Home / Fantasi / Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius / Chapter 1961 - Chapter 1970

All Chapters of Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Chapter 1961 - Chapter 1970

2714 Chapters

Bab 1961

"Cari masalah saja! Semua orang juga tahu orang ini jelas terlibat dalam seluruh kejadian ini, masih tetap berpura-pura lagi. Kalau benar-benar terjadi sesuatu pada Nona Leli, aku akan mengulitinya hidup-hidup!" kata Nafis dengan dingin dan menggertakkan giginya dengan marah.Wira dan yang lainnya juga tidak tinggal lebih lama di sana lagi dan satu per satu meninggalkan restoran. Bagaimanapun juga, asalkan mereka bisa menahan Harraz di sini, sudah cukup untuk memberi mereka tambahan waktu untuk menyelidiki hal ini. Selanjutnya, mereka hanya perlu menemukan bukti bahwa Harraz berencana untuk mencelakai Doly dan Leli agar mereka bisa melemparkan tuduhan ini pada Kerajaan Beluana."Doly, aku benar-benar minta maaf. Sekarang sudah terjadi hal seperti ini, sepertinya kamu juga nggak bisa kembali ke negaramu untuk sementara ini. Kamu terpaksa harus bertahan di tempatku dulu," kata Wira sambil menatap Doly dan tersenyum setelah turun ke lantai bawah.Doly berkata dengan ekspresi ceria, "Ini a
Read more

Bab 1962

Orang yang berdiri di belakang Harraz adalah pelayan yang dibawa Harraz. Pelayan itu tidak memiliki keterampilan bela diri dan hanya bertugas untuk membantu kebutuhan sehari-harinya. Pelayan itu bisa berada di sini juga karena mendapat izin khusus dari Wira. Bagaimanapun juga, saat ini penginapan sudah dijaga dengan sangat ketat, tidak ada yang bisa masuk dengan mudah tanpa izin dari Wira.Doly dan Leli juga sudah dipindahkan ke kediaman Wira dan tidak tinggal di penginapan itu lagi. Saat ini, hanya tersisa Harraz sendirian di dalam penginapan yang begitu besar. Kelihatan jelas, Wira sengaja mengurungnya di sana. Namun, semua orang juga tidak bodoh, mereka semua paham dengan situasinya tanpa harus dijelaskan."Tuan Harraz, orang-orang kita sudah diam-diam mengirim surat kepada Jenderal Bhurek. Sesuai perhitungan, harusnya Jenderal Bhurek sudah hampir tiba di sini. Meskipun Wira benar-benar sudah menemukan petunjuknya, dia nggak akan berani mempersulit kita lagi setelah Jenderal tiba. K
Read more

Bab 1963

"Berani sekali kamu berkata seperti itu pada tuanku. Rasakan anak panahku!" Tepat pada saat itu, Nafis sedang berdiri di atas tembok kota.Meskipun tidak dipanggil sebagai raja, Wira adalah penguasa Provinsi Lowala juga. Dia memiliki kekuasaan dan pengaruh yang sangat besar, setara dengan raja dari ketiga kerajaan lainnya. Oleh karena itu, saat Bhurek memimpin pasukan bergegas ke kota ini, dia sudah menerima kabar itu dan siap untuk bertarung kapan pun juga. Bukan hanya Nafis yang berjaga di atas tembok, dia juga sudah menggerakkan sebagian pasukan untuk datang mendukung Kota Limaran. Jika Bhurek benar-benar bersikeras untuk berperang, Bhurek tidak akan mendapat keuntungan apa pun dan hanya akan pulang dengan tangan kosong."Swish!" Saat mengatakan itu, Nafis sudah mengeluarkan busurnya dan menembakkan anak panah ke Bhurek.Untungnya, Bhurek sudah siap, sehingga berhasil menghindari tembakkan itu. Jika tidak, panah itu pasti akan membunuhnya. Meskipun begitu, dia tetap terkejut.Saat h
Read more

