Share

Bab 1067

Author: Arif
"Kenapa begitu?" tanya Danu.

Wira menatapnya sambil menjelaskan, "Aku nggak tahu bagaimana Ratu berhasil membujuk Keluarga Barus untuk membantunya. Tapi, dengan ambisi Keluarga Barus ini, mereka nggak mungkin menyerah atas takhta begitu saja."

"Itu artinya, perselisihan ini nggak akan pernah berakhir?" tanya Danu lagi.

Wira tidak membalas lagi, melainkan menuruni tembok kota dan menatap pasukan Kerajaan Monoma yang berada di kejauhan.

Prabu jelas-jelas membawa 30.000 prajurit, tetapi sebagian besar terluka parah dan tewas. Dia sudah termasuk hebat karena ada ribuan prajuritnya yang berhasil melarikan diri.

"Siapa namamu?" tanya Wira yang duduk di atas kudanya. Jaraknya tidak terlalu jauh dengan Harnold.

Harnold segera menjawab, "Tuan Wira, aku jenderal besar dari Kerajaan Monoma. Namaku Harnold."

"Jenderal Harnold, kalian nggak perlu memperebutkan Provinsi Suntra lagi. Selama aku di sini, kalian nggak akan bisa mendapatkannya. Tentunya, karena kalian punya 50.000 prajurit, silakan saja
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1068

    Mereka berdua tentu takut! Bagaimanapun, pasukan lawan berjumlahkan 80.000 tentara! Lantas, bagaimana mereka bisa melawan?Selain itu, mengapa Keluarga Barus tiba-tiba bertindak? Apakah mereka bekerja sama dengan Jihan? Apakah Jihan ingin menyerahkan Kerajaan Nuala kepada Keluarga Barus?Kumar sungguh murka memikirkan semua ini. Hanya saja, dia tidak boleh bersikap ragu-ragu di situasi genting seperti ini."Suruh semua pasukan kembali ke Provinsi Sebra. Meskipun kita hanya punya 40.000 tentara, bukan masalah kalau ingin mempertahankan provinsi ini. Selama kakak kalian pulang tepat waktu, semuanya akan aman!" ujar Kumar.Begitu perintah ini diturunkan, 40.000 tentara bergegas kembali ke Provinsi Sebra. Sebelum Sigra dan Yudha datang, mereka sudah membentuk pertahanan yang sangat kuat.Kumar sudah mempersiapkan semua ini sejak awal. Jika terjadi hal-hal di luar dugaan, setidaknya dia bisa mempertahankan satu provinsi. Hanya saja, dia tidak menduga hari ini akan benar-benar datang! Selain

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1069

    Benar-benar aneh! Namun, beberapa tentara di sekitar juga mengatakan hal yang sama sehingga Taufik hanya bisa terduduk di singgasananya dengan kesal."Sialan! Pantas saja, Wira berani bekerja sama denganku. Rupanya dia sejak awal sudah punya cara untuk mengalahkan Prabu. Dia hanya memanfaatkan kita untuk memancing Prabu keluar! Setelah dia menang dan menguasai kota, kita pun jadi nggak berguna!" maki Taufik.Taufik sungguh tercengang dengan hasil ini. Dia tahu Wira bukan orang biasa, tetapi tidak menyangka pria ini akan menggunakan metode seperti ini."Wira juga menitipkan pesan untuk Anda. Dia bilang Anda boleh menyerang Provinsi Suntra kapan saja ...," ucap Harnold dengan hati-hati.Begitu mendengarnya, Taufik menjadi makin murka. Dia berkata, "Aku mau pergi ke perbatasan untuk menemuinya!"Taufik tentu merasa enggan karena kehilangan Provinsi Suntra, juga tahu mereka tidak akan bisa merebutnya kembali. Meskipun begitu, dia tidak bisa membiarkan masalah ini begitu saja! Dia harus men

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1070

    Mendengar ini, Wira pun tertawa terbahak-bahak. Dia menyahut, "Ya, aku tentu mengerti. Kalau begitu, aku harus menjelaskannya kepadamu dulu."Taufik mengangguk mendengarnya. Dia berucap, "Boleh saja, tapi biarkan aku berbicara sebentar. Kali ini, Kerajaan Monoma mengerahkan 50.000 pasukan. Kalau pasukanku nggak menarik perhatiannya Prabu, kamu nggak mungkin bisa menang semudah itu. Benar begitu?"Wira mengangguk sambil membalas, "Ya, benar seperti itu.""Oke. Pasukanku menahan Prabu, juga memancingnya keluar, makanya kamu punya peluang untuk menguasai Provinsi Suntra. Apa ini benar?" tanya Taufik."Ya, itu juga benar," sahut Wira yang mengangguk dan tersenyum lagi.Taufik merasa puas melihat ini. Kemudian, dia meneruskan, "Karena kami membantumu mengalihkan perhatian Prabu dan menahannya, meskipun jasa kami nggak sampai 50%, setidaknya ada 30% dong? Kamu setuju?""Hahaha! Ya, ya, aku setuju!" balas Wira yang tergelak setelah mendengarnya.Taufik tersenyum dan berucap, "Bagus kalau kamu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1071

