Share

Bab 2022

Author: Arif
Untuk menghindari jejaknya ketahuan, Wira dan yang lainnya memasuki daerah sekitar Vila Zamrud secara bertahap agar tidak menarik perhatian siapa pun. Saat ini, mereka sedang berdiri di puncak sebuah gunung dan melihat Vila Zamrud yang letaknya tidak jauh dari sana.

"Pembangunan tempat ini benar-benar bagus. Bisa dibilang, punya pertahanan yang alami," kata Wira sambil menyilangkan lengannya dan tersenyum.

Ada banyak pegunungan di sekitar Vila Zamrud, tetapi hanya ada satu jalan masuk menuju vila itu. Mereka juga baru saja menyadari ada banyak penjaga yang bersembunyi di sini. Bisa dibilang, keamanan di tempat ini sangat ketat. Selain itu, ada orang yang menjaga di beberapa gunung yang letaknya tidak jauh dari sana, mereka pasti adalah para bandit itu.

"Orang-orang kita sudah bersiap di posisinya. Aku nggak menyuruh mereka untuk menyerang penjaga-penjaga yang bersembunyi itu agar nggak membuat mereka waspada. Tapi, aku sudah menyuruh mereka untuk mencari sebuah jalur masuk. Hanya tingg
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2023

    "Bum!"Setelah mengangkat kaki, Wira langsung menendang pintu yang menuju halaman belakang. Saat melihat ke sekeliling, tempat itu benar-benar sangat indah. Bukan hanya memiliki kolam yang dipenuhi dengan bunga teratai, bahkan jalan setapaknya pun dipenuhi dengan batu-batu berwarna biru dan tercium wangi bunga yang samar-samar. Ini membuktikan orang-orang di Vila Zamrud ini menghabiskan banyak usaha di halaman itu."Ini semua berasal dari uang hasil jerih payah orang biasa itu," kata Wira dengan dingin.Setelah itu, Wira menepuk bahu Nafis dan berkata dengan tenang, "Setelah menangkap pemilik Vila Zamrud itu, jangan bertindak gegabah. Kita harus memastikan dia tetap hidup. Aku ingin membawanya kembali ke Kota Limaran dan menyerahkannya pada Arjuna untuk diadili."Nafis sangat impulsif, sehingga Wira khawatir dia tidak bisa mengendalikan emosinya. Itu hanya akan menambah masalah mereka."Tenang saja!" Dalam sekejap, Nafis sudah melangkah keluar terlebih dahulu, sedangkan Wira dan Bianta

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2024

    Jika Modrik salah berbicara sedikit saja, kemungkinan besar Nafis benar-benar akan membunuhnya. Ini benar-benar gawat. Dia bisa membangun wilayah ini juga tidak mudah. Sekarang dia akhirnya bisa menikmati hasilnya, dia tidak bisa membiarkan semua yang telah dibangunnya hancur begitu saja."Sebenarnya dia nggak begitu berguna juga, bunuh saja kalau perlu. Lagi pula, membunuhnya malah akan mengurangi masalah kita. Setelah orang-orangnya menemukan mayatnya, mungkin kita sudah pergi jauh," kata Wira sambil mendekat dan tersenyum. Wajahnya memang menunjukkan senyuman, tetapi nadanya terdengar sangat dingin. Ekspresinya yang seperti setan itu, membuat Modrik ketakutan hingga tidak berani menatapnya. Meskipun dia adalah seorang penjahat, dia tetap takut pada orang yang lebih kejam daripada dirinya."Tuan, siapa kalian sebenarnya? Aku dengar dari cara berbicaramu, kamu pasti bukan orang biasa, 'kan? Kalau sebelumnya aku menyinggungmu, kamu langsung katakan saja. Aku pasti akan mencari cara unt

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2025

    Modrik tentu saja tidak ingin hanya diam menunggu mati. Setelah memikirkan hal itu, dia segera mengeluarkan sebuah kembang api dari sakunya dan menyalakannya saat Wira lengah. Kembang api itu pun langsung menyala di langit, disertai dengan suara yang memekakkan telinga. Itu adalah sebuah sinyal.Ekspresi Wira langsung berubah, ekspresi Nafis juga menjadi muram. Jika bukan karena dia tidak menggenggam tangan Modrik, bagaimana mungkin Modrik bisa memiliki kesempatan untuk memberikan sinyal."Cepat mundur!" Wira segera memberi perintah pada semua orang untuk segera keluar melalui pintu. Begitu para bandit itu berkumpul di sini, mereka benar-benar akan terkepung. Pada saat itu, mungkin mereka akan kesulitan untuk pergi dari sana. Saat ini, kabur adalah pilihan terbaik.Tak lama kemudian, Wira, Biantara, dan yang lainnya sudah bertemu. Saat ini, semua orang sudah berkumpul di sisi Wira."Saudara-saudara, cepat pergi dari sini. Kita berpencar dan bertemu lagi di dekat perbatasan, lalu bersam

