Home / Fantasi / Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius / Chapter 1411 - Chapter 1420

All Chapters of Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Chapter 1411 - Chapter 1420

2722 Chapters

Bab 1411

Beberapa wanita cantik itu berkomentar."Memangnya omonganmu bisa dipercaya?""Benar!""Tapi, kita nggak boleh meninggalkannya di sini. Bisa gawat kalau dia ditemukan oleh binatang buas.""Huh! Kita harus meminta penjelasan kepada Advik dari Sekte Tongkat Sakti itu!"Kemudian, beberapa wanita cantik itu langsung mengikat Wira dan membawanya ke Sekte Tongkat Sakti. Wira tidak pernah dipermalukan seperti ini! Dia sangat membenci Advik. Siapa sangka, Advik mencelakainya.Sesampainya di Sekte Tongkat Sakti, Wira langsung dilempar ke lantai. Para wanita cantik itu berteriak-teriak."Advik! Dasar pria tua sialan! Cepat keluar!""Iya, cepat keluar!"Advik yang mengantuk pun berjalan keluar. Dia bertanya, "Eh, bukannya ini wanita-wanita cantik dari Sekte Teja? Ada apa kalian mencariku?"Advik pandai sekali berpura-pura sehingga Wira benar-benar kesal. Salah satu wanita cantik menunjuk Wira sembari bertanya, "Siapa dia?"Advik memandang Wira, lalu terdiam sesaat. Kemudian, dia menyahut, "Aduh,
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1412

Advik yang merasa puas berujar, "Baguslah kalau kamu marah. Itu berarti rasa malumu akan perlahan berkurang."Wira membentak, "Aku sudah bilang, aku nggak mau belajar! Aku mau pergi dari sini!"Advik menimpali, "Nggak masalah. Tapi, aku nggak akan membuka segel titik meridianmu. Apa kamu bisa pergi?"Wira berang setelah mendengar ucapan Advik. Setelah memikirkannya sejenak, Wira memutuskan untuk menyetujui ucapan Advik terlebih dahulu. Jadi, Wira berkata, "Oke ... aku mau belajar. Tapi, kamu buka segel titik meridianku dulu."Advik tertawa, lalu berucap, "Oke, sepakat." Kemudian, Advik membuka segel titik meridian Wira.Setelah itu, Wira langsung melompat dan kembali ke kamar untuk mengganti baju. Wira hendak pergi.Advik bertanya, "Eh, bukannya kamu bilang kamu mau belajar Teknik Tongkat di sini?"Wira mendengus dan menyahut, "Aku membohongimu tadi. Kamu sendiri yang keterlaluan, aku nggak mau belajar denganmu. Kamu membuatmu malu demi memaksaku belajar Teknik Tongkat. Aku nggak perna
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1413

Hanya saja, Wira tidak menyangka dirinya akan pingsan setelah meminum arak. Selanjutnya, Wira terus disiksa oleh Advik. Wira tahu Teknik Tongkat ini memang langka. Namun, Wira merasa teknik ini sangat aneh sehingga dia tidak menyukainya. Waktu 3 bulan berlalu. Akhirnya, latihan Teknik Tongkat yang mengerikan pun berakhir.Di sisi lain, Faksi Aswad sudah berdiri di kedalaman hutan Kerajaan Agrel selama bertahun-tahun. Para murid di faksi ini bertindak semena-mena karena dipimpin oleh ketua asterik menengah. Semua wanita yang tinggal di sekitar daerah itu tidak berani keluar dari rumah. Mereka juga tidak merasa tenang saat berada di dalam rumah karena takut dicelakai oleh murid Faksi Aswad.Beberapa hari ini, pengurus Faksi Aswad sengaja menangkap gadis perawan untuk mengambil esensi darah mereka. Dengan demikian, kekuatan ketua faksi bisa meningkat.Pada saat yang sama, Wira yang sudah selesai latihan diutus oleh Hasto untuk menguji hasil latihannya selama 3 bulan di Faksi Aswad. Wira y
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1414

