Home / Fantasi / Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius / Chapter 1331 - Chapter 1340

All Chapters of Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Chapter 1331 - Chapter 1340

3048 Chapters

Bab 1331

Wira langsung tertawa dan menimpali, "Raja Ararya, kalau kamu suka, aku akan memberimu sausnya. Saat kamu ingin makan nanti, kamu bisa langsung mengambilnya."Raja Ararya langsung mengangguk. "Bagus sekali kalau begitu!"Kedua orang itu menikmati makanan mereka dengan puas, terutama Raja Ararya yang tidak pernah mencicipi semua makanan ini sebelumnya. Tentu saja dia semakin antusias.Selesai menikmati panggangan, mereka melanjutkan santapan dengan makanan lainnya. Seketika, Raja Ararya merasa semua masakan ini adalah kelezatan surgawi! Sambil makan, Raja Ararya juga mencari topik untuk mengobrol dengan Wira.Setelah makan cukup lama, mereka pun akhirnya sudah kenyang. Saat melihat Wira, Raja Ararya tertawa sambil berkata, "Wira, apa kamu tahu? Aku sudah melihat semua kekuasaan dan posisi di dunia ini seumur hidup. Semua itu nggak berarti, yang terpenting adalah kebahagiaan ...."Perkataan Raja Ararya ini justru membuat Wira tertegun. Kenapa orang ini malah berkata seperti ini? Bukankah
Read more

Bab 1332

"Aku tahu orang seperti apa dia, dia juga pasti sangat paham dengan kepribadianku. Begini saja sudah cukup! Nggak perlu ketemu lagi dengannya. Aku hanya merasa sangat menyayangkannya. Biantara memang hebat, aku nggak khawatir padanya. Tapi akhirnya dia malah dicelakai olehmu!""Aku mengakui kekalahanku! Selain itu, yang paling penting lagi adalah, Raja Byakta juga sudah meninggal. Haeh .... Wira, mungkin perbuatanmu memang benar. Kalau kamu nggak menghentikan kita, negara ini mungkin sudah bermasalah!"Saat mengungkit insiden yang telah berlalu, Wira juga tentunya masih ingat akan hal ini. Saat itu, Raja Bakir yang memaksanya menghadapi Agrel. Hanya dalam sekejap mata, insiden ini sudah berlalu selama bertahun-tahun. Saat mengingatnya lagi sekarang, semua itu terasa sangat menarik. Saat itu, situasi di dunia ini masih belum sekacau sekarang."Wira, ada sebuah hal yang ingin kukatakan padamu. Sebenarnya ... masalah Selir Zendaya saat itu ... semua itu ulahku!" pinta Raja Ararya sambil m
Read more

Bab 1333

Wira tidak tahu apa yang sedang direncanakan Raja Ararya. Karena itu, dia memutuskan untuk sengaja memberi celah dan kesempatan bagi Raja Ararya. Wira berpura-pura mabuk setelah meminum beberapa teguk arak lagi. Setelah itu, dia telungkup di meja dan berpura-pura tertidur.Pada saat ini, Raja Ararya sontak merasa sangat gembira. Dia tidak menyangka Wira akan mabuk. Hal ini membuatnya sangat kegirangan. Setelah itu Raja Ararya menarik napas dan mendekati Wira perlahan-lahan.Wira merasa agak gugup, terutama saat merasakan Raja Ararya semakin mendekatinya. Apa yang ingin dilakukan orang ini? Mencuri uang atau mau menodainya? Mustahil jika Raja Ararya mau mencuri uangnya karena Raja Ararya sendiri sudah cukup kaya.Menodainya? Apa mungkin Raja Ararya punya kelainan? Saat memikirkan hal ini, Wira merasa sangat cemas. Tak disangka ....Raja Ararya benar-benar mengulurkan tangannya untuk meraba tubuh Wira!Sialan! Ternyata Raja Ararya membuatnya mabuk karena menginginkan hal ini? Wira sangat
Read more

