Home / Fantasi / Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius / Chapter 1451 - Chapter 1460

All Chapters of Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Chapter 1451 - Chapter 1460

2722 Chapters

Bab 1451

Para tukang pukul berbicara dengan arogan."Beraninya bocah sialan ini membuat keributan di kediaman Keluarga Ghanim! Apa kamu nggak tahu Keluarga Ghanim itu salah satu dari 8 keluarga besar?""Pengurus, bagaimana ini? Apa kita masih mau lanjut bicara omong kosong dengannya? Bagaimana kalau kita hajar dia dulu sebelum kita lempar keluar?""Ini pertama kalinya aku melihat orang yang begitu berani! Jelas-jelas dia hanya orang lemah, tapi malah berani membuat keributan di kediaman Keluarga Ghanim!"Sepertinya semua tukang pukul ini sudah terlalu lama berada di bawah naungan keluarga besar. Mereka menganggap diri mereka sebagai anggota keluarga besar.Pengurus kediaman juga menjadi sombong karena sekarang sudah ada yang membantunya. Dia tidak lagi terlihat ketakutan seperti sebelumnya. Dia segera menghampiri Wira dan mengancam, "Kultivasi orang-orang ini lebih hebat darimu! Kalau kamu berani macam-macam, kami juga nggak akan sungkan-sungkan lagi! Kalau bukan karena memikirkan martabat kelu
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1452

Apa Wira sudah gila? Ini adalah kediaman Keluarga Ghanim, jadi ini adalah wilayah kekuasaan Arham. Jika Arham memberi perintah, ayahnya pasti akan langsung membawa pasukan untuk membunuh Wira.Tiba-tiba, Wira meninju pipi kiri Arham. Alhasil, Arham terhuyung, lalu terjatuh di atas lumpur. Wira berkata, "Aku meninjumu karena Julian. Dia benar-benar sial disukai oleh orang sepertimu."Kemudian, Wira mencengkeram kerah baju Arham, lalu mengangkatnya dan meninju pipi kanannya. Wira berujar, "Kali ini, aku meninjumu untuk diriku sendiri. Rasanya sial sekali bertemu dengan orang sepertimu. Aku harap kelak kita nggak saling berutang dan kita nggak punya hubungan apa pun lagi!"Setelah melayangkan tinjunya 2 kali, Wira mengeluarkan saputangan untuk menyeka tangannya, seolah-olah Arham adalah barang yang kotor.Arham terjatuh di lantai, ekspresinya tampak kaget. Sejak kecil, Arham adalah orang yang berbakat. Dia tidak pernah dipermalukan seperti ini. Arham mengalami semua ini karena Wira. Arham
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1453

Meskipun begitu, Toriq juga tidak bisa mengabaikan putranya."Sepertinya putra bungsuku sudah terlalu nakal, aku minta maaf kepadamu. Kamu lepaskan dia dan anggap saja Keluarga Ghanim berutang budi kepadamu, kelak aku pasti akan membalasmu."Setelah mengatakan itu, Toriq pun mundur satu langkah, lalu memberi hormat kepada Wira. Arham yang tidak pernah melihat ayahnya memberi hormat kepada orang dunia luar, langsung terdiam.Wira juga tidak menyangka Toriq ini mampu menundukkan kepalanya dan meminta maaf tanpa ragu-ragu. Orang seperti Toriq ini baru bisa membuat orang lain ketakutan, karena Toriq tidak tahu malu. Mungkin dengan sikapnya inilah, Toriq baru bisa mencapai posisinya saat ini."Ayah, apa yang kamu lakukan? Dia ini hanya orang rendahan saja, kenapa kamu harus menundukkan kepalamu kepadanya?"Arham akhirnya bereaksi. Dia tidak mengerti mengapa ayahnya harus menundukkan kepala kepada orang rendahan yang telah menindasnya ini.Wira hanya melirik ke Arham sebentar, tetapi Toriq l
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1454