Ketua faksi tertegun. Kemudian, dia mengayunkan pedangnya ke arah Wira sehingga daun-daun di pohon bergetar. Namun, Wira berkelebat dan berhasil menghindari serangan ketua faksi lagi. Teknik tubuh ini benar-benar hebat. Wira memang tidak bisa terus menghindari serangan lawan, tetapi dia bisa mengurangi kekuatan serangan ketua faksi.Kekuatan ketua faksi yang awalnya sangat dahsyat perlahan makin melemah. Ketua faksi menyindir, "Dasar penakut. Kamu hanya bisa bersembunyi."Tiba-tiba, Wira menggunakan teknik tubuhnya untuk menghantam punggung ketua faksi. Alhasil, ketua faksi yang tidak menyadari adanya bahaya dari belakang langsung terpental. Pedang pusakanya juga tertancap di lantai. Ketua faksi terjatuh di lantai dan tidak bisa bangkit lagi.Dari awal, ketua faksi memang meremehkan Wira. Dia tidak menyangka jurus Wira yang begitu sederhana bisa menumbangkannya.Wira berujar sambil memandang ketua faksi, "Kamu masih berani bersikap sombong? Hari ini kamu pasti akan mati." Wira sama sek
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1415

Dari awal, Hasto menyaksikan cara Wira membereskan Faksi Aswad. Hasto mengusap bajunya, dia merasa sudah saatnya membawa Wira pergi.Wira berucap, "Kak Hasto bilang dia akan mencariku. Kalau begitu, aku cari penginapan dulu untuk istirahat dan makan."Saat tengah malam, Wira yang berbaring di tempat tidur tampak gelisah. Penyebabnya adalah dia makan terlalu banyak. Tiba-tiba, Hasto masuk dari jendela dan berdiri di hadapan Wira.Wira berkata, "Kak Hasto, kamu ...." Apa Hasto mau langsung membawanya pergi? Wira tidak berani menyelesaikan ucapannya setelah mengamati Hasto. Dia juga tersenyum canggung.Hasto menimpali, "Sudahlah. Kamu nggak usah berpura-pura di depanku. Aku sangat memahamimu. Aku datang untuk melihat hasil latihanmu dan ...."Hasto berjeda sejenak, lalu dia mengamati Wira seraya melanjutkan, "Tentu saja ada masalah yang mau aku bicarakan denganmu.""Ada apa Kak Hasto?" tanya Wira. Dia turun dari tempat tidur dan berjalan ke depan meja. Wira menuang secangkir teh untuk Has
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1416

Wira yang agak kesal langsung menyergah, "Jadi, apa kita harus berharap kepada para pria tua itu? Benar-benar konyol."Hasto mengisyaratkan kepada Wira untuk tenang, lalu menimpali, "Mereka meragukan kemampuanmu dan menganggap kamu itu orang biasa. Tapi, alasan lain nggak terlalu penting."Wira menyahut, "Mereka repot sekali sampai-sampai harus memikirkan banyak alasan. Kelihatannya, sangat sulit kalau aku mau pergi ke kediaman Keluarga Triaji. Mungkin saja aku bisa dibunuh."Hasto berujar, "Pengumuman untuk mencarimu memang belum dirilis. Tapi, banyak orang sudah diam-diam menyelidikimu. Jadi, kondisinya kurang menguntungkan bagimu. Sekarang, situasinya sudah menjadi seperti ini. Menurutmu bagaimana?"Hasto tidak menceritakan keseluruhan masalahnya. Dia ingin melihat keputusan yang dipilih oleh Wira.Wira berucap, "Sederhana sekali. Ada anggota Sekte Langit yang berkomplotan dengan orang luar." Wira juga tidak bersikap sungkan kepada Hasto lagi. Dia meneruskan, "Sekarang Sekte Langit
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1417

Kepala Keluarga Izaz berkomentar, "Kalau kamu begitu pintar, kamu yang lanjut bicara saja. Kamu ini misterius sekali, aku rasa kamu paling mencurigakan."Kepala Keluarga Yazid menimpali, "Kamu itu begitu bodoh, mana mungkin kamu paham? Keluarga Izaz itu menempati urutan terakhir setelah dipimpin olehmu selama bertahun-tahun. Kamu sama sekali nggak memberikan kontribusi apa pun. Kalau terus begini, apa kamu perlu datang ke ruang rapat lagi?"Kepala Keluarga Izaz menanggapi, "Kamu nggak usah sombong. Kalau di Keluarga Yazid ada penerus yang kompeten, kamu nggak harus ...."Juna menyela, "Sudahlah. Ini ruang rapat, apa kalian pikir ini pasar?"Semua orang pun menahan emosi masing-masing saat mengamati ekspresi Juna yang muram. Namun, mereka semua punya rencana sendiri.Juna melanjutkan, "Aku menyuruh kalian datang untuk berdiskusi, bukan saling menyerang. Kalau kalian nggak bisa membantu membereskan masalah Sekte Langit, lain kali kalian kabari saja kalau nggak bisa datang."Seorang pria
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1418

