Semua Bab Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Bab 1091 - Bab 1100

3026 Bab

Bab 1091

Sebenarnya, pasukan Kerajaan Nuala lebih banyak jika dijumlahkan. Hanya saja, tidak ada gunanya karena sedang terjadi perselisihan internal. Hanya Wira yang terpikir akan poin ini.Kini, Wira mendapatkan banyak informasi. Biantara membacakan surat yang mereka terima, "Keluarga Juwanto sudah mulai menyerang ibu kota. Yudha dan 30.000 tentaranya melawan mati-matian. Banyak pergerakan Keluarga Juwanto yang telah dicegat, tapi masih banyak yang memberontak. Seharusnya mereka nggak akan berhasil karena pertahanan ibu kota sangat kuat."Dalam situasi seperti ini, jaringan mata-mata Biantara sangat berguna. Kemudian, Biantara berucap, "Kak Wira, Mandra membawa 10.000 pasukan untuk mengadang pasukan Kerajaan Monoma. Paman Hasan dan Doddy juga membawa 20.000 pasukan untuk mengadang pasukan Kerajaan Agrel. Mereka semua membawa senjata canggih, seharusnya bisa menahan musuh cukup lama."Wira mengangguk dan membalas, "Ya, meskipun pasukan kita nggak begitu banyak, seharusnya sudah cukup."Wira men
Baca selengkapnya

Bab 1092

Keluarga Barus dan Keluarga Juwanto sama-sama memiliki kepercayaan diri untuk menaklukkan Kerajaan Nuala. Ini adalah rencana mereka selama beberapa generasi sehingga bisa dibilang sangat menakutkan.Dalam sebuah keluarga besar yang sudah bertahan selama bertahun-tahun dan terus berkembang pesat, orang yang memegang peran penting jelas adalah pemimpin dan keturunan genius mereka.Baik Keluarga Barus ataupun Keluarga Juwanto, setiap pemimpin mereka sangat hebat. Setidaknya, mereka adalah genius berbakat di masa ini.Mereka terus membuat rencana hingga akhirnya tiba kesempatan ini. Setan sekalipun tidak akan percaya jika mengatakan mereka bukan orang cerdas.Itu sebabnya, pertarungan ini akan berlangsung dengan sengit, tetapi akan berakhir dengan cepat. Mereka semua adalah genius yang bisa berpikir dengan jernih sehingga tahu kapan harus menyerah.Menurut spekulasi Wira, akan sulit untuk menentukan pemenangnya kali ini. Namun, bisa dipastikan bahwa dunia akan terbagi menjadi 3 bagian. Yan
Baca selengkapnya

Bab 1093

"Hahaha! Wira nggak datang, kalian nggak mungkin bisa menghalangi kami!" ejek Tanuwi.Hasan tidak bertele-tele, melainkan langsung berkata, "Raja Tanuwi, biar kuperlihatkan suatu senjata. Setelah melihatnya, kamu akan tahu kalian harus mundur atau nggak."Seusai berbicara, Hasan langsung mengeluarkan sebuah granat dan melemparkannya. Dalam sekejap, terdengar suara ledakan yang kuat dan muncul sebuah lubang besar!Kekuatan ini sungguh dahsyat, sampai membuat ekspresi Tanuwi berubah drastis. "Apa itu?" Tanuwi benar-benar terkejut karena tidak pernah melihat senjata seperti itu."Ini senjata yang dikembangkan oleh Tuan Wira. Raja Tanuwi, apakah kalian masih ingin maju?" tanya Hasan.Begitu mendengarnya, ekspresi Tanuwi menjadi agak masam. Meskipun begitu, dia sama sekali tidak takut. Dia membalas, "Huh! Aku punya 100.000 pasukan, memangnya kalian bisa punya berapa banyak senjata aneh ini? Garda depan, serang mereka!"Begitu perintah ini diturunkan, 20.000 tentara langsung menyerbu ke arah
Baca selengkapnya

