Home / Fantasi / Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius / Chapter 1061 - Chapter 1070

All Chapters of Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Chapter 1061 - Chapter 1070

3026 Chapters

Bab 1061

Prabu langsung tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Harnold. Dengan tatapan angkuh, dia berkata, "Hehe, kamu berani bicara seperti itu padaku? Sepertinya aku benar-benar nggak mengerti bagaimana pemikiranmu." Selanjutnya, Prabu kembali menyindir, "Apa kamu sudah lupa bagaimana aku mengalahkanmu sebelumnya?"Mendengar Prabu mengungkit masalah sebelumnya, ekspresi Harnold langsung menjadi sangat muram. Dengan kebencian yang terlintas pada matanya, Harnold berkata dengan suara berat, "Sebelumnya itu kamu cuma beruntung. Kamu kira kamu akan bisa beruntung setiap kalinya?"Prabu menatapnya dengan tatapan kejam, dia mengepalkan kedua tangannya dengan erat dan berkata, "Aku hanya berbaik hati membebaskanmu saat itu. Kamu malah berani datang ke sini untuk memprovokasiku sekarang? Sepertinya kamu sudah bosan hidup. Kalau kamu nggak sabar mau mati, jangan salahkan aku bersikap kejam!"Sorot mata Prabu semakin beringas saat melihat Harnold, seolah-olah dia ingin menguliti semua pasukannya h
Read more

Bab 1062

Prabu hanya merasa emosinya sudah meledak dibuat oleh Harnold. Dia bahkan ingin sekali menangkapnya sekarang dan langsung membunuhnya dengan sadis.Wajah Harnold juga tampak serius, dia mengernyit sambil bergumam, "Memangnya kenapa kalau mau bertarung? Lagi pula, kamu nggak akan bisa menang melawanku, kamu hanya cari mati saja. Asal tahu saja, jangankan 50 ribu pasukan, bahkan kalau ditambah 50 ribu lagi pun kamu bukan lawanku. Kalau mau membunuhmu, itu hanya semudah membalikkan telapak tangan!"Seketika, Prabu tampak sangat kesal. "Bocah, jangan-jangan kamu cuma bisa berkoar-koar di sini ya? Apa kamu nggak tahu kemampuanmu sendiri? Apa gunanya membual di sini?" Selanjutnya, Prabu menambahkan, "Kalau memang berani, kita bertarung saja di sini. Kita lihat saja, kalau nanti kamu menang, masih belum terlambat bagimu untuk omong besar seperti ini!"Tebersit kilatan dingin dalam sorot mata Harnold. Sambil menahan amarah dalam hatinya, dia membalas, "Hehe ... boleh saja!"Harnold melambaikan
Read more

Bab 1063

Setelah itu, Prabu membawa pasukannya kembali ke tenda militer. Rencana Prabu telah gagal, dia tidak berhasil memenggal kepala Harnold sehingga amarahnya sangat membeludak saat ini.Prabu tiba di tenda militernya dengan hati yang dipenuhi dengan kemarahan. Tiba-tiba, Prabu memukul mejanya dengan marah, "Harnold sialan! Seharusnya aku nggak boleh percaya pada ucapannya! Si berengsek itu selalu saja berbohong!"Setelah memaki-maki Harnold, amarah Prabu tetap saja masih belum mereda. Namun pada saat ini, seorang prajurit berlari masuk ke tenda dengan cemas. Dia menyibakkan tirai tenda dan langsung buru-buru berlutut di hadapan Prabu. Prabu tentu saja terkejut melihat adegan ini.Dengan ekspresi serius, Prabu bertanya dengan suara berat, "Ada apa lagi?"Wajah prajurit itu langsung menjadi pucat. Dia berkata dengan terbata-bata, "Tuan Prabu, Harnold kembali dengan membawa pasukannya."Saat mendengar laporan tersebut, tatapan Prabu menjadi sangat serius. Dia berkata dengan nada mengejek, "He
Read more

