Home / Fantasi / Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius / Chapter 1421 - Chapter 1430

All Chapters of Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Chapter 1421 - Chapter 1430

2722 Chapters

Bab 1421

Beberapa hari ini, Sekte Langit sangat meriah. Beberapa orang bahkan menggantungkan sutra merah demi sayembara tersebut. Orang-orang pun selalu membahas sayembara ini setiap bertemu, bisa dilihat betapa antusiasnya mereka."Anakmu juga ikut? Tapi, keterampilan bela dirinya biasa-biasa saja," ujar seorang wanita paruh baya bertubuh gendut dengan heran."Nggak masalah, pokoknya harus ikut. Lagi pula, ada banyak orang yang menonton di arena, nggak apa-apa kalau malu sedikit. Selain itu, aku menyuruhnya ikut untuk menarik perhatian wanita lain. Orang seperti kita mana mungkin bisa menikahi wanita suci?" sahut temannya yang bertubuh kurus."Tsk, tsk, tsk, lihatlah dirimu ini, kamu memang nggak pernah melewatkan kesempatan apa pun, ya!" ucap wanita paruh baya bertubuh gendut itu. Dengan demikian, keduanya berjalan pergi sembari bercanda.Pada saat yang sama, 8 keluarga besar di Sekte Langit sibuk menyiapkan sayembara. Keluarga Fajrin memiliki koneksi luas sehingga mereka yang bertanggung jaw
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1422

"Setiap kepala keluarga harus melewati uji coba sebelum pantas bergabung dengan Sekte Langit. Selain itu, nggak ada yang tahu apa yang akan terjadi selama uji coba berlangsung," ujar Hasto."Kalian nggak menjamin keselamatan kandidat, ya?" tanya Wira."Apa?" tanya Hasto balik."Bukan apa-apa, lanjutkan saja," sahut Wira."Kedua orang itu pun dijodohkan. Waktu itu ada rumor tersebar, tapi Keluarga Ghanim menekannya sehingga tenang kembali. Hubungan keduanya juga sangat baik," lanjut Hasto."Aku nggak mengerti. Kalau sebaik itu, kenapa keluarga itu akhirnya terpisah?" tanya Wira.Hasto menatap Wira lekat-lekat, lalu mengenang sambil menimpali, "Setelah 15 tahun bersama dan terjadi peperangan, Sekte Gunung takut terhadap kekuatan wanita suci sehingga ingin melakukan sesuatu secara diam-diam dan membinasakan Sekte Langit. Saat itu, Keluarga Hafuza memberikan kontribusi terbesar.""Sebesar apa?" tanya Wira lagi."Karena masalah internal dan eksternal, 8 keluarga besar menjadi nggak memiliki
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1423

"Ya, aku pun nggak mencari tahu lagi tentang kejadian selanjutnya. Intinya, semua itu hanya memperparah konflik mereka," ujar Hasto. Dia tidak tahu lagi cara memuji pemuda di depannya dan merasa pilihannya saat itu memang tidak salah."Apa masih ada cerita lain?" tanya Wira."Masih banyak, aku akan menceritakannya selama perjalanan," ucap Hasto.Keduanya terus melanjutkan perjalanan, sedangkan 3 bersaudara Keluarga Hafuza masih berdiskusi."Kak, apa masih ada yang perlu kita lakukan sekarang? Sayembara sudah beres, orang itu seharusnya akan puas, 'kan?" tanya Rahul dengan agak ragu."Yang penting kita sudah menyelesaikan tugas. Aku harus membuat rencana untuk selanjutnya, kita tidak bisa menaruh seluruh harapan padanya," sahut Rohan."Kakak benar. Kita sudah cukup bersabar selama ini," ucap Rafay sembari menggesekkan tangannya."Lapor, Kepala Keluarga meminta tuan-tuan menemuinya." Tiba-tiba, terdengar suara seseorang dari luar. Orang ini tampak menundukkan kepalanya di depan pintu, me
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1424

