Share

Bab 154

Author: Arif
Krek, krek ....

Pedang para bandit langsung patah, lalu Pedang Treksha menebas dada ketujuh bandit itu. Darah segar menyembur dari dada mereka dan tubuh mereka pun jatuh ke lantai.

“Eh ....” Sony, Danur, dan kelima orang lainnya juga terkejut. Mereka tidak menyangka para bandit yang terlihat garang itu begitu mudah dibunuh. Namun, setelah melihat Pedang Treksha di tangan mereka, mereka baru tersadar bahwa itu karena pedang yang diciptakan Wira sangat bagus.

“Mereka punya pedang ajaib!” Lima bandit yang tersisa tidak menyangka sebilah pedang bisa mematahkan pedang lainnya. Mereka langsung ketakutan dan berbalik untuk melarikan diri.

“Woohoo! Ayo serang!” Danur langsung bersemangat dan mengejar para bandit yang kabur itu. Kemudian, dia menebas ke arah seorang bandit lagi.

Kelima orang dari tim penjual ikan juga berseru dan menyerbu bandit lainnya.

“Serang!” Sony adalah orang terakhir yang tersadar dari keterkejutannya. Dia menahan rasa mual karena melihat darah, lalu mengikuti orang lai
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Citra Asmarani
setiap hari membaca tidak terasa sudah bab 154 alur cerita nya bagus sekali
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 155

    Bandit yang tersisa buru-buru melarikan diri dengan ketakutan. Namun, berhubung tadi mereka menyerang kelompok Doddy dengan strategi mengepung, mereka pun langsung lengah begitu berbalik.Doddy, Gandi, dan Ganjar langsung menebaskan pedang mereka dengan cepat. Dalam hitungan detik, belasan bandit itu sudah tergeletak di lantai. Total 28 bandit sudah dikalahkan dalam sekejap mata.Selain Danur yang sikunya tergores ketika terjatuh, tidak ada satu pun orang yang terluka. Begitu adrenalin mereka habis, kegelisahan langsung merayap ke dalam hati mereka saat menatap mayat-mayat bandit yang bertebaran di lantai.Peraturan Kerajaan Nuala menetapkan bahwa orang yang membunuh orang lain akan dihukum mati. Namun, membunuh bandit adalah pengecualian. Jika menyerahkan mayat bandit ke pengadilan daerah Kabupaten Laria, mereka bahkan bisa mendapatkan hadiah.Namun, mereka hanyalah orang desa. Selain Danu, Doddy, Gandi, dan Ganjar yang pernah membunuh orang di Desa Tiga Harimau, yang lainnya belum pe

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 156

    Semua orang pun tertawa. Kegelisahan mereka sudah berkurang banyak.“Hari ini, aku menyuruh kalian membunuh para bandit itu untuk melindungi diri dan juga untuk melatih nyali kalian.” Wira berkata dengan tenang, “Setelah kalian punya nyali, ditambah dengan memiliki Pedang Treksha dan belajar seni bela diri, kalian sudah bisa melindungi diri saat keluar di kemudian hari.”Semua orang pun mengangguk. Mereka semua tahu bahwa semakin besar bisnis yang dikembangkan Wira, orang yang dibutuhkan untuk keluar dari dusun juga akan semakin banyak.Wira mengalihkan topik pembicaraan, “Tapi kalian harus ingat. Dengan membawa senjata tajam, niat membunuh juga tanpa sadar akan timbul di dalam hati. Saat timbul niat membunuh, kalian harus bertanya pada diri sendiri apakah orang itu pantas mati? Setelah membunuhnya, apa diri kalian akan dijebloskan ke penjara?”“Kalau orang itu nggak seharusnya dibunuh, kalian nggak boleh membunuhnya. Biarpun orang itu pantas mati, kalian juga nggak boleh membunuhnya a

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 157

    Setelah kuda diikat di dalam kandang dan kereta kuda diparkir di depan pintu penginapan, Wira pun masuk ke dalam kamar.Kamar terbaik ini sebenarnya adalah dua kamar terpisah yang berlantai batu bata. Kamar di bagian luar adalah ruang tamu yang dilengkapi dengan kursi dan meja, sedangkan kamar di bagian dalam dilengkapi dengan tempat tidur dan sebuah meja baca. Penataannya sangat sederhana. Selain iu, tempat tidurnya juga mengeluarkan bau yang aneh.“Kamar terbaik di desa masih kalah bagus dari yang di kota kabupaten, tapi memang lebih luas.” Danu mengeluarkan kasur dari kereta kuda, lalu mengganti kasur yang disediakan penginapan dengan yang dibawanya.Ini adalah pesan Wulan. Wulan mengatakan bahwa kasur penginapan mungkin berkutu. Jadi, dia sudah menyiapkan kasur dari rumah agar Wira tidak terinfeksi kutu.“Harga tanah di kota lebih mahal, sedangkan di desa lebih murah. Jadi, rumah yang dibangun di desa tentu saja juga lebih besar.” Wira bertanya, “Sudah atur orang untuk jaga malam?

