Home / Fantasi / Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius / Chapter 1371 - Chapter 1380

All Chapters of Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Chapter 1371 - Chapter 1380

2722 Chapters

Bab 1371

Setelah Wira selesai berbicara, semua orang buru-buru menganggukkan kepalanya. Baginya, situasi saat ini sudah sangat mendesak. Jika tidak segera menyelesaikan hal ini, krisis akan datang lagi.Oleh karena itu, Wira membuat sebuah keputusan yang berani di dalam hatinya yaitu dia akan pergi ke Faksi Alam. Dia ingin melihat bagaimana tempat itu sebenarnya. Tempat ini tentu saja berbahaya, tetapi dia tidak khawatir. Tidak ada kamera di dunia ini, sehingga dia bisa menyamar dan tidak ada orang yang akan mengenalinya. Setelah pikiran itu terlintas, keinginannya ke tempat itu pun menjadi makin kuat.Keesokan paginya, Wira memanggil Biantara, Danu, Doddy, dan Mandra, lalu memberi tahu mereka tentang rencananya itu."Apa? Kak Wira, maksudmu kita yang akan menyerang mereka dulu?" Pada saat ini, Biantara buru-buru berbicara.Setelah mendengar perkataan itu, Wira menganggukkan kepalanya. Dia tentu saja mengerti maksud Biantara, tetapi dia tetap berkata, "Bukan berarti kita akan bertarung dengan m
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1372

Waktu itu, Wira juga pergi ke ibu kota Kerajaan Nuala sendirian untuk menyelamatkan Doddy. Sekarang dia dalam bahaya, tidak ada seorang pun dari saudara-saudara ini yang mundur. Dia merasa ini saja sudah cukup. Sulit untuk menemukan sahabat sejati di hidup ini, sehingga dia sangat bersyukur bisa memiliki begitu banyak saudara.Setelah memutuskan hal ini, Wira menemui ketiga orang itu dan langsung menanyakan lokasi Faksi Alam.Ketiga orang itu tertegun sejenak, lalu berkata, "Tuan Wira, kamu ingin pergi ke Faksi Alam? Bukankah ... ini sama saja mencari mati?"Mendengar perkataan itu, Wira tersenyum dan berkata dengan tenang, "Kalau aku nggak bilang aku adalah Wira, siapa yang akan tahu? Lagi pula, kalian bisa datang ke Dusun Darmadi karena kalian tahu aku ada di sini, 'kan? Kalau aku nggak ada di sini, ke mana lagi mereka akan mencariku?"Setelah Wira selesai berbicara, ketiga orang itu menganggukkan kepalanya. Jika Wira tidak mengungkapkan identitasnya sendiri, mereka benar-benar tidak
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1373

Wira tentu saja memiliki alasannya sendiri saat mengambil langkah itu. Bagaimanapun juga, Faksi Alam akan segera mengetahui kedatangan mereka. Jika kali ini rencananya gagal, mereka akan melakukan tindakan selanjutnya dan situasi Dusun Darmadi akan menjadi sangat berbahaya. Oleh karena itu, dia harus meninggalkan cukup ahli untuk menjamin keamanan Dusun Darmadi.Saat Wira dan yang lainnya sudah berangkat, Wulan, Dian, dan Dewina merasa sangat khawatir. Namun, mereka juga tahu ini adalah hal yang tidak bisa dihindari. Situasi saat ini membuat mereka tidak memiliki cara untuk mundur lagi. Oleh karena itu, saat keadaannya mendesak, mereka pun hanya bisa mengambil risiko untuk menghadapinya."Kak Wulan, suami pasti akan kembali dengan selamat, 'kan?" Pada saat itu, Dian berbicara dengan tatapan dipenuhi dengan kecemasan.Dewina menggigit bibirnya sendiri. Hatinya juga merasa cemas seperti Dian, tetapi tidak mengatakannya. Dia lebih memahami kekuatan para ahli bela diri, sehingga dia lebih
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1374

