Home / Fantasi / Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius / Chapter 1431 - Chapter 1440

All Chapters of Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Chapter 1431 - Chapter 1440

2722 Chapters

Bab 1431

"Sepertinya dulu kamu nggak sebodoh ini, kenapa otakmu jadi lamban setelah bertemu dengan Julian? Bukankah semua yang dia katakan itu demi kamu?"Wira tidak merespons Hasto."Gadis itu hanya nggak ingin kamu ikut dalam sayembara ini dan kehilangan nyawamu. Orang di sini semuanya sangat hebat, jadi dia berharap kamu pergi baru mengatakan kata-kata yang menyakiti hatimu. Kalau kamu benar-benar terpengaruh kata-katanya, aku malah merasa apakah Wira yang kukenal sebelumnya sudah hilang."Setelah mendengar perkataan Hasto, Wira baru menyadari mungkin karena tadi tidak bisa menerima kata-kata Julian tadi dan terlalu keras kepala."Kak Hasto, kamu tenang saja. Aku memang marah setelah mendengar kata-kata itu, tapi aku nggak mungkin benar-benar mengabaikannya. Meskipun kita nggak bisa menjadi suami istri, dia juga adalah adikku dan aku harus menyelamatkan nyawanya," kata Wira dengan nada putus asa yang menggambarkan suasana hatinya saat ini.Setelah keduanya mengobrol, Wira memutuskan untuk te
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1432

"Menikmati teh membicarakan dunia, menikmati bunga membicarakan kehidupan."Hanya dengan dua baris puisi sederhana ini, Wira berhasil membuat semua orang di aula itu sangat terkejut. Orang pertama yang memberikan tepuk tangan adalah Hasto, lalu yang lainnya ikut bertepuk tangan juga. Mereka mengira Wira hanya orang kasar yang tidak tahu apa-apa. Tak disangka Wira malah memiliki kemampuan sastra yang luar biasa, hanya sembarangan beberapa kata saja sudah berhasil membuat puisi yang begitu bagus."Bagus! Langsung menulis puisi yang terinspirasi dari teh di depan, sangat bagus." Setelah memuji Wira, Juna pun meneguk teh di depan Wira dan ternyata memang teh yang enak."Hanya dua baris puisi tentang teh saja nggak bisa membuktikan apa pun. Kalau ingin partisipasi dalam sayembara, dengan cara ini saja nggak akan cukup. Biarkan aku memberi sebuah topik."Salah satu pemuda sastrawan di samping berdiri, lalu berjalan mendekati Wira sambil mengipas-ngipas dengan kipasnya dan tatapannya terlihat
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1433

"Hanya karena pandanganmu sempit dan nggak pernah berusaha memahami orang dari dunia luar, jadi kamu nggak tahu aku pernah menciptakan puisi di luar sana. Kalau kamu mencobanya, kamu akan tahu sebenarnya masih ada banyak orang yang luar biasa." Wira mendengus dan meremehkan pemuda yang berpikiran sempit itu."Aku tadi sudah mengirim orang untuk menyelidiki, tapi nggak ada satu pun puisi ini yang pernah terdengar sebelumnya. Jadi, bisa dipastikan puisi ini dibuat oleh Wira sendiri."Julian juga pernah mendengar Wira membuat puisi sebelumnya, tetapi puisi Wira sebelumnya tidak terdengar emosional seperti sekarang. Sepertinya, kali ini Wira benar-benar serius.Ada banyak orang yang tidak puas dengan Wira. Mereka merasa mereka lebih berbakat dan mereka yang harusnya mewakili Wira untuk berpartisipasi dalam sayembara itu, sehingga sayembara tetap berlanjut."Wira, kamu juga nggak terlalu hebat, baru buat dua puisi saja. Percayalah, salah satu puisi yang kubuat pasti jauh lebih baik darimu.
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1434

