All Chapters of Kuhibahkan Cincin dan Calon Suami pada Sepupuku: Chapter 101 - Chapter 110

133 Chapters

Bab 47C

Keesokan harinya, Zahra dan Rudy terkejut ketika mendapati pintu rumahnya terkunci dan tak menemukan keberadaan ibunya di sana."Ibu mungkin ke sawah," gumam Rudy, membawa masuk tas berisi pakaian. "Kalian istirahatlah, biar kususul ibu," ucap Rudy pada Zahra yang menggendong Rayyan. Anak itu tertidur saat dalam perjalanan, dan masih terlelap hingga mereka memasuki rumah. Rumah yang tertata rapi. Berbeda jauh dari saat ditinggalkan oleh Rudy dan keluarga kecilnya beberapa hari yang laluZahra mengangguk setuju, lantas membaringkan anaknya di kamar. Tatapannya menelisik seisi rumah. Rapi, itu yang ia gumamkan seorang diri. Pandangan beralih pada anaknya yang masih tidur. Saat ini ia masih menjadi cucu emas, sebab sebagai cucu pertama di keluarga suaminya, sudah pasti perhatian semua orang tertuju padanya.Mainan, makanan, semua didapatkan dengan mudah dan berlimpah. Namun, sebentar lagi anak itu akan memiliki sepupu. Ada ketakutan di ben
last updateLast Updated : 2023-07-01
Read more

Bab 48A

Di kediaman Nadira ….Bu Astuti menatap kagum pada tanaman yang tumbuh subur di halaman belakang rumah Nadira. Sepetak tanah yang dibuat beberapa lajur parit, ditanami beberapa tanaman buah dan sayur.Lima pohon pepaya sedang berbuah lebat. Dua di antaranya siap dipetik. Beberapa yang lain masih kekuningan, dan banyak yang masih kecil-kecil.Di sisi paling kanan, berderet kandang bambu berisi ayam dan bebek. Puluhan telur tergeletak di antara unggas yang berjalan ke sana ke mari, membuat Bu Astuti tak sabar untuk mendekat dan memanen telur-telur itu.Tanaman cabe dan tomat yang masih berdaun enam turut menyemarakkan isi kebun. Bu Astuti mengalihkan pandang pada anaknya yang tengah mengulas senyum, dengan satu tangan mengusap-usap perutnya. Fajar menyusul dan membawa wadah air untuk unggas peliharaannya."Ini ... kebun kalian?" tanya Bu Astuti dan mendapat anggukan. Sejak sampai di rumah tersebut, Bu Astuti memang belum sempat me
last updateLast Updated : 2023-07-01
Read more

Bab 48B

Zahra berdecak kesal saat melihat lemari pendingin hanya terisi beberapa botol air dingin, serta tiga butir telur. Sayur dan buah yang biasa memenuhi, kini tak ada lagi. Membuka penutup freezer, bunga-bunga es lah yang memenuhi ruang pandangnya. Stok daging dan ikan jangan ditanya. Padahal biasanya selalu ada, ditambah dengan makanan olahan kesukaan Rayyan.Sudah beberapa Minggu Bu Astuti berada di rumah Nadira. Selama itu pula, tidak ada Nadira dan Fajar yang datang berkunjung membawa stok bahan makanan. Mau tidak mau dia harus mengeluarkan sejumlah uang untuk berbelanja kebutuhan dapur."Mama, makan, Ma!" rengek Rayyan membuat Zahra menatapnya sebal."Iya-iya. Mama buatin telur ceplok, ya?" tawar Zahra dan mendapatkan gelengan kepala."Nggak mau," jawab Rayyan membuat Zahra menatapnya gemas."Maunya apa?" tanya Zahra mencoba sabar."Ayam."Zahra mencebik mendengar jawaban anaknya. Rudy menyusul ke dapur dengan wajah khas bangun tidur. Melipat kening saat melihat anaknya merengek sam
last updateLast Updated : 2023-07-02
Read more