    "Bagaimana kalau aku menyerang kalian saat pertarungan sedang sengit? Bagaimana kalau aku baru turun tangan setelah Kerajaan Monoma kehilangan 20.000 atau 30.000 pasukan? Kalau seperti itu, kalian bukan hanya akan gagal menguasai Provinsi Suntra, tapi juga kehilangan kekuatan tempur, 'kan?""Jadi, para tentara yang selamat itu adalah keuntungan yang kuberikan kepadamu, juga keuntungan yang bisa kuberikan dari kerja sama ini," jelas Wira seraya tersenyum.Hanya saja, Taufik yang mendengarnya merasa sangat geram, bahkan tidak bisa membantah karena semua ini memang fakta.Jika Taufik yang berada di posisi Wira, dia pasti akan mengambil tindakan setelah kedua belah pihak menderita kerugian besar hingga kehilangan kekuatan tempur.Namun, Wira tidak berbuat seperti itu. Dia juga tidak memanfaatkan pasukan Taufik dan berinisiatif untuk melepaskan mereka."Wira, kamu benar-benar licik. Kamu mengembalikan tentaraku sebagai hadiah untukku. Sepertinya, hanya kamu yang bisa melakukan hal seperti i

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1072

    Setelah Taufik pergi, Farrel tiba di depan markas Yudha. Yudha sedang berada di tenda komandan dan memikirkan cara untuk menerobos pertahanan musuh. Tiba-tiba, seorang tentara datang untuk melapor, "Jenderal, ada yang ingin menemuimu. Katanya dari Keluarga Barus."Yudha tertegun sebelum membalas, "Keluarga Barus, ya? Hehe, suruh dia masuk."Tanpa perlu dipikirkan, Yudha sudah tahu siapa orang yang datang. Tentu saja Farrel! Bagaimanapun, wanita ini sangat ambisius. Selain Farrel, tidak ada lagi orang yang akan mencarinya untuk membahas cara menerobos pertahanan musuh.Tentara itu mengangguk, lalu bergegas keluar. Tidak berselang lama, Farrel masuk sembari menyapa dengan tersenyum, "Yudha, lama nggak ketemu."Yudha meliriknya sekilas, lalu ikut tersenyum dan berkata, "Duduklah." Kemudian, dia menyeduh teh dan menuangkannya untuk Farrel, juga menyuruh para bawahannya untuk keluar.Farrel menatap Yudha sambil berucap, "Saat kita bertemu waktu itu, kamu jelas-jelas terlihat begitu lemas da

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1073

    Yudha tahu Farrel masih sedang mengujinya. Wanita ini memang sangat licik sehingga dia harus menanggapi dengan hati-hati."Ya, mungkin akan seperti itu. Sayangnya, aku nggak tertarik dengan hal-hal seperti ini," ujar Yudha.Farrel pun merasa bingung mendengarnya. Dia bertanya, "Yudha, apa maksudmu?"Barusan pria ini bilang ingin menjadi pejabat paling berkuasa di Kerajaan Nuala, tetapi sekarang bilang tidak tertarik?Yudha langsung menjelaskan, "Kamu seharusnya tahu kondisiku. Raja Bakir telah wafat, tugasku yang sekarang hanya menjamin keluargaku hidup dengan tenang. Jadi, aku nggak tertarik dengan hal lain.""Jujur, aku memimpin pasukan untuk menyingkirkan Keluarga Juwanto hanya karena wasiat ayahku. Ayahku nggak ingin melihat Kerajaan Nuala hancur. Karena aku masih mampu, aku tentu nggak bisa diam begitu saja. Tapi, setelah masalah ini berakhir, aku lebih memilih untuk berdiam di rumah," jelas Yudha.Tebersit kesedihan pada sorot mata Yudha saat berbicara. Dia telah berjanji pada Ra

