Semua Bab Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Bab 1761 - Bab 1770

2718 Bab

Bab 1761

Wira berpengalaman dalam menilai orang. Hanya dalam sekilas saja, dia bisa langsung tahu apakah orang itu sengaja mencari perhatian atau kebetulan jatuh. Ainur di depannya ini termasuk yang kebetulan jatuh.Ainur berbisik, "Nggak apa-apa ...."Setelah mengatakan itu, Ainur segera melepaskan diri dari pelukan Wira, lalu tanpa sadar menjaga jarak dan tidak berani menatap Wira lagi. Namun, sikapnya yang malu-malu ini malah membuatnya semakin menawan.Wira mengangkat bahu. Setelah memastikan tidak ada orang di sekitar, dia baru berkata sambil tersenyum, "Nona Ainur, aku mengajakmu keluar sebenarnya nggak ada maksud lain. Aku hanya ingin bertanya apa kamu benar-benar ingin menikah denganku atau kamu terpaksa karena nggak ingin membantah perintah ayahmu?"Mendengar perkataan itu, tubuh Ainur lansung membeku. Dia tidak menyangka Wira akan bertanya dengan begitu terus terang, sehingga dia tidak tahu harus bagaimana merespons pertanyaan Wira."Ini ...." Ainur ragu-ragu sejenak dan tetap tidak m
Baca selengkapnya

Bab 1762

"Nggak mau?" tanya Wira secara spontan saat melihat ekspresi Ainur yang aneh."Aku mau," jawab Ainur segera dengan suara pelan."Baiklah." Setelah berkata demikian, Wira meraih tangan Ainur dan pergi dari taman belakang.Ainur merasa detak jantungnya makin berdebar. Ini pertama kalinya tangannya digandeng oleh seseorang. Ternyata rasanya agak mendebarkan, tetapi lebih didominasi perasaan yang tidak nyaman.Kejadian di taman belakang mulai tersebar ke orang-orang di dalam aula. Setelah menepuk meja dengan semangat, Ramath langsung berdiri dan berkata, "Bagus! Bagus sekali! Ternyata mereka saling menyukai. Ainur sudah melakukan hal besar untuk keluarga kita. Sepertinya pernikahan ini akan berhasil!"Mendengar perkataan itu, Adanu dan Ainan juga tersenyum, kegelisahan di hati mereka akhirnya sirna.Ainun segera mendekati Ramath dan berkata sambil tersenyum nakal, "Ayah, lebih baik manfaatkan kesempatan malam ini untuk membuat mereka tidur bersama. Bukankah lebih baik kalau semuanya sudah
Baca selengkapnya

Bab 1763

Wira masih terpesona oleh kecantikan Ainur. Harus diakui, gadis ini memberikan kesan yang berbeda dan sungguh menawan. Jika bukan karena akal sehatnya, Wira benar-benar ingin langsung mendorong Ainur ke tumpukan bunga.Saat ini, Ainur sudah tak berdaya dan tubuhnya juga sudah terkulai lemas dalam pelukan Wira. Namun, dia masih tetap menutup matanya dengan erat dan terlihat malu-malu.Wira mengelus telinga Ainur dengan lembut dan berbisik, "Baiklah. Aku yakin ayahmu sudah nggak sabar menunggu. Ayo kita kembali."Mendengar perkataan itu, ekspresi Ainur terlihat tak berdaya."Kenapa? Kakimu lemas?" tanya Wira sambil tersenyum. Namun, dia tidak menyangka Ainur malah menganggukkan kepala. Setelah tertawa terbahak-bahak, dia langsung menggendong Ainur dan melangkah maju menuju aula.Ainur juga tidak menyangka perilaku Wira akan begitu kasar, tetapi dia malah menyukainya. Selama perjalanan, para pelayan wanita dan pembantu yang melihat keduanya, langsung saling memandang dan berbisik-bisik. A
Baca selengkapnya

