Share

Bab 1962

Author: Arif
Orang yang berdiri di belakang Harraz adalah pelayan yang dibawa Harraz. Pelayan itu tidak memiliki keterampilan bela diri dan hanya bertugas untuk membantu kebutuhan sehari-harinya. Pelayan itu bisa berada di sini juga karena mendapat izin khusus dari Wira. Bagaimanapun juga, saat ini penginapan sudah dijaga dengan sangat ketat, tidak ada yang bisa masuk dengan mudah tanpa izin dari Wira.

Doly dan Leli juga sudah dipindahkan ke kediaman Wira dan tidak tinggal di penginapan itu lagi. Saat ini, hanya tersisa Harraz sendirian di dalam penginapan yang begitu besar. Kelihatan jelas, Wira sengaja mengurungnya di sana. Namun, semua orang juga tidak bodoh, mereka semua paham dengan situasinya tanpa harus dijelaskan.

"Tuan Harraz, orang-orang kita sudah diam-diam mengirim surat kepada Jenderal Bhurek. Sesuai perhitungan, harusnya Jenderal Bhurek sudah hampir tiba di sini. Meskipun Wira benar-benar sudah menemukan petunjuknya, dia nggak akan berani mempersulit kita lagi setelah Jenderal tiba. K
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Helena Ifana
gantung lagi nih
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1963

    "Berani sekali kamu berkata seperti itu pada tuanku. Rasakan anak panahku!" Tepat pada saat itu, Nafis sedang berdiri di atas tembok kota.Meskipun tidak dipanggil sebagai raja, Wira adalah penguasa Provinsi Lowala juga. Dia memiliki kekuasaan dan pengaruh yang sangat besar, setara dengan raja dari ketiga kerajaan lainnya. Oleh karena itu, saat Bhurek memimpin pasukan bergegas ke kota ini, dia sudah menerima kabar itu dan siap untuk bertarung kapan pun juga. Bukan hanya Nafis yang berjaga di atas tembok, dia juga sudah menggerakkan sebagian pasukan untuk datang mendukung Kota Limaran. Jika Bhurek benar-benar bersikeras untuk berperang, Bhurek tidak akan mendapat keuntungan apa pun dan hanya akan pulang dengan tangan kosong."Swish!" Saat mengatakan itu, Nafis sudah mengeluarkan busurnya dan menembakkan anak panah ke Bhurek.Untungnya, Bhurek sudah siap, sehingga berhasil menghindari tembakkan itu. Jika tidak, panah itu pasti akan membunuhnya. Meskipun begitu, dia tetap terkejut.Saat h

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1964

    Entah sejak kapan, Nafis sudah menghilang dari tembok kota. Beberapa saat kemudian, Wira dan Nafis berjalan keluar dari dalam gerbang kota. Saat gerbang terbuka, puluhan ribu prajurit berlari keluar dan segera membentuk formasi. Wira berjalan di posisi paling depan, sedangkan Huben dan Nafis berada di belakangnya. Bahkan Doly juga berdiri tidak jauh dari sana, jelas ingin melihat keramaian karena ini adalah pemandangan yang jarang terlihat. Jika bukan karena seluruh kota dalam keadaan siaga, para warga kota pun ingin keluar melihat pemandangan itu."Jenderal Bhurek, sudah lama nggak bertemu. Sejak pertemuan terakhir, kita sudah cukup lama nggak bertemu lagi. Hari ini kamu tiba-tiba memimpin banyak pasukan ke wilayahku, sebenarnya ada urusan apa?" kata Wira sambil tersenyum tenang dan berjalan hingga jaraknya beberapa meter dari Bhurek.Para prajurit yang berada di belakang Bhurek juga segera membentuk formasi dan siap bertarung kapan pun. Namun, kedua belah pihak tetap tidak ada yang b

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1965

    "Wira, jangan bicara sembarangan. Jelas ini kesalahan kalian yang nggak menangani keamanan dengan baik, sekarang kalian malah menyalahkan Tuan Harraz. Apa kalian nggak tahu malu?" kata Bhurek dengan marah.Bhurek adalah orang yang dibesarkan dalam militer dan memiliki sifat yang mudah emosi, ditambah lagi dia memiliki dendam kesumat dengan Wira. Oleh karena itu, dia tentu saja tidak tahan dengan sikap Wira. Sekarang, dia tidak peduli dengan apa pun lagi, dia harus mementingkan kepentingan Kerajaan Beluana dalam situasi apa pun. Wira mengancamnya dan bahkan mengurung perdana menteri Kerajaan Beluana, ini membuktikan Wira sama sekali tidak menghormati Kerajaan Beluana. Meskipun nanti berita ini akan sampai ke telinga Ciputra, dia juga bisa membela dirinya."Heh." Wira tersenyum sinis, lalu bertepuk tangan."Aku nggak sengaja mempersulit Tuan Harraz. Kalau aku nggak punya beberapa informasi yang berhubungan dengannya, apa aku akan berkata seperti ini?"Setelah Wira selesai berbicara, terl