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1074

    Farrel memperhatikan perubahan ekspresi Yudha. Sesudah termangu sesaat, dia segera bertanya, "Apa isi surat itu?"Yudha meletakkan surat itu, lalu tersenyum sambil menjawab, "Aku sudah punya cara supaya Kumar menyerah!"Farrel terkejut mendengarnya. Dia buru-buru bertanya lagi, "Cara apa?""Kamu sudah tahu tentang kejadian di Provinsi Suntra, 'kan?" tanya Yudha balik.Farrel sontak tercengang. Dia langsung memahami maksud Yudha. "Maksudmu Wira? Jangan-jangan Prabu sudah kalah?"Farrel memercayai kehebatan Wira, tetapi baru satu hari berlalu. Sulit untuk dipercaya jika Wira telah berhasil mengalahkan Prabu!Bagaimanapun, Farrel tahu seberapa hebatnya Keluarga Juwanto. Meskipun Prabu hanya membawa 30.000 tentara, kekuatan mereka sudah cukup untuk mengalahkan 60.000 tentara!Lantas, masa Wira sudah berhasil mengalahkan mereka dalam satu hari? Dari mana dia mendapatkan pasukan sebanyak itu?Yudha mengangguk sambil menjelaskan, "Tuan Wahyudi memang luar biasa. Hanya dalam sehari, dia sudah

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1075

    Baru satu hari saja sudah kalah? Bahkan jika pasrah dibantai pun tidak mungkin bisa kalah dalam satu hari. Apalagi, Wira mana ada pasukan sebanyak itu?"Jangan-jangan Wira punya pasukan rahasia? Kalau mau mengalahkan 30 ribu pasukan keluarga Juwanto dalam sehari, setidaknya dia harus punya 50 ribu pasukan! Mana mungkin dia punya pasukan sebanyak itu?" tanya Sigra buru-buru.Mendengarnya, Farrel menggelengkan kepalanya. "Wira tidak mungkin punya pasukan sebanyak itu. Menurutku, dia pasti meminjam kekuatan dari Monoma."Sigra mengangguk mendengar analisis Farrel. "Sepertinya memang begitu. Tapi, aku tetap nggak bisa percaya dia berhasil mengalahkan Prabu .... Orang ini pasti punya kemampuan yang luar biasa. Alangkah bagusnya kalau Keluarga Barus bisa mempekerjakannya!"Farrel hanya tersenyum. "Ayah tenang saja. Wira berteman baik denganku, kita nggak akan jadi musuhnya kelak!"Sigra menatap putrinya lekat-lekat sebelum berkata, "Masih belum cukup kalau hanya berteman baik. Lumayan juga k

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3006

    Kresna telah mendengar tentang tindakan Senia sebelumnya. Senia telah berulang kali mencoba membunuh Wira secara diam-diam, tetapi setiap kali hasilnya selalu nihil. Bahkan, semua usahanya berakhir dengan kegagalan total.Senia bahkan hampir mengorbankan putranya sendiri dalam proses itu. Jika Senia sendiri tidak mampu melakukannya, bagaimana mungkin dia mengharapkan dirinya dan Ararya untuk membunuh Wira?Atau mungkin ... Senia sebenarnya berniat membunuh dirinya dan Ararya? Hanya saja, dia berencana menggunakan tangan Wira untuk melakukannya?Kresna tak kuasa merinding. Di satu sisi ada serigala, di sisi lain ada harimau. Dia merasa seperti orang yang berdiri di jembatan rapuh, tidak tahu harus melangkah ke mana dan tidak berani bergerak sembarangan.Apa pun keputusan yang diambilnya, itu bisa membawa kehancuran pada dirinya sendiri dan tidak ada jalan kembali. Menyesal pun tidak akan ada gunanya!Setelah hal ini disampaikan kepada Ararya, Ararya pasti juga akan secemas dirinya."Dar

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3005

    "Pergilah," ujar Senia sambil memijat pelipisnya dengan lembut. "Aku tunggu kabar darimu."Pada sore harinya, Dahlan tiba di kediaman Kresna. Saat ini, dia sedang duduk di aula utama kediaman Kresna.Meskipun Dahlan selalu terlihat tunduk dan penuh hormat karena takut pada ibunya, di sini dia justru menunjukkan sikap yang sangat berbeda, penuh wibawa dan angkuh.Dahlan duduk di kursi utama sambil meminum teh dengan tenang, menunggu Kresna yang tak kunjung datang."Raja Kresna, kamu membuatku menunggu begitu lama. Sepertinya kamu nggak menghormatiku," sindir Dahlan.Kresna buru-buru mengangkat tangannya sebagai tanda memohon maaf. "Pangeran, kenapa bicara begitu? Aku baru saja dapat kabar tentang kedatanganmu dan langsung datang secepat mungkin. Kalau kamu tersinggung, mohon maafkan aku."Dahlan mendengus dingin, lalu meletakkan cangkir tehnya. Tatapannya langsung beralih ke orang-orang yang berada di aula.Kresna segera mengerti maksudnya dan memerintahkan semua orang untuk pergi. Tida

