Home / Fantasi / Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius / Chapter 1781 - Chapter 1790

All Chapters of Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Chapter 1781 - Chapter 1790

2714 Chapters

Bab 1781

"Tuan, aku nggak punya apa-apa di sini, mungkin nggak bisa menjamu dengan baik," kata Fredy sambil tersenyum begitu masuk ke dalam ruangan.Wira pun berkata sambil melambaikan tangannya, "Nggak perlu segan, yang penting kalian bisa bertemu saja. Lagi pula, aku ingin bertemu denganmu juga, begini saja sudah cukup."Fredy menatap Wira dengan bingung, jelas tidak mengerti maksud dari perkataan Wira. Sepertinya, Wira mencarinya bukan hanya demi Sekar, kemungkinan besar demi dirinya sendiri juga. Apakah Wira memiliki motif tersembunyi? Namun, hal ini membuatnya merasa senang. Jika bisa membina hubungan baik dengan Wira, ini juga merupakan hal yang bagus.Wira berkata sambil tersenyum, "Kamu nggak perlu setegang itu. Sebenarnya, aku hanya ingin menghubungi beberapa ahli pembuat senjata melalui kamu. Apa kamu bisa menemukannya?""Ahli pembuat senjata?" kata Fredy secara refleks."Ya. Aku juga tahu kamu selama ini bersembunyi di dalam hutan dan merampok uang dari orang kaya untuk diberikan kep
Read more

Bab 1782

"Aku akan tinggal di sini bersama Sekar. Kelak aku akan lebih berhati-hati saat bertindak, nggak akan merepotkan Sekar."Mendengar perkataan itu, Sekar tertegun sejenak. Setelah menemukan ayah kandungnya, dia malah harus kehilangan ayah angkatnya. Ini benar-benar bukan sebuah kesepakatan yang bagus.Wira menggelengkan kepala dan perlahan-lahan berkata, "Bukan hanya tempat ini nggak cocok untuk ditinggali, kamu juga sudah menyinggung seseorang. Lagi pula, orang itu sudah menemukanmu, bagaimana kamu bisa melindungi Sekar? Kalau hari ini aku nggak datang tepat waktu, kamu mungkin sudah mati di sini, 'kan?"Dia tidak sedang bercanda karena situasi Fredy memang darurat.Fredy yang berada di samping menghela napas karena menyesali tindakannya saat masih muda yang mendatangkan banyak musuh. Itulah alasannya mengapa sekarang musuhnya ada di mana-mana dan setiap harinya harus waspada agar tidak terbunuh."Kalau begitu, apa Tuan punya tempat tinggal yang bagus?" tanya Fredy."Ikut aku kembali ke
Read more

Bab 1783

Di luar pintu, Biantara sedang berdiri di tengah halaman dan ada beberapa anggota jaringan mata-mata di belakangnya."Saat mendapat informasi tentang Fredy sebelumnya, kamu pun nggak langsung datang untuk bertemu denganku. Kenapa sekarang malah datang jauh ke sini?" kata Wira sambil tersenyum.Biantara mengernyitkan alisnya dan berkata, "Kak Wira, ada masalah ...."Ekspresi Wira langsung berubah. "Apa yang telah terjadi?"Saat ini, Wira tidak berada di Provinsi Lowala. Dia memang memiliki beberapa orang yang dapat diandalkan, tetapi tetap akan terjadi suatu masalah. Meskipun dia ingin segera kembali, tidak mungkin juga bisa tiba dalam semalam.Biantara segera berkata, "Sudah ada orang yang menghubungi Ramath dan sekarang Ramath sedang menunggu orang itu di rumahnya. Orang itu juga tahu Ramath berniat untuk berkhianat. Aku sudah bertemu dengan Ramath dan memerintahkan orang untuk melindungi kediaman Keluarga Birawa. Kita butuh perintahmu untuk apa yang harus dilakukan selanjutnya."Wira
Read more

