Share

Bab 1706

Author: Arif
Para jenderal yang berdiri di belakang sontak mengangguk sebagai tanda setuju. Bagaimanapun, siapa pun yang bisa duduk semeja dengan Wira akan merasa sangat terhormat, bahkan jauh lebih terhormat daripada semeja dengan Jihan.

"Baiklah! Kita akan bersenang-senang nanti!" sahut Wira sambil tersenyum lebar.

Tidak berselang lama, setelah mereka tiba di luar kota, Fahim menunjuk gunung di kejauhan sembari bertanya, "Tuan Wira, kamu sudah lihat gunung bersalju di depan itu? Semua orang Kerajaan Agrel bersembunyi di sana. Mereka pintar bertempur di pegunungan sehingga mendirikan kemah di sana sekaligus mencegah kita menyerang. Selain itu, mereka bisa melihat semuanya dari ketinggian itu."

Ketika mendengar penjelasan Fahim, jenderal lain di belakang tampak berekspresi masam. Mereka adalah jenderal muda yang dipromosikan oleh Jihan. Sejak kecil, mereka telah belajar banyak, jadi termasuk jenderal berbakat.

Hanya saja, meskipun memiliki begitu banyak pasukan, sampai sekarang mereka hanya bisa me
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1707

    "Segera laporkan kepada Jenderal!" Selesai mengatakan itu, jenderal itu menyuruh para prajurit untuk meletakkan senjata masing-masing dan tidak berani mengambil tindakan lain.Bagaimanapun, semua orang tahu Wira berteman baik dengan Senia, tidak mungkin ada yang berani menyinggungnya.Dalam sekejap, seorang jenderal yang dikelilingi oleh para prajurit muncul di hadapan Wira. Setelah mengamati dengan saksama, Wira mendapati bahwa orang itu adalah Dwipangga yang dikenalnya."Tuan Wira, ternyata memang kamu!" sapa Dwipangga."Kita sudah lama nggak ketemu, ternyata kamu sudah menjadi jenderal?" sahut Wira yang menepuk bahu Dwipangga sambil tersenyum. Hubungan mereka memang cukup dekat."Semua ini karena Ibu Suri memercayaiku. Ayo, silakan masuk," ujar Dwipangga dengan antusias.Tidak berselang lama, Wira sampai di kamp Kerajaan Agrel. Tempat ini bukan hanya bersih, tetapi ada banyak penjaga rahasia yang bersembunyi di kegelapan. Persiapan mereka benar-benar matang.Setelah memperkirakan se

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1708

    Senia terkesiap mendengarnya. Dia tidak menyangka Wira memiliki keinginan seperti itu. Ide ini memang bagus, tetapi tidak mudah untuk dijalankan.Senia tertawa dan berkata, "Begini, hubungan kita cukup dekat, jadi aku nggak akan mengabaikan harga dirimu. Tapi, hal ini tentu nggak berlaku untuk orang lain. Adapun hasilnya, semua tergantung pada sikap semua orang.""Baiklah." Malam itu juga, Wira langsung kembali ke Kabupaten Astra tanpa sempat makan bersama Senia.Di kantor pemerintah Kabupaten Astra. Fahim bertanya dengan tidak sabar, "Tuan Wira! Kamu sudah selesai bernegosiasi dengan mereka? Gimana situasinya?"Pertempuran telah terjadi selama bertahun-tahun. Meskipun ingin memberikan kontribusi, mereka tentu harus memastikan situasi terlebih dahulu. Bagaimanapun, butuh pengorbanan besar sebelum seseorang bisa berhasil.Jika pertempuran ini terus berlanjut, bukan hanya prajurit mereka yang akan gugur, tetapi rakyat juga terpaksa mengungsi. Ini bukan hasil yang mereka inginkan."Bisa d

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1709

    Osmaro melanjutkan, "Sekalipun kamu punya niat seperti ini, belum tentu mereka bersedia. Apalagi Ciputra, dia sudah menganggapmu sebagai musuh sejak awal. Aku rasa semuanya juga tahu hal ini."Osmaro langsung mengungkapkan keuntungan dan kerugian dari permasalahan ini. Semua orang juga mengangguk. Doddy pun cukup terkejut karena mengira Osmaro pasti akan mendukung Wira sepenuhnya. Namun, pemikirannya salah.Wira menimpali, "Aku tentu tahu cara ini cukup sulit, tapi kita sudah menang beberapa kali. Aku yakin Ciputra tahu kekuatan tempur kita. Apalagi, mereka langsung kalah setelah Bhurek maju. Sekarang kita memang sudah membagi pasukan untuk berjaga, tapi ini nggak bisa berlangsung lama."Wira meneruskan ucapannya, "Setahuku, Bhurek nggak akan bertarung kalau nggak yakin dengan kondisinya. Kalau mau berperang dengan kita, mereka harus melakukan persiapan yang matang. Dengan begitu, kedua belah pihak punya waktu untuk istirahat. Saat pertempuran dimulai, kita juga bisa membuat mereka men

