Share

Bab 149

Berhubung Pitono dan Pitonu sudah pernah membunuh pejabat, pihak pemerintah tentu saja tidak akan mengampuni mereka.

“Jangan bicarakan soal memungut tarif jalan lagi.” Kemudian, Pitono mengganti topik pembicaraan, “Dengar-dengar, Desa Tiga Harimau dimusnahkan oleh para petani? Apa sebenarnya yang sudah terjadi?”

Begitu mengungkit tentang hal ini, ekspresi Jamal langsung menjadi muram. Dia menjawab, “Kakak-kakak sekalian, mereka bukanlah petani biasa. Ada ahli yang membantu mereka!”

“Ahli? Ahli apa?” Pitonu berkata dengan meremehkan, “Kalau ahli itu membawa sekelompok petani untuk melawan kami, kami pasti bisa menghabisi mereka!”

“Kak Pitonu, orang-orang dari Dusun Darmadi bukanlah petani biasa, ada juga yang menguasai seni bela diri. Kalau benar-benar bertemu mereka, kamu nggak boleh bertindak gegabah!” bujuk Jamal dengan buru-buru.

Namun, saat melihat ekspresi Pitonu yang penuh dengan peremehan, Jamal pun berdiri dan berkata dengan senyum kecut, “Tapi Tuan Wira berada di Kabupaten Usw
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tian Purnama Pajar
good banget
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status