Share

Bab 1783

Author: Arif
Di luar pintu, Biantara sedang berdiri di tengah halaman dan ada beberapa anggota jaringan mata-mata di belakangnya.

"Saat mendapat informasi tentang Fredy sebelumnya, kamu pun nggak langsung datang untuk bertemu denganku. Kenapa sekarang malah datang jauh ke sini?" kata Wira sambil tersenyum.

Biantara mengernyitkan alisnya dan berkata, "Kak Wira, ada masalah ...."

Ekspresi Wira langsung berubah. "Apa yang telah terjadi?"

Saat ini, Wira tidak berada di Provinsi Lowala. Dia memang memiliki beberapa orang yang dapat diandalkan, tetapi tetap akan terjadi suatu masalah. Meskipun dia ingin segera kembali, tidak mungkin juga bisa tiba dalam semalam.

Biantara segera berkata, "Sudah ada orang yang menghubungi Ramath dan sekarang Ramath sedang menunggu orang itu di rumahnya. Orang itu juga tahu Ramath berniat untuk berkhianat. Aku sudah bertemu dengan Ramath dan memerintahkan orang untuk melindungi kediaman Keluarga Birawa. Kita butuh perintahmu untuk apa yang harus dilakukan selanjutnya."

Wira
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1784

    Selama beberapa hari ini, Keluarga Birawa tetap tinggal di Dusun Darmadi karena di sana adalah tempat yang paling aman. Meskipun ada Danu dan Doddy yang melindungi mereka, mereka tetap tidak merasa aman sehingga mereka tidak bisa tetap tinggal di kediaman Keluarga Birawa. Sementara itu, anggota keluarga lainnya tetap tinggal di dalam rumah karena mereka bukan target dari lawan, melainkan anggota Keluarga Birawa."Tuan Wira, aku sudah memberitahukan semua masalah pada Tuan Biantara. Dia juga bilang kamu sudah mengetahui semuanya, berarti aku nggak perlu ulangi lagi. Menurutmu, apa yang harus kita lakukan selanjutnya?" kata Ramath dengan ekspresi gelisah. Selama dua hari ini, dia tidak bisa tidur dan selalu memikirkan cara menghadapi situasi ini, tetapi tetap tidak memiliki petunjuk. Lawannya bukan orang yang baik, dia akan kehilangan nyawanya jika ada kesalahan sedikit saja. Meskipun dia sudah tua, dia juga tidak ingin mati dengan cara seperti ini."Aku sudah memerintahkan Biantara untu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1785

    "Aku yang pergi!" kata Doddy sambil menepuk dadanya."Selama ini aku selalu di rumah saja, aku sudah bosan sekali. Kalian semua nggak boleh merebut kesempatan ini dariku!"Danu dan yang lainnya yang berdiri di samping Doddy pun tertawa."Tenang saja, nggak ada yang akan merebutnya darimu!" kata Nafis sambil tersenyum.Wira berkata dengan ekspresi serius, "Aku tahu kepribadianmu. Kamu ini mudah impulsif, tapi kali ini kamu nggak boleh seperti ini. Kamu harus ingat. Perjalanan kali ini memang menuju Kerajaan Beluana, tapi saat ini kita sudah berdamai. Kalau kamu membuat masalah pada saat ini, mungkin akan sangat sulit untuk diselesaikan. Aku pikir kamu juga mengerti betapa rumitnya situasi ini, 'kan? Jangan membuat masalah untukku."Wira bukan takut dengan Kerajaan Beluana, tetapi dia ingin warga di sembilan provinsi ini bisa hidup dengan tenang. Pertempuran selama bertahun-tahun sudah membuat para rakyat hidup dalam kesulitan, sehingga banyak yang tidak bisa mendapatkan makanan dan bebe

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1786

    Hingga sekarang, pria itu masih tidak berniat untuk tunduk kepada Wira."Hehe." Wira justru tertawa melihatnya. Kemudian, dia berucap dengan nada datar, "Sudahlah, kamu nggak perlu sok misterius atau sok bijak di hadapanku lagi. Kalau tahu aku yang berkuasa di sini, lebih baik kamu menurutiku daripada menderita sendiri.""Aku hanya ingin mengorek beberapa informasi darimu. Kalau kamu menjawab jujur, mana mungkin aku menyulitkanmu?"Selesai berbicara, Wira melambaikan tangannya kepada orang-orang di belakang sehingga Danu maju untuk membawa pria itu. Pria itu pun tidak melawan, melainkan mengikuti dengan patuh.Bagaimanapun, jika melawan di sini, dia tidak akan bisa mengubah hasil apa pun. Sebaliknya, dirinya yang akan menderita kerugian.Sejam kemudian, Wira dan lainnya tiba di Dusun Darmadi. Di sebuah ruangan, Wira duduk di tengah, pria misterius itu duduk di seberangnya, sedangkan Danu, Biantara, dan lainnya berdiri di sekitar pria itu. Suasana di sini sangat menegangkan.Meskipun pr

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1787

    "Ternyata sesuai dugaanku." Pria misterius itu tertawa sebelum berkata, "Kamu ingin menguasai kelompok di belakangku? Sebaiknya singkirkan pikiran seperti itu karena kamu nggak akan sanggup. Lebih tepatnya, di seluruh dunia ini, nggak ada yang punya kemampuan seperti itu!""Majikanku sangat hebat. Ramath seharusnya sudah memberitahumu bahwa dinasti yang dipimpin oleh majikanku punya sejarah ratusan tahun. Entah sudah berapa kali dinasti ini berganti pemimpin, tapi yang jelas semuanya adalah genius hebat!"Kemudian, pria misterius itu tertawa lagi dan mengeluarkan sebilah pisau dari dalam pakaiannya. Dia tidak bermaksud untuk menyerang siapa pun, melainkan hendak menikam dadanya sendiri. Hal ini sungguh di luar dugaan orang-orang. Pria misterius itu ingin bunuh diri!"Kalau aku nggak menyuruhmu mati, berarti kamu nggak berhak untuk mati," gumam Wira dengan ekspresi yang sontak berubah. Saat berikutnya, dia mengeluarkan pistol dari saku. Begitu terdengar suara tembakan, peluru sudah meng

