Home / Fantasi / Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius / Chapter 1951 - Chapter 1960

All Chapters of Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Chapter 1951 - Chapter 1960

2714 Chapters

Bab 1951

"Harraz! Kenapa aku lupa padanya!" Semua orang seketika tersadar. Jika Doly dan Leli diserang pembunuh, Harraz pasti akan mengalami kejadian yang sama.Ketika orang-orang hendak mengambil tindakan, mereka melihat beberapa pengawal Harraz berlari menghampiri."Gimana situasi Tuan Harraz? Apa dia terluka?" tanya Wira segera. Meskipun lebih mencemaskan cedera Leli, dia tetap harus memastikan Harraz baik-baik saja. Jika tidak, Kerajaan Beluana akan memanfaatkan kesempatan ini untuk mencari masalah."Tuan Harraz baik-baik saja. Ada pembunuh yang menyerang, tapi untung jumlah kami banyak. Tuan Wira, kamu seharusnya bertanggung jawab atas masalah ini, 'kan? Kalau bukan karena masalah keamanan wilayahmu, mana mungkin ada insiden seperti ini?" balas pengawal itu sambil menatap Wira dengan tatapan tajam.Semua orang Kerajaan Beluana ini tidak takut pada Wira, apalagi yang dibawa Harraz kali ini adalah pasukan elite. Mereka tidak takut mati dan percaya pada pengaturan Harraz. Itu sebabnya, mereka
Read more

Bab 1952

Untuk sekarang, Wira hanya bisa menunggu hari esok untuk menyelidiki semua ini."Mana mungkin aku bisa tidur setelah mengalami kejadian seperti itu?" ujar Doly yang menggeleng dengan pasrah.Setelah ragu-ragu sesaat, Wira berkata, "Kalau begitu, kamu boleh mengikuti kami ke rumah sakit."....Di kamar penginapan, Harraz duduk di depan meja dengan beberapa kain kasa berdarah di atasnya. Perutnya terluka, tetapi tidak fatal karena hanya luka luar. Meskipun begitu, wajahnya tetap pucat karena mengalami cedera."Apa katamu? Wira nggak datang untuk melihatku? Apa kamu nggak memberitahunya aku terluka?" tanya Harraz sambil melirik pengawal di depannya dengan dingin."Aku sudah memberitahunya, bahkan sikapku sangat tegas. Tapi, Nafis yang mengikutinya itu malah ingin menyerangku. Jadi, aku hanya bisa kembali. Aku dengar Leli terluka. Mereka semua pergi ke rumah sakit. Mungkin masalah ini yang membuat mereka nggak punya waktu untuk kemari," jelas pengawal itu.Begitu mendengarnya, Harraz langs
Read more

Bab 1953

"Aku dengar, ada banyak pembunuh yang muncul di Kota Limaran. Apa itu benar?""Itu bukan urusan kita!""Katanya, target para pembunuh itu adalah utusan dari beberapa kerajaan!""Ya iya, mana mungkin mereka menargetkan rakyat jelata seperti kita!"Semua orang sibuk membahas kejadian ini. Tidak ada yang perlu diherankan karena keributan yang terjadi memang cukup besar. Wajar jika para penduduk ini mengetahui ada insiden yang terjadi.Wira yang sudah memasuki rumah sakit segera bertanya, "Gimana kondisi Nona Leli?"Para staf di rumah sakit benar-benar sibuk. Semua dokter terkenal berkumpul di sini demi mengobati Leli. Salah satunya menghampiri Wira, lalu menyeka keringat di dahi dan berkata, "Kondisi Nona Leli masih belum termasuk stabil. Tikaman itu mengenai ginjalnya, jadi harus segera dijahit. Dia bisa bertahan atau nggak, semua tergantung hasil jahitannya."Wira mengangguk dan merasa makin cemas. Dia datang dari zaman modern sehingga tahu betapa pentingnya dokter di dunia ini. Operasi
Read more

