Home / Fantasi / Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius / Chapter 1081 - Chapter 1090

All Chapters of Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Chapter 1081 - Chapter 1090

3026 Chapters

Bab 1081

Yudha mendengus dingin, hatinya terasa sangat gelisah mendengar perkataan Prabu."Yudha, kamu nggak pernah kalah seumur hidup ini, 'kan? Sekarang kamu bukan hanya akan kalah, kamu bahkan akan mati di tanganku! Sekarang kuberi satu kesempatan, bunuhlah aku. Kalau nggak, pasti akan ada yang balas dendam padamu," ujar Prabu dengan nada bangga.Hal ini membuat raut wajah Yudha semakin memburuk. "Prabu, apa kamu tahu apa yang kamu bicarakan? Kamu mau mengalahkanku? Sekarang ini kamu tahananku, mau bagaimana kamu mengalahkanku?" Meski merasa tidak tenang, Yudha tetap tidak mengerti mengapa Prabu bisa begitu percaya diri.Mendengar perkataan itu, Prabu tertawa terbahak-bahak. "Kamu akan tahu sebentar lagi. Oh bukan ... kamu akan tahu sekarang juga!"Usai berkata demikian, Yudha tiba-tiba merasakan niat membunuh yang kuat. Niat membunuh itu sangat dingin dan sadis. Detik berikutnya, bahkan sebelum Yudha sempat bereaksi, sejumlah anak panah yang tak terhitung jumlahnya ditembakkan ke arah merek
Read more

Bab 1082

Prabu memandang Yudha dengan tatapan mengejek. Sementara itu, kesebelas orang itu juga berlutut di hadapan Prabu. "Tuan, maaf telah membuat Anda menderita," ucap wanita berpakaian merah setelah melepas cadarnya dan menunjukkan wajahnya yang cantik."Nggak apa-apa, hanya saja ... kekalahanku jadi harus membuat kalian turun tangan. Haeh ...." Prabu sebenarnya tidak ingin menggunakan senjata pamungkas Keluarga Juwanto ini. Sebab, ini benar-benar adalah senjata rahasia mereka."Berma, berapa orang yang datang kali ini?" tanya Prabu. Mendengarnya, wanita berpakaian merah menjawab, "Ada 30 ribu orang."Prabu mengangguk sekilas. "Lagi-lagi 30 ribu ya .... Tapi kali ini, aku nggak akan menyia-nyiakan 30 ribu pasukan ini! Oh ya, bagaimana situasi di Provinsi Sebra?"Berma menjawab dengan hormat, "Masih sedang dalam pertahanan. Tapi untuk saat ini, Keluarga Barus dan Kerajaan Nuala juga tidak akan bisa menginvasinya."Prabu baru mengangguk setelah mendengar laporan tersebut. "Baiklah kalau begit
Read more

Bab 1083

Merpati surat itu hinggap di atas meja kerja Kumar. Kaki merpati itu dipasang sebuah cincin hitam dan merah yang membawa surat. Melihat merpati ini, Kumar menarik napas dalam-dalam, lalu mengambil merpati surat tersebut. Setelah membacanya sekilas, ekspresi Kumar tampak datar."Wira ... hebat sekali. Bisa-bisanya dia mengalahkan 30 ribu pasukanku dan Prabu bahkan hampir tewas di tangannya." Kumar mengernyitkan alisnya. Kekuatan Keluarga Juwanto yang sebenarnya selalu disembunyikannya selama ini. Tujuannya adalah untuk digunakan di saat-saat kritis.Mengenai Prabu, dia hanyalah tipu daya yang dikerahkan oleh Kumar. Semua orang mengira bahwa pasukan Prabu adalah senjata rahasia Keluarga Juwano, tetapi mereka semua salah besar. Ini adalah rencana Kumar yang sesungguhnya. Tiga puluh ribu orang itu memang elite yang dibinanya dengan susah payah. Kehilangan semua pasukan itu juga membuatnya sakit hati.Namun, untungnya mereka tidak kewalahan. Bisa dibilang, semua ini masih dalam kendalinya.
Read more