Bab 49A

Zahra tidak pernah berpikir bahwa liburan keluarga yang ia rencanakan bisa berubah menjadi mimpi buruk. Senyum yang sepanjang hari ini menghiasi wajah, kini memudar bahkan berganti dengan tangisan.Rayyan yang masih berada dalam gendongannya terus menangis. Anak itu terkejut mendengar suara sang ibu yang terus berteriak minta tolong, sementara jalanan tetap lengang.Suara tangis Rayyan, beradu dengan raungan Zahra. Tangan kanan wanita itu meraba leher yang masih perih. Wajahnya keruh melihat pergelangan tangan yang kini kosong. "Zahra! Berhenti menangis!" sentak Rudy membuat Zahra menoleh. Tangisnya terhenti sesaat. Demikian juga dengan Rayyan."Kamu ngagetin aja, sih, Mas!" ucap Zahra dengan wajah memberengut. "Bantuin ini. Berat, tau!" perintah Rudy, mengulurkan tangan, meminta istrinya supaya mendekat.Wanita itu terpana. Setengah badan Rudy memang tertindih badan motor. Dia sendiri terlempar meski hanya berjarak satu meter.
last updateLast Updated : 2023-07-05
Read more

Bab 49B

Sampai di rumah sakit, dua orang perawat menyongsong kedatangan mereka dengan membawa sebuah kursi roda. Rudy segera dibawa ke ruangan IGD untuk dilakukan pemeriksaan.Ada sedikit retak di tulang kering yang membuat kaki Rudy dibalut gips. Meski cedera itu tidak terlalu parah, tapi, tetap saja akan menghambat kegiatan Rudy nantinya.Rudy baru dipindahkan ke ruang rawat saat Fajar datang menjenguk. Zahra sedikit terkejut melihat adik iparnya datang seorang diri. Ia juga merasa heran, bagaimana pria itu bisa datang ke sana, padahal dia belum memberi kabar siapa pun mengenai kejadian yang membawanya berada di rumah sakit. Dokter berpesan supaya Rudy tinggal di rumah sakit selama beberapa hari. Semua demi proses penyembuhan kakinya. Akan tetapi, Zahra menolak dengan keras. Pria yang mengenakan jas putih itu pun pamit, memberi kesempatan kepada pasien dan keluarganya untuk berembug terlebih dahulu."Aku nggak suka bau rumah sakit, Mas! Apalagi ada Ray
last updateLast Updated : 2023-07-05
Read more

Bab 50A

Di kediaman Nadira ….Jarum jam sudah menunjuk angka sebelas malam. Kondisi rumah sudah sepi, beberapa lampu utama juga sudah padam sejak tadi. Ibu sudah berada di kamarnya sejak dua jam lalu. Namun, Nadira masih terjaga. Sendirian dia duduk dengan tangan memainkan jarum dan benang. Meski terlihat duduk dengan tenang, berbeda dengan benaknya yang dipenuhi banyak hal. Kabar tentang kakak sulungnya yang kini terbaring di rumah sakit, ialah satu dari beberapa hal yang mengganggu pikirannya.Hal lain yang mengusik pikirannya, ialah mengenai sang ibu, yang beberapa hari ini mulai banyak melamun. Meski terlihat bahagia dengan kesibukan di kebun, memberi makanan untuk ternak dan menyiangi rumput seperti saat di rumah, tapi, beberapa kali terlontar nama Rayyan dari lisannya, menunjukkan kalau wanita bercucu satu itu tengah memendam rindu. Nadira dan Fajar sudah berencana mengantar untuk berkunjung esok hari. Namun, kabar kecelakaan Rudy yang justru sampai di telinganya.Bibir tipisnya seseka
last updateLast Updated : 2023-07-07
Read more

Bab 50B

Rumah dalam kondisi sepi ketika Bu Astuti menginjakkan kaki di halaman rumah. Nadira yang mulai sering kepayahan seiring perutnya yang bertambah besar, meraih tangan sang ibu, membawa beliau menaiki teras dan mencari kunci. Sementara Rudy berada di atas kursi roda yang didorong Fajar."Kayak orang sakit beneran kalau seperti ini," seloroh Rudy yang sempat menolak menggunakan kursi tersebut. Namun, atas bujukan adik dan adik iparnya, terpaksa ia mematuhi."Ya emang lagi sakit kamu, Mas," sahut Nadira, membuka pintu lebar-lebar, mempersilakan kakak dan suaminya masuk. Bu Astuti memilih duduk di kursi teras."Jangan pecicilan habis ini. Diem di atas kasur sampai sembuh." Mata Rudy melebar mendengar ucapan adiknya dengan wajah serius."Iya-iya," jawab Rudy tak mau memperpanjang ceramah adiknya.Fajar membantu kakak iparnya naik ke atas ranjang yang ada di ruang tengah. Nadira mengambil minuman dingin, ingin segera diminum yang segera dicegah Fajar."Nggak boleh," ucap lelaki berhidung manc
last updateLast Updated : 2023-07-10
Read more

