Share

Bab 1336

Penulis: Arif
Saat ini, tandu Raja Ararya akhirnya tiba. Dia menatap pintu masuk kediaman Raja Kresna, lalu menyuruh orang untuk mengetuk pintu. Namun, mereka segera mendapatkan kabar bahwa Raja Kresna tidak menerima tamu untuk sementara waktu ini.

Raja Ararya pun tertegun mendengarnya. Tidak menerima tamu? Dia tidak menyangka Raja Kresna akan membuat persiapan seperti ini demi dirinya.

Sesudah memikirkannya, Raja Ararya mendengus dingin. Kemudian, dia berjalan ke depan pintu dan mengetuknya beberapa kali. Sesaat kemudian, kepala pelayan datang dan memberi salam, "Hormat pada Raja Ararya."

Raja Ararya melambaikan tangannya seraya bertanya, "Di mana Raja Kresna? Aku ingin menemuinya."

Kepala pelayan segera menjawab, "Maaf, Yang Mulia, Raja Kresna sakit. Beliau memerintahkan agar kami nggak menerima tamu untuk sementara waktu ini."

"Jika ada urusan penting, saya akan menyampaikannya kepada Raja Kresna. Jika hanya menjenguk, beliau sangat berterima kasih dan akan mengunjungi kalian setelah sembuh nanti
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1337

    Biantara tidak mengetahui alasan lain itu. Apakah karena Raja Kresna takut mati? Seharusnya ... bukan seperti itu.Bagaimanapun, Raja Kresna licik dan cerdik. Dia bisa menduduki posisi raja tentu karena tidak takut mati. Lantas, apa alasannya?Wira menatap Biantara sambil bertanya, "Coba kutanya, apa hubungan Raja Ararya dengan Raja Kresna?"Biantara termangu sebelum menjawab, "Mereka sama-sama anggota keluarga kerajaan. Meskipun bukan saudara kandung, mereka terlihat cukup akrab."Tiba-tiba, Biantara menyadari sesuatu sehingga bertanya, "Jangan-jangan karena hubungan ini? Raja Kresna begitu mementingkan hubungan keluarga?"Biantara agak sulit untuk memercayainya. Kemudian, Wira menjelaskan, "Raja Kresna paling nggak ingin melihat keluarga saling membunuh. Kalau bukan karena ini, mungkin kekacauan sudah terjadi di Kerajaan Agrel sejak awal.""Menurutmu, mengapa Senia bisa menguasai takhta selama bertahun-tahun, bahkan mengendalikan pusat kerajaan dengan mudah? Tentu saja berkat Raja Kr

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1338

    "Pujianmu terlalu berlebihan. Kali ini, Raja Kresna ingin memahami seluruh kekuatan yang dimiliki Raja Ararya. Pada saat yang sama, dia juga memberi Raja Ararya kesempatan. Dia ingin mencari tahu, apakah Raja Ararya akan melakukan sesuatu padanya atau nggak. Bagaimanapun, Raja Kresna nggak ingin berselisih dengannya, apalagi bertarung," jelas Wira.Biantara mengangguk sembari berkata, "Raja Kresna benar-benar berpikir secara menyeluruh. Raja Kresna seharusnya sangat merindukanmu sekarang, 'kan?"Biantara tertawa. Wira membalas, "Seharusnya begitu. Ayo, kita pergi temui Raja Kresna." Kini, Raja Kresna pasti berharap dirinya pergi menemuinya. Lagi pula, Raja Kresna ingin melawan Raja Ararya.Meskipun Raja Ararya berniat untuk memberontak, mereka akan berusaha agar tidak menghabisinya. Kalaupun terpaksa, mereka harus mengetahui segala kekuatan yang dimiliki oleh Raja Ararya.Dengan begitu, Wira pun berangkat ke kediaman Raja Kresna. Setibanya di depan pintu, Wira ditolak seperti yang dial

