Home / Fantasi / Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius / Chapter 1721 - Chapter 1730

All Chapters of Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Chapter 1721 - Chapter 1730

2718 Chapters

Bab 1721

"Bagaimana bisa memudahkan pertempuran?" tanya Ciputra lagi. Meskipun dia tidak mengatakan niatnya untuk gencatan senjata, hatinya sangat jelas saat ini anggaran kerajaan sudah defisit. Jika peperangan terus berlanjut, rakyat akan kesulitan dan kestabilan Kerajaan Beluana juga akan goyah. Ini adalah situasi yang tidak ingin dilihatnya. Dia baru menjadi raja di Kerajaan Beluana kurang dari setahun, konsekuensinya tak terbayangkan jika internal kerajaan kacau pada saat seperti ini.Setelah ragu sejenak, Wira baru berkata lagi, "Sebenarnya sangat mudah. Kalau sekarang kita menghentikan peperangan, kita bisa fokus untuk mengatur urusan internal kita dengan tenang. Beberapa tahun kemudian, kita pasti sudah makin berkembang juga. Pada saat itu, kita bisa kembali memulai peperangan lagi, 'kan? Selain itu, kalau sekarang kita tetap berperang, mungkin nggak akan ada pemenangnya juga dan akhirnya kedua belah pihak hanya akan menderita. Aku pikir kalian semua seharusnya mengerti prinsip ini juga.
Read more

Bab 1722

Kerajaan Agrel milik Senia menguasai wilayah Kerajaan Monoma bagian utara dan Provinsi Ladu. Sementara itu, Jihan menguasai Provinsi Janglin, Provinsi Sutim, dan Provinsi Yangsan. Sembilan Provinsi kembali terbagi, tetapi tidak ada perubahan besar dalam geografisnya.....Tujuh hari kemudian, Wira dan yang lainnya juga sudah kembali ke Provinsi Lowala. Kelihatan jelas, provinsi ini adalah tempat yang paling stabil dan bersatu di antara sembilan provinsi berkat kepemimpinannya yang bijaksana. Jika dia tidak menguasai provinsi itu, mereka tidak akan bisa menciptakan surga dunia seperti ini. Selama tujuh hari ini, semua pihak sudah menarik kembali pasukannya dan dunia menjadi stabil untuk sementara ini, bahkan pengungsi pun perlahan-lahan berkurang.Saat Wira dan para pengikutnya menuju ke balai prefektur, mereka mendengar teriakan di pinggir jalan."Aku mau pergi ke kantor pemerintah. Sekarang tiba-tiba datang pengungsi sebanyak ini, bagaimana kita bisa bertahan hidup? Mereka juga mengam
Read more

Bab 1723

"Kenapa kalian semua berdebat di sini? Kalian sudah bosan dengan hidup damai?" Saat semua orang sedang berdebat, Wira dan yang lainnya perlahan-lahan mendekat dan Doddy yang berdiri di paling depan pun berteriak.Semua orang di tempat itu terkejut dan tatapan mereka tertuju pada Wira dan yang lainnya. Beberapa di antara mereka yang jeli, langsung mengenali Wira."Bukankah ini adalah Tuan Wira? Ini pertama kalinya aku melihat Tuan Wira. Aku pikir dia adalah pria tua yang kaku, tak disangka dia ternyata begitu muda dan tampan." Beberapa gadis bahkan sudah mulai jatuh cinta pada Wira dan menatapnya dengan tatapan penuh kasih. Terlihat jelas, mereka sudah siap untuk memberikan diri mereka kepada Wira."Uhuk uhuk."Wira juga mendengar pembicaraan semua orang. Setelah batuk beberapa kali dengan canggung, dia berjalan ke depan kerumunan dan bertanya, "Apa yang sebenarnya telah terjadi?""Tuan Wira, Anda mungkin nggak tahu, sekarang jumlah populasi di Provinsi Lowala tiba-tiba bertambah banyak
Read more

