Semua Bab Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Bab 1311 - Bab 1320

3044 Bab

Bab 1311

Uang bisa membeli segalanya, membuat segalanya selesai dengan cepat. Mereka pun termasuk telah melakukan yang terbaik.Segera, pangan gelombang pertama ini pun selesai didistribusikan. Setidaknya, ini sudah cukup untuk meredakan keresahan rakyat dalam waktu singkat.Meskipun belum teratasi sepenuhnya, mereka sudah bisa bernapas lega. Wira tentu merasa senang saat mendengar kabar ini."Benar-benar mudah. Mereka bersedia membantu kita melakukan begitu banyak hal. Kita saja nggak akan secepat ini. Kalau mereka terus membantu, bukankah masalah ini akan mudah diatasi?" ucap Wira sambil tersenyum, lalu menyesap tehnya.Sementara itu, Biantara, Daus, dan Dewina yang duduk di samping tersenyum. Hanya saja, senyuman mereka ini tampak berbeda-beda.Daus tersenyum meremehkan sambil membatin, 'Berlebihan sekali. Kalau bukan karena uangmu itu, mana mungkin mereka bersedia membantumu? Kira-kira, apa yang akan dilakukan Wira lagi setelah menyetujui mereka hal itu?'Sementara itu, Biantara tersenyum g
Baca selengkapnya

Bab 1312

Biantara menjelaskan panjang lebar. Setelah mendengarnya, Wira akhirnya mengerti. Kemudian, dia berkata, "Kalau begitu, sepertinya kita harus menyerang dari dalam."Daus tersenyum sinis. Menyerang dari dalam? Apa yang direncanakan Wira? Ketiga orang itu jelas berkomplot. Mereka punya bawahan, kekuasaan, dan uang, pantas untuk disebut penguasa di sini. Jadi, mana mungkin Wira bisa menghancurkan ketiga orang itu? Kecuali, mereka bertiga idiot!Wira melirik Daus. Ketika melihat senyuman sinisnya, dia berucap dengan tidak acuh, "Tuan Daus, katakan saja kalau ada yang ingin disampaikan. Untuk apa tersenyum mengejek begitu?"Daus pun menyahut, "Yang Mulia, saya nggak bermaksud begitu. Saya hanya penasaran, ketiga orang itu bukan idiot, mana mungkin hubungan mereka bisa dihancurkan semudah itu?"Biantara memahami pemikiran Daus, tetapi tidak mengatakan apa pun. Ketiga orang ini bisa dibilang adalah satu kesatuan. Pasti sulit untuk memisahkan mereka.Wira tersenyum dan menjelaskan, "Hal sepert
Baca selengkapnya

Bab 1313

Wira mengangguk mendengarnya. Dia tentu paham masalah ini tidak begitu mudah diselesaikan. Dia tersenyum sambil berkata, "Itu sudah pasti. Tapi, orang ini punya dendam terhadap Luki. Kita bisa memanfaatkan hal ini. Biantara, bantu aku buat janji dengan Ongki. Bilang saja ... aku ingin meminta bantuannya."Meskipun Biantara tidak tahu apa yang ingin dilakukan Wira, dia tetap menuruti perintahnya. Malam harinya, Wira pun menunggu di tempatnya, sedangkan Biantara diam-diam mendatangi kediaman Ongki.Ongki baru selesai makan malam. Dia berniat pergi ke kamar selirnya untuk memuaskan hasrat, tetapi Biantara malah tiba-tiba muncul dan menghalangi jalannya."Eh? Kamu?" Ongki pun terkejut melihatnya. Sementara itu, Biantara berucap, "Maafkan aku, Tuan. Raja Uttar ingin meminta bantuanmu, jadi aku menyusup kemari. Tolong jangan tersinggung."Ongki mengejapkan mata mendengarnya. Dia merasa agak heran, tetapi tidak mengatakan apa pun. Kemudian, dia menyahut, "Meminta bantuanku? Oke. Katakan saja,
Baca selengkapnya