Bab 1784

Selama beberapa hari ini, Keluarga Birawa tetap tinggal di Dusun Darmadi karena di sana adalah tempat yang paling aman. Meskipun ada Danu dan Doddy yang melindungi mereka, mereka tetap tidak merasa aman sehingga mereka tidak bisa tetap tinggal di kediaman Keluarga Birawa. Sementara itu, anggota keluarga lainnya tetap tinggal di dalam rumah karena mereka bukan target dari lawan, melainkan anggota Keluarga Birawa."Tuan Wira, aku sudah memberitahukan semua masalah pada Tuan Biantara. Dia juga bilang kamu sudah mengetahui semuanya, berarti aku nggak perlu ulangi lagi. Menurutmu, apa yang harus kita lakukan selanjutnya?" kata Ramath dengan ekspresi gelisah. Selama dua hari ini, dia tidak bisa tidur dan selalu memikirkan cara menghadapi situasi ini, tetapi tetap tidak memiliki petunjuk. Lawannya bukan orang yang baik, dia akan kehilangan nyawanya jika ada kesalahan sedikit saja. Meskipun dia sudah tua, dia juga tidak ingin mati dengan cara seperti ini."Aku sudah memerintahkan Biantara untu
Read more

Bab 1785

"Aku yang pergi!" kata Doddy sambil menepuk dadanya."Selama ini aku selalu di rumah saja, aku sudah bosan sekali. Kalian semua nggak boleh merebut kesempatan ini dariku!"Danu dan yang lainnya yang berdiri di samping Doddy pun tertawa."Tenang saja, nggak ada yang akan merebutnya darimu!" kata Nafis sambil tersenyum.Wira berkata dengan ekspresi serius, "Aku tahu kepribadianmu. Kamu ini mudah impulsif, tapi kali ini kamu nggak boleh seperti ini. Kamu harus ingat. Perjalanan kali ini memang menuju Kerajaan Beluana, tapi saat ini kita sudah berdamai. Kalau kamu membuat masalah pada saat ini, mungkin akan sangat sulit untuk diselesaikan. Aku pikir kamu juga mengerti betapa rumitnya situasi ini, 'kan? Jangan membuat masalah untukku."Wira bukan takut dengan Kerajaan Beluana, tetapi dia ingin warga di sembilan provinsi ini bisa hidup dengan tenang. Pertempuran selama bertahun-tahun sudah membuat para rakyat hidup dalam kesulitan, sehingga banyak yang tidak bisa mendapatkan makanan dan bebe
Read more

Bab 1786

Hingga sekarang, pria itu masih tidak berniat untuk tunduk kepada Wira."Hehe." Wira justru tertawa melihatnya. Kemudian, dia berucap dengan nada datar, "Sudahlah, kamu nggak perlu sok misterius atau sok bijak di hadapanku lagi. Kalau tahu aku yang berkuasa di sini, lebih baik kamu menurutiku daripada menderita sendiri.""Aku hanya ingin mengorek beberapa informasi darimu. Kalau kamu menjawab jujur, mana mungkin aku menyulitkanmu?"Selesai berbicara, Wira melambaikan tangannya kepada orang-orang di belakang sehingga Danu maju untuk membawa pria itu. Pria itu pun tidak melawan, melainkan mengikuti dengan patuh.Bagaimanapun, jika melawan di sini, dia tidak akan bisa mengubah hasil apa pun. Sebaliknya, dirinya yang akan menderita kerugian.Sejam kemudian, Wira dan lainnya tiba di Dusun Darmadi. Di sebuah ruangan, Wira duduk di tengah, pria misterius itu duduk di seberangnya, sedangkan Danu, Biantara, dan lainnya berdiri di sekitar pria itu. Suasana di sini sangat menegangkan.Meskipun pr
Read more

Bab 1787

"Ternyata sesuai dugaanku." Pria misterius itu tertawa sebelum berkata, "Kamu ingin menguasai kelompok di belakangku? Sebaiknya singkirkan pikiran seperti itu karena kamu nggak akan sanggup. Lebih tepatnya, di seluruh dunia ini, nggak ada yang punya kemampuan seperti itu!""Majikanku sangat hebat. Ramath seharusnya sudah memberitahumu bahwa dinasti yang dipimpin oleh majikanku punya sejarah ratusan tahun. Entah sudah berapa kali dinasti ini berganti pemimpin, tapi yang jelas semuanya adalah genius hebat!"Kemudian, pria misterius itu tertawa lagi dan mengeluarkan sebilah pisau dari dalam pakaiannya. Dia tidak bermaksud untuk menyerang siapa pun, melainkan hendak menikam dadanya sendiri. Hal ini sungguh di luar dugaan orang-orang. Pria misterius itu ingin bunuh diri!"Kalau aku nggak menyuruhmu mati, berarti kamu nggak berhak untuk mati," gumam Wira dengan ekspresi yang sontak berubah. Saat berikutnya, dia mengeluarkan pistol dari saku. Begitu terdengar suara tembakan, peluru sudah meng
Read more