Bab 1724

Namun, rumah di sketsa yang digambar Wira memiliki tiga tingkat. Sebenarnya, jika bukan karena situasinya tidak memungkinkan, Wira ingin membangun gedung pencakar langit. Sayangnya, tidak mungkin membangun gedung tinggi pada zaman sekarang. Bangunan modern membutuhkan baja dan semen. Semen masih mudah untuk ditemukan, tetapi membuat baja bukan hal yang bisa dilakukan sekarang. Meskipun dia sudah menemukan mesin pelebur baja, dia tidak memiliki mesin untuk memproduksi berbagai komponen baja seperti pelat baja. Oleh karena itu, dia hanya bisa menggunakan papan kayu dan batu, lalu membangun rumah dengan tiga tingkat."Kak Wira, idemu memang bagus, tapi aku harus berkata jujur, bukankah orang yang tinggal di lantai kedua dan atasnya akan merasa khawatir setiap harinya? Kalau punya barang-barang yang berat di rumah, rumah ini akan runtuh, 'kan?" kata Doddy.Semua orang juga memikirkan hal yang sama. Bahkan Osmaro juga menyipitkan matanya dan menatap sketsa yang digambar Wira dengan serius.
Read more

Bab 1725

Kedua wanita itu saling memandang dengan ekspresi bingung, tetapi mereka tetap mengikuti Wira. Tak lama kemudian, ketiganya tiba di kamar Keana.Keana selalu tinggal di dalam desa dan tidak pernah melihat dunia luar, sekarang dia tinggal di Dusun Darmadi. Meskipun di sini adalah sebuah desa juga, interior ruangannya lebih mewah dibandingkan istana kerajaan. Hanya kamarnya saja, luasnya sudah seratus kali lipat daripada rumahnya di desa sebelumnya. Ukuran rumahnya juga jauh lebih besar."Gadis ini ...." Begitu pintu dibuka, pandangan Wulan langsung tertuju pada Keana."Namanya Keana. Dia adalah ...."Perkataan Wira masih belum selesai, Dewina sudah berjalan ke depannya sambil berkacak pinggang dan berkata, "Hebat ya! Ternyata kamu masih punya wanita di desa lain! Yang paling menyebalkan lagi adalah, dia bahkan bisa melahirkan seorang gadis seimut ini untukmu!"Wira dan Keana tertegun sejenak, lalu wajah Keana memerah. Jika dia benar-benar bisa menjadi putri Wira, tentu hal itu adalah ke
Read more

Bab 1726

Jika bukan karena ini masih siang hari, Wira benar-benar ingin menikmati kecantikan Julian."Memang nggak ada yang bisa disembunyikan dari Sayang ...." Julian menggelengkan kepala dan menghela napas."Ada beberapa orang di sekitarmu yang tiba-tiba menemuiku. Mereka berharap aku bisa membujukmu untuk menjadi raja dan menjadikan Provinsi Lowala sebagai pusat pemerintahan. Tapi, aku nggak tahu apa pendapatmu?"Menjadi raja? Wira tiba-tiba tertegun sejenak, ekspresinya perlahan-lahan membeku, dan tatapannya terlihat gelisah. Julian tidak memahami pikiran Wira, tetapi dia merasa Wira agak marah dan tidak berani melanjutkan ucapannya."Siapa yang menemuimu?" tanya Wira dengan tenang."Aku!" Pada saat itu, terdengar suara serak dari belakang mereka.Wira menoleh dan melihat seorang pria berusia 40-an yang berpakaian lusuh dan tangannya memegang sebotol arak. Saat berjalan, pria itu terhuyung-huyung seperti seorang pemabuk. Namun, orang ini kelihatannya tidak sederhana.Pria itu bernama Fransc
Read more

Bab 1727

"Ini adalah keputusan yang besar. Aku harus memikirkannya dulu untuk membuat keputusan akhir." Wira tidak langsung memberikan jawaban. Dia tidak memedulikan masalah gelar. Meskipun ingin menyatukan sembilan provinsi, Wira ingin melakukannya agar dunia ini damai dan rakyat tidak menderita lagi. Dia tidak melakukan semua ini demi ambisi pribadi untuk menguasai seluruh dunia."Aku harap Jenderal bisa memikirkannya dengan baik," kata Fransco lagi, lalu meneguk araknya lagi dan berjalan menjauh dengan terhuyung-huyung."Tuan Fransco, arak adalah racun bagi tubuh. Sebaiknya kurangi minum arak, aku nggak ingin kehilangan seorang genius sepertimu!" teriak Wira pada Fransco.Fransco hanya melambaikan tangannya tanpa menoleh. Dalam sekejap, dia sudah menghilang dari pandangan Wira.....Tiga hari kemudian. Proyek yang dipantau Osmaro dan yang lainnya sudah dimulai. Bahan sudah disiapkan dan sketsa gambarnya juga sudah diperbaiki, tetapi muncul masalah."Jenderal, menurutmu apa yang harus kita la
Read more

