"Uhuk, uhuk." Wira terbatuk 2 kali, lalu mengenakan pakaiannya tanpa menanggapi perkataan Thalia. Bagaimana dia harus menanggapinya? Memangnya dia terlihat sekejam itu?Hanya saja, ketika teringat pada istri-istrinya, perasaan Wira menjadi agak rumit. Dia baru menikah, tetapi sudah memiliki wanita baru? Hal seperti ini agak sulit dijelaskan kepada istri-istrinya. Namun, Wira juga tidak bisa mencampakkan Thalia begitu saja. Dia sungguh dilema."Omong-omong, aku mau ke Penjara Jagat. Kamu mau ikut nggak?" tanya Wira sembari menatap Thalia."Tentu saja mau." Thalia mengangguk. "Aku mau lihat Ahmad disiksa sampai seperti apa. Makin dia tersiksa, amarahku baru bisa terlampiaskan."Segera, keduanya tiba di Penjara Jagat. Nafis menyambut, lalu menangkupkan tangan dan melapor dengan sopan, "Tuan, aku berada di Penjara Jagat sepanjang malam. Aku sudah menggunakan berbagai metode untuk menyiksanya, tapi dia masih nggak mau membocorkan informasi apa pun. Kalau bukan karena dia sekarat, aku nggak
Read more