"Ya!" Najib tertawa, lalu meneguk obat itu hingga habis. Sayangnya, dia tahu bahwa kondisinya sudah sekarat. Tidak peduli sehebat apa Ganoderma Milenium, semua khasiatnya mungkin akan menjadi sia-sia."Kalau begitu, kami pamit dulu." Wira berpamitan, lalu membawa kedua wanita menuju ke ibu kota kembali. Agha mengantar mereka keluar, lalu kembali ke sisi kakeknya.Di perjalanan, Leli melirik Wira dan bertanya dengan heran, "Bukannya kamu datang kemari untuk membawa pemuda misterius itu? Aku tahu kamu ingin merekrutnya. Dia sangat kuat, jadi pasti bisa membantu pasukan. Kesempatan sudah di depan mata, kenapa kamu malah pergi?"Wira ragu-ragu sejenak, lalu menggeleng dan membalas, "Jujur saja, aku dan Najib sudah membuat kesepakatan. Malam ini, dia seharusnya akan mengakhiri hidupnya. Dia akan menjelaskan semuanya kepada Agha, jadi aku hanya perlu menjemputnya besok pagi. Kelak, dia akan menjadi adikku."Leli akhirnya memahaminya. Ternyata begitu. Pantas saja, ekspresi Wira menjadi agak s
Read more