Bayu mengangguk dan menjawab, “Biarpun Ayah nggak setuju, aku juga tetap mau mengajar. Bayaran yang kamu berikan begitu tinggi dan sulit dicari di tempat lain. Lagian, aku sudah nggak mungkin bisa lulus ujian kerajaan.”“Baiklah kalau begitu.” Wira mengangguk, lalu berkata sambil tersenyum, “Diskusikanlah hal ini dengan ayahmu. Kalau dia setuju, kamu akan jadi guru pertama di Dusun Darmadi!”“Makasih, Kak Wira!” Bayu berteriak dengan gembira sambil berlari keluar dari rumah Wira, “Ayah, aku sudah jadi guru! Gajinya setara dengan wakil ketua tim, 3.000 gabak sebulan! Mungkin bakal dapat bonus lagi!”Tak disangka, Agus malah menamparnya dan memaki, “Dasar anak durhaka! Bukannya semua pengetahuanmu itu diajarkan olehku? Apa kamu nggak jelas akan kemampuanmu sendiri? Beraninya kamu menyesatkan orang lain!”Bayu langsung terkejut dan berkata, “Tapi, Kak Wira hanya perlu aku mengajari orang-orang cara menulis, membaca, dan berhitung yang sederhana. Nggak perlu yang serumit ujian kerajaan kok
Baca selengkapnya