Share

Bab 1687

Author: Arif
"Tuan Biantara orang yang cerdas. Banyak temanmu di sini, kamu seharusnya nggak ingin melihat mereka mati bersamamu, 'kan?" bisik Bhurek.

Perkataan sebelumnya tidak mengandung makna jahat. Bagaimanapun, Biantara sudah membantu Kerajaan Beluana mengatasi krisis sehingga termasuk menteri yang berjasa.

Apalagi, Ciputra sudah bersuara tadi. Jika menyulitkan Biantara di saat seperti ini, Ciputra hanya akan dicerca publik. Rakyat dan pejabat juga akan merasa kecewa dengan tindakan ini.

Itu sebabnya, Bhurek tidak akan mencelakai Biantara. Namun, untuk menahan Biantara di sini, dia harus membuatnya memahami keuntungan dan kerugian yang ada.

Biantara menoleh melirik orang-orang di belakangnya. Mereka adalah anggota intelijen yang telah dibinanya dengan susah payah, juga orang-orang yang siap mati untuk Wira. Mereka tahu perjalanan kali ini sangat berbahaya, tetapi tetap berani mengikutinya.

Jadi, Biantara tidak akan membiarkan mereka mati di sini. Setelah ragu sejenak, dia mengangguk dan berkat
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1688

    Wira menatap Osmaro. Dia merasa lebih tenang karena memiliki seorang penasihat di sisinya. Untungnya, ada banyak cendekiawan di sini. Yang paling cerdas sudah pasti adalah Osmaro, apalagi dia memahami strategi perang.Di bawah tatapan para jenderal, Osmaro menyahut, "Jenderal, aku rasa ucapan kedua jenderal ini kurang tepat. Kita mungkin bisa mengurangi banyak kerepotan dengan cara ini, tapi nyawa Tuan Biantara akan terancam.""Selain itu, ada satu hal yang nggak boleh dilupakan. Bagaimanapun, pasukan itu tetap berada di bawah naungan Ciputra. Atau lebih tepatnya, mereka adalah pasukan Kerajaan Beluana. Waktu itu, kita menyuruh Biantara menyingkirkan Ishan karena berharap Putri Farrel bisa menguasai takhta. Tentu bagus jika Putri Farrel bisa menstabilkan pemerintahan.""Dengan begitu, kita akan terhubung secara permanen dengan Kerajaan Beluana. Kelak, kita dapat maju bersama dan hal ini tentu sangat menguntungkan bagi kita. Selain itu, kita bisa membentuk pasukan hebat untuk menumpas p

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1689

    Wira melambaikan tangannya dengan tidak sabar dan berkata, "Nggak perlu membuang-buang waktu begini, katakan saja tujuan kedatanganmu. Apa sebenarnya yang diinginkan Ciputra?"Nada bicara Wira terdengar begitu dingin dan tegas. Di sisi lain, Danu dan Doddy telah memegang belati untuk berjaga-jaga.Menurut aturan, utusan dari salah satu pihak tidak boleh dibunuh saat perang sedang berlangsung. Namun, jika situasi mendesak, mereka tidak keberatan untuk membunuh utusan ini. Dengan begitu, mereka juga bisa membuat Ciputra gentar. Bagaimanapun, Ciputra hanya akan merajalela jika tidak diberikan pelajaran."Jenderal, ini surat dari rajaku. Silakan dilihat," ujar Irman sambil mengeluarkan sepucuk surat dan menyerahkannya kepada orang di samping.Setelah menerima surat itu, Wira membacanya sekilas dan wajahnya menjadi sangat masam. 'Sialan! Ternyata, Ciputra mengurung Biantara karena suatu alasan tertentu!'"Aku sudah mengerti. Kamu pasti lelah karena menempuh perjalanan panjang, silakan beris

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1690

    Sorot mata Wira terlihat sangat suram. Meskipun tidak takut pada apa pun, Doddy tidak berani menentang Wira. Begitu mendengar suara Wira, Doddy buru-buru menghentikan langkah kakinya. Tangannya yang memegang golok bahkan gemetaran.Danu pun segera menariknya dan berucap, "Kita harus mendengar aturan Jenderal, nggak boleh bertindak semena-mena. Jangan sampai Jenderal marah."Doddy baru mengangguk. Sementara itu, Wira berkata, "Kalau kita membunuh Irman, orang-orang pasti akan mencela tindakan kita. Aku yakin Ciputra telah mempertimbangkan hal ini, makanya dia sengaja menyuruh Irman mengirim surat kemari. Irman ini cukup cerdas. Dia tahu dirinya mungkin mati di sini, tapi sama sekali nggak takut."Semua orang hanya mendengarkan. Mereka tidak peduli pada Irman ataupun Ciputra, yang mereka inginkan adalah segera menyelamatkan Biantara dan menyerang Kerajaan Beluana."Karena Ciputra telah mengajukan syarat, kita turuti saja permintaannya. Lagi pula, kita pasti bisa merebut kembali Benteng T