Bab 1964

Entah sejak kapan, Nafis sudah menghilang dari tembok kota. Beberapa saat kemudian, Wira dan Nafis berjalan keluar dari dalam gerbang kota. Saat gerbang terbuka, puluhan ribu prajurit berlari keluar dan segera membentuk formasi. Wira berjalan di posisi paling depan, sedangkan Huben dan Nafis berada di belakangnya. Bahkan Doly juga berdiri tidak jauh dari sana, jelas ingin melihat keramaian karena ini adalah pemandangan yang jarang terlihat. Jika bukan karena seluruh kota dalam keadaan siaga, para warga kota pun ingin keluar melihat pemandangan itu."Jenderal Bhurek, sudah lama nggak bertemu. Sejak pertemuan terakhir, kita sudah cukup lama nggak bertemu lagi. Hari ini kamu tiba-tiba memimpin banyak pasukan ke wilayahku, sebenarnya ada urusan apa?" kata Wira sambil tersenyum tenang dan berjalan hingga jaraknya beberapa meter dari Bhurek.Para prajurit yang berada di belakang Bhurek juga segera membentuk formasi dan siap bertarung kapan pun. Namun, kedua belah pihak tetap tidak ada yang b
Read more

Bab 1965

"Wira, jangan bicara sembarangan. Jelas ini kesalahan kalian yang nggak menangani keamanan dengan baik, sekarang kalian malah menyalahkan Tuan Harraz. Apa kalian nggak tahu malu?" kata Bhurek dengan marah.Bhurek adalah orang yang dibesarkan dalam militer dan memiliki sifat yang mudah emosi, ditambah lagi dia memiliki dendam kesumat dengan Wira. Oleh karena itu, dia tentu saja tidak tahan dengan sikap Wira. Sekarang, dia tidak peduli dengan apa pun lagi, dia harus mementingkan kepentingan Kerajaan Beluana dalam situasi apa pun. Wira mengancamnya dan bahkan mengurung perdana menteri Kerajaan Beluana, ini membuktikan Wira sama sekali tidak menghormati Kerajaan Beluana. Meskipun nanti berita ini akan sampai ke telinga Ciputra, dia juga bisa membela dirinya."Heh." Wira tersenyum sinis, lalu bertepuk tangan."Aku nggak sengaja mempersulit Tuan Harraz. Kalau aku nggak punya beberapa informasi yang berhubungan dengannya, apa aku akan berkata seperti ini?"Setelah Wira selesai berbicara, terl
Read more

Bab 1966

Jika tidak ada kejadian ini, Bhurek tidak akan datang untuk menyelesaikan masalah ini."Mana buktinya? Sekarang orangnya sudah mati, jadi kamu cari seorang pelayan untuk memfitnah Tuan Harraz. Apa kamu pikir ini bisa dipercaya?" Bhurek tetap membantah.Namun, Wira sudah memperkirakan semua ini. Dia tersenyum dan kembali berkata, "Aku tentu saja tahu kata-kataku ini nggak meyakinkan. Jadi, selama tiga hari ini, aku juga sudah menyuruh orang-orangku diam-diam menyelidiki identitas kedua orang ini. Sekarang buktinya sudah menunjukkan kedua orang ini memang berhubungan langsung dengan Harraz dan sesuai dengan semua perkataan pelayan ini. Menurut semua bukti ini, Harraz memang pelaku dari serangan ini. Apa lagi yang ingin kamu katakan?"Untungnya, kali ini ada bantuan dari Biantara dan beberapa informan yang ditempatkan di Kerajaan Beluana, sehingga Wira bisa mendapatkan informasi dengan cepat. Hanya dalam waktu tiga hari saja, dia sudah berhasil melacak jejak kedua orang ini. Meskipun Harr
Read more

Bab 1967

"Ya ya ya .... Perkataan Tuan Wira masuk akal juga, aku akan segera pergi," kata Bhurek sambil menggertakkan gigi, lalu melambaikan tangan pada pasukan di belakangnya dan semuanya segera mundur dari Kota Limaran."Suatu hari nanti aku pasti akan membalas berkali-kali lipat penghinaanmu hari ini. Wira, kamu tunggu saja!"Setelah kembali ke kota, Nafis meludah di tanah dengan ekspresi yang sangat dingin. "Dia pikir dirinya sangat hebat ya? Berani-beraninya dia menantang kita, cari mati. Kalau Tuan nggak menahanku, aku sudah menghajar si berengsek itu. Aku nggak mungkin akan membiarkannya sombong sampai sekarang," maki Nafis, terlihat jelas dia masih sangat membenci Bhurek dan tentu saja ingin bertarung dengannya.Setelah saling memandang sejenak, Wira dan Huben tersenyum dan menggelengkan kepala. Meskipun Nafis masih muda, dia sudah bukan anak kecil lagi. Sikapnya ini tidak cocok untuk menjadi seorang jenderal utama, terlalu emosional. Namun, orang seperti ini sangat cocok untuk dijadika
Read more