"Katakan saja kalau ada masalah, nggak perlu terbata-bata begini," ucap orang itu."Bukannya aku sengaja, tapi masalah ini belum bisa dipastikan. Saudaraku yang berada di luar kota mengirimku pesan, katanya melihat Hasto membawa seorang pemuda ke Sekte Langit. Mungkin, dia target kita," jelas sosok berpakaian hitam itu."Oh? Menarik sekali, biksu berengsek itu ternyata sudah tahu. Kebetulan sekali, mereka akan pulang untuk sayembara," ujar orang itu."Kalau begitu, apa kita perlu mencegat mereka?" tanya sosok berpakaian hitam itu."Mencegat?" Orang itu merenung sejenak, lalu menyahut, "Kalian nggak akan berhasil mencegatnya, tapi boleh dicoba untuk menguji kemampuannya.""Baik." Setelah mendapatkan perintah, sosok berpakaian hitam itu pun pergi."Situasi di Sekte Langit makin kacau belakangan ini," gumam Hasto."Kita akan segera tiba. Kak Hasto, kita akan ke mana dulu?" tanya Wira yang merasa dirinya seperti sedang bertamasya. Dia pun merasa sangat penasaran dengan adat istiadat Sekte
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1425

"Astaga, entah pembunuh dari mana ini. Cepat kabur, kita nggak mengenal mereka!""Kenapa dunia ini mengerikan sekali sekarang? Aku hanya ingin pergi ke suatu tempat, tapi bertemu penyerangan begini. Sadis sekali!"Orang-orang di sekitar hanya tahu melarikan diri atau menonton keseruan dari samping. Sementara itu, para sosok berpakaian hitam kalah telak dari Wira maupun Hasto. Mereka tidak menyangka Wira akan sehebat itu, sepertinya mereka telah meremehkan musuh.Kalau begitu, mereka tidak perlu menyembunyikan kekuatan apa pun lagi. Sebaiknya mara bahaya ini segera disingkirkan.Wira menatap Hasto, lalu mendapati Hasto telah mengalahkan seluruh lawannya. Itu artinya, dia bisa bersenang-senang dan tidak perlu terburu-buru menghabisi mereka. Setidaknya, dia harus tahu siapa yang mengutus mereka kemari."Huh! Berani sekali kalian bertindak lancang di hadapanku!" seru Wira. Kemudian, dia menerjang dan menjatuhkan beberapa ahli bela diri itu.Sosok berpakaian hitam yang memimpin tiba-tiba me
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1426

Para pria berpakaian hitam berlatih teknik formasi ini sejak kecil. Mana mungkin Wira dan Hasto bisa menerobos teknik formasi ini? Namun, siapa sangka salah satu pria berpakaian hitam mulai kesulitan bertahan. Ternyata, Wira terus menyerang tubuh pria berpakaian hitam itu sehingga kekuatannya mulai goyah."Hanya begitu kekuatan kalian?" tanya Wira. Dia dan Hasto melancarkan serangan secara bersamaan. Keempat pria berpakaian hitam di bagian tengah yang menjadi kekuatan utama juga mulai kesulitan bertahan. Mereka berteriak sambil melepaskan tangan mereka yang menyokong satu sama lain.Setelah teknik formasi berhasil diterobos, para pria berpakaian hitam memuntahkan darah, lalu terjatuh di tanah dan tidak sadarkan diri.Wira tidak berencana untuk membantai semua pria berpakaian hitam itu. Namun, pemimpin mereka tampak sangat jahat. Jadi, Wira bertanya kepada pemimpin itu, "Katakan dengan jujur, siapa yang mengutus kalian? Kalau kalian memberitahuku, mungkin aku akan membiarkan kalian hidu
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1427

Para kepala keluarga yang menyelamati Hasto juga memperhatikan Wira. Kala ini, sikap Wira sangat tenang. Dia sama sekali tidak terlihat takut ketika bertemu dengan tokoh hebat. Wira menyapa, "Halo semuanya! Namaku Wira. Hari ini, aku ingin meminta sesuatu. Kudengar, wanita suci Sekte Langit akan mengadakan sayembara untuk mencari suami. Aku juga ingin berpartisipasi dalam sayembara ini."Wira memberi hormat kepada mereka. Begitu Wira selesai bicara, semua orang tertegun. Kemudian, mereka mulai berkomentar. Mereka tidak tahu jelas identitas Wira. Selain itu, Wira juga orang luar. Jadi, mereka tidak bersedia mengizinkan Wira mengikuti sayembara."Kamu bercanda, ya? Kamu itu hanya orang biasa, mana mungkin kamu mengikuti sayembara? Kamu pikir kamu siapa?""Benar. Kamu menganggap wanita suci dan Sekte Langit itu apa?""Hei, sebaiknya kamu pergi saja. Jangan ikut campur urusan kami. Kamu nggak akan sanggup menghadapi masalah ini."Semua kepala keluarga bersikeras menentang Wira untuk mengik
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1428