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1691

    Keesokan harinya, di kantor gubernur Provinsi Lowala. Setelah perjalanan selama semalaman, Biantara sudah tiba di kantor gubernur dan saat ini sedang berdiri di hadapan Wira. Dia terlihat jelas sangat lesu dan tatapannya juga tak bersemangat. Dia langsung berlutut di hadapan Wira dan menampar dirinya dua kali dengan keras."Semua ini adalah rencanaku. Sekarang terjadi masalah sebesar ini, aku tentu saja harus bertanggung jawab. Kalau bukan karena rencanaku gagal, situasinya juga nggak akan seperti hari ini. Jenderal, hukumlah aku."Biantara merasa hatinya sangat sakit. Selama ini, dia selalu berada di samping Wira dan tidak pernah melakukan kesalahan. Namun, kali ini memang kesalahannya. Dia bahkan membuat Wira menerima penghinaan besar seperti ini dan semua perwira juga harus pergi dari Benteng Talog. Jika bukan karena kesalahannya dalam mengambil keputusan, situasi hari ini tidak akan seperti ini.Wira menggelengkan kepala dan segera membantu Biantara untuk berdiri, lalu membersihkan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1692

    "Sekarang Jenderal Ishan sudah meninggal, jadi hari ini aku akan mengangkatmu jenderal utama Kerajaan Beluana yang baru. Kelak kamu akan memimpin pasukan untuk membantuku membuka wilayah baru dan Kerajaan Beluana akan menguasai sembilan provinsi," kata Ciputra yang duduk di singgasana.Semua perwira memandang Bhurek dengan tatapan kagum karena Bhurek tiba-tiba berkuasa. Sebelumnya, Bhurek hanya seorang jenderal yang tidak memiliki kekuasaan, tetapi sekarang sudah naik pangkat dan langsung menjadi jenderal utama. Bisa dibilang, kekuatannya menjadi luar biasa.Setelah pengalamannya dengan Ishan, Ciputra kali ini jauh lebih cerdas. Dia tidak langsung menyerahkan semua kekuasaan militer kepada Bhurek, melainkan memilih untuk mengelolanya secara terpisah. Dengan cara ini, dia memiliki beberapa keuntungan yaitu kelak tidak akan ada orang yang bisa terus mengganggu kekuasaannya dan berani memperlakukannya seperti yang dilakukan oleh Ishan."Raja, ada laporan militer yang mendesak dari jarak d

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1693

    Wira berpikir, mereka akan memiliki waktu untuk beristirahat lagi setelah kelak dunia kembali tenang. Masih belum terlambat jika mereka baru memperbaiki benteng di saat-saat seperti itu. Sebelumnya Wira memperbaiki Benteng Talog karena benteng ini adalah tempat penghubung antara Kerajaan Beluana dan Provinsi Lowala. Inilah alasannya Wira memperbaiki Benteng Talog setelah berhasil merebutnya. Tujuannya adalah untuk mencegah Kerajaan Beluana merebut benteng ini kembali.Namun, situasi kali ini berbeda. Begitu berhasil merebut Benteng Talog ini, mereka hanya perlu perlahan-lahan memperbaikinya dan bisa segera memimpin pasukan untuk terus menyerang ke utara hingga ke ibu kota Kerajaan Beluana. Benteng Talog tidak akan menjadi titik fokus mereka lagi. Beberapa kota di sekitar akan saling mendukung dan bertahan, sehingga mengurangi banyak masalah. Namun setelah pertempuran selama setengah hari, Doddy masih tetap tidak berhasil merebut kota.Di tenda pusat pasukan."Kak Wira, para pasukan Ker

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1694

    "Kenapa datang ke sini lagi?" kata Doddy sambil tersenyum setelah melihat Biantara. Setelah mendengar perkataan Wira tadi, beban di hatinya pun menghilang.Biantara menggelengkan kepala dan berkata, "Aku adalah orang yang sulit untuk istirahat. Apalagi, sebelumnya aku nggak bisa membantu menyelesaikan tugas yang diberikan Jenderal, aku jadi makin gelisah. Aku nggak bisa tidur, jadi aku memutuskan untuk datang ke sini mengobrol dengan kalian. Nggak disangka, aku kebetulan mendengar kalian membahas tentang Benteng Talog dan mungkin kali ini aku bisa membantu ...."Sebelumnya, Biantara selalu menjamin akan berhasil saat melakukan sesuatu dan tidak pernah mundur. Dia selalu percaya diri dalam segala hal. Ini memang bagian dari kepribadiannya. Namun sekarang situasinya berbeda, dia bahkan terbata-bata dan tidak berani langsung berjanji. Sepertinya kejadian kali ini memberinya dampak yang cukup besar.Wira tentu saja menyadari hal ini juga. Mungkin hanya waktu yang bisa menyembuhkan luka bat