Bab 1064

Sambil mengibaskan mantelnya, Prabu membalikkan badan dan bergegas keluar dari tenda. Dia memimpin sekelompok orang untuk pergi ke depan tenda. Sesuai dugaan, saat melihat Harnold, wajah pria itu terlihat sangat bangga saat berkata, "Hehehe .... Prabu, kamu ini benar-benar pengecut! Bisa-bisanya kamu kembali ke markasmu sendiri. Entah apa yang kamu pikirkan sebenarnya. Apakah ini yang disebut dengan pandai membual tapi tidak punya kemampuan? Dasar pengecut, ayo keluar untuk bertarung kalau kamu berani?"Begitu ucapan itu dilontarkan, wajah muram Prabu tiba-tiba terlihat kejam. Dia mengepalkan tangan dengan erat dan menggertakkan giginya dengan kesal. Berani-beraninya si berengsek ini memakinya seperti itu! Seorang pria sejati tidak akan membiarkan dirinya dihina-hina!Namun, di saat Prabu baru saja mempersiapkan pasukannya untuk bertarung dengan Harnold, Harnold malah kembali berbalik dan melarikan diri bersama para pasukannya. Adegan ini membuat Prabu kesal bukan main! Dia tidak bisa
Read more

Bab 1065

Sebelum sempat melihat jelas benda apa itu, Prabu sudah mendengar suara ledakan yang dahsyat. Dia pun membelalakkan mata sembari berseru dengan tidak percaya, "Apa yang meledak? Berengsek! Berani sekali mereka menggunakan senjata rahasia!""Tuan Prabu, cepat kabur!" teriak seorang prajurit yang sontak menjatuhkan Prabu ke tanah. Tebersit kepanikan di wajahnya. Dia meneruskan dengan ketakutan, "Ada senjata rahasia!"Saat berikutnya, keduanya sama-sama bertiarap di tanah. Begitu terdengar suara ledakan, gelombang udara yang panas pun menyebar ke sekeliling.Prabu merasa punggungnya seperti terbakar. Dia menengadah sambil memandang ke sekitar dengan ketakutan. Selanjutnya, dia langsung melihat mayat berserakan di mana-mana. Sungguh adegan yang menyedihkan!Kini, ekspresi Prabu tampak kewalahan. Dia merasa dirinya telah gagal. Sementara itu, Harnold yang kabur barusan juga mendengar suara ledakan dari markas Prabu. Dia tentu tahu bahwa Wira sudah beraksi.Harnold tersenyum, lalu menarik ta
Read more

Bab 1066

Sebelum datang kemari, Wira sudah mendapatkan kabar, yaitu Keluarga Barus ingin bekerja sama dengan Yudha untuk melawan Keluarga Juwanto.Prabu diserang oleh Wira dan Kerajaan Monoma sehingga para elite ini tidak bisa kembali ke Provinsi Suntra secepat mungkin. Mungkin, hari ini akan menjadi akhir dari Keluarga Juwanto.Begitu mendengar ucapan Wira, ekspresi Prabu sontak berubah. Dia berteriak dengan tidak percaya, "Apa katamu?"Keluarga Barus bekerja sama dengan Yudha untuk melawan mereka? Bagaimana hal ini bisa terjadi? Keluarga Juwanto terus memantau Keluarga Barus, jelas-jelas tidak ada pergerakan apa-apa. Mengapa Keluarga Barus tiba-tiba menyerang? Ini tidak seharusnya terjadi!Wira terkekeh-kekeh sebelum menimpali, "Prabu, terserah mau percaya atau nggak, bukan urusanku. Sekarang, sepertinya kamu akan sulit untuk bertahan hidup."Sesudah berbicara, Wira melambaikan tangannya. Meri dan ratusan pasukannya langsung muncul di tembok kota. Masing-masing dari mereka memiliki sekeranjan
Read more

Bab 1067

"Kenapa begitu?" tanya Danu.Wira menatapnya sambil menjelaskan, "Aku nggak tahu bagaimana Ratu berhasil membujuk Keluarga Barus untuk membantunya. Tapi, dengan ambisi Keluarga Barus ini, mereka nggak mungkin menyerah atas takhta begitu saja.""Itu artinya, perselisihan ini nggak akan pernah berakhir?" tanya Danu lagi.Wira tidak membalas lagi, melainkan menuruni tembok kota dan menatap pasukan Kerajaan Monoma yang berada di kejauhan.Prabu jelas-jelas membawa 30.000 prajurit, tetapi sebagian besar terluka parah dan tewas. Dia sudah termasuk hebat karena ada ribuan prajuritnya yang berhasil melarikan diri."Siapa namamu?" tanya Wira yang duduk di atas kudanya. Jaraknya tidak terlalu jauh dengan Harnold.Harnold segera menjawab, "Tuan Wira, aku jenderal besar dari Kerajaan Monoma. Namaku Harnold.""Jenderal Harnold, kalian nggak perlu memperebutkan Provinsi Suntra lagi. Selama aku di sini, kalian nggak akan bisa mendapatkannya. Tentunya, karena kalian punya 50.000 prajurit, silakan saja
Read more