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3004

    Menangkap pemimpin untuk menghancurkan pasukan! Ini adalah cara terbaik!Sebenarnya mereka sudah mencoba membunuh Wira beberapa kali sebelumnya, tetapi hasilnya selalu mengecewakan. Namun, kali ini berbeda.Senia telah memutuskan untuk tidak menyembunyikan niatnya lagi. Dengan demikian, dia bisa bertindak lebih bebas tanpa ragu.Ini adalah kesempatan sempurna untuk menyerang Wira secara langsung dan terbuka. Jika berhasil menyingkirkan Wira, itu akan menjadi hasil terbaik. Namun, jika tidak, paling-paling mereka akan memutuskan hubungan mereka. Hasil ini tidak akan berdampak pada apa pun.Dahlan tiba-tiba berkata, "Tapi, saat ini kita nggak punya orang yang cukup kuat untuk melakukannya. Bahkan, kita hampir kehabisan ahli di pihak kita. Setahuku, Wira membawa beberapa ahli di sisinya.""Kalau kita mengirim orang sekarang, bukankah hanya akan mengorbankan mereka tanpa hasil?"Bahkan, Panji tidak mendapatkan hasil yang memuaskan dan akhirnya kehilangan nyawanya. Dahlan tidak kepikiran si

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3003

    "Benar!"Di hadapan ibunya, Dahlan tidak perlu menyembunyikan apa pun. Dia langsung mengangguk dengan tegas. Kekhawatirannya memang terletak pada Kresna dan Ararya.Kedua orang ini memegang kekuasaan militer. Meskipun kekuatan mereka telah dibatasi oleh Senia selama bertahun-tahun, mereka tetap tak terkalahkan hingga sekarang.Di wilayah mereka, mereka seperti raja kecil, memerintah wilayah sendiri. Hal ini jelas adalah ancaman bagi kekuasaan Senia.Dulu, Senia tidak terlalu memedulikan mereka karena dia memiliki Panji di sisinya. Panji bahkan mampu menciptakan makhluk beracun yang menakutkan. Sekalipun di medan perang, makhluk beracun tetap bisa membuat posisi mereka unggul.Namun, dengan kematian Panji, Senia kehilangan sosok yang bisa diandalkan. Inilah yang paling dikhawatirkan Dahlan.Jika mereka memutuskan untuk memulai perang dengan Wira saat ini, lalu Raja Kresna serta Raja Ararya menyerang dari belakang, itu akan menjadi krisis besar. Hasil akhirnya bisa dipastikan akan sangat

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3002

    Meskipun Dahlan sangat membenci Wira dan ingin membunuhnya, dia tetap mempertimbangkan untung rugi dengan baik.Menyatakan perang terhadap Wira memang mudah. Namun setelah itu, akan ada banyak reaksi berantai yang harus dihadapi.Jika semua reaksi berantai itu tidak dipertimbangkan dengan matang, di masa depan hal ini bisa membawa masalah yang tidak perlu bagi mereka. Inilah poin paling sulit.Sudut bibir Senia agak berkedut. Dia melangkah ke depan Dahlan, mencengkeram kerah bajunya dengan erat. Jika tatapan mata bisa membunuh, Dahlan pasti sudah mati berkali-kali.Tatapan yang begitu menakutkan, seperti dua pedang tajam yang siap menusuk. Tidak ada yang berani menatapnya langsung."Ibu, kenapa?" Dalam pandangan Dahlan, Senia selalu tampak bijaksana. Jika tidak, mustahil bagi seorang wanita bisa mencapai posisi seperti ini, bahkan menjadi sosok yang berada di atas semua orang.Pencapaiannya sudah cukup untuk membuat semua wanita di dunia ini merasa bangga. Lagi pula, wanita yang menjad