"Luar biasa, sungguh luar biasa!""Aku nggak pernah melihat orang yang begitu berbakat seperti Wira, aku setuju! Aku setuju membiarkannya ikut sayembara untuk gadis suci!""Aku juga setuju. Sungguh hebat sekali, aku benar-benar kagum!""Lima puisi. Kalau aku yang berada di posisinya, mungkin setahun pun aku nggak akan bisa membuat puisi itu. Mendengar lima puisi yang dia buat ini, aku baru menyadari aku telah salah!"Mendengar kata-kata pujian dari orang di sekitarnya, Wira perlahan-lahan berjalan ke hadapan Juna."Aku sudah membuat lima puisi dalam waktu setengah jam ini, apa aku sudah lulus tes pertama?"Selain berhasil membuat lima puisi dalam waktu setengah jam ini, Wira juga berhasil membuat semua sastrawan di aula itu mengaguminya. Dia sudah menjadi orang yang paling berbakat di aula itu, sehingga dia tentu saja lulus tes pertama."Baiklah! Awalnya aku pikir kamu adalah murid Hasto, jadi pasti akan unggul dalam bidang bela diri. Tak disangka, bakat sastramu juga begitu hebat. Apa
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1435

"Baiklah."Setelah Wira menjawab, keduanya langsung merasa tidak tahu harus berkata apa lagi. Mungkin karena kata-kata Julian sebelumnya yang terlalu kasar, sehingga keduanya malah merasa canggung saat bertemu lagi."Oh ya. Ayahku menyuruhku memberitahumu untuk tinggal di kediaman Keluarga Triaji untuk beberapa saat ini. Kalau kamu tinggal di tempat lain, kemungkinan besar ada orang yang akan diam-diam membunuhmu. Orang-orang itu sangat sadis." Julian tiba-tiba teringat perintah dari ayahnya sebelum dia keluar.Wira menganggukkan kepalanya. "Kalau begitu, kamu antar aku ke sana. Aku masih belum tahu di mana kediaman Keluarga Triaji, Sekte Langit ini sungguh terlalu besar," kata Wira sambil tersenyum kepada Julian.Wajah Julian memerah dan segera berjalan di depan, tetapi langkahnya tetap terlihat tenang.Wira mengikuti di belakang Julian. Mungkin karena lomba untuk mencari jodoh Julian sudah akan dimulai, sehingga dia terus berusaha tidak terlalu dekat dengan Julian agar tidak menjadi
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1436

Setelah saling membahas dengan Wira, para sastrawan itu makin mengaguminya. Julian juga mulai mengagumi Wira dan makin merasa hanya orang berbakat seperti Wira ini yang pantas menjadi pasangannya.Pada hari kedua setelah mengikuti tes bakat, tema dari ujian tahap kedua juga diumumkan."Tema dari ujian tahap kedua harusnya sangat mudah bagimu. Kamu adalah murid Hasto, jadi kemampuan bela dirimu pasti sangat hebat juga."Saat mengumumkan tema dari ujian tahap kedua kepada Wira, Juna makin yakin dengan Wira. Hal itu membuat Wira tersenyum."Aku pasti akan berusaha sebaik mungkin dalam ujian bela diri ini, aku nggak akan mengecewakan Julian.""Bagus!"Juna merasa makin puas saat melihat penampilan Wira yang berada di depannya, sehingga dia tiba-tiba bertanya apakah Wira pernah memiliki tunangan."Wira nggak berani menipu. Aku sudah punya tiga istri di rumah dan status mereka semua setara, nggak ada perbedaan status siapa yang lebih tinggi atau rendah."Saat Wira mengatakan hal itu dengan t
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1437

"Tuan Muda, harap berhati-hati saat berjalan. Kalau terjadi sesuatu denganmu di kediaman kami, aku nggak bisa bertanggung jawab."Wira yang berbicara dengan nada sinis, membuat Arham merasa sangat tidak puas. Dia menepis tangan Wira dan berdiri."Kamu ini hanya orang dari dunia luar saja, berani-beraninya menyentuh aku. Apa kamu pikir kamu bisa berkuasa hanya karena sedikit berbakat saja? Jangan bermimpi. Akulah orang yang paling cocok menjadi pasangan Gadis Suci!" Arham mengeluarkan kipas lipat dan menghalang di depannya dengan tatapan yang menantang.Wira tidak marah saat mendengar perkataan Arham, karena dia tahu Julian tidak akan pernah berhubungan dengan orang seperti itu."Tuan Muda, kalau kamu datang hari ini hanya untuk mengatakan hal-hal seperti ini, silakan pulang." Wira berdiri dan hendak pergi, dia merasa benar-benar menghabiskan waktunya saja berbicara dengan orang seperti itu.Arham merasa sangat kesal karena dia diabaikan oleh Wira sekali lagi. Dia mengambil batu di samp
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1438