Bab 1094

Saat ini, Harnold juga membawa 80.000 pasukannya. Sebelum tiba di Provinsi Suntra, dia melihat Mandra dan 10.000 pasukannya telah menunggu di sana.Begitu melihat Mandra, ekspresi Harnold sontak berubah. Dia menatap Mandra dengan dingin sambil menegur dengan tegas, "Mandra, berani sekali kamu menghalangi jalan kami!"Harnold memicingkan matanya mengamati orang-orang di belakang Mandra. Seketika, terlihat ejekan pada ekspresinya. Dia meneruskan, "Mandra, kamu kira dirimu ini dewa perang? Kamu hanya punya 10.000 pasukan, tapi berani mencari masalah dengan kami?"Bagaimanapun, pasukan di belakang Harnold berjumlahkan 80.000 tentara. Pasukan Mandra ini jelas bisa dibunuh dengan mudah. Jika Mandra bersikeras melawan, mereka hanya akan mati.Ketika melihat Harnold yang begitu sombong, Mandra terkekeh-kekeh dan mengejek, "Harnold, kamu kira aku nggak membuat persiapan sebelum datang?""Persiapan apa?" tanya Harnold yang tersenyum sinis dan menatap Mandra. Kemudian, dia bertanya, "Jangan-janga
Baca selengkapnya

Bab 1095

"Sehebat itu?" Riska juga merasa sangat terkejut hingga membelalakkan matanya dan ekspresinya terlihat tidak percaya."Aku khawatir ada senjata rahasia seperti itu juga di tangan Mandra."Riska berkata dengan ragu, "Tidak mungkin! Apa senjata rahasia ini boleh sembarangan diberikan kepada orang lain? Apa Wira nggak bisa menggunakannya untuk membela dirinya?""Aku nggak berani bilang ...."Pada saat itu, Mandra melihat ke arah Harnold sambil tersenyum dan berkata, "Dengarkan nasihatku, lebih baik segera pulang saja. Kalau nggak, kalian akan dalam masalah."Melihat kejadian itu, ekspresi Harnold langsung menjadi muram. Dia mengernyitkan alisnya dan berusaha menahan ketakutan di hatinya, lalu mendengus dan berkata, "Benarkah? Sepertinya kamu punya senjata lain. Kalau nggak, kamu nggak akan begitu sombong.""Hahaha. Benar! Karena kalian nggak mau mendengarkan nasihatku, akan kutunjukkan pada kalian senjataku."Mandra memandang Harnold di depannya dengan tatapan yang dingin. Kemudian, dia p
Baca selengkapnya

Bab 1096

"Baik!" Wakil jenderal segera berlari mengejar di belakang Taufik. Ekspresinya terlihat sangat serius dan muram, seolah-olah bersiap mengikuti Taufik untuk segera menghancurkan kelompok Mandra.Taufik menunggangi kuda dan tiba di medan perang sambil berteriak. Setelah melihat Taufik datang, ekspresi Harnold tiba-tiba tertegun, lalu berteriak dengan sangat bersemangat, "Raja sudah datang. Raja mau memimpin perang sendiri!"Mendengar perkataan itu, ekspresi para prajurit di sekitar terlihat sangat gembira. Mereka bersorak dengan antusias, seolah-olah medan perang itu akan menjadi milik mereka selama ada Taufik di sana.Saat Taufik berjalan perlahan-lahan ke depan kerumunan, Harnold yang berada di samping merasa sangat bersemangat. Dia segera membungkuk dan memberi hormat kepada Taufik, lalu berkata dengan serius, "Hormat kepada Raja!"Saat semua orang melihat Taufik muncul di sana, mereka langsung merasa sangat emosi. Ekspresi mereka terlihat sangat antusias dan bersorak dengan sangat se
Baca selengkapnya

Bab 1097

Begitu menerima perintah, 20 ribu orang segera mengangkat tinggi bendera di tangan mereka. Ekspresi mereka terlihat sangat ganas dan terus berteriak ingin membunuh Mandra.Melihat kejadian itu, Mandra juga hanya tersenyum tipis. "Apa Taufik benar-benar mengira dia punya kesempatan untuk menang? Sepertinya kalau nggak memberi mereka pelajaran yang keras, mereka nggak akan bisa menerima kenyataan mereka akan kalah."Mandra menggenggam erat granat di tangannya. Banyak prajurit di belakangnya merasa gelisah. Namun saat melihat jenderal mereka ini tidak gentar sedikit pun, mereka juga tidak berani mundur. Mereka tetap berdiri dengan teguh di belakangnya untuk menjaga tempat itu.Saat 20 ribu pasukan musuh terus mendekat, Mandra tiba-tiba melambaikan tangannya di saat yang sangat kritis itu, lalu berteriak dengan marah, "Kalau kalian memang mau cari mati, aku akan memenuhi keinginan kalian!"Setelah berteriak dengan marah, Mandra segera melemparkan sebuah granat dan langsung menghantam ke de
Baca selengkapnya

