Home / Fantasi / Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius / Chapter 1701 - Chapter 1710

All Chapters of Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Chapter 1701 - Chapter 1710

2718 Chapters

Bab 1701

Sesudah sibuk seharian, semua orang merasa cukup lelah. Orang-orang pun pergi, menyisakan Osmaro sendirian di ruangan."Tuan Osmaro, kamu juga sudah mendengar yang mereka katakan tadi. Sekarang semua orang hanya ingin segera melakukan pertarungan besar-besaran dengan Bhurek dan menguasai seluruh Kerajaan Beluana.""Tapi, itu berarti kita harus menghadapi ratusan ribu pasukan yang dipimpin oleh Bhurek. Dari segi jumlah, kita tentu kalah. Kalau pertarungan terjadi sekarang, tentunya nggak ada keuntungan untuk pasukan kita.""Tapi, yang dikatakan para jenderal juga benar. Kita harus memanfaatkan waktu ini untuk bertempur dengan Kerajaan Beluana. Bagaimanapun, wilayah Kerajaan Beluana jauh lebih banyak daripada kita. Kalau terus ditunda, pasukan dan pangan mereka hanya akan bertambah banyak. Sementara itu, kita yang hanya punya satu provinsi nggak akan sanggup bertahan," jelas Wira.Meskipun Wira seorang jenderal besar, dia memiliki banyak kerisauan, yaitu cara menyusun strategi. Nyawa sem
Read more

Bab 1702

Semua urusan militer diserahkan kepada Danu dan Doddy, sedangkan Osmaro menjadi bintara. Tidak peduli keputusan apa pun yang diambil oleh Danu dan Doddy, mereka harus membahasnya dengan Osmaro terlebih dahulu. Hanya setelah mendapatkan persetujuan Osmaro, mereka baru bisa menjalankan rencana.Kabar kepergian Wira tidak tersebar di kalangan militer karena hanya diberitahukan kepada para jenderal. Danu dan Doddy mendapatkan perintah militer dan tampak murung sekarang. Mereka pun sedang minum di kamp."Apa yang sebenarnya dipikirkan Kak Wira? Dia seharusnya memberikan kekuasaan kepada kita, kenapa malah menunjuk Osmaro menjadi bintara? Kita harus melaporkan semuanya kepada Bintara sebelum bertindak? Bukankah itu berarti kita bawahannya?" tanya Doddy dengan kesal.Doddy memang sangat setia pada Wira, bahkan bersedia mengorbankan nyawanya untuk Wira. Lagi pula, tanpa pertolongan Wira dulu, mana mungkin dia masih bisa hidup sampai sekarang? Doddy bukan orang yang tidak tahu berterima kasih.
Read more

Bab 1703

Semua orang di jalan sontak berlutut dan bersujud kepada Wira. Wira pun melirik sekilas ke luar tandu, lalu menggeleng sambil berkata, "Kalian nggak perlu sesungkan ini, berdirilah."Jihan menepuk bahu Wira dan berucap, "Biarkan saja, sudah seharusnya mereka menghormatimu seperti ini. Kalau nggak ada kamu, mereka pasti sudah menderita karena peperangan. Aku saja harus berterima kasih padamu. Kalau aku bukan penguasa Kerajaan Nuala, aku pasti sudah bersujud untuk mengungkapkan rasa syukurku."Wira pun terkekeh-kekeh mendengarnya. Lelucon macam apa ini? Jihan yang sekarang jelas berbeda dengan yang dulu, mana mungkin Wira membiarkannya bersujud?Ketika mereka masih asyik mengobrol, tandu sudah tiba di depan istana. Seperti yang Jihan katakan, para kasim dan pelayan telah menghidangkan makanan. Akan tetapi, karena Wira tidak menyukai keramaian, Jihan mengatur perjamuan ini di kamarnya dan hanya ada beberapa kasim serta pelayan yang melayani, tidak ada menteri lainnya.Wira mengamati kamar
Read more

