Share

Bab 1454

Penulis: Arif
"Huh. Toriq, kalau kamu berani melakukan sesuatu, jangan takut akan ketahuan orang lain. Selain itu, kenapa ada pelayan dari Keluarga Ghanim di kediamanku? Kenapa dia bisa datang mencari Wira dan mengaku dia adalah pelayan dari gadis suci?" Beberapa perkataan Juna itu langsung membuat Toriq berkeringat dingin.

Arham yang berada di samping tahu ini adalah kesalahannya, dia tidak ingin ayahnya menanggung semua kesalahan ini.

"Tuan Juna, semua ini adalah kesalahanku sendiri, ayahku nggak tahu. Mohon Tuan Juna jangan menyalahkan ayahku. Kalau ingin menghukum, aku bersedia menanggungnya sendirian."

Saat mendengar perkataan Arham, Wira menatap Arham dengan terkejut. Otak Arham memang bodoh, tetapi Arham sangat berbakti kepada ayahnya. Sebenarnya, Arham juga tidak melakukan kesalahan yang begitu besar, sehingga dia tidak berniat untuk menuntut tanggung jawab dari Arham lagi. Hari ini, dia datang hanya untuk memberi Arham sebuah peringatan bahwa jika kelak terjadi hal seperti ini lagi, dia pas
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Abdul Rahman
bagus thor bagus thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1455

    Arham tidak menoleh dan tertegun di tempatnya. Dia tidak pernah menyangka orang yang sebelumnya adalah musuhnya akan menjadi temannya. Dia tersenyum, berbalik, dan memandang Wira."Ini bisa dibilang pertemuan yang tak terduga juga. Kita sudah saling mengenal begitu lama, tapi aku masih belum memberitahumu namaku adalah Arham Ghanim. Wira, kamu harus mengingat namaku. Meskipun aku nggak bisa langsung menjadi temanmu, aku yakin tidak akan lama lagi kita akan bertemu lagi." Setelah mengatakan itu, Arham berbalik lagi dan pergi sambil melambaikan tangannya.Wira menatap punggung Arham yang pergi menjauh dan tersenyum."Hei, apa kalian berdua melupakanku ya? Kalau nggak ada masalah lagi, ayo cepat pulang. Aku punya firasat buruk kalau tetap berada di kediaman Keluarga Ghanim. Tema untuk ujian tahap ketiga akan segera diumumkan, kita harus bersiap setelah pulang nanti."Julian juga tidak bisa menjelaskan mengapa dia akan merasa mengerikan dan ada bau amis darah di mana-mana hanya dengan bera

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1456

    Saat memikirkan hal itu, Wira merasa sangat aneh. Apakah yang sebenarnya telah terjadi sebelumnya? Mungkin komentar-komentar ini telah memberikan dampak kepada Julian, sehingga Julian begitu sensitif.Hasto berjalan ke samping Wira dan menatap punggung Julian yang menjauh, lalu keduanya berjalan pulang dengan santai. Sepanjang perjalanan, keduanya membahas banyak hal tentang masa lalu Julian dan juga bagaimana Julian bisa terkena penyakit dinginnya. Hasto menceritakan semua yang diketahui dan tidak diketahui oleh Wira.Setelah kembali ke kediaman Keluarga Triaji, Wira tiba-tiba menyadari jantungnya berdebar, tetapi terasa agak sakit. Dia tidak terluka, sehingga tidak mungkin ada luka dalam. Rasa sakit ini seharusnya karena dia terlalu kasihan dengan Julian. Dia tiba di depan kamar Julian dan ingin mengetuk pintunya, tetapi akhirnya memutuskan untuk pergi karena merasa masih terlalu pagi sekarang. Setelah memenangkan lomba mencari jodoh itu, dia akan menikahi Julian secara terang-terang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1457

    Setelah menerima barang-barang itu, Wira memberi hormat kepada semua orang, lalu berbalik dan pergi. Ada pelayan yang membawanya menuju Hutan Kematian. Namun sebelum keluar dari pintu, dia berbalik dan memandang Julian sejenak. Seperti ada telepati di antara keduanya, dia merasa Julian sedang mengkhawatirkannya, sehingga dia tersenyum sebagai isyarat kepada Julian untuk tidak perlu khawatir dan tunggu dia kembali dengan tenang. Setelah memberikan isyarat itu, dia berbalik dan pergi.Setelah menunggangi kuda mengikuti pelayan itu entah berapa lama, Wira akhirnya tiba di Hutan Kematian."Kamu lihat papan tanda ini, 'kan? Hutan Kematian ada di depan. Begitu masuk ke dalam hutan ini, ada akan banyak binatang buas yang datang menyerangmu. Cuma ini yang bisa kukatakan, semoga kamu beruntung."Melihat dua pertandingan Wira yang sebelumnya, pelayan itu merasa Wira adalah orang berbakat yang langka. Dengan pemikiran seperti itulah, dia dengan baik hati memperingatkan Wira.Setelah pelayan itu p