Kashif berujar, "Tapi, Chokri, kita harus memikirkan masa depan. Julian harus menghadapi masalah ini. Lebih baik kita bantu Julian urus semuanya, jadi Julian bisa tenang."Chokri menimpali, "Aku tahu. Tapi, Pak Kashif, Julian sudah menjadi wanita suci sejak kecil dan hidupnya sangat menderita. Sekarang, mana mungkin aku tega melihat Julian berakhir seperti ini?"Kashif menyahut, "Aku rasa kamu mulai pikun. Kami semua juga nggak tega, apalagi Julian itu harapan kita di pertarungan Sekte Langit dan Sekte Gunung."Tiba-tiba, seseorang berkomentar, "Omongan Pak Kashif memang benar. Sekarang, kita harus mengikuti aturan leluhur untuk mengadakan sayembara demi mencari suami wanita suci.""Kamu siapa?" tanya salah satu kepala keluarga. Semua orang baru menyadari hari ini ada orang baru yang datang.Pria yang memakai baju hijau berdiri, lalu memberi hormat dan memperkenalkan diri, "Aku perwakilan dari Keluarga Hafuza. Belakangan ini, ayahku sakit. Dia nggak bisa datang untuk mengikuti rapat, j
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1419

"Jadi, maksudmu sekarang ini aku hanya memikirkan anakku dan nggak memedulikan kepentingan bersama? Apa kamu menganggapku sudah pikun?" ujar Juna yang kesal. Saat ini, hanya sebagian kecil orang yang memikirkan Julian. Orang lain meminta Juna untuk mempertimbangkan kepentingan bersama sehingga dia dan Julian terkesan seperti orang picik.Keluarga Lainufar yang menyokong Qashid memang menempati posisi tengah di antara 8 keluarga besar. Namun, kondisi keluarga mereka kurang baik. Kalau bukan karena ....Qashid menggertakkan giginya, dia hanya menyampaikan pendapatnya tadi. Jika Juna tidak bersedia, Qashid juga tidak berdaya. Hanya saja, jika Qashid menyinggung .... Kali ini, Qashid tidak boleh ragu-ragu lagi. Dia terpaksa harus mengorbankan Sekte Langit.Qashid berusaha menenangkan dirinya, lalu melanjutkan, "Aku benar-benar cemas mendengar ucapan Pak Juna. Tapi, hari ini aku ingin mengutarakan semua pendapatku.""Qashid, kamu duduk dulu," tegur Kashif dengan tegas.Qashid menyahut, "Ini
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1420

Kashif mengetukkan tongkatnya di lantai. Aura Kashif tampak mengintimidasi. Dia berujar, "Kalau kita masih nggak bisa mendapatkan kesimpulan setelah berdiskusi begitu lama, kelak kalian nggak usah mengundangku untuk menghadiri rapat lagi. Aku benar-benar pusing melihat kalian berdebat. Lebih baik aku nggak usah datang biar lebih tenang."Di antara semua orang, umur Kashif paling tua. Dia sudah mendampingi 3 pemimpin Sekte Langit sebelumnya dan para kepala keluarga yang menghadiri rapat ini. Apalagi, Kashif adalah ketua dari 8 keluarga besar. Jadi, semua orang sangat menghormati Kashif.Juna juga tahu tidak ada untungnya kalau dia bersikeras untuk mempertahankan pendiriannya. Namun, dia harus memperjuangkan hak untuk Julian jika mereka semua ingin mengadakan sayembara.Kashif berucap, "Aku paham Juna menyayangi anaknya, semua orang juga begitu. Jadi, aku akan menyampaikan pendapatku yang terakhir. Kalau Juna setuju, kita langsung adakan sayembara.""Pak Kashif, silakan," kata Chokri. Se
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
1
...
140141142143144
...
273
DMCA.com Protection Status