Bab 1084

Saat mengetahui kabar ini, Sigra langsung terperanjat, begitu juga dengan Farrel. Jika Yudha bisa sampai kalah, berarti ini bukanlah kekuatan dari seribu orang pasukan Prabu. Dengan kata lain, pasukan rahasia Keluarga Juwanto setidaknya di atas 10 ribu orang. Selain itu ... semuanya juga pasti adalah elite.Jika jumlahnya mencapai 30 ribu, ditambah lagi dengan pasukan penjaga di Provinsi Sebra, berarti mereka punya 60 ribu pasukan. Dengan pengepungan ini, bahkan kalau Keluarga Barus punya 70 ribu pasukan juga pasti bukan lawan mereka. Sambil berpikir demikian, Sigra mematung di tempat dengan binar takjub di matanya."Kenapa Keluarga Juwanto punya cara sehebat ini. Ini ... nggak mungkin!" teriak Sigra dengan kaget. Pada saat bersamaan, datang lagi seorang prajurit yang melapor."Tuan, gawat .... Gerbang kota sudah terbuka, pasukan Keluarga Juwanto sudah menyerbu keluar!"Sigra langsung tersentak mendengar laporan ini. "Gawat! Pasti Prabu yang memimpin pasukan rahasia mereka untuk menyer
Read more

Bab 1085

Sungguh tak terelakkan! Begitu melihatnya dilemparkan, senjata rahasia itu akan meledak begitu saja! Sudah terlambat untuk menghindar!"Apa?" Kumar terperangah di tempatnya. Jika bukan Prabu yang memberitahunya secara langsung, mungkin dia sudah memaki seluruh dunia. Konyol sekali! Akan tetapi, putranya tidak terlihat seperti sedang berbohong."Senjata rahasia itu setidaknya bisa meledakkan belasan orang, apalagi total pasukan mereka ratusan orang. Semuanya punya senjata rahasia itu! Ayah, Wira terlalu hebat. Aku sudah utus Berma untuk membunuhnya!" jelas Prabu.Setelah mendengar ini, ekspresi Kumar menjadi makin masam, tetapi dia tetap mengangguk sambil menyahut, "Bagus. Kalau Wira nggak segera dibunuh, dia akan menjadi musuh terbesar kita."Ekspresi Kumar tampak agak kejam saat mengatakan itu. Ratusan pasukan Wira berhasil membunuh 30.000 tentara mereka. Situasi macam apa ini? Benar-benar sulit dibayangkan!Jika membiarkan situasi ini terus berlanjut, siapa lagi yang pantas menjadi l
Read more

Bab 1086

Selesai berbicara, tebersit kekhawatiran pada sorot mata Yudha, begitu juga dengan Jihan."Bagaimana ini? Kita nggak punya begitu banyak pasukan lagi. Kalau mereka datang, bagaimana kita bisa bertahan?" tanya Jihan dengan panik.Yudha menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab, "Kita masih punya puluhan ribu tentara, jadi seharusnya masih bisa melindungi ibu kota. Yang Mulia, Anda harus menyuruh Keluarga Barus cepat datang untuk membantu. Kalau tidak, Kerajaan Nuala akan dalam krisis besar!"Untuk sekarang, mereka hanya bisa melindungi ibu kota dan menunggu kedatangan Keluarga Barus. Selain itu, tidak ada lagi cara lain yang tepat.Namun, Jihan bukan wanita bodoh. Dia terpikir akan sesuatu sehingga menatap Yudha dan berkata, "Tapi, bagaimana kalau Keluarga Barus nggak datang atau mereka terlambat?"Yudha mengembuskan napasnya. Dia tentu mengerti maksud Jihan. Jika Keluarga Barus tidak datang, mereka bisa saja menjadi pemenang terakhir setelah pihak istana dan Keluarga Juwanto sama-sama
Read more

Bab 1087

Dengan cara ini, Keluarga Barus yang akan menjadi penguasa! Metode ini pun jauh lebih mudah daripada yang satu lagi! Mereka tinggal mengambil keuntungan dari tengah-tengah kekacauan!"Ayah, dinilai dari sudut pandang Keluarga Barus, aku tentu lebih memilih kita beraksi setelah perang dimulai. Tapi, aku harap bisa membantu Bibi. Dengan begini, Bibi baru bisa selamat," timpal Farrel dengan ragu-ragu. Bagaimanapun, Jihan adalah bibinya.Sigra tentu juga memiliki keraguan ini. Dia berucap, "Farrel, ini bukan masalah sepele. Aku nggak bisa membuat keputusan. Sebaiknya kita pergi ke aula leluhur dan minta mereka yang memutuskan. Apa pun keputusan leluhur, kita harus menurutinya. Setuju?"Sigra juga kebingungan. Seperti yang dikatakan Farrel, Keluarga Barus tentu akan diuntungkan kalau mengambil tindakan setelah kekacauan terjadi. Namun, dia tidak berharap sesuatu terjadi pada Jihan. Begitu Keluarga Juwanto melancarkan serangan, adiknya pasti akan berada dalam bahaya. Tidak ada yang bisa mema
Read more