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1458

    Wira merasa sangat lapar dan perlu mencari sesuatu untuk mengisi energinya. Jika tidak, dia akan mati kelaparan sebelum lombanya dimulai. Bagaimanapun juga, dia berasal dari zaman modern dan pernah menyukai video petualangan, dia tidak menyangka hal itu akan berguna di tempat seperti ini. Sesuai metode yang pernah dijelaskan di video itu, dia membuat sebuah perangkap sederhana dan sekarang hanya tinggal mencari umpan. Namun, dari mana dia bisa mendapatkan umpan?Saat Wira sedang berpikir, terdengar suara gesekan dari semak-semak di sekitarnya. Dia menjadi tegang dan menggenggam pisau kecilnya dengan erat. Jika ada binatang buas, dia akan berjuang hingga mati. Namun, hanya seekor kelinci liar yang langsung melompat ke depannya.Setelah memastikan tidak ada binatang buas lainnya, Wira menghela napas lega, lalu memandang kelinci liar yang berbaring di depannya. Dia berpikir kelinci liar itu adalah umpan yang didapatkan secara cuma-cuma.Setelah mendapatkan umpan dengan mudah, Wira mengura

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1459

    Para pengawal itu berpikir apakah orang seperti ini benar-benar membutuhkan perlindungan dari mereka?"Bagaimana kalau kita kembali saja? Lihatlah saja, dia sepertinya nggak perlu kita lindungi!""Ini adalah perintah dari Tuan Juna, sebaiknya kita tetap tunggu di sini. Meskipun dia nggak butuh kita lindungi, kita tetap harus berada di sini."Para pengawal di sekitar sudah tercengang melihat tindakan Wira dan membahas apakah mereka seharusnya pergi. Namun pada akhirnya, mereka tetap tinggal di sana, karena mereka tidak bisa membangkang perintah dari Juna.Jika tidak memiliki batu api di tengah hutan belantara ini, Wira harus membuat api dengan cara tradisional lagi. Tempat ini berbeda dengan zamannya, tidak memiliki korek api yang praktis, sehingga bisa menyimpannya di dalam saku dan dibawa ke mana pun. Sekarang, dia harus membawa dua batu berat dan sudah berusaha keras pun belum tentu berhasil membuat api.Wira menggunakan pisau kecilnya untuk menyembelih rusa liar itu dan memotongnya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1460

    Para pengawal ini memiliki kemampuan bela diri yang hebat, tetapi mereka sangat mengagumi Wira juga. Meskipun mereka dilemparkan ke Hutan Kematian ini, mereka mungkin tidak bisa memikirkan cara seperti ini dan bertahan selama tiga hari. Dibandingkan dengan mereka Wira jelas lebih hebat, sehingga mereka memutuskan akan memohon Wira untuk menjadi guru mereka setelah kembali nanti. Meskipun Wira tidak setuju, mereka akan melakukan segalanya agar Wira menerima mereka.Pada akhirnya, hari pertama sudah berlalu dan Wira pergi ke tepi sungai dengan aman. Saat malam hari, dia mencari sebuah pohon besar, lalu memanjat ke atasnya untuk tidur. Dengan cara ini, dia bisa mencegah binatang liar yang berkeliaran di malam hari menemukannya.Para pengawal itu pun melaporkan kabar bahwa Wira telah melewati hari pertama dengan selamat ini ke kediaman Keluarga Triaji."Lihatlah. Aku sudah bilang Wira pasti akan baik-baik saja dan pasti senang. Dia sangat cerdas dan pikirannya tajam, bagaimana mungkin hari

