Home / Fantasi / Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius / Chapter 1681 - Chapter 1690

All Chapters of Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Chapter 1681 - Chapter 1690

2718 Chapters

Bab 1681

"Tentu saja ada," kata Osmaro lagi."Sebenarnya, nggak peduli siapa pun yang jadi raja, hasil akhirnya hanya ada satu yaitu Kerajaan Beluana akan pecah belah. Para penguasa setempat akan bangkit dan semua jenderal juga akan berjuang untuk wilayah mereka sendiri." Analisis Osmaro langsung membuat semua orang tersadar.Wira juga menepuk kepalanya sendiri dan segera mengerti maksud Osmaro. Meskipun Farrel yang naik takhta, dia mungkin tidak akan bisa menguasai politik dan militer Kerajaan Beluana. Saat ini, orang di Kerajaan Beluana juga sedang melawan Ishan, ini membuktikan para jenderal itu pasti mengamankan pasukan mereka sendiri. Jika mengangkat raja baru apalagi dalam situasi seperti ini, posisinya tidak akan stabil. Farrel tidak akan sanggup mengendalikan situasi ini, begitu juga dengan penguasa lainnya."Jenderal, kalau terjadi konflik di Kerajaan Beluana lagi dan menjadi pecah belah, ini akan sangat menguntungkan kita. Kita tentu saja harus memanfaatkan situasi ini dengan baik. Pa
Read more

Bab 1682

Ishan sudah lama memandang rendah Ciputra. Ciputra memang adalah adik sepupunya dan Ishan bisa menjadi jenderal utama yang terkenal juga karena dukungan Ciputra. Meskipun demikian, Ishan sudah lama merasa kesal terhadap Ciputra, hanya saja dia tidak ada kesempatan untuk merebut posisi Ciputra. Bagaimanapun juga, dia akan dianggap sebagai pengkhianat jika benar-benar terjadi perebutan kekuasaan dan dia pasti akan menjadi bahan olok-olokan orang. Tiba saatnya, dia memang akan menjadi raja, tetapi ini bukan akhir yang diinginkannya.Dalam sekejap, Ishan dan yang lainnya sudah tiba di luar ibu kota. Di depan gerbang kota, ada beberapa prajurit penjaga yang menghalangi jalan mereka. Prajurit yang berdiri di barisan paling depan berkata, "Jenderal Ishan, ini adalah ibu kota. Jenderal datang untuk menghadap Raja, jadi nggak perlu bawa pasukan sebanyak ini. Biarkan para pasukan ini berdiam di sini dan Jenderal bisa ikuti aku untuk masuk. Raja sudah menunggumu cukup lama."Setelah mendengar per
Read more

Bab 1683

"Bagus! Bagus sekali!" kata Ishan dengan gembira. Namun, tatapannya segera terlihat khawatir dan makin tajam."Yang aku tahu, kesehatan Raja selalu sangat baik dan belakangan ini aku juga nggak mendengar kabar tentang Raja sakit. Kenapa sekarang dia tiba-tiba memutuskan untuk turun takhta? Apa ada motif tersembunyi?"Ishan bisa mencapai posisinya saat ini bukan hanya semata-mata karena bantuan Ciputra, tetapi juga berkat kemampuannya sendiri. Selain itu, dia juga memiliki banyak pasukan elite, tentu saja dia bukan orang biasa. Meskipun hatinya merasa gembira, Ishan tetap selalu waspada.Bhurek segera menjelaskan, "Jenderal Ishan mungkin nggak tahu. Raja memang adalah seorang penguasa yang bijaksana, tapi dia adalah adik sepupumu. Masa kamu nggak tahu hobi Raja? Biasanya, dia suka melakukan hal nggak bermoral di dalam istana, sekarang bahkan lebih parah lagi. Belakangan ini, kondisi Raja makin memburuk. Setelah diperiksa tabib istana, baru tahu Raja menderita penyakit yang nggak bisa di
Read more

