perintah mereka. Bagaimanapun, ini adalah hal yang sangat bermanfaat bagi semua orang.Meskipun menjadi pisau orang lain, mereka harus memenuhi syarat untuk itu. Kalau tidak memiliki nilai di mata orang lain, mereka baru termasuk benar-benar menyedihkan."Oke, tapi kamu harus memberiku peta. Kemudian, beri tahu aku jumlah dan data penduduk," ucap Wira sambil menepuk bahu Bobby.Bobby tertegun. Wira terkekeh-kekeh dan meneruskan, "Kenapa? Kalian takut aku mencelakai kalian ya?
Baca selengkapnya

Bab 2098

"Kamu bawa anggota jaringan mata-mata melakukan penyelidikan menyeluruh di sini. Kalau ada perubahan mendadak, langsung kabari aku. Ingat, jangan terlalu jauh dariku. Kalau terjadi sesuatu, takutnya aku nggak sempat menolongmu," pesan Wira.Biantara mengiakan, lalu pergi ke seberang. Sementara itu, Wira mengganti pakaian sederhana dan sengaja mengotori wajahnya. Kemudian, dia menghampiri Leli dan bertanya sembari tersenyum, "Coba lihat penampilanku, sudah mirip pelayanmu belum?""Eee ...." Leli menggeleng dengan tidak berdaya. Dia menatap wajah Wira yang kotor, lalu berkata, "Nggak ada pelayanku yang sekotor ini.""Aku memang sengaja." Wira tertawa dan tidak mengatakan apa pun lagi. Bagaimanapun, dia harus menyamar supaya tidak ada yang mengenalinya.Kalau Sucipto dan Izhar tahu Wira masih berada di ibu kota Kerajaan Nuala, keduanya pasti akan mencurigainya. Wira hanya akan repot nantinya.Sambil mengobrol, mereka menuju ke arah gerbang kota. Begitu sampai di gerbang kota, mereka melih
Baca selengkapnya

Bab 2099

Ketika Wira dan Leli masih takjub dengan kemampuan pemuda itu, terdengar suara langkah kaki yang terburu-buru dari kejauhan. Sesaat kemudian, seorang prajurit maju untuk mengadang pemuda itu.Prajurit itu mengangkat tombaknya sambil membentak dengan galak, "Bocah! Berani sekali kamu menyerang penjaga kota! Kamu cari mati ya! Menyerah dan ikut kami ke penjara! Asalkan bersikap baik, nyawamu mungkin bisa diselamatkan! Tapi kalau terus bersikap keras kepala, jangan salahkan kami membunuhmu di sini!"Pemuda itu menepuk-nepuk debu di tangannya dengan ekspresi tidak acuh. Kemudian, dia tergelak sebelum menyahut, "Berhenti menakut-nakutiku. Aku cuma mau beli obat untuk kakekku. Kakekku memang menyuruhku menahan diri dan jangan membuat masalah di kota, tapi kalian semua terlalu mendesakku. Jadi, jangan salahkan aku bertindak lancang."Pemuda itu memutar lehernya dengan santai. Ketika melihat sikapnya yang begitu angkuh, penjaga kota sontak maju untuk menyerang. Pemuda itu sama sekali tidak men
Baca selengkapnya

Bab 2100

Wira terkekeh-kekeh dan berkata lagi, "Kalau aku nggak pantas bicara di sini, biar majikanku saja yang bicara dengan kalian."Wira tentu tidak boleh mengungkapkan identitasnya agar tidak terjadi masalah. Namun, dia punya seseorang yang bisa membantunya membereskan masalah ini.Saat berikutnya, terlihat Leli berjalan keluar dari kerumunan. Hanya dengan melihat sekilas, mereka sudah tahu identitas Leli. Semua orang mundur, bahkan prajurit yang memimpin itu membungkuk memberi hormat sambil menyapa, "Nona Leli."Rakyat di sekitar turut memberi salam. Wira membatin, 'Ternyata Leli punya prestise sebesar ini. Luar biasa.'Setelah maju, Leli menunjuk pemuda itu sambil berkata, "Dia memang orangku. Tolong maafkan dia dan lupakan masalah hari ini ya?"Para prajurit bergegas mengangguk. Mana mungkin mereka berani membantah ucapan Leli? Patut diketahui bahwa Leli memiliki status tinggi, bahkan merupakan orang kepercayaan Kaisar.Apabila menyinggung Leli, mereka sama saja dengan mencari mati. Mere
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
208209210211212
...
271
DMCA.com Protection Status