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 158

    “Kerja bagus!” Terdengar suara seseorang. Kemudian, seorang pria gemuk berjalan masuk diikuti oleh lima pria kekar. Pria gemuk ini bernama Nabil. Dia adalah pemilik Penginapan Zali, juga merupakan tiran lokal Desa Tepon.Pelayan itu bertanya, “Bos, apa yang harus kita lakukan sekarang?”Nabil mendengus, “Ikat mereka semua, lalu bawa ke Pegunungan Dajore. Setelah itu, bunuh mereka semua di sana.”Pelayan itu terkesiap, lalu berkata, “Bos, jumlah mereka ada 12 orang. Lagian, pemimpin mereka itu kelihatannya kayak putra dari keluarga kaya yang berkuasa.”“Orang kaya apanya!” Nabil mencibir, “Kereta kuda mereka terbuat dari kayu berkualitas rendah, belasan pemuda ini juga terlihat kampungan. Begitu dilihat, sudah ketahuan mereka itu orang desa. Dia itu palingan cuma putra seorang tuan tanah. Mana ada anggota keluarga kaya yang keluar tanpa membawa senjata? Lagian, memangnya kenapa kalau dia itu putra orang kaya? Kalau mereka dianggap tewas karena diserang bandit, apa hubungan hal itu denga

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 159

    Wira mencibir, “Kalau begitu, kami akan tunggu kedatangannya!”Keenam pelayan itu langsung bertanya dengan terkejut, “Kalian nggak takut sama inspektur?”“Kenapa kami harus takut sama inspektur?” Doddy yang sudah tidak bisa menahan kekesalannya langsung menendang pelayan itu.Orang lainnya hanya melihat situasi ini dengan tatapan dingin. Setelah membasmi Desa Tiga Harimau dan membunuh bandit di Pegunungan Dajore, mereka tentu saja tidak akan takut pada seorang inspektur. Mereka hanya takut pada status inspektur yang merupakan seorang pejabat. Namun, mereka juga tidak khawatir apabila Wira memilih untuk tinggal. Sampai saat ini, Dusun Darmadi masih belum kalah dalam melawan gugatan di pengadilan daerah.Keenam pelayan itu pun tercengang. Apa sebenarnya latar belakang sekelompok orang ini? Kenapa mereka bahkan tidak takut terhadap seorang inspektur?Wira menunjuk ke arah pelayan yang menyambut mereka tadi, lalu berkata, “Bawa keluar orang lainnya selain dia!”Setelah kelima pelayan lainn

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 160

    Nadim berkata dengan ekspresi serakah, “Kalau mereka memang sudah kabur dari penginapan, kita kejar saja. Setelah mereka tertangkap, kita harus habisi mereka semua agar rahasia kita nggak terbongkar!”Awalnya, Nadim sebenarnya sangat menentang Nabil yang ingin membuka penginapan dengan tujuan jahat seperti ini. Namun, dia akhirnya mendukung Nabil setelah melakukannya beberapa kali dan berhasil mendapatkan uang yang banyak. Dia bahkan langsung menangkap beberapa pedagang yang sulit dihadapi dengan mengandalkan statusnya di pengadilan daerah. Setelah itu, dia baru menyerahkan mereka untuk diurus Nabil.Selama tiga tahun ini, kedua bersaudara ini bekerja sama dengan baik sehingga kekayaan mereka sudah bertambah banyak. Namun, Nadim tahu jelas bahwa ini adalah hal yang sangat berisiko. Setiap kali beraksi, mereka akan menyelesaikannya dengan sangat hati-hati.Tepat pada saat mereka berbicara, lampu di kamar terbaik tiba-tiba menyala dan pintunya juga terbuka. Kemudian, terdengar suara Wira

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 161

    “Diam!” Ekspresi Nadim langsung menjadi suram. Kemudian, dia berkata dengan hormat, “Pak Larry, silakan jelaskan.”Larry bertanya dengan ekspresi muram, “Pernah dengar tentang Kompetisi Puisi Naga?”Nabil menggeleng.“Pernah.” Ekspresi Nadim sudah berubah drastis. Dia bertanya, “Apa dia itu sarjana provinsi yang mau menghadiri Kompetisi Puisi Naga?”Sebagai inspektur dari pengadilan daerah, Nadim tahu seberapa besar acara Kompetisi Puisi Naga ini. Pada tahun-tahun sebelumnya, orang dari seluruh penjuru juga berangkat ke Kota Pusat Pemerintahan Jagabu untuk menghadirinya. Setiap tahun pada saat ini, pengadilan daerah akan berpesan kepada inspektur untuk lebih memperhatikan keselamatan jalan. Bagaimanapun juga, orang yang menghadiri kompetisi ini paling tidak adalah sarjana provinsi.Larry menatap Nadim bagaikan memandang orang idiot, lalu menjawab, “Kalau dia itu juga sarjana provinsi sama sepertiku, apa aku perlu memanggilnya tuan?”“Ka ... kalau begitu, dia itu sarjana kerajaan?” tany

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 162

    “Kamu hanya akan mencelakai kakakmu!” Dian berkata dengan dingin, “Aku sudah pernah menikah tiga kali dan semua suamiku meninggal mendadak dalam waktu nggak sampai sebulan. Semua orang di Kabupaten Uswal tahu aku ini wanita pembawa sial untuk suamiku. Kalau nggak percaya, cari tahu saja sendiri!”Meri menjawab, “Aku sudah dengar dari bawahanmu dan tahu kamu berkata jujur. Tapi, aku nggak takut!”Dian bertanya dengan heran, “Kamu mau mencelakai kakakmu?”Meri berkata dengan cemberut, “Kakak Ipar, bisa nggak jangan berpikir jelek tentangku? Yang membesarkanku itu kakakku, mana mungkin aku berpikiran untuk mencelakainya?”Dian bertanya dengan heran, “Kalau begitu, kenapa kamu mau aku menikahinya?”“Karena kakakku nggak takut!” Meri berkata sambil tersenyum gembira, “Kakakku sudah pernah menikah tiga kali dan semua istrinya juga meninggal dalam waktu kurang dari dua tahun. Kata peramal, dia itu pria yang membawa sial untuk istrinya. Berhubung kalian punya karakteristik yang sama, sepertiny

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status