Bab 1684

Sekelompok pejabat sipil dan militer mengikuti Bhurek dan Ishan. Namun begitu memasuki istana, mereka melihat bayangan yang bergerak di sekeliling mereka. Para pasukan kerajaan dan pengawal bersenjata muncul sesuai rencana Bhurek dan segera mengepung Ishan.Ishan memang membawa beberapa pengawal pribadi bersamanya, tetapi jumlah mereka hanya sedikit. Dalam sekejap, ekspresinya pun langsung berubah drastis. Dia menatap Bhurek, lalu segera menarik pedang dari pinggangnya dan berkata dengan nada dingin, "Bhurek, apa yang sebenarnya terjadi? Bukankah kamu bilang Raja ingin bertemu denganku? Apa ini caranya Raja memperlakukanku?"Bhurek mendengus. "Kamu ini hanya seorang pemberontak. Kamu berani bersikap sewenang-wenang di depan kami hanya karena kamu punya kekuatan militer. Sekarang kamu bahkan nggak menghormati Raja. Raja sudah lama ingin membunuhmu si pengkhianat ini."Para pejabat di belakang Bhurek juga ikut berkomentar dan memaki Ishan yang berada di depan mereka."Benar! Kamu ini ada
Read more

Bab 1685

"Bunuh!" Setelah mendengar perintah dari Ishan, para prajuritnya itu segera bertarung dengan sengit.Sementara itu, Bhurek juga memimpin sekelompok perwira melawan Ishan. Kedua belah pihak langsung terlibat pertarungan yang mematikan. Dalam sekejap, darah mengalir di tempat itu dan terdengar suara jeritan yang bergema di langit. Pemandangan itu sangat mengerikan.Biantara juga memimpin pasukannya dalam pertarungan itu. Bagaimanapun juga, asalkan situasi internal di Kerajaan Beluana menjadi kacau, mereka akan memiliki peluang dan Wira juga bisa merebut lebih banyak wilayah. Saat ini, Wira sudah bersiap menjadi raja, sehingga dia tentu saja butuh kota-kota ini sebagai fondasinya yang kuat. Hanya mengandalkan satu provinsi saja tidak akan cukup.Dalam sekejap, pasukan Ishan sudah kalah total karena Bhurek dan yang lainnya sudah mempersiapkan dengan baik sebelumnya dan pasukan yang dibawa Ishan kali ini saat masuk ke kota juga tidak banyak. Bahkan beberapa pengawal di sampingnya pun sudah
Read more

Bab 1686

"Dia hanya seorang wanita. Meskipun dulunya seorang putri, mana mungkin wanita bisa menjadi penguasa? Jangankan aku, aku yakin nggak ada yang berniat berlutut di depan seorang wanita. Tapi, semua ini berkat Tuan Biantara. Jadi, kami nggak akan mempermasalahkan yang sebelumnya, begitu juga dengan Yang Mulia."Biantara mengepalkan tangannya dengan erat. Dia ingin sekali membunuh Bhurek. Jika dibandingkan dengan Ishan, orang ini ternyata lebih berbahaya.Bhurek licik dan selalu mempertimbangkan sesuatu secara menyeluruh, bahkan melibatkan dirinya sendiri di dalam rencana. Sepertinya, dia akan menjadi musuh yang sulit untuk dihadapi kelak! Jika tidak segera dihabisi, masalah hanya akan datang bertubi-tubi.Namun, ada begitu banyak orang di sini sekarang. Begitu Biantara mengambil tindakan, dia dan anak buahnya mungkin akan tewas di sini.Ketika Biantara masih ragu-ragu, terlihat Ciputra yang menghampiri dari kejauhan. Tampak pengawal istana mengikuti di belakangnya. Ciputra sendiri mengena
Read more

Bab 1687

"Tuan Biantara orang yang cerdas. Banyak temanmu di sini, kamu seharusnya nggak ingin melihat mereka mati bersamamu, 'kan?" bisik Bhurek.Perkataan sebelumnya tidak mengandung makna jahat. Bagaimanapun, Biantara sudah membantu Kerajaan Beluana mengatasi krisis sehingga termasuk menteri yang berjasa.Apalagi, Ciputra sudah bersuara tadi. Jika menyulitkan Biantara di saat seperti ini, Ciputra hanya akan dicerca publik. Rakyat dan pejabat juga akan merasa kecewa dengan tindakan ini.Itu sebabnya, Bhurek tidak akan mencelakai Biantara. Namun, untuk menahan Biantara di sini, dia harus membuatnya memahami keuntungan dan kerugian yang ada.Biantara menoleh melirik orang-orang di belakangnya. Mereka adalah anggota intelijen yang telah dibinanya dengan susah payah, juga orang-orang yang siap mati untuk Wira. Mereka tahu perjalanan kali ini sangat berbahaya, tetapi tetap berani mengikutinya.Jadi, Biantara tidak akan membiarkan mereka mati di sini. Setelah ragu sejenak, dia mengangguk dan berkat
Read more