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1339

    Raja Kresna pun kebingungan mendengarnya. Wira mengejapkan mata sambil berpikir sesaat, lalu menjelaskan, "Soalnya kamu jelas-jelas sudah mengetahui tujuan pihak lawan, tapi masih berusaha memancingnya untuk melakukannya."Raja Kresna tertawa dan mengangguk. "Ucapanmu ini masuk akal sekali. Wira, gimana pendapatmu tentang masalah Raja Ararya ini?"Wira merenung sejenak. Kemudian, dia menyahut, "Dilihat dari situasi sekarang, tindakanmu sangat tepat. Bagaimanapun, akan lebih bagus jika tidak terjadi pertarungan."Raja Kresna juga berpikiran sama, jadi membuat keputusan seperti itu. Jujur saja, dia masih memiliki keraguan dalam hatinya, apakah tindakan ini terlalu kejam atau tidak.Akan tetapi, Raja Kresna tidak memiliki ide lain untuk sekarang. Baik itu memancing lawan ataupun berterus terang, Raja Kresna tetap merasa ragu akan kedua hal ini. Lagi pula, mereka adalah saudara."Aku mengerti, sebaiknya Raja Ararya nggak melakukan apa pun atau aku terpaksa ...." Raja Kresna tidak menyelesa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1340

    Di luar dugaan, Wira bahkan tidak bisa menyentuh ujung pakaian Julian."Julian, sepertinya kamu sangat hebat?" tanya Wira dengan terkejut. Dia telah mengerahkan seluruh kekuatannya, tetapi Julian masih bisa menghindar dengan mudah.Julian tersenyum. Meskipun belum bisa disebut tak tertandingi, setidaknya dia jauh lebih hebat dari beberapa ahli bela diri."Tuan, sepertinya kamu masih harus banyak-banyak berlatih," ucap Julian yang terkekeh-kekeh dan menghindari serangan Wira dengan gesit. Namun, wajahnya tiba-tiba memucat dan tubuhnya pun terjatuh ke belakang.Kejadian mendadak ini membuat Wira terperangah. Dia tanpa sadar menopang tubuh Julian, lalu ekspresinya berubah karena merasakan hawa dingin yang mengerikan dari tubuh wanita ini. Saking dinginnya, hawa ini membuatnya tak kuasa menggigil."Apa yang terjadi? Julian, kamu baik-baik saja?" tanya Wira buru-buru.Dengan wajah pucat dan tubuh gemetaran, Julian menyahut, "Aku ... aku baik-baik saja. Tuan, tolong bawa aku kembali ke kamar

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1341

    Wajah yang begitu cantik ini sontak membuat Dewina terkesima. Selama ini, Dewina merasa dia sudah sangat cantik. Namun, begitu melihat wajah asli Julian, dia terpana sampai tidak bisa berkata-kata. Dia tidak pernah melihat wanita secantik ini.Para pelayan di sekitar pun tertegun melihatnya. Saat ini, Dewina tersadar kembali dan langsung mengancam, "Jangan sampai ada yang membocorkan kejadian hari ini. Kalau ketahuan, kalian semua akan mati! Mengerti?"Dewina mendengus dingin. Begitu mendengarnya, para pelayan itu pun tercengang. Mereka tentu mengerti bahwa nyawa mereka ada di tangan majikan sehingga bisa dibunuh kapan saja."Kalian sudah boleh keluar," ujar Dewina sembari menatap Julian. Kondisi Julian sudah membaik, jadi dia merasa lebih tenang sekarang.Sementara itu, ketika melihat para pelayan keluar, Wira segera bertanya, "Gimana kondisi di dalam?"Para pelayan hanya bisa memberi tahu Wira bahwa kondisi Julian sudah membaik. Wira tidak berani masuk karena Julian tidak mengenakan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1342

    Setiap kali hawa dingin memancar dari tubuhnya, kondisi Julian pasti akan menjadi seperti ini. Dia berusaha untuk bangkit, lalu melihat Dewina yang tertidur lelap di kursi samping.Begitu melihat ember di sana, Julian pun memahami apa yang terjadi. Dia juga tidak mengatakan apa pun saat melihat pakaiannya telah diganti."Kak Dewina," panggil Julian dengan lirih.Begitu mendengarnya, Dewina membuka mata dan tampak bersemangat. "Gimana? Sudah merasa jauh lebih baik?"Julian menjawab, "Sudah, terima kasih, Kak. Kamu pasti lelah karenaku. Istirahatlah, aku nggak apa-apa kok."Dewina tersenyum dan tidak terburu-buru untuk pergi. Sebaliknya, dia bertanya, "Julian, sebenarnya apa yang terjadi? Hawa dingin tadi benar-benar menakutkan."Julian menghela napas dan membalas, "Aku punya penyakit aneh, makanya bisa begini. Aku sengaja kabur dari rumah supaya orang tuaku nggak khawatir. Kak, jujur saja, aku mungkin nggak bisa hidup terlalu lama lagi. Itu sebabnya, aku ingin menikmati hidupku selagi m