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1788

    Sebagian besar pengikut Aliran Kegelapan adalah orang-orang yang sangat menderita, bahkan kesulitan untuk makan kenyang. Itu sebabnya, Aliran Kegelapan memanfaatkan kelemahan ini untuk memenangkan hati mereka. Dengan kata lain, Aliran Kegelapan sama sekali tidak kekurangan uang.Sementara itu, kelompok di belakang Sean memiliki sejarah ratusan tahun. Seharusnya ada banyak orang seperti Sean selama ini. Ternyata, dugaan Wira memang benar."Kamu menjebakku!" pekik Sean sambil memelototi Wira setelah tersadar kembali. Dia benar-benar tidak menyangka Wira akan menggunakan cara rendahan seperti ini. Jelas-jelas tidak tahu apa pun, tetapi masih bersikap sok misterius."Aku sudah mendapatkan informasi yang kuinginkan. Sisanya kuserahkan kepadamu." Wira menatap Danu, lalu menepuk bahunya dan berpesan, "Aku hanya butuh lokasi mereka. Dia sepertinya berbeda dari pengikut biasa. Meskipun bukan petinggi, setidaknya anggota tingkat menengah. Dia pasti tahu lokasi mereka.""Dasar rendahan!" seru Sea

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1789

    Setelah mengantar Ramath, Biantara menghampiri Wira dan berkomentar, "Dusun Darmadi diincar banyak orang. Siapa pun ingin tinggal di Dusun Darmadi."Wira tersenyum dan menimpali, "Tentu saja. Di sini sangat aman dan anggota kita tersebar di berbagai tempat. Jadi, Dusun Darmadi sudah menjadi tempat yang penting. Orang yang tinggal di sini nggak perlu mengkhawatirkan apa pun lagi. Kalaupun ada perang di luar, penduduk di Dusun Darmadi tetap bisa hidup tenang."Wira menambahkan, "Tapi, mungkin sebentar lagi Provinsi Lowala akan dibangun menjadi tempat seperti ini." Dia sangat percaya diri dengan pemikirannya.Biantara menanggapi, "Semoga memang begitu."Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki di luar. Ainur berjalan masuk. Wira memandang Ainur sembari bertanya, "Ada apa?"Ainur adalah wanita yang bijak. Sejak kecil, dia dididik oleh keluarganya dengan baik. Sekarang, Wira sedang mengurus masalah penting. Jadi, kalau bukan karena urusan mendesak, Ainur tidak akan datang ke sini.Biantara b

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1790

    Danu berucap, "Aku juga nggak menyangka Anton itu begitu keras kepala. Awalnya, aku hampir mendapatkan informasi darinya. Tapi, dia malah menghancurkan piring saat jam makan, lalu bunuh diri. Sekarang kita nggak mendapatkan informasi apa-apa ...."Sebenarnya, masalah ini bukan hanya salah Danu. Wira menimpali, "Sudahlah. Kita juga nggak bisa mengubah apa pun lagi karena Anton sudah mati. Kamu kabari Biantara, suruh dia lanjut selidiki tentang Aliran Kegelapan. Sekarang, kita hanya bisa berharap kepada Biantara."Sepertinya, Wira hanya bisa mengandalkan jaringan mata-mata Biantara. Danu mengangguk, lalu pergi dengan perasaan bersalah. Suasana hati Wira agak buruk karena kehilangan petunjuk tentang Aliran Kegelapan. Kala ini, dia sedang duduk di halaman rumahnya sambil minum arak. Kemunculan Aliran Kegelapan membuat Wira merasakan bahaya untuk pertama kalinya.Tiba-tiba, Dewina menghampiri Wira dan bertanya, "Suamiku, kamu kenapa? Apa kamu punya masalah?"Wira mendesah. Setelah menenggak

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1791

    Tepat pada tengah malam, Wira baru saja tertidur, tetapi dia mendengar ada suara langkah yang tergesa-gesa di luar pintu dan diikuti dengan ketukan pintu yang cepat."Kak Wira, kamu sudah tidur?"Setelah mengenakan pakaiannya, Wira keluar dari kamarnya dan langsung melihat Biantara yang berdiri di depan pintu yang saat ini ekspresinya sangat muram."Ada apa?" Saat ini sudah larut malam. Wira berpikir jika Biantara datang mencarinya pada saat ini, kemungkinan besar sedang terjadi masalah besar."Terjadi masalah di Keluarga Birawa ya?" tanya Wira secara refleks."Nggak ada masalah di Keluarga Birawa. Lagi pula, ada Danu yang menjaga mereka, jadi kamu nggak perlu khawatir. Tapi, terjadi masalah dengan Doddy ...," kata Biantara sambil menggertakkan giginya, lalu segera menjelaskan situasinya dengan singkat. Ternyata, Doddy sudah kehilangan kontak sejak kemarin sore. Sebelum Doddy pergi, dia meminta Biantara untuk mengawasi dari samping karena khawatir dengan sifat impulsif Doddy akan menim

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status