Bab 1788

Sebagian besar pengikut Aliran Kegelapan adalah orang-orang yang sangat menderita, bahkan kesulitan untuk makan kenyang. Itu sebabnya, Aliran Kegelapan memanfaatkan kelemahan ini untuk memenangkan hati mereka. Dengan kata lain, Aliran Kegelapan sama sekali tidak kekurangan uang.Sementara itu, kelompok di belakang Sean memiliki sejarah ratusan tahun. Seharusnya ada banyak orang seperti Sean selama ini. Ternyata, dugaan Wira memang benar."Kamu menjebakku!" pekik Sean sambil memelototi Wira setelah tersadar kembali. Dia benar-benar tidak menyangka Wira akan menggunakan cara rendahan seperti ini. Jelas-jelas tidak tahu apa pun, tetapi masih bersikap sok misterius."Aku sudah mendapatkan informasi yang kuinginkan. Sisanya kuserahkan kepadamu." Wira menatap Danu, lalu menepuk bahunya dan berpesan, "Aku hanya butuh lokasi mereka. Dia sepertinya berbeda dari pengikut biasa. Meskipun bukan petinggi, setidaknya anggota tingkat menengah. Dia pasti tahu lokasi mereka.""Dasar rendahan!" seru Sea
Read more

Bab 1789

Setelah mengantar Ramath, Biantara menghampiri Wira dan berkomentar, "Dusun Darmadi diincar banyak orang. Siapa pun ingin tinggal di Dusun Darmadi."Wira tersenyum dan menimpali, "Tentu saja. Di sini sangat aman dan anggota kita tersebar di berbagai tempat. Jadi, Dusun Darmadi sudah menjadi tempat yang penting. Orang yang tinggal di sini nggak perlu mengkhawatirkan apa pun lagi. Kalaupun ada perang di luar, penduduk di Dusun Darmadi tetap bisa hidup tenang."Wira menambahkan, "Tapi, mungkin sebentar lagi Provinsi Lowala akan dibangun menjadi tempat seperti ini." Dia sangat percaya diri dengan pemikirannya.Biantara menanggapi, "Semoga memang begitu."Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki di luar. Ainur berjalan masuk. Wira memandang Ainur sembari bertanya, "Ada apa?"Ainur adalah wanita yang bijak. Sejak kecil, dia dididik oleh keluarganya dengan baik. Sekarang, Wira sedang mengurus masalah penting. Jadi, kalau bukan karena urusan mendesak, Ainur tidak akan datang ke sini.Biantara b
Read more

Bab 1790

Danu berucap, "Aku juga nggak menyangka Anton itu begitu keras kepala. Awalnya, aku hampir mendapatkan informasi darinya. Tapi, dia malah menghancurkan piring saat jam makan, lalu bunuh diri. Sekarang kita nggak mendapatkan informasi apa-apa ...."Sebenarnya, masalah ini bukan hanya salah Danu. Wira menimpali, "Sudahlah. Kita juga nggak bisa mengubah apa pun lagi karena Anton sudah mati. Kamu kabari Biantara, suruh dia lanjut selidiki tentang Aliran Kegelapan. Sekarang, kita hanya bisa berharap kepada Biantara."Sepertinya, Wira hanya bisa mengandalkan jaringan mata-mata Biantara. Danu mengangguk, lalu pergi dengan perasaan bersalah. Suasana hati Wira agak buruk karena kehilangan petunjuk tentang Aliran Kegelapan. Kala ini, dia sedang duduk di halaman rumahnya sambil minum arak. Kemunculan Aliran Kegelapan membuat Wira merasakan bahaya untuk pertama kalinya.Tiba-tiba, Dewina menghampiri Wira dan bertanya, "Suamiku, kamu kenapa? Apa kamu punya masalah?"Wira mendesah. Setelah menenggak
Read more
PREV
1
...
177178179180181
...
272
DMCA.com Protection Status