"Huh. Toriq, kalau kamu berani melakukan sesuatu, jangan takut akan ketahuan orang lain. Selain itu, kenapa ada pelayan dari Keluarga Ghanim di kediamanku? Kenapa dia bisa datang mencari Wira dan mengaku dia adalah pelayan dari gadis suci?" Beberapa perkataan Juna itu langsung membuat Toriq berkeringat dingin.Arham yang berada di samping tahu ini adalah kesalahannya, dia tidak ingin ayahnya menanggung semua kesalahan ini."Tuan Juna, semua ini adalah kesalahanku sendiri, ayahku nggak tahu. Mohon Tuan Juna jangan menyalahkan ayahku. Kalau ingin menghukum, aku bersedia menanggungnya sendirian."Saat mendengar perkataan Arham, Wira menatap Arham dengan terkejut. Otak Arham memang bodoh, tetapi Arham sangat berbakti kepada ayahnya. Sebenarnya, Arham juga tidak melakukan kesalahan yang begitu besar, sehingga dia tidak berniat untuk menuntut tanggung jawab dari Arham lagi. Hari ini, dia datang hanya untuk memberi Arham sebuah peringatan bahwa jika kelak terjadi hal seperti ini lagi, dia pas
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1455

Arham tidak menoleh dan tertegun di tempatnya. Dia tidak pernah menyangka orang yang sebelumnya adalah musuhnya akan menjadi temannya. Dia tersenyum, berbalik, dan memandang Wira."Ini bisa dibilang pertemuan yang tak terduga juga. Kita sudah saling mengenal begitu lama, tapi aku masih belum memberitahumu namaku adalah Arham Ghanim. Wira, kamu harus mengingat namaku. Meskipun aku nggak bisa langsung menjadi temanmu, aku yakin tidak akan lama lagi kita akan bertemu lagi." Setelah mengatakan itu, Arham berbalik lagi dan pergi sambil melambaikan tangannya.Wira menatap punggung Arham yang pergi menjauh dan tersenyum."Hei, apa kalian berdua melupakanku ya? Kalau nggak ada masalah lagi, ayo cepat pulang. Aku punya firasat buruk kalau tetap berada di kediaman Keluarga Ghanim. Tema untuk ujian tahap ketiga akan segera diumumkan, kita harus bersiap setelah pulang nanti."Julian juga tidak bisa menjelaskan mengapa dia akan merasa mengerikan dan ada bau amis darah di mana-mana hanya dengan bera
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1456

Saat memikirkan hal itu, Wira merasa sangat aneh. Apakah yang sebenarnya telah terjadi sebelumnya? Mungkin komentar-komentar ini telah memberikan dampak kepada Julian, sehingga Julian begitu sensitif.Hasto berjalan ke samping Wira dan menatap punggung Julian yang menjauh, lalu keduanya berjalan pulang dengan santai. Sepanjang perjalanan, keduanya membahas banyak hal tentang masa lalu Julian dan juga bagaimana Julian bisa terkena penyakit dinginnya. Hasto menceritakan semua yang diketahui dan tidak diketahui oleh Wira.Setelah kembali ke kediaman Keluarga Triaji, Wira tiba-tiba menyadari jantungnya berdebar, tetapi terasa agak sakit. Dia tidak terluka, sehingga tidak mungkin ada luka dalam. Rasa sakit ini seharusnya karena dia terlalu kasihan dengan Julian. Dia tiba di depan kamar Julian dan ingin mengetuk pintunya, tetapi akhirnya memutuskan untuk pergi karena merasa masih terlalu pagi sekarang. Setelah memenangkan lomba mencari jodoh itu, dia akan menikahi Julian secara terang-terang
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1457

Setelah menerima barang-barang itu, Wira memberi hormat kepada semua orang, lalu berbalik dan pergi. Ada pelayan yang membawanya menuju Hutan Kematian. Namun sebelum keluar dari pintu, dia berbalik dan memandang Julian sejenak. Seperti ada telepati di antara keduanya, dia merasa Julian sedang mengkhawatirkannya, sehingga dia tersenyum sebagai isyarat kepada Julian untuk tidak perlu khawatir dan tunggu dia kembali dengan tenang. Setelah memberikan isyarat itu, dia berbalik dan pergi.Setelah menunggangi kuda mengikuti pelayan itu entah berapa lama, Wira akhirnya tiba di Hutan Kematian."Kamu lihat papan tanda ini, 'kan? Hutan Kematian ada di depan. Begitu masuk ke dalam hutan ini, ada akan banyak binatang buas yang datang menyerangmu. Cuma ini yang bisa kukatakan, semoga kamu beruntung."Melihat dua pertandingan Wira yang sebelumnya, pelayan itu merasa Wira adalah orang berbakat yang langka. Dengan pemikiran seperti itulah, dia dengan baik hati memperingatkan Wira.Setelah pelayan itu p
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1458

