Home / Fantasi / Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius / Chapter 1361 - Chapter 1370

All Chapters of Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Chapter 1361 - Chapter 1370

3048 Chapters

Bab 1361

Julian menyimpan pistol tersebut, lalu menatap Wira dan lainnya lekat-lekat. Tampak rasa syukur dan keengganan dari sorot matanya."Ya, pasti!" ujar Julian dengan mata memerah. Sejujurnya, dia juga tidak ingin meninggalkan Wira dan lainnya. Namun, dia khawatir Sekte Gunung melakukan sesuatu sehingga terpaksa pergi.Setelah Julian menunggang kuda dan pergi, Wira menatap sosok belakangnya dan menghela napas. Dia berucap, "Gadis yang sangat baik. Sayangnya, dia malah mengidap penyakit parah. Hidup ini ... benar-benar nggak adil."Wira sungguh menyayangkan hal ini, tetapi tidak berdaya. Julian jelas-jelas begitu baik, tetapi malah mengidap penyakit. Mungkin, langit iri dengan orang berbakat. Jika tidak, Julian sudah pasti sangat bahagia sekarang."Hais, entah kapan kita bisa bertemu lagi. Jujur, aku nggak rela dia pergi begitu saja ...," ucap Dewina.Begitu mendengarnya, Wira pun tersenyum sambil menyahut, "Nggak rela? Kenapa? Nggak ada yang membantumu bekerja lagi, ya?"Wira tentu hanya b
Read more

Bab 1362

"Hm ... gimana, ya? Aku memang berpikiran seperti itu. Bagaimanapun, Julian sangat baik. Aku tentu ingin menjadikannya saudaraku. Kenapa?" sahut Dewina dengan jujur.Ini memang keinginan Dewina. Jika bertemu wanita yang mereka sukai dan wanita itu kebetulan juga mencintai Wira, mereka tentu akan membantu Wira menerima selir."Nggak perlu, mana ada istri yang terus mencarikan wanita untuk suaminya," ucap Wira dengan tidak berdaya. Dia benar-benar pasrah melihat ketiga istrinya ini."Serius?" tanya Dewina sembari mengejapkan matanya."Tentu saja, hubungan itu harus didasari perasaan kedua belah pihak, kalian nggak bisa sesuka hati menjodohkanku. Selain itu, aku bukan pria yang langsung jatuh cinta hanya karena melihat wanita cantik. Yang paling penting bagiku adalah perasaan, bukan paras. Mengerti?" jelas Wira.Baik Wulan, Dian, ataupun Dewina, semua telah melewati banyak rintangan bersama Wira. Dia tidak langsung menaklukkan ketiga wanita ini setelah melihat kecantikan mereka."Baiklah.
Read more

Bab 1363

Setelah berdebat cukup lama, mereka akhirnya berhenti. Wulan dan Dian terus mengikuti Wira, menanyakan hal-hal yang terjadi di Kerajaan Agrel.Kedua wanita ini tentu mengetahui beberapa kejadian, tetapi akan terdengar lebih nyata kalau mendengarnya secara langsung dari mulut Wira.Wira pun memberi tahu semua hal yang terjadi di Kerajaan Agrel selama setengah tahun ini. Namun, dia tidak memberi tahu tentang Julian, membiarkan Dewina yang menceritakannya sendiri.Dewina menatap Wulan dan Dian sambil berucap, "Kak Wulan, Kak Dian, kenapa kalian nggak tanya tentang Julian? Dia nggak pulang bersama kami lho."Begitu ucapan ini dilontarkan, mereka baru teringat pada Julian. Wulan bertanya, "Oh, benar juga. Di mana Julian? Kenapa dia nggak ikut pulang?"Dewina tersenyum misterius sambil menyahut, "Hehe, biar kuberi tahu dulu. Kalaupun Julian berada di depan kalian sekarang, kalian nggak akan bisa mengenalinya!"Wulan dan Dian bertatapan mendengarnya. Mereka merasa heran, jadi bertanya, "Apa m
Read more