Bab 1068

Mereka berdua tentu takut! Bagaimanapun, pasukan lawan berjumlahkan 80.000 tentara! Lantas, bagaimana mereka bisa melawan?Selain itu, mengapa Keluarga Barus tiba-tiba bertindak? Apakah mereka bekerja sama dengan Jihan? Apakah Jihan ingin menyerahkan Kerajaan Nuala kepada Keluarga Barus?Kumar sungguh murka memikirkan semua ini. Hanya saja, dia tidak boleh bersikap ragu-ragu di situasi genting seperti ini."Suruh semua pasukan kembali ke Provinsi Sebra. Meskipun kita hanya punya 40.000 tentara, bukan masalah kalau ingin mempertahankan provinsi ini. Selama kakak kalian pulang tepat waktu, semuanya akan aman!" ujar Kumar.Begitu perintah ini diturunkan, 40.000 tentara bergegas kembali ke Provinsi Sebra. Sebelum Sigra dan Yudha datang, mereka sudah membentuk pertahanan yang sangat kuat.Kumar sudah mempersiapkan semua ini sejak awal. Jika terjadi hal-hal di luar dugaan, setidaknya dia bisa mempertahankan satu provinsi. Hanya saja, dia tidak menduga hari ini akan benar-benar datang! Selain
Read more

Bab 1069

Benar-benar aneh! Namun, beberapa tentara di sekitar juga mengatakan hal yang sama sehingga Taufik hanya bisa terduduk di singgasananya dengan kesal."Sialan! Pantas saja, Wira berani bekerja sama denganku. Rupanya dia sejak awal sudah punya cara untuk mengalahkan Prabu. Dia hanya memanfaatkan kita untuk memancing Prabu keluar! Setelah dia menang dan menguasai kota, kita pun jadi nggak berguna!" maki Taufik.Taufik sungguh tercengang dengan hasil ini. Dia tahu Wira bukan orang biasa, tetapi tidak menyangka pria ini akan menggunakan metode seperti ini."Wira juga menitipkan pesan untuk Anda. Dia bilang Anda boleh menyerang Provinsi Suntra kapan saja ...," ucap Harnold dengan hati-hati.Begitu mendengarnya, Taufik menjadi makin murka. Dia berkata, "Aku mau pergi ke perbatasan untuk menemuinya!"Taufik tentu merasa enggan karena kehilangan Provinsi Suntra, juga tahu mereka tidak akan bisa merebutnya kembali. Meskipun begitu, dia tidak bisa membiarkan masalah ini begitu saja! Dia harus men
Read more

Bab 1070

Mendengar ini, Wira pun tertawa terbahak-bahak. Dia menyahut, "Ya, aku tentu mengerti. Kalau begitu, aku harus menjelaskannya kepadamu dulu."Taufik mengangguk mendengarnya. Dia berucap, "Boleh saja, tapi biarkan aku berbicara sebentar. Kali ini, Kerajaan Monoma mengerahkan 50.000 pasukan. Kalau pasukanku nggak menarik perhatiannya Prabu, kamu nggak mungkin bisa menang semudah itu. Benar begitu?"Wira mengangguk sambil membalas, "Ya, benar seperti itu.""Oke. Pasukanku menahan Prabu, juga memancingnya keluar, makanya kamu punya peluang untuk menguasai Provinsi Suntra. Apa ini benar?" tanya Taufik."Ya, itu juga benar," sahut Wira yang mengangguk dan tersenyum lagi.Taufik merasa puas melihat ini. Kemudian, dia meneruskan, "Karena kami membantumu mengalihkan perhatian Prabu dan menahannya, meskipun jasa kami nggak sampai 50%, setidaknya ada 30% dong? Kamu setuju?""Hahaha! Ya, ya, aku setuju!" balas Wira yang tergelak setelah mendengarnya.Taufik tersenyum dan berucap, "Bagus kalau kamu
Read more
PREV
1
...
105106107108109
...
303
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status