Bab 51A

Beberapa Minggu berlalu, Rudy mulai bosan berada di rumah tanpa kegiatan berarti. Baginya, harga diri lelaki ialah bekerja, sedangkan itu tak lagi bisa dilakukan sebab gips di kaki yang masih menjerat, seakan meminta supaya ia duduk diam di rumah selama dua puluh empat jam.Dengan kondisi yang serba terbatas, Rudy bisa melihat nyaris semua yang dilakukan oleh penghuni rumah, termasuk sang istri tentunya. Wanita yang saat ini menyediakan segelas susu untuknya."Diminum, Mas," ujar Zahra, mengulurkan gelas belimbing berisi cairan putih yang masih mengepulkan asap tipis.Rudy menatap pemberian istrinya dengan jengah. Susu, bukan minuman yang ia minati. Mencium aromanya saja membuat perutnya mual. Kopi dan teh pahit lah yang sering ia minum belakangan ini. Ya, minuman pahit, tanpa gula sedikit pun, sebab dirasa badannya lebih enteng setelah mengurangi gula dalam minumannya."Apa rasanya, sih, Mas, masa nggak pakai gula," tegur Zahra suatu ketika, yang dijawab dengan senyuman."Ya rasa teh,
last updateLast Updated : 2023-07-12
Read more

Bab 51B

"Kamu kenapa selalu menunggu ibu sampai selesai makan baru pulang, Rik?" tanya Rudy, membuang prasangka pada ibu dari anak semata wayangnya.Sosok berkaos hijau army yang belum dipersilahkan duduk itu terkesiap. Benar memang, dia diutus untuk memastikan asupan bergizi untuk Bu Astuti. Namun, mendengar pertanyaan Rudy, ada rasa sungkan juga, sebab sebelum ini Rudy tidak banyak berkomentar.Ingatannya kembali pada hari itu, hari di mana Nadira minta tolong padanya. Permintaan yang membuat ia keheranan, sebab menurutnya, tinggal bersama anak dan menantu serta cucu, habis jual sawah pula, kenapa untuk makanan Bu Astuti sampai harus dipastikan memakan sampai habis. Tak urung ia setuju juga, sebab mendapat tambahan pelanggan. Usahanya di bidang catering itu pun awalnya juga belajar dari Nadira. Ada semacam hutang budi yang tersemat dalam benak Erik beserta istri, sebab perantara Nadira lah, Erik bertemu dengan jodoh, meski tak disengaja.Ada masa
last updateLast Updated : 2023-07-13
Read more

Bab 52A

Malam telah semakin naik ketika Damar menginjakkan kaki di kediaman orang tuanya. Raut terkejut ditunjukkan Bu Siska saat menyambut kepulangan Damar yang tiba-tiba dan juga … seorang diri."Damar, kamu sendirian?" tanya sang ibu, masih celingukan mencari keberadaan menantu dan cucunya. Hanya ada kendaraan roda empat dengan bak terbuka di halaman rumah. Kendaraan yang diyakini membawa Damar sampai ke tempat ini."Iya, Bu," jawab Damar singkat. Lelaki itu meminta tangan ibunya, menciumnya sebentar, lantas memberi pelukan singkat pada cinta pertamanya. "Habis ngantar barang, nggak mungkin bawa mereka," sambungnya yang mendapat anggukan."Ibu sehat?" tanya Damar, melerai pelukan. "Kok kurusan, sih, Bu? Matanya juga ada hitam-hitamnya ini," ucap Damar, menelisik wajah sang ibu. Bu Siska menarik kedua sudut bibirnya, hingga membentuk lengkungan senyum, lantas berkata, "Alhamdulillah sehat. Ya, beberapa hari ini agak susah tidur, jadi begini, ada kanton
last updateLast Updated : 2023-07-13
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status