Doly akhirnya mengerti sekarang. Wira menyuruh mereka berduel bukan hanya untuk membuat Nafis terkenal, tetapi juga untuk memenangkan hati Leli. Senapan runduk memang hebat, tetapi Leli jauh lebih berharga."Doly, apa ada yang kamu inginkan? Kalian adalah tamu terhormatku, mana mungkin pulang dengan tangan kosong," ujar Wira sambil menatap Doly dengan tersenyum.Kedua orang ini adalah genius berbakat. Jika berhasil membuat Doly berdiri di pihaknya, Wira yang akan untung besar.Doly ragu-ragu sesaat sebelum menggeleng sambil membalas, "Tuan, terima kasih atas kebaikanmu. Tapi, aku nggak menginginkan apa pun. Kamu boleh mencari tahu sendiri, aku memang orang yang nggak memiliki hasrat duniawi. Baik itu uang ataupun wanita, aku sama sekali nggak peduli."Meskipun masih muda, Doly justru sangat bijaksana dan tidak kalah dari para pejabat tua, belum lagi kemampuan bela dirinya. Itu sebabnya, Senia sangat menyukainya."Kalau begitu, aku juga nggak akan memaksa. Kalian masih akan tinggal di s
Read more