Bab 1314

"Pangan dan donasi ini sebenarnya hanya bernilai 1 juta uang emas. Istana tiba-tiba mengurangi jumlahnya sampai setengah, jadi sisa 500.000 uang emas. Sekarang 30% telah dibagikan, jadi sisanya hanya 200.000 uang emas. Hais ... gimana bagusnya ini? Aku merasa nggak enak hati," ucap Wira.Begitu mendengarnya, Ongki pun terkesiap. Bukankah itu artinya hanya tersisa 100.000 uang emas? Jika dibagi rata, masing-masing dari mereka hanya akan mendapat 30.000-an uang emas? Jumlah ini jauh sekali dari penghasilan mereka!"Yang Mulia, tolong jangan bercanda. Ini nggak serius, 'kan?" tanya Ongki dengan ekspresi agak getir.Wira segera menimpali, "Aku nggak mungkin menipumu dalam hal seperti ini. Aku memberitahumu karena merasa karaktermu cukup baik. Makanya, aku ingin mendiskusikan masalah ini denganmu dan mencari tahu bagaimana reaksi teman-temanmu nanti."Ongki mengejapkan matanya sambil berkata, "Yang Mulia, kenapa malah mencari saya? Orang yang bertanggung jawab atas hal ini seharusnya Tuan L
Baca selengkapnya

Bab 1315

Ongki agak terkejut mendengarnya. Dia pun bertanya, "Yang Mulia, masalah apa yang ingin Anda bahas dengan saya?"Meskipun hanya fokus pada pangan dan donasi, Ongki bisa merasakan masalah ini sangat penting. Kalau tidak ditangani dengan baik, takutnya situasi akan memburuk. Jadi, dia tentu ingin mendengar apa yang akan dikatakan Wira.Wira pun berucap, "Tuan Ongki, sebenarnya tujuan utamaku menyuruhmu datang untuk mengawasi Luki dan Yusri. Bagaimanapun, yang bisa dikeluarkan hanya tersisa 200.000 uang emas. Ditambah lagi istana ingin melengserkan Luki. Ada 1.000 pasukan yang berada di bawah naungan Luki sehingga aku nggak ingin mengusiknya.""Kamu juga mengerti alasannya. Aku bukan penduduk asli Kerajaan Agrel. Jabatanku ini diberikan Ibu Suri. Apalagi, masih ada orang yang ingin mencelakaiku di sini. Makanya, aku merasa akan lebih baik kalau kita kerja sama," jelas Wira.Ongki pun memahami maksud Wira. Setelah ragu-ragu sejenak, dia masih kurang memercayai Wira. Dia merasa hal ini terl
Baca selengkapnya

Bab 1316

Cepat atau lambat, Luki pasti akan mendapatkan masalah. Jadi, bekerja sama dengan Wira adalah keputusan terbaik. Wira adalah seorang raja, pasti bisa melindunginya.Selain itu, Ongki juga tergiur dengan kekayaan yang dimiliki Luki. Jelas sekali, itu bukan nominal kecil. Jika berhasil menguasai semuanya, dia bisa menjadi penguasa besar di Niaga.Jadi, setelah mempertimbangkannya, Ongki bertanya, "Yang Mulia, bagaimana kalau saya langsung membawa orang untuk menghabisinya?"Ongki adalah orang yang berkarakter kejam. Begitu seseorang membuatnya gusar, dia bisa langsung membunuh orang itu.Tawaran ini pun membuat Wira tertegun. Secepat itu perkembangannya? Langsung membawa orang membunuh Luki? Ide ini cukup bagus!Wira memikirkannya sesaat sebelum menyahut, "Boleh saja, tapi harus dilakukan secara diam-diam. Jangan sampai identitasmu terungkap. Bagaimanapun, membunuh pejabat istana merupakan dosa besar!"Ongki pun tertawa dan membalas, "Yang Mulia tenang saja. Saya bisa menghabisinya denga
Baca selengkapnya

Bab 1317

Usai Wira berkata demikian, raut wajah Ongki terlihat sangat gembira. Inilah hal terpenting baginya, yang lainnya sama sekali bukan masalah. Membunuh ataupun tidak membunuh, sama-sama adalah perkara mudah bagi Ongki.Di pegunungan yang jauh dari istana ini, setidaknya akan ada dua orang yang mati setiap tahunnya. Hanya saja, tidak ada yang berani berkomentar apa-apa. Selama bayarannya banyak, kalaupun diminta membunuh putra mahkota di Niaga, Ongki juga berani melakukannya.Meskipun agak berlebihan, ini bukan omong kosong. Ongki memang memiliki kemampuan tersebut. Asalkan direncanakan dengan matang, siapa yang bisa menuduhnya? Ongki hanya perlu mencari beberapa kambing hitam, itu adalah hal yang sangat mudah baginya. Bagaimanapun, Ongki dapat dianggap sebagai kaisar lokal di Niaga."Oke. Kalau begitu, Pangeran, aku akan menunggumu!" ucap Ongki yang terkekeh-kekeh, lalu segera pergi.Begitu Ongki pergi, Biantara berjalan keluar, lalu bertanya dengan penasaran, "Kak Wira, kamu mau memanfa
Baca selengkapnya