Bab 1764

Ainur juga mengerti kebersamaan sangat berharga. Lagi pula, sekarang dia sudah berkomitmen untuk bersama Wira seumur hidup, dia tentu saja ingin memberikan semua yang terbaik kepada Wira. Namun, tindakan ini memang kurang sopan."Hanya ini yang kamu khawatirkan ya?" tanya Wira sambil tersenyum."Tentu saja," jawab Ainur dengan segera.Ramath dan yang lainnya tidak berani menyela pembicaraan keduanya dan hanya bisa menunggu keputusan Wira. Namun, hati mereka merasa cemas karena ini adalah kesempatan yang bagus. Jika ingin membantu Wira, mereka harus melihat penampilan Ainur malam ini. Namun, Ainur malah menolak kesempatan yang bagus ini, jelas-jelas tidak masuk akal.Wira berkata dengan lembut, "Gadis bodoh, para kakak di rumah nggak peduli dengan hal seperti ini. Selain itu, mereka juga tahu kepribadianku. Meskipun malam ini aku menginap di sini, mereka juga nggak akan mempersulitmu setelah kamu sudah resmi menikah denganku. Setelah kamu bertemu dengan mereka, kamu akan mengerti. Merek
Baca selengkapnya

Bab 1765

Ainur segera menundukkan kepala dan tidak mengatakan apa pun lagi, tetapi dia tetap merasa sangat malu. Kata-kata Wira terlalu terus terang, hanya orang bodoh yang tidak mengerti maksudnya.Dalam sekejap, keduanya sudah keluar dari pintu kamar dan sarapan juga sudah siap. Daripada disebut sarapan, lebih tepatnya disebut makan siang karena dua jam lagi sudah tengah hari. Bagaimanapun juga, keduanya baru tertidur lelap saat sudah fajar. Karena itulah, mereka tetap merasa masih mengantuk meskipun sudah tidur sampai sekarang.Namun jika Wira tetap tinggal satu hari lagi, bukankah dia akan dianggap sebagai pemabuk dan penggoda wanita? Setelah mempertimbangkannya, Wira terpaksa bangun."Tuan Wira, apa tidurmu nyenyak semalam?" tanya Ramath sambil tersenyum saat melihat keduanya datang.Wira tersenyum dan menganggukkan kepala. "Tempat tidur Nona Ainur sangat nyaman, jadi tidur agak lama. Terima kasih atas undangan Tuan Ramath."Ramath segera melambaikan tangannya. "Tuan Wira hanya perlu menga
Baca selengkapnya

Bab 1766

"Aku curiga mereka pengikut organisasi tertentu. Mereka terus memamerkan ajaran mereka! Waktu aku menangkap mereka, mereka sedang berteriak-teriak di jalanan! Aku curiga ada seseorang di balik semua ini, makanya memberitahumu," ujar Biantara.Wira mengangguk dan sudah tiba di depan penjara. Dia melambaikan tangannya kepada beberapa sipir, lalu mereka membuka pintu untuk Wira.Wira berjalan ke hadapan orang-orang itu. Setelah mengamati sesaat, dia baru bertanya, "Siapa kalian?""Kami pengikut Aliran Kegelapan!" jawab salah satu orang itu. Kemudian, dia berdiri sambil menatap Wira dengan tatapan meremehkan dan berucap dengan kesal, "Aku tahu siapa kamu.""Kamu Wira, 'kan? Kini, Provinsi Lowala berada di bawah kekuasaanmu. Tapi, jangan sombong dulu. Sebentar lagi, wilayahmu ini akan menjadi milik Aliran Kegelapan. Ketika saat itu tiba, kamu juga akan tunduk kepada Aliran Kegelapan!"Sebelum Wira berbicara, Biantara yang ekspresinya tampak masam telah melayangkan tendangan ke dada pria yan
Baca selengkapnya

Bab 1767

"Kami ...." Kedua orang itu saling bertatapan. Pada akhirnya, mereka hanya bisa berkata jujur, "Sebenarnya, rata-rata orang yang bergabung dengan Aliran Kegelapan kesulitan untuk menghidupi diri sendiri dan menentang adanya penguasa. Makanya, kami bisa berkumpul. Selain itu, ketua juga sangat dermawan dan merawat kami dengan baik ...."Ternyata begitu, Wira akhirnya memahami situasinya. Orang itu ingin menggunakan cara seperti ini untuk mendapatkan pengikut, tetapi ... apa tujuannya?"Sepertinya mereka hanya pengikut nggak penting, nggak perlu berbasa-basi dengan mereka lagi," ucap Wira sambil melambaikan tangannya kepada Biantara. Kemudian, keduanya sama-sama keluar dari sel."Kak Wira, kita nggak boleh diam saja. Aku curiga mereka punya niat jahat. Orang Aliran Kegelapan sudah tiba di sini, yang berarti mereka sudah mengincar kita," ujar Biantara dengan serius."Begini, aku akan membuat pengaturan nanti. Selain itu, aku akan mengutus orang untuk menyelidiki masalah ini nanti. Kita ha
Baca selengkapnya