Bab 1088

Ekspresi Sigra dan Farrel agak berubah saat melihat batang bambu yang terjatuh. Akan tetapi, ini adalah keputusan para leluhur."Farrel, kalau begitu, sebaiknya kita segera membuat persiapan." Sesudah berbicara, Sigra langsung berbalik dan keluar.....Saat ini, Kumar memimpin 60.000 pasukan ke ibu kota. Kali ini, dia harus berhasil merebut Kerajaan Nuala.Kumar dan Prabu yang berdiri di barisan terdepan tampak dipenuhi tekad. Tiba-tiba, Prabu bertanya, "Ayah, Keluarga Juwanto akan menyerang istana sekarang. Apakah Keluarga Barus akan mengambil kesempatan dari serangan ini?"Kumar terkekeh-kekeh mendengarnya. Keluarga Barus tentu akan menganggap kejadian ini sebagai kesempatan. Bukan hanya Keluarga Barus, semua orang akan berpikir demikian!"Tentu saja, siapa pun pasti akan mengambil kesempatan. Tapi, kita hanya perlu menahan orang-orang itu beberapa hari," jawab Kumar seraya tersenyum.Prabu pun mengangguk. Keduanya membawa pasukan ke pinggiran ibu kota dan mendirikan markas di sana.
Read more

Bab 1089

Yudha mendengus dingin. Melihat ini, Prabu pun terkekeh-kekeh dan bertanya, "Bertarung sampai tetes darah terakhir? Kamu pikir ada gunanya? Yudha, Kerajaan Nuala telah ditakdirkan untuk hancur. Tapi, Keluarga Juwanto bisa memberimu masa depan cemerlang!"Mana mungkin Yudha berkhianat? Selama beberapa generasi ini, keluarganya selalu setia terhadap istana! Tidak peduli apa yang terjadi, hari ini dia akan berjuang untuk Kerajaan Nuala!"Prabu, kalian memang punya kemampuan untuk menaklukkan Kerajaan Nuala. Tapi, apa kalian nggak takut pada Keluarga Barus? Mereka sudah membuat rencana selama bertahun-tahun, nggak mungkin membiarkan kalian menang begitu saja. Begitu perang dimulai, mereka pasti datang. Masa kalian ingin perjuangan kalian sia-sia?" jelas Yudha.Prabu dan Kumar sama sekali tidak peduli dengan hal ini. Mereka tentu sudah memikirkannya sejak awal!"Yudha, pemikiranmu ini memang benar. Tapi, bagaimana kamu tahu Keluarga Juwanto nggak punya persiapan apa-apa?" Kumar menambahkan,
Read more

Bab 1090

Wira menatap mereka semua. Dia tentu tahu apa pemikiran orang-orang ini. Begitu mereka turun tangan, mereka pasti akan menjadi pemenang terakhir! Sayangnya, pertempuran ini tidak sesederhana yang orang-orang pikirkan."Sekarang Keluarga Barus, Keluarga Juwanto, dan istana akan segera memulai pertempuran. Hasilnya nggak akan terlihat secepat itu," jelas Wira.Mereka semula tertegun mendengarnya. Namun, setelah dipikir-pikir, kenyataannya memang seperti itu. Tidak semudah itu untuk menentukan pemenangnya."Keluarga Juwanto dan Keluarga Barus telah membuat rencana selama bertahun-tahun ini. Kekuatan yang mereka tunjukkan saja belum tentu sepenuhnya. Begitu perang dimulai, yang terlibat pasti akan makin banyak. Kalau kita ikut campur, takutnya akan muncul masalah.""Selain itu, kalian jangan lupa. Bukan hanya ada Kerajaan Nuala di dunia ini, tapi masih ada Kerajaan Agrel dan Kerajaan Monoma! Mereka pasti mendapatkan kabar tentang pertempuran ini juga! Ketika saatnya tiba, pasti mereka yang
Read more
PREV
1
...
107108109110111
...
303
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status