Bab 1318

Setelah mendengar perkataan tersebut, Luki tertegun sejenak.Wira mendengus dingin dan langsung berkata, "Luki, apa kata-kataku masih belum cukup jelas, atau kamu yang nggak paham? Mana mungkin kamu nggak tahu apa yang sudah kamu lakukan sendiri? Luki, biar kutegaskan, aku memberitahumu tentang ini karena itu masih diperlukan. Kalau nggak, kamu pasti sudah mati, mengerti?"Usai mendengar perkataan Wira, ekspresi Luki langsung menjadi sangat suram. Dia sangat tahu apa yang telah dia lakukan selama beberapa tahun ini. Namun, dia yakin bahwa pemerintah tidak akan melakukan sesuatu terhadapnya. Di pegunungan yang jauh dari istana ini, kalaupun dia serakah, memangnya berapa banyak yang dapat dia korupsi?Luki pun berkata, "Pangeran, kamu jangan menakut-nakutiku!" Dia memicingkan mata dengan sorot mata yang dingin.Wira juga menatapnya, lalu berkata sambil tersenyum dingin, "Kenapa, Luki? Kamu nggak terima?"Setelah itu, Wira langsung mengeluarkan senapan dan melancarkan satu tembakan ke tan
Baca selengkapnya

Bab 1319

Wira berbicara dengan Luki dari sudut pandang yang berbeda.Setelah mendengar perkataan itu, ekspresi Luki berubah dan menarik napas dalam-dalam. Sebenarnya, dia memang orang yang intelektual dan hatinya selalu berpikir untuk menjadi orang baik. Namun, kenyataan tidak mengizinkannya. Terkadang, tindakan yang jujur dan bersih, tidak memungkinkannya untuk bertahan hidup.Maksud dari perkataan Wira seolah-olah ingin memberi tahu Luki untuk melakukan apa pun yang diinginkannya, kecuali meningkatkan kemiskinan di daerah ini. Dia tentu saja ingin melakukan seperti itu, tetapi dengan adanya Ongki dan Yusri, dia tidak bisa melakukannya. Kedua orang itu adalah penguasa daerah setempat dan sulit untuk dihadapi. Dia tidak mungkin bermusuhan dengan mereka.Sebenarnya, saat baru datang ke Niaga, Luki memang ingin mengubah situasinya dan membuat daerah itu menjadi makmur. Namun, di hari pertamanya datang ke sana, dia langsung mendapat hadiah besar berupa uang dan wanita dari Ongki dan Yusri. Dia pun
Baca selengkapnya

Bab 1320

"Mengenai Ongki dan Yusri, sebenarnya mudah saja. Mereka sudah melakukan begitu banyak kejahatan, mereka nggak akan lolos dari hukuman mati. Aku cukup mengumpulkan lima ribu pasukan saja sudah bisa menyingkirkan mereka sepenuhnya. Dengan begini, semua masalah di sini akan terselesaikan. Alasanku nggak melakukannya karena merasa terlalu merepotkan, jadi ... pemerintah memutuskan untuk memberimu kesempatan sekali lagi untuk menunjukkan bakatmu. Kalau tentang Ongki dan Yusri, aku akan cari cara untuk membereskan mereka. Pada saat itu, kamu hanya perlu membantuku melaksanakannya saja."Setelah mendengar perkataan Wira, Luki baru menyadari ternyata target Wira untuk hal kali ini bukan hanya dirinya. Yang paling utama adalah Wira ingin mengurus perkembangan keuangan daerah itu."Yang Mulia, saya sudah mengerti. Setelah mendengar perkataan Anda hari ini, saya mendapat pencerahan." Setelah mengatakan itu, Luki memberi hormat kepada Wira."Hahaha. Memang santai kalau berbicara dengan orang terp
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
130131132133134
...
305
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status