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3001

    Keesokan pagi, Wira dan rombongannya berangkat. Osman memimpin para pejabat untuk mengantar kepergian mereka. Terlihat jelas bahwa Osman sangat menghormati Wira.Selain itu, seluruh rakyat turut mengantar saat tahu Wira akan pergi. Harus diakui bahwa Wira sangat dicintai oleh rakyat.Bukan hanya di Provinsi Yonggu dan Provinsi Lowala, bahkan di wilayah lain pun Wira sangat dihormati. Bagaimanapun, pengorbanan Wira memang tidak kecil. Namun, semuanya membuahkan hasil yang sepadan.Saat Wira dalam perjalanan kembali ke Provinsi Yonggu, situasi di Kerajaan Agrel kurang baik.Saat ini, Senia duduk di singgasananya dengan wajah suram. "Apa kabar ini benar?"Senia baru mendapat kabar bahwa semua orang yang diutusnya ke wilayah barat tewas. Bahkan, Panji juga tidak bisa kembali lagi. Padahal, Panji adalah kartu trufnya yang terpenting.Karena ucapan Panji, Senia baru bersedia mengeluarkan 5 miliar gabak untuk berdamai dengan Wira. Jika tidak, dia lebih memilih untuk mengorbankan putranya dari

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3000

    Di wilayah dua provinsi yang damai tanpa konflik ataupun perang, tentu tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan. Namun anehnya, meskipun bisa tinggal di rumah besar di luar, ada yang memilih rumah sederhana di Dusun Darmadi. Hal ini memang sulit dimengerti. Mungkin, Dusun Darmadi memberikan rasa aman bagi Ramath."Hasil terbesar yang kami capai dalam perjalanan kali ini adalah membunuh Jaran. Selain itu, Caraka yang selalu mengikuti Senia, juga tewas di tangan kami. Dengan kematian mereka berdua, kekuatan Senia jelas berkurang banyak," ucap Wira dengan puas.Ini adalah pencapaian terbesar dari perjalanan kali ini, wajar jika Wira merasa senang.Para hadirin di sekitar mengangguk setuju. Mereka juga tidak menyukai orang-orang dari Kerajaan Agrel. Ketika perang besar empat kelompok terjadi, Kerajaan Agrel adalah pihak yang menekan mereka paling keras.Meskipun sekarang situasi sudah damai, orang-orang dari Kerajaan Nuala tetap menyimpan dendam dan menjaga jarak dengan Kerajaan Agrel. Konfl

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2999

    "Tuan Wira, kamu sangat senang dengan kesembuhan Lucy sampai melupakan temanmu ini. Aku ini raja lho. Aku sampai datang ke gerbang kota untuk menyambutmu. Setidaknya, kamu harus menjaga harga diriku sedikit.""Kalau terus membuatku berdiri di sini, apa yang akan dikatakan para menteriku nanti? Kelak gimana aku bisa mempertahankan wibawaku di depan mereka?"Osman berkata sambil tertawa. Jelas, itu hanya candaan tanpa maksud serius. Dia tidak mungkin benar-benar menyimpan dendam terhadap Wira.Wira tersenyum sambil menggeleng. Pemuda ini memang nakal. Para menteri yang hadir pun ikut tersenyum."Sudah, sudah, sejak kapan kamu jadi orang yang suka cemburu? Sekarang kamu seorang raja. Kamu seharusnya bicara yang bijak. Kalau nggak, kelak kamu benaran sulit mempertahankan takhtamu!" Wira ikut bercanda.Di tengah tawa dan obrolan santai, Wira dan rombongan memasuki ibu kota. Karena sebelumnya sudah mengetahui kepulangan Wira, Osman telah menyiapkan perjamuan.Ketika Wira tiba bersama rombong

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2998

    Bisa dikatakan, hampir tidak ada pemimpin seperti Wira di dunia ini."Semuanya sudah beres. Raja kami mengikuti saran darimu dan mengeluarkan banyak dana untuk bantuan bencana. Sekarang keadaan sudah stabil dan rakyat sudah tenang. Kami benar-benar berterima kasih kepadamu."Sambil tersenyum, Trenggi meneruskan, "Kalau bukan karena saranmu, mungkin Kerajaan Nuala sudah jatuh dalam kekacauan sekarang ...."Ketika membahas hal ini, Trenggi tidak bisa menahan diri untuk menggeleng. Seperti yang Wira perkirakan sebelumnya, karena tidak ada bantuan bencana, banyak rakyat menderita dan masalah terus bermunculan.Ketika rakyat tidak bisa makan, mereka tentu bisa melakukan apa saja. Untungnya, bantuan segera diberikan sehingga masalah teratasi dan tidak terjadi kekacauan yang lebih besar.Namun, pada awalnya Osman tidak berniat menggunakan kas kerajaan untuk menghemat uang. Meskipun ingin membantu rakyat, dia tidak berani mengambil risiko itu demi melindungi dirinya sendiri.Bagaimanapun, jika

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status