Bab 1728

Tanah terbengkalai itu memang mudah untuk dikembangkan, tetapi Wira ingin mengubahnya menjadi lahan pertanian. Dengan begitu, produksi pangan mereka baru bisa cukup. Inti untuk kelangsungan hidup adalah makanan. Asalkan penduduk Provinsi Lowala sejahtera, wilayah ini akan menjadi tempat yang paling diinginkan seluruh penduduk di sembilan wilayah ini."Begitu saja, kita bangun rumah di tanah terbengkalai itu dan mendorong orang-orang untuk membuka bisnis di sana agar tempat itu juga ramai. Sementara itu, para pengungsi yang baru datang ke Provinsi Lowala tinggal di rumah penduduk untuk sementara waktu. Setelah rumah selesai dibangun, mereka boleh pindah ke sana.""Kemudian, rumah yang tersisa bisa dijual, sebisa mungkin buat pinggiran kota itu menjadi ramai juga. Dengan begitu, akan ada banyak orang pindah ke pinggiran kota, sehingga perumahan di pusat kota bisa direnovasi dengan lancar. Setelah orang-orang melihat keuntungan dari perumahan yang kita renovasi, aku yakin mereka akan sena
Read more

Bab 1729

Beberapa hari berikutnya, Osmaro sudah menerapkan kebijakan terkait yang akhirnya berhasil menenangkan hati rakyat.Sementara itu, Wira juga tidak tinggal diam. Dia sedang meneliti tentang sebuah barang yang aneh di halaman belakang rumahnya. Setidaknya, itu menurut pandangan beberapa wanita itu. Wulan dan yang lainnya berdiri di sekelilingnya dan memperhatikan benda hitam di tangannya."Benda ini memang terlihat seperti telur ayam, tapi aku nggak pernah melihat telur yang hitam seperti ini. Lagi pula, ini bau sekali, apa benda ini bisa dimakan?" tanya Wulan sambil menatap Wira dengan curiga.Para wanita di sampingnya juga ikut berkomentar. "Apa Wira berencana untuk meracuni kita? Kita nggak melakukan kesalahan apa pun, jadi dia nggak perlu melakukan hal ini. Lagi pula, aku nggak akan memakannya ...."Wira tetap tersenyum, tetapi dia tidak memedulikan beberapa wanita itu dan juga tidak menjelaskan apa pun kepada mereka. Dia mengambil telur hitam itu ke samping dan segera sibuk di dapur
Read more

Bab 1730

"Meskipun penampilannya nggak menarik, rasanya enak. Aku berencana untuk mempromosikannya secara luas agar semua orang bisa menikmati kelezatan ini."Wira berpikir jika ingin membuat para rakyat di Provinsi Lowala hidup makmur, bukan hanya membuat kehidupan mereka lebih baik. Dia juga harus memuaskan kebutuhan mental mereka, makanan dan minuman adalah kebutuhan hidup mereka. Bagaimanapun juga, di zaman ini tidak ada hiburan seperti pada zamannya. Biasanya, para rakyat hanya bisa menulis puisi, minum arak, dan bersenang-senang untuk menghibur diri."Telur bitan ini pasti akan laris. Aku akan segera mempromosikan telur bitan ini kepada semua orang. Si Dewina itu pasti akan menyesal karena nggak mencicipi makanan yang lezat ini," kata Wulan sambil tersenyum.Wira mengambil selembar kertas dan pena. Setelah menulis resepnya, dia menyerahkannya kepada Wulan. "Tolong kamu berikan resep ini kepada para pemilik restoran besar.""Baik," jawab Wulan sambil menganggukkan kepala, lalu pergi menin
Read more
PREV
1
...
171172173174175
...
272
DMCA.com Protection Status