Jika Modrik salah berbicara sedikit saja, kemungkinan besar Nafis benar-benar akan membunuhnya. Ini benar-benar gawat. Dia bisa membangun wilayah ini juga tidak mudah. Sekarang dia akhirnya bisa menikmati hasilnya, dia tidak bisa membiarkan semua yang telah dibangunnya hancur begitu saja."Sebenarnya dia nggak begitu berguna juga, bunuh saja kalau perlu. Lagi pula, membunuhnya malah akan mengurangi masalah kita. Setelah orang-orangnya menemukan mayatnya, mungkin kita sudah pergi jauh," kata Wira sambil mendekat dan tersenyum. Wajahnya memang menunjukkan senyuman, tetapi nadanya terdengar sangat dingin. Ekspresinya yang seperti setan itu, membuat Modrik ketakutan hingga tidak berani menatapnya. Meskipun dia adalah seorang penjahat, dia tetap takut pada orang yang lebih kejam daripada dirinya."Tuan, siapa kalian sebenarnya? Aku dengar dari cara berbicaramu, kamu pasti bukan orang biasa, 'kan? Kalau sebelumnya aku menyinggungmu, kamu langsung katakan saja. Aku pasti akan mencari cara unt
Baca selengkapnya