"Tuan Muda nggak perlu tunggu jawabanku, aku bisa memberitahumu sekarang. Aku nggak suka dengan tawaranmu dan nggak akan menerimanya juga."Mendengar nada Wira yang tenang, Arham mengepalkan tinjunya. Dia tidak menoleh dan hanya tersenyum, lalu melambaikan tangannya dan pergi.Setelah Arham pergi, Julian memandang Wira dengan khawatir, tetapi Wira meyakinkannya dengan tersenyum."Sebenarnya ada apa dengannya? Kenapa dia datang ke kediaman kita? Apa tadi kamu bertengkar dengannya? Kalau bukan karena pelayan yang melapor, aku nggak tahu dia datang.""Bukan masalah besar juga, dia hanya datang untuk mengatakan hal yang nggak penting."Wira tidak berniat memberi tahu perkataan Arham tadi kepada Julian, karena tidak ingin Julian makin terbebani. Julian memang sudah merasa cemas saat mendengarnya ingin berpartisipasi dalam lomba mencari jodoh. Jika Julian mengetahui kejadian ini, Julian pasti akan makin melarangnya berpartisipasi dalam lomba."Kalau terjadi sesuatu, sebaiknya kamu segera mem
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1439

"Sombong sekali!"Hanya dengan melihat kemampuannya saja, kultivasi pembunuh itu harusnya lebih tinggi daripada Wira. Namun, pembunuh itu terlalu sombong dan ini bisa menjadi kelemahannya."Kalau begitu, kita lihat apakah yang kukatakan itu benar atau nggak!"Pembunuh itu tiba-tiba mengubah pola serangannya. Dia mulai bermain-main dengan Wira dan tidak menggunakan gerakan membunuh seperti sebelumnya. Kesalahannya ini juga yang memberikan kesempatan kepada Wira.Wira segera kembali ke dalam kamarnya dan mengambil tongkatnya."Hahaha. Apa senjatamu itu hanya sebuah tongkat usang saja?" Setelah melihat Wira mengambil sebuah tongkat, pembunuh itu tertawa bahagia hingga suaranya memenuhi seluruh halaman.Waktu sudah berlalu cukup lama, masih tetap tidak ada pelayan yang datang ke tempat itu. Wira berpikir apakah terjadi masalah di halaman yang lain, sehingga semua pelayan bergegas ke halaman itu? Dia mendengus. Jangan meremehkan tongkat itu, mungkin selanjutnya pembunuh itu akan dipukul hin
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1440

Setelah memastikan pembunuh itu telah pergi, Julian baru datang ke sisi Wira. Melihat memar di pergelangan tangan Wira, tatapannya dipenuhi dengan kesedihan. Dia sudah mengatakan dia tidak ingin Wira terlibat dalam masalah ini."Semua ini salahku. Kalau bukan karena aku, kamu nggak akan terluka. Tuan, kalau nggak tahan, kamu pulang saja. Jangan pedulikan masalahku lagi!"Saat mengatakan itu, mata Julian berlinang air mata. Dia tidak tega melihat nyawa Wira dalam bahaya karena dirinya dan dengan kemampuannya saat ini, dia juga tidak bisa melindungi Wira di Sekte Langit ini. Para kepala dari delapan keluarga besar itu juga akan mengirim pembunuh dari berbagai tempat untuk membunuh Wira."Julian, apa yang kamu katakan? Bagaimana mungkin aku mengabaikanmu. Meskipun kita berdua nggak bisa jadi suami istri, kamu ini juga adikku. Terjadi hal yang begitu besar, aku nggak mungkin membiarkanmu begitu saja. Hal ini bukan masalah besar, hanya memar kecil saja."Wira tidak terlalu peduli dengan luk
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
1
...
142143144145146
...
273
DMCA.com Protection Status