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1710

    Orang-orang lain juga berkomentar."Kami juga nggak menginginkan hal ini!""Tapi, sekarang kita nggak punya pilihan lain!""Kulit pohon di gunung sudah hampir habis!""Meskipun masih bisa menyalakan api, itu juga hanya untuk menghangatkan ruangan. Di rumah kita sama sekali nggak ada makanan lagi.""Kita tukar anak kita saja. Ini pilihan terakhir kita!""Kalau kita semua mati kelaparan, memangnya masih ada yang bisa menghidupi anak-anak ini?""Lebih baik kita mencari cara untuk bertahan hidup. Bagaimanapun, kita harus melanjutkan kehidupan kita."Mendengar suara-suara itu, Wira segera mempercepat langkah kakinya. Wira melihat banyak orang berdiri di alun-alun desa. Sebagian besar orang sedang menggendong bayi dan bayi-bayi itu terus menangis. Di sekitar mereka terdapat para wanita yang tidak berhenti berteriak. Wira merasa sedih saat melihat mereka hendak menukar bayi. Sepertinya mereka berniat untuk memakan bayi-bayi itu!Ada orang yang merasa tidak rela, bahkan ada yang pingsan. Namun

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1711

    Pria paruh baya itu akhirnya berteriak dengan marah dan matanya pun sudah memerah.Wira juga tenggelam dalam pikirannya. Perang memang telah membawa banyak kesulitan bagi rakyat biasa, bahkan sudah sampai pada tahap memakan sesama."Aku lihat penampilan anak ini sangat rapi, harusnya orang dari keluarga kaya, 'kan? Jadi, bagaimana mungkin dia bisa memahami kita? Meskipun dalam masa perang, orang-orang kaya itu juga tetap bisa hidup dengan baik. Kalau begitu, bagaimana kalau kita menangkapnya, lalu memaksanya memberi tahu kita letak rumahnya dan meminta keluarganya untuk mengirimkan makanan kepada kita?" saran dari salah satu orang itu. Beberapa pemuda di belakangnya juga ikut menganggukkan kepala karena merasa itu memang sebuah cara yang bagus.Wajah Wira pun makin memucat dan berpikir orang-orang ini memang sialan.Saat semua orang bersiap untuk bertindak dan Wira juga bersiap untuk mengeluarkan senapannya, terdengar pria paruh baya yang tadi berbicara itu berkata dengan marah, "Kalau

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1712

    Meskipun para penduduk desa itu tidak tahu identitas Wira, mereka juga bisa menebak Wira ini pasti bukan orang biasa setelah melihat sekelompok kavaleri itu."Doddy, kamu segera pulang bersama para saudara dan ambil beberapa persediaan makanan ke sini," perintah Wira kepada Doddy."Baik!" Meskipun tidak tahu apa yang telah terjadi, Doddy juga tidak ragu-ragu dan segera pergi ke kejauhan.Wira melambaikan tangannya kepada orang di belakangnya dan berkata, "Kalau kalian masih ada urusan lain, kalian pergi saja dulu. Sebentar lagi, mereka seharusnya sudah membawa persediaan makanannya ke sini. Pada saat itu, kalian semua sudah punya makanan lagi. Tapi, aku harus peringatkan kalian, nggak peduli seberapa sulitnya situasi kalian, kalian nggak boleh menyakiti keluarga dan anak kalian. Aku nggak bisa membayangkan kalian akan memakan daging manusia."Wira berbicara secara perlahan untuk memberikan nasihat kepada mereka."Tuan, siapa Anda sebenarnya? Saya dengar jenderal tadi memanggil Anda seb

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1713

    "Kalian benar-benar ingin mengikutku kembali ke Provinsi Lowala?" tanya Wira lagi.Semua orang pun menganggukkan kepala."Kalau begitu, kalian semua harus mengikuti rencanaku. Apa yang aku suruh kalian lakukan kelak, kalian nggak boleh meragukannya. Tapi aku jamin, setidaknya kita semua akan makan kenyang dan kehidupan juga makin baik. Syaratnya adalah selama aku masih ada di sini."Wira sudah membuat sebuah keputusan. Dia tidak berniat untuk menempatkan semua orang ini di Dusun Darmadi, melainkan berencana untuk membangun beberapa pabrik di Provinsi Lowala, menciptakan kota modern, dan membuat Provinsi Lowala menjadi surga. Meskipun akan ada makin banyak orang yang datang kelak, mereka bisa mempertimbangkan untuk membangun gedung tinggi di Provinsi Lowala. Begitu gedung tinggi itu dibangun, lahan untuk perumahan akan berkurang drastis sehingga provinsi ini akan menjadi kota modern sepenuhnya.Namun, proses ini tidak mudah karena ada banyak mesin dan peralatan yang sulit untuk diproduk

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1714

    "Dulu, siapa pun yang punya makanan di rumah akan memberiku sepiring nasi untuk dimakan, itu juga sudah cukup untukku bertahan hidup. Sekarang semua keluarga dalam kesulitan karena sedang dalam masa perang, jadi aku juga nggak punya makanan lagi. Tapi semua ini nggak masalah lagi. Saat melihatmu, aku sudah memutuskan aku akan mengikutimu dan belajar darimu."Wira mengernyitkan alisnya dan menatap gadis kecil itu dari atas ke bawah. Dia berpikir, gadis kecil ini sangat menarik."Apa kamu khawatir akan kelaparan jadi kamu buat rencana seperti ini?"Jika dia mengikuti Wira, kelak tentu saja tidak perlu mengkhawatirkan pakaian dan makanan lagi. Meskipun Provinsi Lowala juga kacau karena perang, setidaknya Wira dan orang-orang di sekitarnya tidak akan mati kelaparan."Tentu saja nggak! Aku lebih ingin belajar keterampilan, lalu membalas dendam orang tuaku. Tujuanku tetap bertahan hidup adalah untuk membasmi para perampok gunung!" kata gadis kecil itu dengan tegas dengan tatapan yang tertuju

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status