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1461

    "Apa suara kita begitu besar? Kenapa dia kelihatan begitu gusar?"Para pengawal ini sudah mengikuti Juan selama bertahun-tahun, termasuk ahli bela diri top. Mereka tidak mungkin membuat kesalahan kecil seperti ini.Jadi, hanya ada 2 kemungkinan, yaitu Wira terlalu hebat. Namun, basis kultivasi Wira jelas berada di bawah mereka. Kemungkinan lainnya yaitu pendengaran Wira terlalu tajam.Namun, setelah dipikir-pikir, kedua kemungkinan ini terdengar agak aneh. Lantas, bagaimana caranya Wira menemukan mereka?Wira menggeleng dengan tak berdaya. Apa para pengawal ini tidak bisa mengecilkan suara mereka? Kalaupun ingin berdiskusi, suara mereka tidak seharusnya sekuat itu.Wira tidak tahu bahwa hanya dia yang bisa mendengarnya. Orang lain bahkan tidak bisa menemukan keberadaan para pengawal ini.Wira seakan-akan sendirian di hutan belantara. Dia sudah melihat beberapa ekor binatang buas yang memasang ekspresi ganas, tetapi tidak ada yang bertenaga untuk menerkamnya."Maaf sekali, aku hanya bis

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1462

    Kedua pria berpakaian hitam ini sangat cerewet. Apa mereka tidak tahu penjahat mati karena berbicara terlalu banyak? Jika situasi seperti ini terus berlanjut, Wira yakin mereka akan gagal menjalankan misi hari ini.Wira menguap, sama sekali tidak peduli pada kedua pria berpakaian hitam itu. Di sisi lain, mereka sungguh gusar karena ini pertama kalinya diperlakukan seperti ini. Jadi, kedua pria itu langsung mengeluarkan senjata mereka dan menerjang ke arah Wira.Wira tidak melancarkan serangan dan hanya mundur selangkah. Saat berikutnya, beberapa pengawal sontak menyerbu dan mengadang di hadapan Wira."Lancang sekali! Ini tes ketiga yang diberikan Tuan Juan! Siapa yang mengutus kalian kemari?""Tuan, jangan takut, kami akan melindungimu!"Para pengawal ini tidak pernah berbicara dengan orang yang harus mereka lindungi. Ini karena Wira terlalu keren dan hebat, makanya mereka ingin mendekatinya.Kedua pria berpakaian hitam itu pun tidak menduga akan bertemu masalah seperti ini. Wira bukan

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3026

    Kali ini, Dahlan datang memang demi Wira.Tampaknya eksistensi Wira bukan hanya memengaruhi Ciputra dan Kerajaan Beluana, tetapi juga memengaruhi Senia serta Kerajaan Agrel.Namun, jika dipikirkan lebih jauh, hal ini masuk akal. Meskipun fondasi kekuasaan Senia berada di Kerajaan Agrel, siapa yang tidak tahu ambisinya begitu besar?Senia tentu saja ingin merebut wilayah Wira, lalu mengerahkan pasukan ke selatan dan langsung menyerbu Dataran Tengah. Dengan demikian, Senia dapat mengamankan posisinya sebagai penguasa.Ketika saat itu tiba, persaingan antara Ciputra dan Senia tidak akan terhindarkan. Melawan Senia sebenarnya jauh lebih mudah dibandingkan menghadapi Wira.Apalagi, Senia berasal dari suku lain. Dalam perbandingan di antara keduanya, rakyat di sembilan provinsi ini tentu lebih berpihak kepada Ciputra. Ciputra sangat yakin tentang ini.Namun, saat mendengar Dahlan mengatakan hal itu, dia tidak bisa menunjukkan kegelisahan yang berlebihan agar rencananya tidak terbaca oleh ora

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3025

    "Lebih baik kita masuk ke kota dulu. Perang itu memang nggak terhindarkan. Tapi, bagaimana kita melawannya, kita masih perlu membahasnya dengan yang lainnya dulu," kata Wira sambil tersenyum dan menepuk bahu Agha.Meskipun Agha agak ceroboh dan gegabah, Wira tetap menganggapnya sebagai adik sendiri. Lagi pula, Agha melakukan semua itu juga demi kebaikannya. Memiliki ambisi untuk maju di medan perang juga termasuk hal yang baik.Dalam sekejap, semua orang sudah bergerak menuju Provinsi Yonggu.....Saat ini, di Kerajaan Beluana.Setelah mengetahui kedatangan Dahlan, Ciputra yang langsung menemuinya dan saat ini keduanya sedang berada di ruang kerja istana. Selain pengawal dan pelayan istana, tidak ada orang lain lagi di sana. Para pejabat pemerintahan juga tidak dipanggil untuk hadir di sana.Ciputra merasa statusnya sangat jauh berbeda dengan Dahlan yang hanya seorang pangeran saja, sehingga dia tidak perlu sungkan. Dia sendiri yang langsung menyelesaikan masalah ini pun sudah termasuk

