Kemudian, Advik langsung melemparkan sebuah bungkusan kepadanya. Wira tidak berpikir terlalu banyak. Dia secara refleks membuka bungkusannya, lalu tertegun sejenak. Di dalamnya, memang ada zirah. Hanya saja, kenapa zirah ini begitu aneh? Ada sebuah helm dan celana besi. Namun, selain itu tidak ada apa-apa lagi?Wira yang kebingungan pun bertanya, "Ini ... apakah ini zirah?"Begitu mendengar kata-kata ini, Advik sontak tertawa, lalu menjawab, "Tentu saja ini adalah zirah. Bagaimana? Zirah ini bagus, 'kan? Anak Muda, supaya kamu nggak cedera, cepatlah dipakai. Jangan tanya alasannya."Melihat Advik yang terkekeh-kekeh, Wira benar-benar makin bingung. Namun, setelah berpikir sejenak, dia tetap mengenakannya. Celana besi ini benar-benar ketat, tetapi cukup nyaman dipakai, sama sekali tidak seperti yang Wira bayangkan. Begitu pula dengan helmnya, ukurannya sangat pas.Kemudian, Advik membawa kemari dua batang tongkat yang tampak keras, tetapi sebenarnya terbuat dari serat katun dan rami. Di
Last Updated : 2024-10-29 Read more