Bab 1364

Satu-satunya yang dikhawatirkan Wira adalah penyakit Julian.Setelah membahas tentang Julian, mereka sekeluarga pun makan bersama. Kini, Wira juga sudah memahami apa yang terjadi.Keluarga Barus memiliki pasukan kuat sehingga sudah siap untuk bertarung lagi. Kerajaan Nuala juga sama. Mereka menjadi makin kuat karena dukungan Keluarga Juwanto.Hanya saja, kedua pihak itu tidak memiliki pemikiran untuk menaklukkan Dusun Darmadi. Lagi pula, Provinsi Lowala sangat kuat sekarang, tidak akan sanggup untuk dijatuhkan.Wira sama sekali tidak peduli. Sesudah mengetahui begitu banyak rahasia, dia menjadi tidak tertarik dengan masalah kerajaan di dunia fana. Apalagi, Wira sudah memiliki kemampuan untuk menguasai dunia! Dia hanya tidak ingin melakukannya untuk sekarang!Awalnya, Wira tidak ingin terlalu kelelahan sehingga berniat mengabaikan masalah ini dan melewati kehidupan orang kaya. Akan tetapi, setelah mengetahui banyak hal, makin banyak pemikiran yang muncul di benak Wira."Sekarang aku sud
Read more

Bab 1365

Pada saat yang sama, beberapa orang sedang diam-diam mendekati. Raut wajah mereka tampak meremehkan."Membunuh orang biasa saja harus kita yang turun tangan, menjengkelkan sekali," ucap salah satu pria itu sambil mendengus.Dua pria lainnya pun terkekeh-kekeh dan membalas, "Nggak apa-apa, hanya membunuh orang kok. Lagian, kita sudah jarang turun ke dunia fana. Ada bagusnya juga bisa jalan-jalan.""Ya, hanya membunuh Wira, mudah saja. Jangan terlalu dipermasalahkan." Dengan begitu, ketiga orang itu pun menuju ke Dusun Darmadi.Ketika masih berada di kejauhan, ketiga orang itu tiba-tiba tercengang. Pria yang memimpin berkata dengan ekspresi merendahkan, "Cih, ada begitu banyak orang yang berjaga di luar. Sepertinya Dusun Darmadi ini lumayan juga.""Kamu benar, mereka semua ahli bela diri. Kalau orang lain yang datang, mungkin mereka sudah ketahuan sekarang.""Ya, Wira ini hebat juga. Aku nggak nyangka dia akan menyuruh begitu banyak orang berjaga di luar Dusun Darmadi."Semua pengawal ya
Read more

Bab 1366

Kecepatan ketiga sosok itu sungguh luar biasa."Di sini!" Tanpa berbasa-basi, ketiga pria itu sontak berteriak dan menyerbu ke arah belasan orang. Dalam sekejap, sudah ada 3 orang yang mati. Adapun yang lainnya, semuanya terluka parah."Hebat sekali!""Ini gawat!""Keluarkan senapan kalian!"Semua orang bisa merasakan bahaya yang ada. Tanpa ragu sedikit pun, mereka segera mengeluarkan senapan dan menyerbu ke depan.Danu dan Doddy sudah melihat ketiga orang itu. Mereka langsung berseru, "Tangkap hidup-hidup! Jangan bunuh mereka!"Ketiga pria itu pun terkekeh-kekeh dingin mendengarnya. Ingin menangkap mereka hidup-hidup? Sungguh konyol!Namun, saat berikutnya, ketiga pria itu sontak tercengang. Kaki mereka ditembak peluru sehingga mereka terjatuh ke tanah."Senjata rahasia apa ini? Cepat sekali!" Ketika musuh masih belum tersadar dari keterkejutan, Danu dan Doddy buru-buru mengeluarkan pistol dan menembak lengan mereka.Dalam sekejap, ketiga pria itu pun kehilangan kekuatan tempur. Kaki
Read more

Bab 1367

Danu dan Doddy mengangguk. Kemudian, Wira tiba-tiba berkata, "Selain itu, beri tahu penduduk bahwa mereka hanya perampok supaya nggak ada yang khawatir. Jangan ada yang membocorkan hal ini."Kejadian seperti ini terlalu mengerikan bagi manusia biasa. Itu sebabnya, mereka tidak seharusnya mengetahui hal ini."Oke, aku akan menjelaskannya kepada mereka. Kak Wira tenang saja," ujar Danu. Sesudah itu, dia menginstruksi bawahannya."Selain itu, kubur prajurit yang tewas dengan baik. Lain kali kalau ada bahaya seperti ini, kalian nggak perlu menguji kemampuan lawan, langsung tembak saja," pesan Wira.Wira merasa sedih memikirkan pasukannya yang tewas. Orang-orang itu telah mengikutinya selama bertahun-tahun, Wira tentu merasa bersalah atas kematian mereka.Danu dan Doddy mengangguk, tampak kesedihan pada sorot mata mereka. Wira sudah mengganti pakaian. Dia, Danu, Doddy, dan ketiga istrinya datang ke ruang rahasia.Begitu melihat ketiga pria itu, tatapan Wira tampak dipenuhi amarah. Berani se
Read more