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3024

    Ararya memang sangat berhati-hati. Jika tidak, dia tidak akan bisa sampai ke posisinya saat ini.Kresna menganggukkan kepala. "Baik."Setelah membahas semuanya, ketiganya punya berpisah dan pergi ke wilayah mereka masing-masing.Pada malam harinya, Kresna segera mengirimkan pesan pada Wira untuk memberi tahu situasi mereka di sana. Langkahnya ini memang sangat berisiko karena mereka tidak memiliki cara berkomunikasi lain dengan Wira, hanya bisa mengandalkan cara mengirim pesan dengan burung merpati ini. Jika tidak dalam keadaan darurat, mereka pasti tidak akan berani mengambil risiko ini.Untuk mengirim pesan dengan burung merpati bisa sampai ke tangan Wira, perjalanannya harus melewati ribuan gunung dan sungai. Tempat pertama yang harus dilalui adalah wilayah tandus di utara ini. Apalagi tanah yang sudah mereka huni selama puluhan tahun ini merupakan tempat yang sering berubah secara mendadak. Namun, demi rencana besar kelak, Kresna hanya bisa mengambil risiko ini.Untungnya, Wira tet

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3023

    Dwipangga tetap tidak berbicara. Sekarang dia sudah tahu apa yang dilakukannya tadi adalah salah."Sudahlah. Bukankah sekarang juga nggak terjadi kejadian besar? Kalau begitu, jangan mempersulit Dwipangga lagi. Dia juga karena memikirkan kita, jadi bertindak gegabah. Anak muda memang harus bersemangat. Anak-anakku malah nggak punya semangat sedikit pun. Kalau aku bisa punya putra seperti Dwipangga, aku akan merasa sangat bersyukur," kata Kresna.Kresna bukannya sengaja memuji Dwipangga, tetapi anak-anaknya memang tidak bisa dibandingkan dengan Dwipangga. Jika tidak, dia tidak perlu memikul semua beban ini sendirian. Selama bertahun-tahun ini, dia juga sudah merasa kelelahan dan ingin menikmati masa tuanya dengan tenang seperti orang lain. Namun, urusan di pemerintahan memang selalu memerlukan banyak tenaga dan pikiran.Ararya hanya menghela napas. Melihat Kresna yang membela Dwipangga, dia pun tidak banyak berbicara lagi."Kalau kelak kamu gegabah lagi, kamu akan tetap tinggal di rumah

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3022

    "Selain itu, pemikiran Raja Ararya dan Raja Kresna juga nggak sama denganmu. Kenapa Ratu masih membiarkan mereka pergi? Sekarang hanya ada mereka bertiga saja, kita bisa langsung menyingkirkan mereka," kata kepala kasim itu.Berhubung karena tidak ada asisten yang bisa diandalkan Senia lagi, kepala kasim pun naik jabatan. Sekarang, dia selalu berada di sisi Senia kapan pun. Namun, ide-ide yang diberikannya semuanya adalah ide buruk karena dia hanya seorang kasim biasa yang tidak memiliki pandangan jauh ke depan. Untungnya, dia pandai berbicara, sehingga dia lebih disukai dan bisa tetap berada di sisi Senia.Senia berkata, "Kamu pikir aku nggak ingin menyingkirkan mereka? Sejak aku naik takhta, mereka selalu menjadi masalah besar bagiku. Aku sudah lama ingin menyingkirkan mereka. Tapi, mereka punya kekuasaan militer dan sekarang juga adalah saat yang penting untuk merekrut orang. Kalau terjadi pemberontakan internal, situasinya akan makin nggak terkendali dan itu nggak menguntungkanku."

