"Baiklah. Aku akan segera menyuruh orang mengambil uangnya. Bisnisku besar, uang sedikit ini nggak berarti bagiku," kata Wira sambil menggelengkan kepala dan tersenyum pahit.Thalia hanya mendengus karena malas untuk melanjutkan perdebatannya dengan Wira lagi dan kembali makan.Setelah selesai makan, Biantara sudah bersiap untuk membahas rencana selanjutnya dan menyerang Aliran Kegelapan. Tepat pada saat dia hendak keluar, dia berhenti sejenak, lalu kembali ke sisi Wira. Dia berbisik di telinga Wira sambil menatap Thalia dengan waspada, "Tuan, kamu tetap harus berhati-hati. Wanita ini sangat licik, entah apa yang sedang dipikirkannya. Pikirannya penuh dengan niat jahat, jadi jangan sampai tertipu olehnya."Wira hanya tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa. Selicik apa pun rubah itu, tetap bukan tandingan pemburu yang hebat. Sekarang, Thalia adalah rubah itu dan dia adalah pemburu itu, sehingga sampai kapan pun Thalia tetap tidak akan bisa lepas dari genggamannya.Tak lama kemudian, Bia
Read more