Bab 1368

Ketiganya pun mendengus, masih tidak menunjukkan rasa takut terhadap Wira. Akan tetapi, Wira justru tertawa terbahak-bahak mendengarnya."Hehe, menarik sekali. Berani sekali kalian mengancamku!" timpal Wira sembari menatap ketiga pria itu dengan dingin."Danu, mereka sama-sama keras kepala. Layani dulu dengan baik," perintah Wira. Begitu mendengar ini, Danu segera mengangguk."Tenang saja, Kak Wira. Bawahanku tahu batasan, nggak akan melukai mereka. Selain itu, aku sudah menyembelih ayam sejak kecil, pasti tahu bagian mana yang bisa mengeluarkan darah dengan pelan. Meski nggak bakal mati, mereka akan tersiksa setengah mati.""Lagian, mereka bertiga ahli bela diri. Fisik mereka jauh lebih hebat daripada manusia biasa. Mana mungkin aku bisa membunuh mereka!" ujar Danu. Selesai berbicara, dia mengeluarkan sebuah kotak di ruang rahasia ini.Begitu kotak dibuka, tampak berbagai peralatan di dalamnya. Ada peralatan bertani, juga peralatan rumah, dan jarum baja dengan ukuran berbeda. Jika dij
Read more

Bab 1369

Mereka masih bisa bertahan jika hanya disiksa sekali. Namun, entah berapa siksaan yang harus mereka hadapi nanti. Apalagi, semua peralatan yang dimiliki Danu begitu menakutkan! Justru heran jika mereka tidak merasa takut!Hanya saja, apa gunanya merasa takut? Mereka tidak akan bisa kabur. Itu sebabnya, pria kedua itu langsung memutuskan untuk berbicara jujur.Wira pun tersenyum mendengarnya. Dia berucap, "Kalau begitu, silakan katakan.""Ka ... kami datang karena diperintahkan untuk membunuh orang bernama Wira di Dusun Darmadi. Kami memang berasal dari Sekte Langit, tapi ....""Kami nggak tahu kenapa harus membunuhmu. Mungkin ada rahasia di balik semua ini, tapi kami nggak mungkin bisa mengetahuinya. Kami hanya murid sekte luar, hanya lebih hebat sedikit daripada manusia biasa. Jadi ....""Tuan Wira, bukannya kami nggak ingin memberitahumu. Kami benar-benar nggak mengetahui apa yang terjadi!" jelas pria kedua itu. Dia tidak terlihat seperti sedang berbohong.Lantas, mengapa petinggi Se
Read more

Bab 1370

"Mereka nggak akan menunjukkan diri kalau bukan karena situasi tertentu. Banyak dari mereka yang bersembunyi di dunia fana, tapi jarang sekali terlihat. Jangankan kalian, kami saja nggak bisa bertemu atau mengenali mereka ...," jelas salah satu pria itu segera.Wira pun paham setelah mendengarnya. Bagaimanapun, mereka tidak ada bedanya dengan orang biasa sehingga tidak mudah untuk dikenali."Kalau begitu, kalian bertiga dari keluarga atau faksi mana?" tanya Wira. Ketiga pria itu pun tampak ragu-ragu. Wira meneruskan, "Kenapa? Nggak mau memberitahuku?"Ketiganya sontak bergidik mendengarnya. Kemudian, salah satunya menjawab, "Kami dari faksi kecil, namanya Faksi Alam."Nama ini kedengarannya cukup menarik. Wira menyahut, "Kalau begitu, kalian tinggal di sini untuk sementara waktu."Ketiga pria itu hanya bisa tersenyum pasrah. Memangnya apa lagi yang bisa mereka katakan untuk sekarang?Sesudah meninggalkan ruang rahasia, Wira merenung dengan saksama. Faksi Alam hanya faksi kecil. Namun,
Read more
PREV
1
...
135136137138139
...
305
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status