공유

Bab 2107

작가: Arif
"Jenderal, apa maksudmu menyuruh mereka menghentikanku?" Leli menghampiri Sucipto, lalu mengernyit. Dia sama sekali tidak takut. Lagi pula, posisinya memang lebih tinggi daripada Sucipto.

Leli selalu melayani Kaisar. Hanya dengan satu perintah darinya, dia bisa saja mengendalikan seluruh jenderal Kerajaan Nuala. Tanpa diduga, Sucipto malah berbicara seperti ini padanya? Lancang sekali!

"Nona, jangan salahkan aku. Ini perintah Putra Mahkota. Kaisar sudah sekarat dan terus istirahat di kamar. Tapi sebelumnya, dia sudah menyerahkan urusan militer dan negara kepada Putra Mahkota. Makanya, dia harus lebih berhati-hati. Kalau nggak ada izin dariku, nggak boleh ada yang memasuki istana," ujar Sucipto dengan angkuh.

"Putra mahkota? Kapan Kaisar memilih putra mahkota?" tanya Leli dengan heran. Ketika Wira baru datang, kondisi Jihan memang sudah lemas. Namun, dia tetap menanyakan pendapat Wira tentang kandidat putra mahkota. Semua ini baru berlalu beberapa hari. Bagaimana bisa tiba-tiba muncul s
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

관련 챕터

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2108

    Para pengawal itu seketika memahami ucapan Sucipto. Mereka bergegas menghunuskan pedang, lalu mengarahkannya kepada Leli. Jelas, jika Leli bersikeras menerobos masuk, mereka akan membunuhnya tanpa belas kasihan.Setelah ragu-ragu sejenak, Leli akhirnya tidak mengambil tindakan dan bertanya, "Kalau begitu, di mana Pangeran Osman? Nggak mungkin aku nggak boleh menemuinya, 'kan?"Osman adalah pria berpendidikan dan elegan. Jika Osman mewarisi takhta, Kerajaan Nuala baru bisa damai. Hanya Osman yang bisa membereskan Sucipto dan Izhar untuk sekarang."Pangeran Osman di kediamannya. Temui saja dia. Tapi, kamu nggak boleh masuk istana ini," ujar Sucipto untuk memperingatkan.Leli tidak berlama-lama di sana. Dia harus segera memikirkan strategi untuk masalah ini. Sesaat kemudian, dia meninggalkan area terlarang itu.Sucipto terkekeh-kekeh melihat sosok belakang Leli. Kemudian, dia juga pergi. Saat ini, Izhar keluar dari kegelapan dan menghampiri Sucipto."Gimana kalau kita bunuh wanita itu saj

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2109

    Tok, tok, tok .... Terdengar suara ketukan pintu yang kuat. Wira dan Thalia seketika terbangun dari tidur mereka."Siapa?" tanya Wira yang tanpa sadar menyentuh pistol di bawah bantal dan menatap ke arah pintu dengan waspada."Aku." Terdengar suara Leli."Ternyata Nona Leli." Setelah menyimpan pistol itu, Wira merapikan pakaiannya dan membuka pintu. Di bawah sinar bulan, Leli terlihat agak berantakan, bahkan dahinya berkeringat."Kenapa nggak tidur malam-malam begini? Apa terjadi masalah? Apa mungkin Kaisar ...." Wira pun menjilat bibirnya yang kering dan ekspresinya menjadi agak masam."Bukan kok. Kaisar masih hidup. Ini tentang perubahan ibu kota." Leli masuk ke kamar dan menyesap teh. Kemudian, dia meneruskan, "Waktu kita sibuk menaklukkan suku, ternyata Izhar dan Sucipto menggunakan tipu muslihat untuk menjadikan Basir putra mahkota.""Kini Osman sepenuhnya diabaikan. Semua urusan pemerintahan jatuh ke tangan Izhar dan Sucipto. Begitu Kaisar wafat, Basir otomatis akan naik takhta.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2110

    "Kalau begitu, kita langsung berangkat saja." Wira terkekeh-kekeh.Seharian di kamar? Jangan-jangan Wira dan Thalia .... Leli merasa canggung, tetapi tidak berani mengatakan apa pun. Leli memang belum pernah berhubungan intim, tetapi bukan berarti dia tidak memahami hal seperti itu.Wajah Thalia agak memerah. Dalam hatinya, dia memaki Wira, 'Kenapa nggak berpikir dulu sebelum bicara? Memalukan saja! Meskipun melakukan hal tak senonoh di kamar, Wira nggak seharusnya bicara begitu. Memangnya harga diriku nggak perlu dijaga?'"Ehem, ehem." Leli berdeham, lalu segera berkata, "Oke, kita berangkat sekarang juga."Di bawah langit malam, ketiga sosok itu menyusuri jalan dan akhirnya sampai di sebuah kediaman. Wira bertanya dengan heran, "Tempat ini ....""Ini tempat tinggal Pangeran Osman. Setelah meninggalkan istana, aku langsung kemari untuk menemui Pangeran Osman. Dia sangat khawatir pada situasi negara. Begitu tahu kamu masih di ibu kota, dia berharap kamu bisa membantunya merebut takhta