Bab 1768

Orang yang berdiri di hadapan Wira tidak lain adalah Jihan yang sudah lama tidak ditemuinya. Wanita ini berdandan sebagai pria, mengenakan jubah yang terlihat elegan, bahkan memegang kipas di tangannya. Dia tampak seperti seorang pelajar.Wulan dan lainnya berdiri di samping Jihan. Mereka sepertinya sedang membahas rahasia wanita sehingga tertawa terbahak-bahak barusan. Pemandangan di dalam terlihat sangat harmonis.Meskipun begitu, Wira tetap memperhatikan situasi di sekitar. Banyak pengawal yang berjaga di sini, bahkan ada penjaga rahasia yang bersembunyi. Sepertinya, Jihan yang mengatur semua ini.Namun, tidak ada yang aneh dari hal ini. Bagaimanapun, Jihan yang sekarang bukan lagi Jihan yang dulu. Dia tentu harus lebih berwaspada, apalagi melintasi berbagai provinsi kali ini."Gimana seharusnya aku memanggilmu sekarang? Namamu atau Yang Mulia?" tanya Wira sembari melipat lengannya di depan dada dan duduk di kursi samping."Panggil namaku saja, nggak perlu sungkan-sungkan denganku.
Baca selengkapnya

Bab 1769

Ainur mengangguk ringan. Dia tentu percaya pada Wira, tetapi tidak pada Jihan ....Sat ini, Wira dan Jihan duduk berseberangan. Setelah menuangkan teh, Wira tersenyum dan berkata, "Aku tahu tujuan kedatanganmu. Kamu ingin aku menyulitkan Ramath, 'kan? Setahuku, dia tinggal di wilayahmu dulu. Sekarang dia pindah ke wilayahku, jadi membawa sedikit kerugian untukmu."Ramath bukan orang biasa. Dia memiliki kekayaan dan kekuasaan yang menakjubkan. Wira tentu mengetahui semua ini.Besi yang dimiliki oleh Ramath sangat berguna untuk Wira sekarang. Dengan besi-besi itu, Wira bisa membentuk tim yang sangat kuat. Baik itu senjata ataupun zirah, semuanya bisa dibuat dengan besi berkualitas terbaik.Ketika perang benar-benar terjadi, mereka tentu akan berada di posisi unggul. Apalagi, Wira akan menikahi Ainur. Wira tidak mungkin mengecewakan seorang wanita.Itu sebabnya, Wira harus mempertimbangkan masalah ini dari sudut pandang Ramath sekarang. Meskipun Jihan tidak menghargai keputusannya, Wira t
Baca selengkapnya

Bab 1770

"Aku terus menyelidiki tentang Aliran Kegelapan belakangan ini, tapi belum tahu asal-usul mereka sampai sekarang. Aku juga mencoba mencari cara untuk mengorek informasi, tapi mereka terlalu pintar bersembunyi ...." Ekspresi Jihan tampak gelisah.Jika Aliran Kegelapan terus berkembang, hal ini akan menimbulkan ancaman bagi kekuasaan Jihan. Situasi yang berkelanjutan pun akan menyebabkan masalah menjadi di luar kendali. Ketika saat itu benar-benar tiba, mereka hanya akan kewalahan mengatasinya."Aku juga sedang menyelidikinya. Begini, kabari aku kalau kamu mendapat informasi. Aku juga akan mengabarimu nanti. Kemudian, kita akan mencari peluang untuk membasmi mereka," ujar Wira.Wira tidak menyangka perkembangan Aliran Kegelapan akan secepat ini. Sungguh mengerikan. Bisa dibilang, eksistensi mereka telah mengancam dirinya dan keamanan rakyat."Oke." Jihan segera mengiakan. Semua akan menjadi lebih mudah kalau mendapatkan bantuan Wira. Jihan yakin, mereka akan menemukan petunjuk dalam wakt
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
175176177178179
...
272
DMCA.com Protection Status