Wira merasa sangat lapar dan perlu mencari sesuatu untuk mengisi energinya. Jika tidak, dia akan mati kelaparan sebelum lombanya dimulai. Bagaimanapun juga, dia berasal dari zaman modern dan pernah menyukai video petualangan, dia tidak menyangka hal itu akan berguna di tempat seperti ini. Sesuai metode yang pernah dijelaskan di video itu, dia membuat sebuah perangkap sederhana dan sekarang hanya tinggal mencari umpan. Namun, dari mana dia bisa mendapatkan umpan?Saat Wira sedang berpikir, terdengar suara gesekan dari semak-semak di sekitarnya. Dia menjadi tegang dan menggenggam pisau kecilnya dengan erat. Jika ada binatang buas, dia akan berjuang hingga mati. Namun, hanya seekor kelinci liar yang langsung melompat ke depannya.Setelah memastikan tidak ada binatang buas lainnya, Wira menghela napas lega, lalu memandang kelinci liar yang berbaring di depannya. Dia berpikir kelinci liar itu adalah umpan yang didapatkan secara cuma-cuma.Setelah mendapatkan umpan dengan mudah, Wira mengura
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1459

Para pengawal itu berpikir apakah orang seperti ini benar-benar membutuhkan perlindungan dari mereka?"Bagaimana kalau kita kembali saja? Lihatlah saja, dia sepertinya nggak perlu kita lindungi!""Ini adalah perintah dari Tuan Juna, sebaiknya kita tetap tunggu di sini. Meskipun dia nggak butuh kita lindungi, kita tetap harus berada di sini."Para pengawal di sekitar sudah tercengang melihat tindakan Wira dan membahas apakah mereka seharusnya pergi. Namun pada akhirnya, mereka tetap tinggal di sana, karena mereka tidak bisa membangkang perintah dari Juna.Jika tidak memiliki batu api di tengah hutan belantara ini, Wira harus membuat api dengan cara tradisional lagi. Tempat ini berbeda dengan zamannya, tidak memiliki korek api yang praktis, sehingga bisa menyimpannya di dalam saku dan dibawa ke mana pun. Sekarang, dia harus membawa dua batu berat dan sudah berusaha keras pun belum tentu berhasil membuat api.Wira menggunakan pisau kecilnya untuk menyembelih rusa liar itu dan memotongnya
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1460

Para pengawal ini memiliki kemampuan bela diri yang hebat, tetapi mereka sangat mengagumi Wira juga. Meskipun mereka dilemparkan ke Hutan Kematian ini, mereka mungkin tidak bisa memikirkan cara seperti ini dan bertahan selama tiga hari. Dibandingkan dengan mereka Wira jelas lebih hebat, sehingga mereka memutuskan akan memohon Wira untuk menjadi guru mereka setelah kembali nanti. Meskipun Wira tidak setuju, mereka akan melakukan segalanya agar Wira menerima mereka.Pada akhirnya, hari pertama sudah berlalu dan Wira pergi ke tepi sungai dengan aman. Saat malam hari, dia mencari sebuah pohon besar, lalu memanjat ke atasnya untuk tidur. Dengan cara ini, dia bisa mencegah binatang liar yang berkeliaran di malam hari menemukannya.Para pengawal itu pun melaporkan kabar bahwa Wira telah melewati hari pertama dengan selamat ini ke kediaman Keluarga Triaji."Lihatlah. Aku sudah bilang Wira pasti akan baik-baik saja dan pasti senang. Dia sangat cerdas dan pikirannya tajam, bagaimana mungkin hari
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
1
...
144145146147148
...
273
DMCA.com Protection Status