Bab 1954

Hanya saja, itu berarti semua rencana yang disusun mereka akan menjadi sia-sia. Proyek hidrolik terpaksa dihentikan dan para rakyat akan sengsara. Wira tidak ingin hal seperti ini terjadi."Aku merasa semua ini terlalu kebetulan," ujar Kusmanto yang menghampiri dengan ekspresi serius. Dia terus mengikuti Wira sejak tadi, tetapi masih belum mengutarakan pendapatnya. Bagaimanapun, semua sudah diatur dengan baik. Mereka hanya perlu menunggu hasil. Meskipun begitu, Kusmanto terus memikirkan proses penyerangan ini."Tuan Kusmanto, apa pendapatmu tentang masalah ini? Katakan saja langsung," ucap Wira. Mereka hanya bisa bertukar pikiran untuk sekarang. Dengan begini, mereka mungkin bisa segera menemukan petunjuk dan menangkap biang keroknya untuk terlepas dari kecurigaan."Semua orang yang berada di penginapan adalah bawahan kita. Yang bisa masuk dengan mudah dan menyerang utusan sudah pasti bukan orang biasa. Meskipun begitu, mereka nggak mungkin bisa menyelinap masuk tanpa ketahuan. Aku cur
Read more

Bab 1955

"Nggak perlu, ini cuma luka luar." Harraz melambaikan tangannya, lalu menunjuk para prajurit di sampingnya dan menjelaskan, "Insiden itu terlalu mendadak. Aku nggak menguasai ilmu bela diri. Kalau bukan karena para prajurit ini, mungkin aku sudah terluka parah seperti Nona Leli. Sungguh menakutkan. Kenapa bisa terjadi insiden seperti ini?"Semua orang menatap Harraz tanpa berbicara. Jelas sekali, Harraz menyalahkan Wira atas peristiwa ini. Tidak peduli siapa biang keroknya, Wira tidak ingin melihat hasil seperti ini."Ehem, ehem." Doly berdeham, lalu menatap Harraz dan menghampirinya. Dia berkata, "Tuan, aku menguasai ilmu medis. Karena semua dokter sibuk mengobati Nona Leli, gimana kalau aku yang memeriksa kondisimu?"Ketika berbicara, Doly sudah menjulurkan tangannya. Akan tetapi, kedua prajurit di belakang Harraz sontak maju untuk mengadang Doly."Memangnya siapa kamu? Atas dasar apa kamu mengobati tuan kami? Sana, jangan ikut campur!" tegur kedua prajurit itu dengan galak. Harraz p
Read more

Bab 1956

Begitu mendengarnya, amarah Nafis berkecamuk. Ketika dia hampir kehilangan kendali, Wira akhirnya maju dan menampar prajurit yang berbicara itu.Prajurit itu hendak membalas. Namun, begitu melihat orang di hadapannya adalah Wira, dia hanya bisa menahan diri dan tidak berani berkata-kata lagi.Bagaimanapun, tempat ini adalah Kota Limaran, wilayah kekuasaan Wira. Ciputra sekalipun harus menghormati Wira, mana mungkin dia berani memperbesar masalah. Akibatnya pasti sangat fatal, bahkan mereka mungkin tidak bisa meninggalkan Kota Limaran."Nafis adalah jenderalku sekaligus saudaraku. Kami sering duduk dan makan bersama. Siapa kamu? Atas dasar apa kamu bersanding dengannya dan berbicara lancang di sini?" bentak Wira yang murka.Wira seharusnya menjaga harga diri Harraz, tetapi prajurit ini benar-benar tidak tahu malu. Karena tidak tahan lagi, Wira baru turun tangan memberinya pelajaran."Ehem, ehem. Tuan Wira, maaf kalau para bawahanku ini sudah lancang." Harraz ingin mencairkan suasana. "S
Read more

Bab 1957

"Kalau begitu, kita lawan saja! Memangnya kita harus takut pada mereka?" Nafis mendengus. Dia sama sekali tidak takut pada Kerajaan Beluana. Nafis bahkan ingin kembali ke medan perang untuk memberikan kontribusi. Dia tidak ingin terus menahan amarahnya seperti ini."Sekarang belum waktunya," ujar Wira sambil tersenyum. Setelah menenangkan Nafis, dia menatap Doly dan bertanya, "Kenapa kamu tiba-tiba ingin memeriksa luka Harraz tadi?"Perselisihan tadi disebabkan oleh Doly. Jika Doly tidak bersikeras ingin memeriksa luka Harraz, mana mungkin terjadi masalah seperti itu?Setelah ragu-ragu sesaat, Doly akhirnya mengutarakan isi pikirannya. "Aku merasa ada yang janggal dengan Harraz. Perut bawahnya terluka, tapi jalannya terlihat stabil. Dia nggak seperti orang yang mengalami cedera.""Jadi, aku curiga itu cuma luka luar dan nggak separah yang kita bayangkan. Masalahnya terletak di sini. Harraz tidak menguasai ilmu bela diri, sementara yang menyerangku dan Nona Leli adalah ahli bela diri. K
Read more