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2026

    "Kenapa kamu bisa ditangkap orang-orang ini?"Semua orang mulai bertanya sambil menatap Modrik dengan ekspresi khawatir. Nyawa mereka semua bergantung pada Vila Zamrud dan Modrik adalah penopang hidup mereka. Jika terjadi sesuatu pada Modrik, mereka juga tidak akan bisa bertahan hidup di sini lagi. Kerajaan Beluana memang belum damai, tetapi sebagian besar bandit sudah diberantas kecuali mereka. Itu semua juga berkat perlindungan dari Modrik. Jika Modrik tidak membantu mereka, mereka mungkin tidak akan bisa bertahan hidup sampai hari ini."Cepat suruh orang-orangmu ini minggir. Kalau nggak, aku akan langsung membunuhmu. Kamu mungkin nggak percaya kata-kataku, tapi aku sarankan kamu nggak mencobanya," kata Wira sambil tersenyum dan ekspresi yang dingin, jelas tidak sedang bercanda."Kalau kamu membunuhku, kamu juga nggak akan bisa keluar dari sini," kata Modrik sambil menggertakkan gigi, mencoba untuk melakukan perlawanan terakhir."Baiklah. Kalau begitu, kita mati bersama saja. Lagi pu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2027

    "Kamu pikir akan ada masalah besar?"Wira menepuk bahu Nafis dan berkata sambil tersenyum, "Sebelum melakukan sesuatu, sebaiknya dipikirkan dulu. Terkadang pakai otak lebih efektif daripada kekuatan."Kata-kata Wira ini sengaja untuk menyindir Nafis.Untuk mencegah para bandit itu menyesal dan kembali mencari masalah pada mereka, Wira dan yang lainnya juga tidak berlama-lama di sana lagi dan segera menuju kaki gunung. Untungnya, itu hanya kekhawatiran yang berlebihan karena tidak ada orang yang mengejar mereka di sepanjang perjalanan itu. Sepertinya, para bandit itu sedang merencanakan bagaimana membagi harta di Vila Zamrud, mungkin juga sedang ada pertarungan sengit di sana. Namun, itu bukan urusan mereka karena para bandit itu juga bukan orang yang baik, tentu saja tidak akan ada akhir bahagia.Dalam sekejap, Wira dan yang lainnya sudah berkumpul dan sekarang sedang menuju ke perbatasan. Pilihan paling bijaksana adalah segera meninggalkan wilayah Kerajaan Beluana ini.....Di Kota Li

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2028

    Ekspresi Thalia menjadi dingin. Setelah cukup lama, dia baru perlahan-lahan berkata, "Wira bukan orang yang mudah untuk didekati. Meskipun sekarang aku tidur sekamar dengan Wira, aku selalu nggak punya kesempatan untuk menyerangnya. Jangan lupa, Wira punya senjata rahasia yang sangat mematikan. Kalau tindakanku ketahuan, dia mungkin akan langsung membunuhku. Pada saat itu, semua usaha kita akan sia-sia."Meskipun Thalia mengatakan seperti itu, sebenarnya dia memiliki kesempatan beberapa kali untuk membunuh Wira. Namun sekarang, dia menyadari dia tidak bisa membunuh Wira lagi.Thalia sendiri juga tidak tahu apakah alasannya yang sebenarnya dia tidak bisa membunuh Wira. Apakah dia sudah menjadi lebih lemah setelah lama berada di sisi Wira? Tidak, ini bukan dirinya yang sebenarnya. Dia terus mengingatkan dirinya bahwa dia dan Wira berada di pihak yang berlawanan. Meskipun kelak identitasnya terungkap dan dia ingin benar-benar bersama dengan Wira, Wira juga tidak akan memberinya kesempatan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2029

    Tiga hari kemudian, Wira sudah memimpin semua orang kembali ke Kota Limaran. Namun, dia tidak langsung kembali ke kediamannya, melainkan langsung menuju Gunung Nasaka dengan ditemani oleh Nafis.Untungnya, Arjuna masih tetap tinggal di kaki gunung itu dan saat ini sedang tidur nyenyak di gazebo. Meskipun ada beberapa pemuda berbakat yang sedang menulis puisi di sekitar gazebo itu, tidak ada yang peduli dengan Arjuna. Kelihatan jelas mereka sudah terbiasa dengan pemandangan itu. Menurut mereka, Arjuna hanya seorang gelandangan, sama sekali tidak layak untuk menghabiskan waktu mereka."Uhuk uhuk." Saat mendekati Arjuna, Wira berdeham beberapa kali.Arjuna yang sedang tidur pun perlahan-lahan membuka matanya, lalu merapikan rambut di keningnya dengan tangan. Dia baru melihat jelas orang yang berdiri di depannya dan Nafis yang menggenggam kantong kain yang masih terdapat bercak darah besar. Dalam sekejap, dia seolah-olah memahami sesuatu. Setelah terkejut sejenak, dia langsung duduk tegak

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2030

    "Bagaimanapun juga, jalur air di sini sangat luat hingga terhubung dengan berbagai daerah. Sekarang, aku sedang menjalankan proyek hidrolik dan sebentar lagi akan selesai. Tapi, aku nggak punya orang yang bisa dipercayakan untuk mengelola semua ini. Aku memang punya banyak saudara, tapi mereka nggak sanggup mengelola kota ini. Setelah merenungkan semuanya, kamu adalah pilihan terbaik. Lagi pula, Tuan Huben juga memujimu. Dia sangat yakin kamu mampu mengelola kota ini dengan baik," kata Wira sambil sengaja menyebut nama Huben juga.Para sastrawan tentu saja akan menghargai sesama kaumnya, sedangkan Huben adalah orang yang paling menonjol di antara mereka. Dia memang tidak memiliki gelar resmi, tetapi dia sangat berbakat. Jika tidak, saat itu para pengikut Aliran Kegelapan tidak akan mengincarnya dan akhirnya menjadi target pembunuhan mereka saat mereka tidak bisa mendapatkannya.Oleh karena itu, Wira ingin berterima kasih pada pengikut Aliran Kegelapan itu. Berkat adanya insiden ini, hu

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status