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2111

    "Mendengar Tuan berkata seperti ini, apa Tuan punya rencana bagus untuk selanjutnya? Kita harus segera bergerak untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi apa yang akan terjadi nanti," tanya Osman sambil segera menyajikan teh. Keadaan saat ini sangat mendesak, sedikit kesalahan saja bisa membuat Osman terjatuh ke dalam keadaan yang tak bisa diperbaiki dan yang terjadi berikutnya adalah perubahan kekuasaan di negeri ini. Kerajaan yang sudah dibangun ibundanya dengan susah payah ini tidak mungkin diserahkan pada orang lain begitu saja. Jika masalah ini tersebar, bukankah itu akan menjadi bahan tertawaan seluruh negeri?Wira menyipitkan matanya, lalu tersenyum dan berkata, "Jangan khawatir, aku sudah punya rencana. Sekarang, Ratu masih belum wafat. Dia memang sakit parah, tapi dia masih berada di dalam istana. Meskipun Sucipto dan Izhar punya nyali, mereka juga nggak berani bertindak sembarangan pada saat seperti ini. Pasukan kerajaan masih belum jatuh ke tangan mereka sepenuhnya, mereka

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2112

    Kerajaan Nuala hanya memiliki dua pangeran. Jika Osman menghilang secara misterius, meskipun Baris bukan putra mahkota pun Sucipto dan Izhar juga bisa membungkam semua orang. Ini benar-benar rencana yang kejam. Sayangnya, trik seperti ini mungkin bisa menipu orang lain, tetapi tidak bisa menipu mata Wira.Dalam sekejap, Wira segera berlari keluar dari kamar dan langsung sudah tiba di aula utama. Tercium bau amis darah yang menyengat dari dalam ruangan itu dan satu per satu mayat para pengawal istana tergeletak di lantai. Namun, dia tidak melihat pelakunya di sana."Gawat! Pangeran dalam bahaya!" kata Wira, lalu segera menuju kamar Osman.Pada saat itu, di dalam kamar Osman. Dia sedang berdiri di depan meja sambil memegang pedang panjangnya yang penuh dengan noda darah. Beberapa penjahat sudah tergeletak di kakinya. Namun, jumlah penjahatnya terlalu banyak, sehingga masih ada puluhan penjahat lagi yang berdiri di kamarnya yang memegang pedang panjang dan menatapnya dengan penuh aura mem

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2113

    "Nggak perlu basa-basi dengannya. Nggak peduli siapa pun orang ini, kita nggak boleh membiarkannya tetap hidup karena dia sudah menyadari tindakan kita. Kita buat dia mati menemani Osman." Pria itu melemparkan pedang di tangannya yang sudah patah ke lantai, lalu mengangkat tangan untuk memerintah orang-orang di belakangnya. Para pembunuh itu pun langsung menyerang ke arah Wira."Heh." Wira tersenyum dingin, lalu kembali mengangkat senapannya dan segera membidik ke arah para pembunuh itu.Bang bang bang!Terdengar suara tembakan, lalu terlihat banyak dari pembunuh itu sudah tergeletak di genangan darah. Dalam sekejap, hanya tersisa pria yang memimpin dan dua orang di belakangnya dari puluhan pembunuh itu. Semuanya terjadi dalam sekejap mata."Ini .... bagaimana mungkin?" Pria yang memimpin kelompok itu tidak berani percaya dengan apa yang sudah dilihatnya. Dia melihat apa yang telah terjadi di depannya dengan ekspresi terkejut dan kedua kakinya pun mulai lemas."Aku sudah dilatih sejak

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2114

    Osman mulai berbicara.Namun, Osman belum selesai berbicara, Wira langsung berkata tanpa menoleh, "Pangeran, cepat pergi dari sini! Aku akan menghalangi mereka untuk sementara. Meskipun nggak punya senapan, orang-orang ini juga nggak bisa langsung membunuhku."Saat mengatakan itu, Wira sudah menyerang ketiga orang di depannya. Osman adalah kunci dari seluruh permainan ini. Jika ingin menyelesaikan permainan ini dengan baik, dia tidak boleh membiarkan Osman dalam bahaya. Itu akan berdampak besar dengan seluruh situasi.Osman ragu sejenak. Dia tahu dia hanya akan menambah beban Wira jika dia tetap tinggal di sana. Pada akhirnya, dia hanya bisa menggertakkan giginya dan berkata dengan nada muram, "Karena Tuan Wira sudah berkata seperti ini, aku pamit dulu. Tuan hanya perlu bertahan sebentar saja, aku akan segera mencari bantuan. Begitu orang-orang kita tiba, mereka nggak akan bisa lari ke mana pun lagi."Wira menganggukkan kepala, lalu langsung bertarung dengan orang-orang di depannya.Ma

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2115

    Ekspresi Wira terlihat kecewa. Dia hampir saja berhasil menangkap pelakunya, tetapi pria itu malah akhirnya melarikan diri. Sungguh merepotkan!Osman dan Leli yang bersembunyi di kegelapan di belakang Wira pun sudah berjalan mendekat."Aku akan segera mengirim orang untuk mengejarnya, harusnya masih bisa menemukan jejak dan petunjuknya. Orang itu harusnya masih belum lari terlalu jauh, 'kan? Bagaimanapun juga, ini adalah wilayah istana. Aku akan segera mengeluarkan surat perintahnya. Aku memang bukan putra mahkota, tapi aku juga seorang pangeran. Mereka setidaknya harus menghormatiku," kata Osman dengan dingin.Wira mengernyitkan alis da berkata, "Nggak perlu terus mengejarnya lagi. Orang itu harusnya sudah pergi. Selain itu, kita sebaiknya nggak mengeluarkan surat perintah penangkapan agar nggak mengejutkan musuh."Setelah ragu sejenak, Osman akhirnya menganggukkan kepala. Dia sudah berencana bekerja sama dengan Wira, tentu saja harus tetap percaya pada rencana Wira. Dengan begitu, b

최신 챕터

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status