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1695

    "Baiklah. Bahkan Tuan Osmaro pun sudah berbicara, berarti rencana ini pasti nggak ada masalah. Malam ini kita akan bergerak dan segera menyerang Benteng Talog."Setelah mendengar perintah dari Wira, para perwira di ruangan itu menjadi gembira karena akhirnya mereka akan benar-benar bertarung secara langsung. Asalkan bisa mendapatkan Benteng Talog, mereka akan mendapatkan kota lainnya dengan mudah. Bagaimanapun juga, mereka menyadari Benteng Talog ini mudah untuk dipertahankan dan sulit untuk diserang.Setelah mencapai kesepakatan, Wira mulai mengatur pasukan. Meskipun sudah bertempur sepanjang hari, Doddy tetap terlihat gagah berani dan selalu berperang sebagai panglima barisan depan. Wira tidak ingin membiarkan Doddy terus memimpin pasukan, tetapi Doddy tetap bersikeras untuk bertarung di garis depan. Pada akhirnya, dia terpaksa membiarkan Doddy memimpin pasukan untuk menyelinap melalui terowongan rahasia dan membuka gerbang Benteng Talog agar mereka bisa masuk.Doddy merasa sangat ge

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3321

    "Seret mereka semua pergi! Sekumpulan pengkhianat yang merusak moral pasukan, berani-beraninya masih berkoar di sini! Bunuh mereka semua untukku! Aku akan membasmi seluruh keluarga mereka!"Saat ini, Ciputra tampak seperti orang gila. Dia berdiri dengan wajah penuh keputusasaan dan berteriak tanpa kendali. Wajahnya benar-benar masam.Dia akan menjadi raja yang kehilangan negerinya. Ketika dia mati dan masuk ke alam baka, dia bahkan tidak akan punya muka untuk bertemu leluhurnya ...."Ada begitu banyak pejabat sipil dan militer di sini, masa nggak ada satu pun dari kalian yang bisa memberi strategi yang bagus? Apa kalian semua ingin aku menyerah?" teriak Ciputra lagi dengan suara seraknya.Melihat keadaan Ciputra yang seperti itu, tak seorang pun berani bicara. Mereka hanya bisa menunduk dan tidak berani menatapnya."Dasar sekumpulan sampah nggak berguna! Pergi dari hadapanku sekarang juga! Jangan sampai aku melihat kalian lagi!" Akhirnya, Ciputra benar-benar marah. Dia mengamuk, berter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3320

    Justru karena hal bantuan untuk korban bencana banjir ini, citra Wira di mata semua orang kembali meningkat.....Tiga hari kemudian, Danu, Doddy, dan Nafis akhirnya berhasil memasuki wilayah dari Kerajaan Beluana.Meskipun Ciputra sudah mempersiapkan semuanya dengan matang, hal itu tetap tidak berguna bagi pasukan Wira yang ganas. Hanya dalam waktu setengah hari, Wira sudah berhasil merebut dua provinsinya dan banyak kota yang sudah jatuh di tangan Wira juga. Saat ini, dia benar-benar merasa sangat gelisah.Di ibu kota Kerajaan Beluana."Bukankah Senia sudah sepakat bekerja sama denganku untuk melawan Wira? Di mana dia sekarang? Kenapa sampai sekarang pun dia masih belum mengirim pasukan bantuan? Kalau aku menghadapi Wira sendirian, sama saja aku mencari mati sendiri," teriak Ciputra dengan marah di aula utama.Para menteri yang berada di ruangan itu pun saling memandang, lalu menggelengkan kepala karena mereka semua memahami situasi yang dihadapi mereka sekarang. Melihat Wira menyera

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3319

    Di Provinsi Yonggu.Saat ini, Wira sudah kembali ke dua provinsinya dan para pasukan yang sudah siap bertempur pun mengelilinginya. Dengan Danu dan Doddy yang berada di barisan terdepan, ratusan ribu pasukan sudah berkumpul dan terlihat sangat mengesankan.Wira yang saat ini tidak terlihat menyedihkan seperti sebelumnya lagi, melainkan sudah mengenakan zirahnya. Dia berdiri tegak di atas panggung dan berkata dengan tenang, "Semuanya, aku yakin kalian pasti sudah mendengar apa yang terjadi padaku belakangan ini. Baris ingin membunuhku karena Senia. Sekarang Senia dan Ciputra sudah bersekutu, mereka ingin menyingkirkanku. Dunia kembali kacau.""Aku nggak ingin melihat situasi seperti ini terjadi, tapi mereka sudah mulai bergerak dan aku nggak bisa tinggal diam. Agar kelak para rakyat bisa hidup damai dan makmur, aku memutuskan untuk berperang melawan dua kerajaan ini dan menyatukan dunia. Dengan begitu, para rakyat baru bisa benar-benar hidup dengan tenteram."Begitu mendengar perkataan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status