Bab 1334

Raja Ararya langsung memberikan perintah pada pelayan untuk mengantarkan Wira. Beberapa pelayan itu memapah Wira untuk memasuki pelangkin dan mengantarkannya ke kediaman Raja Uttar. Begitu memasuki pelangkin, Wira langsung membuka matanya. Dia hanya mendengus, tetapi tidak bersuara sama sekali.Tak lama kemudian, Wira telah kembali ke kediamannya. Dia langsung mengutus Biantara untuk menyuruh Raja Kresna menemuinya sekarang juga secara diam-diam."Kak Wira ... apa maksudnya ini?" tanya Biantara yang kebingungan dengan apa yang sedang terjadi.Mendengar hal ini, Wira langsung tertawa. "Pokoknya panggilkan saja."Biantara tidak berani menunda-nunda, dia langsung bergegas ke kediaman Raja Kresna untuk menyampaikan pesan.Beberapa saat kemudian, Raja Kresna meninggalkan kediamannya bersama Biantara dan tiba di ruang kerja Wira. Begitu memasuki ruangan, Raja Kresna tak kuasa bertanya, "Wira, ada masalah penting apa kamu memanggilku di saat seperti ini?"Wira mengangguk sekilas saat berkata,
Read more

Bab 1335

Setelah mendengarnya, Wira mengangguk dan tidak mengatakan apa pun lagi, karena yakin Raja Kresna bukan orang yang suka membual. Jadi, Raja Kresna pasti benar-benar punya cara.Sesudah Raja Kresna pergi, Wira menguap dan pergi tidur. Sementara itu, Raja Ararya tampak penuh semangat. Dia memegang senapan, merasa makin takjub saat mengamatinya."Wira memang luar biasa. Petarung paling hebat di dunia bahkan nggak sekuat benda ini. Aku dengar pasukan Wira yang berjumlahkan 10.000 orang sudah bisa menghalangi 100.000 pasukan Kerajaan Agrel? Ternyata, semua itu berkat benda ini?" gumam Raja Ararya. Tatapannya tampak tidak percaya.Jujur saja, siapa yang akan menyangka bahwa benda kecil seperti ini memiliki kekuatan yang begitu mematikan?"Dengan benda ini, Raja Kresna pasti akan mati!" Raja Ararya tertawa terbahak-bahak dengan sorot mata penuh antusiasme. Dia pun telah membuat rencana dan memutuskan untuk beraksi besok.Setelah memikirkan semuanya, Raja Ararya pun pergi tidur. Keesokan pagi,
Read more

Bab 1336

Saat ini, tandu Raja Ararya akhirnya tiba. Dia menatap pintu masuk kediaman Raja Kresna, lalu menyuruh orang untuk mengetuk pintu. Namun, mereka segera mendapatkan kabar bahwa Raja Kresna tidak menerima tamu untuk sementara waktu ini.Raja Ararya pun tertegun mendengarnya. Tidak menerima tamu? Dia tidak menyangka Raja Kresna akan membuat persiapan seperti ini demi dirinya.Sesudah memikirkannya, Raja Ararya mendengus dingin. Kemudian, dia berjalan ke depan pintu dan mengetuknya beberapa kali. Sesaat kemudian, kepala pelayan datang dan memberi salam, "Hormat pada Raja Ararya."Raja Ararya melambaikan tangannya seraya bertanya, "Di mana Raja Kresna? Aku ingin menemuinya."Kepala pelayan segera menjawab, "Maaf, Yang Mulia, Raja Kresna sakit. Beliau memerintahkan agar kami nggak menerima tamu untuk sementara waktu ini.""Jika ada urusan penting, saya akan menyampaikannya kepada Raja Kresna. Jika hanya menjenguk, beliau sangat berterima kasih dan akan mengunjungi kalian setelah sembuh nanti
Read more

Bab 1337

Biantara tidak mengetahui alasan lain itu. Apakah karena Raja Kresna takut mati? Seharusnya ... bukan seperti itu.Bagaimanapun, Raja Kresna licik dan cerdik. Dia bisa menduduki posisi raja tentu karena tidak takut mati. Lantas, apa alasannya?Wira menatap Biantara sambil bertanya, "Coba kutanya, apa hubungan Raja Ararya dengan Raja Kresna?"Biantara termangu sebelum menjawab, "Mereka sama-sama anggota keluarga kerajaan. Meskipun bukan saudara kandung, mereka terlihat cukup akrab."Tiba-tiba, Biantara menyadari sesuatu sehingga bertanya, "Jangan-jangan karena hubungan ini? Raja Kresna begitu mementingkan hubungan keluarga?"Biantara agak sulit untuk memercayainya. Kemudian, Wira menjelaskan, "Raja Kresna paling nggak ingin melihat keluarga saling membunuh. Kalau bukan karena ini, mungkin kekacauan sudah terjadi di Kerajaan Agrel sejak awal.""Menurutmu, mengapa Senia bisa menguasai takhta selama bertahun-tahun, bahkan mengendalikan pusat kerajaan dengan mudah? Tentu saja berkat Raja Kr
Read more