Bab 1704

Meskipun demikian, kekuasaan Jihan masih saja memerosot, begitu pula kekuatan nasional. Kerajaan Nuala yang sekarang tidak sehebat dulu lagi."Wira, aku tentu bersedia bekerja sama dengan kalian tanpa bermaksud untuk saling bergantung. Hanya saja, kamu pasti tahu Kerajaan Agrel terus mengincar Kerajaan Nuala. Selama pertempuran kalian dengan Ciputra, Kerajaan Nuala sama sekali tidak menganggur, melainkan terus berperang melawan Kerajaan Agrel.""Kalau aku memimpin pasukan untuk membantu kalian melawan Kerajaan Beluana, Kerajaan Agrel pasti akan merajalela. Mereka mungkin akan melancarkan serangan besar-besaran dan situasi pun nggak akan membaik.""Yang paling mengesalkan adalah aku dan Ciputra adalah kerabat, ada darah yang sama mengalir di tubuh kami. Sementara itu, Kerajaan Agrel hanya orang luar. Atas dasar apa mereka ingin merebut sembilan provinsi kita?"Jihan makin murka saat menjelaskan semua ini. Meskipun seorang wanita, dia sangat cinta tanah air dan tidak ingin menyerahkan wi
Read more

Bab 1705

Sepanjang malam, Wira dan Jihan minum-minum sembari membicarakan kejadian masa lalu. Keduanya melewati malam ini dengan sangat nyaman.Faktanya, Wira sama sekali tidak membenci Jihan, juga tidak peduli siapa yang menjadi penguasa. Waktu itu, Wira hanya ingin hidup dalam zona nyaman bersama orang-orang yang dicintainya. Wira tidak pernah meminta lebih.Sahabat, wanita, dan kekayaan. Wira memiliki semuanya, dia sangat menikmati hidupnya. Namun, perselisihan di dunia membuat semuanya berubah. Tidak mungkin baginya untuk hanya melindungi Dusun Darmadi.Apabila Ciputra menguasai kesembilan provinsi, Wira pasti akan diincar olehnya. Itu sebabnya, dia terpaksa melawan Ciputra agar dirinya tidak berada dalam bahaya di kemudian hari.Pagi harinya, Wira langsung berkemas dan menuju ke utara. Dia harus segera menemui Senia. Hanya dengan mengatasi semua masalah ini, Wira baru bisa berperang mati-matian dengan Bhurek. Perang ini memang tidak dapat dihindari. Asalkan mengatur semuanya dengan baik, d
Read more

Bab 1706

Para jenderal yang berdiri di belakang sontak mengangguk sebagai tanda setuju. Bagaimanapun, siapa pun yang bisa duduk semeja dengan Wira akan merasa sangat terhormat, bahkan jauh lebih terhormat daripada semeja dengan Jihan."Baiklah! Kita akan bersenang-senang nanti!" sahut Wira sambil tersenyum lebar.Tidak berselang lama, setelah mereka tiba di luar kota, Fahim menunjuk gunung di kejauhan sembari bertanya, "Tuan Wira, kamu sudah lihat gunung bersalju di depan itu? Semua orang Kerajaan Agrel bersembunyi di sana. Mereka pintar bertempur di pegunungan sehingga mendirikan kemah di sana sekaligus mencegah kita menyerang. Selain itu, mereka bisa melihat semuanya dari ketinggian itu."Ketika mendengar penjelasan Fahim, jenderal lain di belakang tampak berekspresi masam. Mereka adalah jenderal muda yang dipromosikan oleh Jihan. Sejak kecil, mereka telah belajar banyak, jadi termasuk jenderal berbakat.Hanya saja, meskipun memiliki begitu banyak pasukan, sampai sekarang mereka hanya bisa me
Read more

Bab 1707

"Segera laporkan kepada Jenderal!" Selesai mengatakan itu, jenderal itu menyuruh para prajurit untuk meletakkan senjata masing-masing dan tidak berani mengambil tindakan lain.Bagaimanapun, semua orang tahu Wira berteman baik dengan Senia, tidak mungkin ada yang berani menyinggungnya.Dalam sekejap, seorang jenderal yang dikelilingi oleh para prajurit muncul di hadapan Wira. Setelah mengamati dengan saksama, Wira mendapati bahwa orang itu adalah Dwipangga yang dikenalnya."Tuan Wira, ternyata memang kamu!" sapa Dwipangga."Kita sudah lama nggak ketemu, ternyata kamu sudah menjadi jenderal?" sahut Wira yang menepuk bahu Dwipangga sambil tersenyum. Hubungan mereka memang cukup dekat."Semua ini karena Ibu Suri memercayaiku. Ayo, silakan masuk," ujar Dwipangga dengan antusias.Tidak berselang lama, Wira sampai di kamp Kerajaan Agrel. Tempat ini bukan hanya bersih, tetapi ada banyak penjaga rahasia yang bersembunyi di kegelapan. Persiapan mereka benar-benar matang.Setelah memperkirakan se
Read more