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1966

    Jika tidak ada kejadian ini, Bhurek tidak akan datang untuk menyelesaikan masalah ini."Mana buktinya? Sekarang orangnya sudah mati, jadi kamu cari seorang pelayan untuk memfitnah Tuan Harraz. Apa kamu pikir ini bisa dipercaya?" Bhurek tetap membantah.Namun, Wira sudah memperkirakan semua ini. Dia tersenyum dan kembali berkata, "Aku tentu saja tahu kata-kataku ini nggak meyakinkan. Jadi, selama tiga hari ini, aku juga sudah menyuruh orang-orangku diam-diam menyelidiki identitas kedua orang ini. Sekarang buktinya sudah menunjukkan kedua orang ini memang berhubungan langsung dengan Harraz dan sesuai dengan semua perkataan pelayan ini. Menurut semua bukti ini, Harraz memang pelaku dari serangan ini. Apa lagi yang ingin kamu katakan?"Untungnya, kali ini ada bantuan dari Biantara dan beberapa informan yang ditempatkan di Kerajaan Beluana, sehingga Wira bisa mendapatkan informasi dengan cepat. Hanya dalam waktu tiga hari saja, dia sudah berhasil melacak jejak kedua orang ini. Meskipun Harr

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1967

    "Ya ya ya .... Perkataan Tuan Wira masuk akal juga, aku akan segera pergi," kata Bhurek sambil menggertakkan gigi, lalu melambaikan tangan pada pasukan di belakangnya dan semuanya segera mundur dari Kota Limaran."Suatu hari nanti aku pasti akan membalas berkali-kali lipat penghinaanmu hari ini. Wira, kamu tunggu saja!"Setelah kembali ke kota, Nafis meludah di tanah dengan ekspresi yang sangat dingin. "Dia pikir dirinya sangat hebat ya? Berani-beraninya dia menantang kita, cari mati. Kalau Tuan nggak menahanku, aku sudah menghajar si berengsek itu. Aku nggak mungkin akan membiarkannya sombong sampai sekarang," maki Nafis, terlihat jelas dia masih sangat membenci Bhurek dan tentu saja ingin bertarung dengannya.Setelah saling memandang sejenak, Wira dan Huben tersenyum dan menggelengkan kepala. Meskipun Nafis masih muda, dia sudah bukan anak kecil lagi. Sikapnya ini tidak cocok untuk menjadi seorang jenderal utama, terlalu emosional. Namun, orang seperti ini sangat cocok untuk dijadika

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1968

    Yang lebih ingin Huben tahu adalah apakah Wira memiliki pemikiran yang sama dengannya. Ternyata memang benar, Wira setuju dengan pendapatnya.Setelah mendengar perkataan Huben, Wira langsung tersenyum dan berkata sambil menunjuk Huben, "Ini benar-benar rencana yang licik. Baiklah, kita lakukan saja sesuai pendapat Tuan Huben saja. Aku akan segera menghubungi orang dari Kerajaan Nuala dan Kerajaan Agrel, lalu membebaskan Harraz untuk pulang dengan selamat. Suatu hari nanti kita pasti akan mendapatkan hasil yang kita inginkan."Nafis menjadi makin bingung. Bagaimana mungkin Wira bisa sependapat dengan Huben dan melakukan kesalahan seperti ini? Jika mereka membebaskan orang itu pergi begitu saja, kelak mereka pasti akan menyesal.Yang tidak diketahui Nafis adalah Wira dan Huben bukan hanya memiliki pemikiran yang sama, keduanya juga memiliki rencana mereka masing-masing. Kerajaan Beluana berbeda dengan kerajaan lainnya. Untuk bisa mengendalikan Kerajaan Beluana dengan mudah dan juga mence

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1969

    "Katakan saja! Masalahnya sudah sampai tahap ini, ada apa lagi yang nggak bisa diutarakan? Asalkan bisa membantuku mengatasi masalah mendesak ini, kita harus coba apa pun caranya." Sekarang, Ciputra merasa sangat panik. Jika masalah ini tidak ditangani dengan baik, Kerajaan Beluana dan dia mungkin akan binasa. Semua upayanya selama bertahun-tahun pun akan sia-sia.Alzam tidak berani menunda dan segera berkata, "Sebenarnya solusinya cukup sederhana. Semua masalah adalah ulah Harraz, jadi kita langsung mengorbankannya saja. Biar dia yang menanggung semua kesalahan ini, lebih baik lagi kalau dia menebus kesalahannya dengan mati. Setelah dia mati, nggak ada bukti untuk masalah ini lagi dan bisa memperbaiki kembali hubungan kita dengan Wira. Meskipun kita masih saling bersaing di balik layar, setidaknya nggak secara terbuka dan nggak akan memicu kemarahan dari kedua kerajaan lainnya. Raja, bagaimana menurutmu dengan rencanaku ini?"Alzam bukan hanya memikirkan Kerajaan Beluana, dia juga mem

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1970

    Di luar Kota Limaran. Bhurek dan yang lainnya sudah kembali ke perbatasan mereka sendiri dan sekarang sedang menunggu surat perintah dari Ciputra. Mereka juga tidak tahu apa yang harus dilakukan lagi.Saat fajar menyingsing, dua pengawal yang berjaga di depan tenda utama segera masuk."Tuan Alzam sudah tiba!" kata salah satu pengawal itu dengan segera."Cepat persilakan dia masuk!" Bhurek segera bangkit dengan tatapan yang gembira. Saat ini, dia sudah tidak memiliki rencana apa pun, sehingga kedatangan Alzam ini sangat tepat pada waktunya."Jenderal Bhurek nggak perlu begitu sungkan. Aku bergegas ke sini dalam semalam dan mengganggu tidurmu, harap Jenderal Bhurek bisa memakluminya," kata Alzam sambil tersenyum setelah masuk. Namun, wajahnya yang terlihat segar sama sekali tidak seperti orang yang melakukan perjalanan semalaman. Hanya beberapa orang yang tahu dia tidur nyenyak semalaman di dalam kereta, sehingga suasana hatinya sangat baik.Seperti perkiraan Alzam, semalam dia sudah men

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status