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3021

    Senia berkata dengan nada yang tetap tegas, "Sudahlah, aku ini juga nggak makan manusia. Aku hanya ingin melihat, apa aku bisa memberikan jabatan yang bagus untuk putramu ini. Perang akan terjadi sebentar lagi. Setelah Dahlan kembali nanti, dia akan membawa kabar dari Kerajaan Beluana. Kalau Kerajaan Beluana bersedia kerja sama dengan kita, kita bisa langsung berperang dengan Wira.""Pada saat itu, nggak peduli seberapa hebat pun Wira, dia nggak akan bisa menghadapi kerja sama kedua kerajaan ini."Setelah mengatakan itu, Senia kembali duduk di takhta dan menuangkan teh untuk dirinya sendiri dengan tatapan yang sangat tajam.Ararya dan Kresna saling memandang dengan ekspresi terkejut. Pantas saja mereka tidak melihat Dahlan setelah mereka kembali ke istana, ternyata dia sudah menuju ke Kerajaan Beluana. Senia jelas berencana untuk bekerja sama dengan Kerajaan Beluana dalam melawan Wira.Sayangnya, Wira memiliki hubungan yang baik dengan Kerajaan Nuala juga, bahkan bersahabat dengan berb

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3020

    "Sebelum kalian berangkat, aku sudah bisa menebak hasilnya akan seperti ini. Kalau Wira bisa disingkirkan dengan begitu mudah, saat itu aku juga nggak perlu begitu repot-repot dan akhirnya sia-sia begitu saja. Mungkin langit nggak ingin Wira mati di tangan orang lain," gumam Senia.Senia tiba-tiba berdiri setelah mengatakan itu dan mendekati Kresna, Ararya, dan Dwipangga. Dia menatap mereka dengan tatapan yang sangat dingin, bahkan Ararya dan Kresna pun merinding.Sementara itu, Dwipangga yang selalu berdiri di samping juga terus menatap Senia dengan tatapan yang penuh dengan niat membunuh. Semua hal ini dimulai dari wanita di depannya ini. Jika tidak, mereka juga tidak akan berakhir begitu menyedihkan. Selama dia bisa membunuh wanita di depannya ini, semua masalah akan selesai.Ararya secara refleks menoleh dan menatap Dwipangga. Ayah dan anak ini memiliki ikatan yang sangat kuat dan saling memahami pemikiran masing-masing. Hanya dengan melihat tatapan Dwipangga, dia sudah tahu apa ya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3019

    "Selain itu, ini sudah termasuk hasil yang cukup bagus. Wira bukan orang biasa, mana mungkin kita bisa membunuhnya dengan mudah. Saat itu Ratu juga sudah berkali-kali mencoba membunuh Wira, tapi pada akhirnya Wira tetap berhasil melarikan diri. Dia bahkan rugi sendiri. Dia sendiri juga nggak bisa menyelesaikan tugas ini, mana mungkin kita bisa menyelesaikannya," kata Kresna.Kresna sudah berhubungan dengan Senia jauh lebih lama daripada Ararya. Selain itu, Ararya juga biasanya tidak peduli dengan urusan pemerintahan. Dibandingkan dengan Ararya, dia tentu saja jauh lebih memahami Senia.Ararya perlahan-lahan berkata, "Benar. Kalau memang itu sudah takdirnya, kita juga nggak bisa menghindar. Selama kita bisa menghindari masalah hari ini, kelak nggak akan ada begitu banyak masalah lagi.""Kita hanya perlu menunggu saatnya bertemu dengan Tuan Wira dengan sabar saja, lalu merencanakan strategi yang sempurna dan mengatasi semua ini. Setelah itu, kita bisa meninggalkan wilayah tandus di utara

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3018

    Semua orang itu memahami kepribadian Wira, makanya mereka bersedia berada di sisi Wira dan melayaninya. Meskipun Wira adalah pemimpin yang menyerahkan semua tanggung jawab pada mereka, mereka juga tidak pernah mengeluh. Mereka hanya ingin melakukan tugas mereka dengan baik untuk membantu meringankan beban Wira dan menjaga kestabilan sembilan provinsi.Kresna berkata dengan tegas, "Nggak perlu. Kalau kamu adalah Senia, aku tentu saja akan curiga dia ingin menggunakan Gina untuk mengancamku. Senia memang bisa melakukan hal seperti itu. Tapi, sekarang orang yang ada di depanku adalah kamu, aku tahu sikap dan juga kepribadianmu. Lagi pula, Gina nggak aman di sisiku karena semua orang mengira dia sudah mati.""Kalau dia muncul di hadapan mereka lagi, mungkin itu akan membawa masalah yang nggak perlu bagi Gina. Aku takut bukan hanya nggak membantunya kalau sudah seperti itu, malahan akan membahayakannya ...."Selama tahu Gina masih hidup, itu saja sudah cukup bagi Kresna. Soal kapan mereka a

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status