Bab 1708

Senia terkesiap mendengarnya. Dia tidak menyangka Wira memiliki keinginan seperti itu. Ide ini memang bagus, tetapi tidak mudah untuk dijalankan.Senia tertawa dan berkata, "Begini, hubungan kita cukup dekat, jadi aku nggak akan mengabaikan harga dirimu. Tapi, hal ini tentu nggak berlaku untuk orang lain. Adapun hasilnya, semua tergantung pada sikap semua orang.""Baiklah." Malam itu juga, Wira langsung kembali ke Kabupaten Astra tanpa sempat makan bersama Senia.Di kantor pemerintah Kabupaten Astra. Fahim bertanya dengan tidak sabar, "Tuan Wira! Kamu sudah selesai bernegosiasi dengan mereka? Gimana situasinya?"Pertempuran telah terjadi selama bertahun-tahun. Meskipun ingin memberikan kontribusi, mereka tentu harus memastikan situasi terlebih dahulu. Bagaimanapun, butuh pengorbanan besar sebelum seseorang bisa berhasil.Jika pertempuran ini terus berlanjut, bukan hanya prajurit mereka yang akan gugur, tetapi rakyat juga terpaksa mengungsi. Ini bukan hasil yang mereka inginkan."Bisa d
Read more

Bab 1709

Osmaro melanjutkan, "Sekalipun kamu punya niat seperti ini, belum tentu mereka bersedia. Apalagi Ciputra, dia sudah menganggapmu sebagai musuh sejak awal. Aku rasa semuanya juga tahu hal ini."Osmaro langsung mengungkapkan keuntungan dan kerugian dari permasalahan ini. Semua orang juga mengangguk. Doddy pun cukup terkejut karena mengira Osmaro pasti akan mendukung Wira sepenuhnya. Namun, pemikirannya salah.Wira menimpali, "Aku tentu tahu cara ini cukup sulit, tapi kita sudah menang beberapa kali. Aku yakin Ciputra tahu kekuatan tempur kita. Apalagi, mereka langsung kalah setelah Bhurek maju. Sekarang kita memang sudah membagi pasukan untuk berjaga, tapi ini nggak bisa berlangsung lama."Wira meneruskan ucapannya, "Setahuku, Bhurek nggak akan bertarung kalau nggak yakin dengan kondisinya. Kalau mau berperang dengan kita, mereka harus melakukan persiapan yang matang. Dengan begitu, kedua belah pihak punya waktu untuk istirahat. Saat pertempuran dimulai, kita juga bisa membuat mereka men
Read more

Bab 1710

Orang-orang lain juga berkomentar."Kami juga nggak menginginkan hal ini!""Tapi, sekarang kita nggak punya pilihan lain!""Kulit pohon di gunung sudah hampir habis!""Meskipun masih bisa menyalakan api, itu juga hanya untuk menghangatkan ruangan. Di rumah kita sama sekali nggak ada makanan lagi.""Kita tukar anak kita saja. Ini pilihan terakhir kita!""Kalau kita semua mati kelaparan, memangnya masih ada yang bisa menghidupi anak-anak ini?""Lebih baik kita mencari cara untuk bertahan hidup. Bagaimanapun, kita harus melanjutkan kehidupan kita."Mendengar suara-suara itu, Wira segera mempercepat langkah kakinya. Wira melihat banyak orang berdiri di alun-alun desa. Sebagian besar orang sedang menggendong bayi dan bayi-bayi itu terus menangis. Di sekitar mereka terdapat para wanita yang tidak berhenti berteriak. Wira merasa sedih saat melihat mereka hendak menukar bayi. Sepertinya mereka berniat untuk memakan bayi-bayi itu!Ada orang yang merasa tidak rela, bahkan ada yang pingsan. Namun
Read more
PREV
1
...
169170171172173
...
272
DMCA.com Protection Status