"Sudah seharian menunggu tapi tetap nggak ada yang keluar, ini benar-benar terlalu tenang!" Woody yang menatap Faksi Alam dari kejauhan langsung mengernyitkan alisnya.Mendengar perkataan itu, teman di sampingnya akhirnya berkata, "Faksi Alam memang selalu seperti ini, jarang sekali ada orang yang masuk dan keluar. Entah tempat seperti apa sebenarnya di dalam faksi ini. Kak Woody, menurutmu ... apa tempat ini benar-benar sangat berbahaya seperti yang dikatakan Bos?"Pemuda itu bertanya karena sangat penasaran.Mendengar perkataan itu, Woody menganggukkan kepalanya."Jangan ragu dengan penilaian bos. Kalau dia bilang begitu, pasti benar!" kata Woody dengan tatapan yang semangat.Kemudian, mereka pun mulai piknik."Woody, tempat ini memang bagus, pemandangannya sangat ini. Makanan hari ini juga lezat, terutama daging panggang ini. Setiap kali makan, aku selalu sangat menyukainya."Untuk mengundang para pemuda kaya ke tempat ini, Woody sengaja menyiapkan banyak makanan lezat."Makanan lez
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1375

Setelah mengetuk pintu dan tidak ada reaksi, Woody mengernyitkan alisnya dan langsung merasa frustrasi. Entah apa yang sedang terjadi di dalam, mengapa tidak ada yang membuka pintu? Pada akhirnya, Woody menarik napas dalam-dalam.Setelah mempertimbangkannya sejenak, Woody bersiap untuk masuk untuk melihat-lihat. Namun pada saat itu, angin sepoi-sepoi bertiup dan langsung membuatnya tertegun sejenak. Dalam keheningan itu, dia mencium bau amis darah dan langsung mengernyitkan alisnya. "Bau amis darah! Meski samar-samar, tapi ada bau anyir."Setelah Woody mengatakan itu, dia langsung melompat ke udara dan mendarat di halaman itu. Namun begitu masuk, ekspresinya langsung berubah. Dia melihat setidaknya ada 20 hingga 30 mayat di depannya. Dia segera memeriksanya dan hasilnya membuatnya lebih merinding. Orang-orang itu sudah mati, tetapi cara mereka mati sangat aneh. Setiap orang memiliki tanda merah di tengah kening mereka. Hanya ada beberapa orang yang mengalami pendarahan cukup banyak dan
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1376

Mendengar perkataan itu, Woody tanpa ragu-ragu langsung berkata, "Untuk mengelabui orang dan nggak dicurigai orang saat mendekati Faksi Alam, aku sengaja pergi mencari pemandangan yang bagus di sekitarnya. Jadi, aku mengundang beberapa pemuda kaya yang biasanya dekat denganku untuk pergi piknik bersama. Pada pertengahan, dagingnya sudah nggak cukup karena aku sengaja membawa lebih sedikit agar punya kesempatan pergi membeli daging. Nggak ada tempat lain di daerah belantara seperti itu, jadi aku mengusulkan untuk pergi membeli dagingnya di Faksi Alam."Mendengar perkataan itu, mata Biantara bersinar dan langsung menganggukkan kepalanya. "Bocah, idemu bagus juga. Benar-benar sulit ditebak orang. Sekelompok pemabuk membeli daging, nggak ada yang akan curiga. Apalagi, mereka adalah pemuda kaya yang terkenal di kota, bagus! Lanjutkan ceritamu."Biantara tidak bisa menahan dirinya untuk memberikan pujian kepada Woody.Mendengar perkataan itu, Woody melanjutkan, "Setelah itu, aku pergi membel
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1377

Setelah Wira selesai berbicara, beberapa orang itu segera bergerak menuju Faksi Alam. Sepanjang perjalanan, Woody terus memimpin jalan di depan, sedangkan Wira dan yang lainnya mengikuti di belakang. Tak lama kemudian, mereka tiba di Faksi Alam dan langsung berjalan masuk ke dalam. Mereka langsung terkejut, karena memang halaman itu dipenuhi mayat di mana-mana.Faksi Alam ini sangat terpencil. Jika terjadi pertarungan, mungkin tidak ada orang yang akan mengetahuinya. Namun, metode pembunuhan ini terlalu brutal hingga membuat Wira merasa ngeri.Orang-orang di faksi ini pasti ahli bela diri, karena ada yang memegang pedang dan senjata api. Bisa dibilang, ada berbagai jenis senjata yang mereka gunakan. Situasi di sekitar juga sangat kacau. Namun saat dia memeriksa para korban itu, memang ada titik merah di tengah kening mereka dan ada juga yang dipukuli hingga organ dalamnya hancur. Ini menunjukkan perbedaan tingkat kekuatan para korban. Yang lemah pasti langsung mati dengan satu pukulan,
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1378