Sebenarnya, cara yang disebutkan Kashif cukup bagus. Hasto memang merupakan guru Julian dan dia juga tinggal di Sekte Langit, tetapi para kepala keluarga tidak bisa menebak pemikiran Hasto dan Hasto tidak bisa diatur oleh mereka.Jadi, para kepala keluarga bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat Hasto berutang budi kepada mereka. Dengan demikian, jika kelak terjadi sesuatu di Sekte Langit, Hasto bisa membantu mereka.Sementara itu, Wira mengernyit. Dia merasa para kepala keluarga ini sudah merencanakan semuanya. Awalnya, sayembara untuk mencari suami wanita suci hanya mengutamakan kemampuan. Jadi, siapa pun bisa mengikuti sayembara. Namun, para kepala keluarga ini malah menentang Wira mengikuti sayembara. Alasannya tentu karena Wira adalah orang yang dicari Hasto.Semua kepala keluarga ini tidak tahu kemampuan Wira. Jadi, Wira bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk menunjukkan kemampuannya yang sesungguhnya.Hasto berucap setelah membuat keputusan, "Oke! Kalau begitu, Wira akan
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1429

Julian menyapa Hasto dan Wira, "Pak Hasto, selamat datang kembali! Salam, Tuan!" Dia memberi hormat kepada Juna, Hasto, dan Wira, lalu berdiri di samping mereka.Juna berucap, "Julian, kamu tenang saja. Gurumu sudah kembali dan membawa orang yang berhasil mempelajari Teknik Matahari Besar. Dia pasti bisa menyelamatkanmu."Sudah lama Juna tidak tersenyum bahagia seperti ini. Selama bertahun-tahun, Juna mencari cara untuk menyelamatkan putrinya, tetapi tidak pernah membuahkan hasil. Akhirnya, sekarang Julian bisa diselamatkan.Berbeda dengan Juna, Julian malah tidak bisa tersenyum. Awalnya, Julian memang merasa senang saat menerima kabar ini. Namun, sekarang Julian merasa khawatir. Julian berujar, "Ayah, aku nggak mau Wira ikut sayembara."Setelah Julian melontarkan perkataan ini, Hasto, Wira, dan Juna terdiam di tempat. Kenapa Julian berkata seperti itu? Bukankah sebelumnya mereka sudah sepakat? Selain itu, Hasto sudah jauh-jauh memanggil Wira untuk datang ke Sekte Langit demi menyelama
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1430

Setelah Hasto pergi, Julian mengangguk kepada Wira agar Wira mengikutinya. Mereka berdua berjalan masuk ke kamar Julian. Jika mereka berbincang di luar, takutnya ada yang mengawasi mereka.Wira bertanya, "Julian, kamu kenapa? Bukannya sebelumnya kita sudah sepakat? Kali ini, aku datang untuk menyelamatkanmu. Kamu tenang saja, aku pasti nggak akan pergi."Wira juga tidak terlalu paham kenapa Julian tiba-tiba berubah pikiran. Julian membelakangi Wira saat berbicara, "Sudahlah. Sebenarnya, aku nggak berpikiran untuk hidup lagi. Aku nggak mau kamu terlibat masalah ini demi aku."Sejak kecil, Julian sudah mengetahui permasalahan Sekte Langit dan Sekte Gunung. Tentu saja Julian tahu hal ini sangat berbahaya. Jadi, Julian tidak ingin Wira mengambil risiko.Wira menghampiri Julian sambil mengernyit. Dia ingin mengamati wajah Julian, tetapi Julian malah memalingkan wajahnya.Julian berucap, "Tuan, apa kamu pikir kamu bisa memenangkan sayembara dengan kultivasimu sekarang? Aku tahu kamu memang o
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
1
...
141142143144145
...
273
DMCA.com Protection Status