Bab 1098

Taufik seketika terpaku. Dia sudah tahu benda ini luar biasa sebelumnya, tetapi tidak pernah melihatnya langsung. Kini setelah menyaksikan langsung kehebatannya, Taufik benar-benar tercengang.Ini adalah kesempatan yang langka, sehingga Taufik enggan untuk menyerah. Namun saat melihat senjata rahasia di tangan Mandra, dia langsung menjadi ragu. Delapan puluh ribu prajuritnya memang bisa mengalahkan 10 ribu prajurit Mandra, tetapi dampak besar ledakan itu juga sudah membunuh setengah dari prajuritnya. Pada saat itu, prajuritnya hanya tersisa 40 ribu, rencananya mungkin akan sangat sulit berhasil. Apalagi, dia harus memasuki dan membunuh orang-orang Kerajaan Nuala. Jika rencananya gagal, Taufik mungkin akan sulit untuk kembali dengan selamat.Setelah merenungkannya, ekspresi Taufik menjadi sangat muram dan berkata dengan marah, "Mandra, pulang dan katakan kepada Wira bahwa aku akan ingat hal ini. Suatu hari nanti, aku akan membuatnya menanggung akibatnya!"Setelah mengatakan itu, Taufik
Baca selengkapnya

Bab 1099

Raja Tanuwi terkejut. Mata-mata musuh hanya beberapa ratus orang, tetapi mereka tidak berani bertindak gegabah. Begitu mereka ketahuan, musuh pasti akan bersiap-siap. Hal paling hebat dari mata-mata ini adalah mereka telah mengawasi seluruh wilayah sejauh 100 mil. Jika ingin mencabut mata-mata itu, sama sekali tidak mungkin dilakukan secara bersamaan. Begitu salah satu dari musuhnya memberikan peringatan, usaha mereka akan sia-sia."Sialan! Wira, orangmu nggak di sini, tapi kamu benar-benar luar biasa!" kata Raja Tanuwi secara langsung dengan ekspresi dipenuhi kemarahan.Pada saat itu, Keluarga Juwanto sudah mulai menyerang ibu kota, tetapi kesulitan untuk langsung menaklukkannya. Ada laporan intelijen juga yang menyatakan telah menemukan prajurit dari Keluarga Barus hingga membuat ekspresi Kumar dan Prabu juga menjadi sangat muram. Pertahanan Yudha tidak perlu dipertanyakan lagi, yang menjadi masalah adalah masih banyak prajurit Keluarga Barus yang siap menyerang. Ini bukan sebuah kab
Baca selengkapnya

Bab 1100

Wira sangat paham bahwa hasil seperti ini memang tidak bisa dihindari. Terbaginya negara ini menjadi tiga bagian sudah menjadi takdir. Bagaimanapun juga, tidak ada yang berani bertindak sembarangan dengan pertarungan tiga kekuasaan ini. Yang tersisa adalah Kerajaan Nuala yang memang bukan kerajaan besar, tetapi tetap tidak boleh diremehkan karena merupakan kerajaan tua. Saat ini, situasi Kerajaan Nuala juga bisa dianggap stabil. Dia bisa merasakan situasi ini akan stabil setidaknya tiga hingga lima tahun."Kita sekarang bisa dianggap berada di wilayah Keluarga Barus ...."Wira tersenyum sejenak, tetapi dia tidak memedulikannya karena ini adalah hal yang paling diinginkannya juga. Jika Provinsi Lowala diambil Keluarga Juwanto, dia khawatir Keluarga Juwanto akan sering menyerangnya."Benar, sekarang negara ini terbagi menjadi tiga. Kak Wira, bagaimana dengan kita?" tanya Biantara pada saat itu."Tentu saja mempersiapkan diri. Kalau nggak, apa lagi yang bisa kita lakukan? Berperang dengan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
108109110111112
...
303
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status