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1343

    Julian tidak menduga teknik penyamarannya akan terbongkar. Semua ini pasti karena hawa dingin itu."Gimana? Kamu masih ingin menipuku? Hehe." Dewina terkekeh-kekeh.Julian pun merasa agak canggung dan berkata, "Maafkan aku, Kak. Aku bukan sengaja merahasiakan ini dari kalian. Aku hanya merasa wajah seperti ini bisa mengurangi banyak kerepotan."Julian benar-benar berpikiran seperti itu. Lagi pula, dia pernah mendapatkan banyak masalah karena wajah cantiknya, bahkan banyak yang harus mati.Banyak orang biasa yang menginginkan kecantikannya ini. Mereka sampai menghalalkan semua cara hanya demi memiliki Julian. Pada akhirnya, Julian terpaksa mengakhiri nyawa mereka."Rupanya begitu. Ya, kamu terlalu cantik. Jangankan pria, wanita saja sangat menyukai wajahmu ini." Dewina tersenyum dan meneruskan, "Omong-omong, aku sudah memberi tahu suamiku tentang hal ini."Julian merasa makin canggung mendengarnya. Dia membalas, "Tuan Wira pasti terkejut saat tahu hal ini ...."Dewina menyahut, "Itu sud

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1344

    Benar, Julian terlihat seperti bidadari yang turun dari kayangan. Keesokan pagi, Wira berlatih ilmu bela diri seperti biasa di halaman. Namun, tatapannya terus tertuju pada kamar Julian.Wira benar-benar mengkhawatirkannya. Akan tetapi, dia tidak mungkin menerobos ke kamar wanita. Saat ini, Dewina berjalan ke luar. Dia melirik kamar Julian sekilas dan tertegun."Dia belum keluar?" tanya Dewina."Belum, coba kamu periksa keadaannya," sahut Wira."Suamiku, kenapa kamu begitu peduli padanya?" tanya Dewina tiba-tiba. Dia hanya menggoda Wira dan tidak memiliki maksud apa pun.Wira tergelak dan membalas, "Karena kita teman, nggak ada alasan lain. Kenapa tiba-tiba bertanya begitu? Bukannya kamu juga mengkhawatirkannya saat dia sakit kemarin? Sama seperti kalian, aku juga menganggapnya sebagai adik."Wira merasa aneh mendengar pertanyaan itu. Hubungan Julian dengan ketiga istrinya sangatlah baik. Mereka terlihat seperti kakak adik. Jadi, wajar kalau Wira mengkhawatirkan Julian sekarang.Dewina

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3022

    "Selain itu, pemikiran Raja Ararya dan Raja Kresna juga nggak sama denganmu. Kenapa Ratu masih membiarkan mereka pergi? Sekarang hanya ada mereka bertiga saja, kita bisa langsung menyingkirkan mereka," kata kepala kasim itu.Berhubung karena tidak ada asisten yang bisa diandalkan Senia lagi, kepala kasim pun naik jabatan. Sekarang, dia selalu berada di sisi Senia kapan pun. Namun, ide-ide yang diberikannya semuanya adalah ide buruk karena dia hanya seorang kasim biasa yang tidak memiliki pandangan jauh ke depan. Untungnya, dia pandai berbicara, sehingga dia lebih disukai dan bisa tetap berada di sisi Senia.Senia berkata, "Kamu pikir aku nggak ingin menyingkirkan mereka? Sejak aku naik takhta, mereka selalu menjadi masalah besar bagiku. Aku sudah lama ingin menyingkirkan mereka. Tapi, mereka punya kekuasaan militer dan sekarang juga adalah saat yang penting untuk merekrut orang. Kalau terjadi pemberontakan internal, situasinya akan makin nggak terkendali dan itu nggak menguntungkanku."

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3021

    Senia berkata dengan nada yang tetap tegas, "Sudahlah, aku ini juga nggak makan manusia. Aku hanya ingin melihat, apa aku bisa memberikan jabatan yang bagus untuk putramu ini. Perang akan terjadi sebentar lagi. Setelah Dahlan kembali nanti, dia akan membawa kabar dari Kerajaan Beluana. Kalau Kerajaan Beluana bersedia kerja sama dengan kita, kita bisa langsung berperang dengan Wira.""Pada saat itu, nggak peduli seberapa hebat pun Wira, dia nggak akan bisa menghadapi kerja sama kedua kerajaan ini."Setelah mengatakan itu, Senia kembali duduk di takhta dan menuangkan teh untuk dirinya sendiri dengan tatapan yang sangat tajam.Ararya dan Kresna saling memandang dengan ekspresi terkejut. Pantas saja mereka tidak melihat Dahlan setelah mereka kembali ke istana, ternyata dia sudah menuju ke Kerajaan Beluana. Senia jelas berencana untuk bekerja sama dengan Kerajaan Beluana dalam melawan Wira.Sayangnya, Wira memiliki hubungan yang baik dengan Kerajaan Nuala juga, bahkan bersahabat dengan berb