Biksu Baju Hijau bisa membunuh begitu banyak orang sendirian dan bahkan kebanyakan dadri korbannya itu tewas dalam satu serangan. Sehebat apa sebenarnya orang ini?"Biksu Baju Hijau, bolehkah aku tahu kenapa kamu membunuh mereka?" kata Wira dengan tergesa-gesa.Mendengar pertanyaan itu, Biksu Baju Hijau akhirnya berkata, "Jangan panggil aku Biksu Baju Hijau. Namaku Hasto, kelak kamu panggil Kak Hasto saja. Jangan panggil biksu, seolah-olah aku ini benar-benar biksu saja."Setelah mengatakan itu, Hasto kembali berkata, "Nanti aku akan memberitahumu kenapa aku bunuh mereka. Untuk saat ini, aku akan beri tahu kalian hal lain dulu. Hal ini tentang bela diri."Begitu mendengar perkataan itu, Wira dan yang lainnya tertegun. Mereka berpikir apa hubungannya ini dengan bela diri? Namun mereka tidak mengatakan apa-apa, melainkan hanya mendengar saja.Saat ini, Hasto berdiri, lalu perlahan-lahan mulai berkata, "Perjalanan tentang bela diri ini panjang, sangat berhubungan dengan bakat dan ketekun
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1379

Setelah mengatakan itu, Hasto langsung menjentik jarinya dan sebuah energi memelesat keluar. Pada saat ini, energi itu langsung menembus lempengan batu di sampingnya.Ketiga orang yang melihat kejadian itu menjadi tercengang. Hanya dengan menjentikkan jarinya dengan lembut saja sudah bisa menembus lempengan batu. Jika energi itu mengenai kepala seseorang, bukankah kepala orang itu akan langsung hancur berkeping-keping?"Ini adalah cara untuk melepaskan energi internal. Energi itu bukan hanya bisa digunakan di dalam tubuh, tapi bisa melepaskannya ke luar tubuh juga. Mengenai seberapa jauh jaraknya dan kuatnya energi itu, itu tergantung dengan tahapan asteriknya. Secara teori, energi internal asterik puncak yang paling kuat, tapi ada beberapa genius yang berada di asterik menengah saja sudah bisa menandingi asterik puncak dengan bakat alami mereka. Hal ini jarang terjadi."Setelah mengatakan itu, Hasto tersenyum dan memandang ke arah ketiga orang itu. "Apa kalian mengerti yang kukatakan
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1380

"Seperti niat pedang dan niat membunuh. Tingkatan itu sangat sulit. Ada beberapa orang yang bahkan seumur hidup pun nggak berhasil menerobos ke tingkatan itu. Ada beberapa orang juga tiba-tiba mendapat pencerahan dan langsung masuk ke tingkatan itu. Di tingkatan dewata ini, yang diuji adalah bakat dan pemahamannya."Setelah mengatakan itu, Hasto melambaikan tangannya dan Pedang Treksha di tangan Danu langsung bergetar, lalu sebuah energi menarik Pedang Treksha itu ke tangannya. "Ini ... yang dimaksud niat!"Selesai mengatakan itu, Hasto menjentik pedangnya dengan lembut dan pedang itu pun langsung meraung dengan keras. Sebuah energi pedang yang dahsyat pun langsung meledak. "Inilah ... yang disebut niat tekad membunuh."Selesai mengatakan itu, Hasto bergerak, lalu tiba-tiba mengeluarkan serangan. Dalam sekejap, serangan ini memancarkan energi pedang sejauh puluhan meter dan langsung terlihat sebuah jurang yang sangat dalam di tanah.Hal itu benar-benar menggetarkan hati mereka. Seranga
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
1
...
136137138139140
...
273
DMCA.com Protection Status