Bab 1968

Yang lebih ingin Huben tahu adalah apakah Wira memiliki pemikiran yang sama dengannya. Ternyata memang benar, Wira setuju dengan pendapatnya.Setelah mendengar perkataan Huben, Wira langsung tersenyum dan berkata sambil menunjuk Huben, "Ini benar-benar rencana yang licik. Baiklah, kita lakukan saja sesuai pendapat Tuan Huben saja. Aku akan segera menghubungi orang dari Kerajaan Nuala dan Kerajaan Agrel, lalu membebaskan Harraz untuk pulang dengan selamat. Suatu hari nanti kita pasti akan mendapatkan hasil yang kita inginkan."Nafis menjadi makin bingung. Bagaimana mungkin Wira bisa sependapat dengan Huben dan melakukan kesalahan seperti ini? Jika mereka membebaskan orang itu pergi begitu saja, kelak mereka pasti akan menyesal.Yang tidak diketahui Nafis adalah Wira dan Huben bukan hanya memiliki pemikiran yang sama, keduanya juga memiliki rencana mereka masing-masing. Kerajaan Beluana berbeda dengan kerajaan lainnya. Untuk bisa mengendalikan Kerajaan Beluana dengan mudah dan juga mence
Read more

Bab 1969

"Katakan saja! Masalahnya sudah sampai tahap ini, ada apa lagi yang nggak bisa diutarakan? Asalkan bisa membantuku mengatasi masalah mendesak ini, kita harus coba apa pun caranya." Sekarang, Ciputra merasa sangat panik. Jika masalah ini tidak ditangani dengan baik, Kerajaan Beluana dan dia mungkin akan binasa. Semua upayanya selama bertahun-tahun pun akan sia-sia.Alzam tidak berani menunda dan segera berkata, "Sebenarnya solusinya cukup sederhana. Semua masalah adalah ulah Harraz, jadi kita langsung mengorbankannya saja. Biar dia yang menanggung semua kesalahan ini, lebih baik lagi kalau dia menebus kesalahannya dengan mati. Setelah dia mati, nggak ada bukti untuk masalah ini lagi dan bisa memperbaiki kembali hubungan kita dengan Wira. Meskipun kita masih saling bersaing di balik layar, setidaknya nggak secara terbuka dan nggak akan memicu kemarahan dari kedua kerajaan lainnya. Raja, bagaimana menurutmu dengan rencanaku ini?"Alzam bukan hanya memikirkan Kerajaan Beluana, dia juga mem
Read more

Bab 1970

Di luar Kota Limaran. Bhurek dan yang lainnya sudah kembali ke perbatasan mereka sendiri dan sekarang sedang menunggu surat perintah dari Ciputra. Mereka juga tidak tahu apa yang harus dilakukan lagi.Saat fajar menyingsing, dua pengawal yang berjaga di depan tenda utama segera masuk."Tuan Alzam sudah tiba!" kata salah satu pengawal itu dengan segera."Cepat persilakan dia masuk!" Bhurek segera bangkit dengan tatapan yang gembira. Saat ini, dia sudah tidak memiliki rencana apa pun, sehingga kedatangan Alzam ini sangat tepat pada waktunya."Jenderal Bhurek nggak perlu begitu sungkan. Aku bergegas ke sini dalam semalam dan mengganggu tidurmu, harap Jenderal Bhurek bisa memakluminya," kata Alzam sambil tersenyum setelah masuk. Namun, wajahnya yang terlihat segar sama sekali tidak seperti orang yang melakukan perjalanan semalaman. Hanya beberapa orang yang tahu dia tidur nyenyak semalaman di dalam kereta, sehingga suasana hatinya sangat baik.Seperti perkiraan Alzam, semalam dia sudah men
Read more
PREV
1
...
195196197198199
...
272
DMCA.com Protection Status