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3020

    "Sebelum kalian berangkat, aku sudah bisa menebak hasilnya akan seperti ini. Kalau Wira bisa disingkirkan dengan begitu mudah, saat itu aku juga nggak perlu begitu repot-repot dan akhirnya sia-sia begitu saja. Mungkin langit nggak ingin Wira mati di tangan orang lain," gumam Senia.Senia tiba-tiba berdiri setelah mengatakan itu dan mendekati Kresna, Ararya, dan Dwipangga. Dia menatap mereka dengan tatapan yang sangat dingin, bahkan Ararya dan Kresna pun merinding.Sementara itu, Dwipangga yang selalu berdiri di samping juga terus menatap Senia dengan tatapan yang penuh dengan niat membunuh. Semua hal ini dimulai dari wanita di depannya ini. Jika tidak, mereka juga tidak akan berakhir begitu menyedihkan. Selama dia bisa membunuh wanita di depannya ini, semua masalah akan selesai.Ararya secara refleks menoleh dan menatap Dwipangga. Ayah dan anak ini memiliki ikatan yang sangat kuat dan saling memahami pemikiran masing-masing. Hanya dengan melihat tatapan Dwipangga, dia sudah tahu apa ya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3019

    "Selain itu, ini sudah termasuk hasil yang cukup bagus. Wira bukan orang biasa, mana mungkin kita bisa membunuhnya dengan mudah. Saat itu Ratu juga sudah berkali-kali mencoba membunuh Wira, tapi pada akhirnya Wira tetap berhasil melarikan diri. Dia bahkan rugi sendiri. Dia sendiri juga nggak bisa menyelesaikan tugas ini, mana mungkin kita bisa menyelesaikannya," kata Kresna.Kresna sudah berhubungan dengan Senia jauh lebih lama daripada Ararya. Selain itu, Ararya juga biasanya tidak peduli dengan urusan pemerintahan. Dibandingkan dengan Ararya, dia tentu saja jauh lebih memahami Senia.Ararya perlahan-lahan berkata, "Benar. Kalau memang itu sudah takdirnya, kita juga nggak bisa menghindar. Selama kita bisa menghindari masalah hari ini, kelak nggak akan ada begitu banyak masalah lagi.""Kita hanya perlu menunggu saatnya bertemu dengan Tuan Wira dengan sabar saja, lalu merencanakan strategi yang sempurna dan mengatasi semua ini. Setelah itu, kita bisa meninggalkan wilayah tandus di utara

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3018

    Semua orang itu memahami kepribadian Wira, makanya mereka bersedia berada di sisi Wira dan melayaninya. Meskipun Wira adalah pemimpin yang menyerahkan semua tanggung jawab pada mereka, mereka juga tidak pernah mengeluh. Mereka hanya ingin melakukan tugas mereka dengan baik untuk membantu meringankan beban Wira dan menjaga kestabilan sembilan provinsi.Kresna berkata dengan tegas, "Nggak perlu. Kalau kamu adalah Senia, aku tentu saja akan curiga dia ingin menggunakan Gina untuk mengancamku. Senia memang bisa melakukan hal seperti itu. Tapi, sekarang orang yang ada di depanku adalah kamu, aku tahu sikap dan juga kepribadianmu. Lagi pula, Gina nggak aman di sisiku karena semua orang mengira dia sudah mati.""Kalau dia muncul di hadapan mereka lagi, mungkin itu akan membawa masalah yang nggak perlu bagi Gina. Aku takut bukan hanya nggak membantunya kalau sudah seperti itu, malahan akan membahayakannya ...."Selama tahu Gina masih hidup, itu saja sudah cukup bagi Kresna. Soal kapan mereka a