Bab 1338

"Pujianmu terlalu berlebihan. Kali ini, Raja Kresna ingin memahami seluruh kekuatan yang dimiliki Raja Ararya. Pada saat yang sama, dia juga memberi Raja Ararya kesempatan. Dia ingin mencari tahu, apakah Raja Ararya akan melakukan sesuatu padanya atau nggak. Bagaimanapun, Raja Kresna nggak ingin berselisih dengannya, apalagi bertarung," jelas Wira.Biantara mengangguk sembari berkata, "Raja Kresna benar-benar berpikir secara menyeluruh. Raja Kresna seharusnya sangat merindukanmu sekarang, 'kan?"Biantara tertawa. Wira membalas, "Seharusnya begitu. Ayo, kita pergi temui Raja Kresna." Kini, Raja Kresna pasti berharap dirinya pergi menemuinya. Lagi pula, Raja Kresna ingin melawan Raja Ararya.Meskipun Raja Ararya berniat untuk memberontak, mereka akan berusaha agar tidak menghabisinya. Kalaupun terpaksa, mereka harus mengetahui segala kekuatan yang dimiliki oleh Raja Ararya.Dengan begitu, Wira pun berangkat ke kediaman Raja Kresna. Setibanya di depan pintu, Wira ditolak seperti yang dial
Read more

Bab 1339

Raja Kresna pun kebingungan mendengarnya. Wira mengejapkan mata sambil berpikir sesaat, lalu menjelaskan, "Soalnya kamu jelas-jelas sudah mengetahui tujuan pihak lawan, tapi masih berusaha memancingnya untuk melakukannya."Raja Kresna tertawa dan mengangguk. "Ucapanmu ini masuk akal sekali. Wira, gimana pendapatmu tentang masalah Raja Ararya ini?"Wira merenung sejenak. Kemudian, dia menyahut, "Dilihat dari situasi sekarang, tindakanmu sangat tepat. Bagaimanapun, akan lebih bagus jika tidak terjadi pertarungan."Raja Kresna juga berpikiran sama, jadi membuat keputusan seperti itu. Jujur saja, dia masih memiliki keraguan dalam hatinya, apakah tindakan ini terlalu kejam atau tidak.Akan tetapi, Raja Kresna tidak memiliki ide lain untuk sekarang. Baik itu memancing lawan ataupun berterus terang, Raja Kresna tetap merasa ragu akan kedua hal ini. Lagi pula, mereka adalah saudara."Aku mengerti, sebaiknya Raja Ararya nggak melakukan apa pun atau aku terpaksa ...." Raja Kresna tidak menyelesa
Read more

Bab 1340

Di luar dugaan, Wira bahkan tidak bisa menyentuh ujung pakaian Julian."Julian, sepertinya kamu sangat hebat?" tanya Wira dengan terkejut. Dia telah mengerahkan seluruh kekuatannya, tetapi Julian masih bisa menghindar dengan mudah.Julian tersenyum. Meskipun belum bisa disebut tak tertandingi, setidaknya dia jauh lebih hebat dari beberapa ahli bela diri."Tuan, sepertinya kamu masih harus banyak-banyak berlatih," ucap Julian yang terkekeh-kekeh dan menghindari serangan Wira dengan gesit. Namun, wajahnya tiba-tiba memucat dan tubuhnya pun terjatuh ke belakang.Kejadian mendadak ini membuat Wira terperangah. Dia tanpa sadar menopang tubuh Julian, lalu ekspresinya berubah karena merasakan hawa dingin yang mengerikan dari tubuh wanita ini. Saking dinginnya, hawa ini membuatnya tak kuasa menggigil."Apa yang terjadi? Julian, kamu baik-baik saja?" tanya Wira buru-buru.Dengan wajah pucat dan tubuh gemetaran, Julian menyahut, "Aku ... aku baik-baik saja. Tuan, tolong bawa aku kembali ke kamar
Read more
PREV
1
...
132133134135136
...
305
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status