Bab 1688

Wira menatap Osmaro. Dia merasa lebih tenang karena memiliki seorang penasihat di sisinya. Untungnya, ada banyak cendekiawan di sini. Yang paling cerdas sudah pasti adalah Osmaro, apalagi dia memahami strategi perang.Di bawah tatapan para jenderal, Osmaro menyahut, "Jenderal, aku rasa ucapan kedua jenderal ini kurang tepat. Kita mungkin bisa mengurangi banyak kerepotan dengan cara ini, tapi nyawa Tuan Biantara akan terancam.""Selain itu, ada satu hal yang nggak boleh dilupakan. Bagaimanapun, pasukan itu tetap berada di bawah naungan Ciputra. Atau lebih tepatnya, mereka adalah pasukan Kerajaan Beluana. Waktu itu, kita menyuruh Biantara menyingkirkan Ishan karena berharap Putri Farrel bisa menguasai takhta. Tentu bagus jika Putri Farrel bisa menstabilkan pemerintahan.""Dengan begitu, kita akan terhubung secara permanen dengan Kerajaan Beluana. Kelak, kita dapat maju bersama dan hal ini tentu sangat menguntungkan bagi kita. Selain itu, kita bisa membentuk pasukan hebat untuk menumpas p
Read more

Bab 1689

Wira melambaikan tangannya dengan tidak sabar dan berkata, "Nggak perlu membuang-buang waktu begini, katakan saja tujuan kedatanganmu. Apa sebenarnya yang diinginkan Ciputra?"Nada bicara Wira terdengar begitu dingin dan tegas. Di sisi lain, Danu dan Doddy telah memegang belati untuk berjaga-jaga.Menurut aturan, utusan dari salah satu pihak tidak boleh dibunuh saat perang sedang berlangsung. Namun, jika situasi mendesak, mereka tidak keberatan untuk membunuh utusan ini. Dengan begitu, mereka juga bisa membuat Ciputra gentar. Bagaimanapun, Ciputra hanya akan merajalela jika tidak diberikan pelajaran."Jenderal, ini surat dari rajaku. Silakan dilihat," ujar Irman sambil mengeluarkan sepucuk surat dan menyerahkannya kepada orang di samping.Setelah menerima surat itu, Wira membacanya sekilas dan wajahnya menjadi sangat masam. 'Sialan! Ternyata, Ciputra mengurung Biantara karena suatu alasan tertentu!'"Aku sudah mengerti. Kamu pasti lelah karena menempuh perjalanan panjang, silakan beris
Read more

Bab 1690

Sorot mata Wira terlihat sangat suram. Meskipun tidak takut pada apa pun, Doddy tidak berani menentang Wira. Begitu mendengar suara Wira, Doddy buru-buru menghentikan langkah kakinya. Tangannya yang memegang golok bahkan gemetaran.Danu pun segera menariknya dan berucap, "Kita harus mendengar aturan Jenderal, nggak boleh bertindak semena-mena. Jangan sampai Jenderal marah."Doddy baru mengangguk. Sementara itu, Wira berkata, "Kalau kita membunuh Irman, orang-orang pasti akan mencela tindakan kita. Aku yakin Ciputra telah mempertimbangkan hal ini, makanya dia sengaja menyuruh Irman mengirim surat kemari. Irman ini cukup cerdas. Dia tahu dirinya mungkin mati di sini, tapi sama sekali nggak takut."Semua orang hanya mendengarkan. Mereka tidak peduli pada Irman ataupun Ciputra, yang mereka inginkan adalah segera menyelamatkan Biantara dan menyerang Kerajaan Beluana."Karena Ciputra telah mengajukan syarat, kita turuti saja permintaannya. Lagi pula, kita pasti bisa merebut kembali Benteng T
Read more
PREV
1
...
167168169170171
...
272
DMCA.com Protection Status