Bab 1958

"Jangan lewatkan petunjuk apa pun. Kita harus memberi Nona Leli sebuah penjelasan!" perintah Wira. Nafis mengangguk. Ini adalah hal yang dinantikannya sejak tadi.Hingga dini hari, dokter baru keluar. Untungnya, mereka mendapat kabar baik. Meskipun Leli belum siuman, kondisinya sudah stabil sekarang. Selain itu, tidak ada gejala sisa akibat insiden ini.Setelah mendapat kabar ini, Wira dan lainnya baru pulang. Akan tetapi, penjagaan di rumah sakit ini tetap sangat ketat, bahkan dipimpin oleh Nafis.Hanya dalam semalam, ada begitu banyak masalah yang terjadi. Mereka harus berwaspada supaya situasi tidak memburuk.Keesokan pagi, Wira masih tidur karena bergadang semalam. Dia akhirnya terbangun karena ketukan pintu yang tergesa-gesa di luar. Dia mengucek matanya sambil berseru, "Masuk saja!"Nafis masuk. Ketika melihat ada noda darah di zirah Nafis, Wira langsung turun dari ranjang. Dengan ekspresi serius, dia bertanya, "Ada yang ingin membunuh Nona Leli?"Tidak boleh ada masalah yang ter
Read more

Bab 1959

"Sepertinya ini agak berlebihan, 'kan?" Wira terkejut melihat penjagaan yang diatur Nafis. Dia melirik Nafis sambil tersenyum, lalu meneruskan, "Kamu nggak takut mereka bertindak nekat?"Nafis terkekeh-kekeh dan membalas, "Bukankah itu sesuai dengan keinginanku? Aku ingin sekali bertarung dengan Harraz, tapi nggak punya kesempatan. Kalau dia berani menantangku, aku akan menemaninya bermain dengan senang hati.""Sayangnya, pasukannya nggak banyak lagi. Kalau bersikeras melawan, dia cuma bakal mati. Aku bahkan sudah mempersiapkan mental untuk bunuh diri setelah membunuhnya. Dengan demikian, kamu bisa memberi Kerajaan Beluana penjelasan."Wira hanya tersenyum. Dia merasa tersentuh dengan ucapan Nafis. Nafis benar-benar memikirkan dirinya, sampai-sampai siap untuk berkorban.Harraz memang penasihat Kerajaan Beluana, tetapi Nafis jauh lebih bernilai daripadanya. Selain itu, Wira adalah orang yang menghargai suatu hubungan. Dia sudah menganggap Nafis sebagai saudara sendiri. Kalaupun Nafis m
Read more

Bab 1960

"Selain itu, kita masih harus memberi penjelasan kepada Nona Leli. Meskipun Nona Leli sudah siuman, dia membutuhkan waktu supaya bisa beraktivitas normal kembali. Kalau masalah ini nggak diselidiki dengan baik, aku yang akan malu kepada Nona Leli," jelas Wira.Begitu mendengarnya, Harraz membelalakkan matanya. Ekspresinya berubah sedikit. Hanya saja, dia sudah bertahun-tahun menjadi pejabat sehingga pintar dalam menutupi perasaan emosinya.Harraz segera berekspresi normal. Dia menjilat bibirnya yang kering, lalu bertanya, "Leli benar-benar sudah siuman? Dia sudah melewat masa kritisnya?""Benar," sahut Wira.Tangan Harraz yang bersembunyi di bawah meja seketika terkepal erat. Dia mengira bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk membunuh Leli. Meskipun Doly selamat, setidaknya Leli mati. Dengan demikian, Wira dan Kerajaan Nuala akan bermusuhan, lalu Kerajaan Beluana yang mendapatkan keuntungan.Harraz telah memperhitungkan semua ini, tetapi tidak menyangka Leli akan selamat. Kini, semua u
Read more
PREV
1
...
194195196197198
...
272
DMCA.com Protection Status