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3017

    Wira berkata, "Baiklah. Kalau kalian berdua tulus ingin bergabung denganku dan bertobat, aku akan melupakan semua hal yang terjadi sebelumnya. Aku akan mengatur langkah selanjutnya. Kalau ingin bersandiwara, kita harus berakting dengan sungguh-sungguh agar kalian juga bisa menjelaskannya saat kembali nanti.""Aku akan bersiap-siap dulu, lalu pergi ke utara untuk bertemu dengan kalian dan melawan Senia bersama-sama."Setelah mengatakan itu, Wira tersenyum yang menunjukkan kerja sama mereka sudah tercapai. Jika bisa mengalahkan Senia tanpa harus mengeluarkan banyak tenaga, ini juga termasuk hal luar biasa dan dunia ini juga bisa damai untuk sementara waktu. Ini adalah hasil yang selalu diharapkannya. Pada saat itu, dia tidak perlu mengkhawatirkan nasib para rakyat di sembilan provinsi lagi."Terima kasih banyak, Tuan Wira," kata Kresna dan Ararya sambil memberi hormat setelah saling memandang. Mendapatkan pemimpin yang bijaksana adalah sebuah anugerah besar.Setelah semua sudah selesai d

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3016

    Kresna pun menghela napas panjang. "Tuan Wira, kamu pasti masih ingat dengan peristiwa yang terjadi di Provinsi Yonggu saat itu, 'kan? Sebenarnya aku juga nggak berniat melakukannya, tapi Senia sudah menyandera seluruh keluargaku. Meskipun enggan, aku juga terpaksa harus melakukannya. Kalau nggak, seluruh keluargaku akan mati dan akhirnya memilih untuk nggak kerja sama denganmu."Setelah mengatakan itu, Kresna menundukkan kepala dan terdiam cukup lama. Saat di Provinsi Yonggu, dia sudah kehilangan salah satu orang kepercayaannya yang paling andal dan sekaligus kekasihnya yaitu Gina. Saat itu, Wira sudah memberinya jalan, tetapi dia tidak memilihnya. Oleh karena itu, sekarang menyesal pun sudah tidak ada gunanya.Ararya yang berada di samping juga segera menambahkan, "Tuan Wira, kami juga punya beberapa kartu truf di tangan kami. Selama bertahun-tahun ini, kami terus merekrut pasukan. Kalau nggak dalam situasi mendesak, kami juga nggak ingin memberontak. Nggak ada orang yang ingin menya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3015

    Di dalam penginapan.Karena penginapan ini terletak di tempat yang terpencil, biasanya tidak banyak tamu yang datang ke sana. Hari ini juga hanya Wira dan rombongannya yang menginap di sana.Setelah sempat keluar, pemilik penginapan yang tidak menyangka Wira dan rombongannya akan kembali lagi terlihat sangat senang dan segera menyiapkan hidangan terbaik lagi. Bagaimanapun juga, mereka sangat murah hati. Hanya menginap satu hari saja, pemilik penginapan sudah menerima penghasilan yang cukup banyak."Kalau semua makanannya sudah dihidangkan, kamu pergi dulu saja. Nggak ada kabar dari kami, kalian jangan masuk ke sini lagi," kata Wira sambil mengeluarkan seratus ribu gabak dan melemparkannya pada pemilik penginapan itu.Mata pemilik penginapan itu langsung bersinar, lalu segera menganggukkan kepala dan pergi dari sana. Penginapan yang begitu luas itu hanya tersisa Wira dan yang lainnya.Wira tidak bernafsu makan karena baru saja selesai makan, bahkan tidak ingin minum. Dia menatap Ararya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3014

    Ekspresi Lucy yang selalu berdiri di belakang Wira juga menjadi dingin."Tuan Wira, kami sama sekali nggak punya niat buruk. Kedatangan kami kali ini hanya untuk membahas sesuatu denganmu. Sejujurnya, kami berdua juga terpaksa bertemu dengan Tuan Wira dengan cara seperti ini," kata Kresna.Ararya dan Kresna segera turun dari kuda mereka dan memerintah pasukan di belakang mereka untuk berhenti, lalu mendekati Wira. Dwipangga juga segera mengikut di belakang mereka."Ada urusan apa kalian mencariku?" tanya Wira. Selama ini, hubungannya dengan kedua orang di depannya ini tidak begitu dekat, meskipun sebelumnya mereka sempat berinteraksi. Namun, sejak hubungannya dengan Senia makin memburuk, hubungan mereka juga makin merenggang.Lagi pula, orang yang berbeda suku pasti memiliki pemikiran yang berbeda. Apalagi kedua raja di depannya ini juga berasal dari wilayah tandus di utara, Wira tentu saja tidak memiliki kesan baik terhadap mereka."Nggak perlu berpura-pura di depan kami. Kamu sudah l

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status