"Awas aja kalau sampai kamu kayak si Lila!" ancam Mas Rudy.Mendengar nama itu disebut lagi, kembali hati merasa nyeri. Untuk beberapa saat lamanya aku terpekur, lalu menatap wajah lelaki satu-satunya di rumah ini. Lelaki yang semestinya menggantikan peran ayah, tapi, kenyataannya … ."Pada ngapain, sih, ribut amat?"Terdengar suara Salma, membuatku mengalihkan pandang dari kakak sulungku. "Bocil, ngapain ikut ke sini?""Ih, Mas Rudy. Aku udah kelas dua belas, bentar lagi lulus, masa masih dipanggil bocil?" protesnya, dengan wajah merengut. Meski demikian, ia tetap saja mendekat, lalu menggamit lengan sang kakak."Biarin. Buat Mas, kamu tetep si bontot yang gemesin."Mas Rudy mengacak rambut Salma, membuat Salma menepis tangannya. Bibirku tersenyum tipis melihat adegan itu. Mas Rudy selalu bisa akrab dengan adikku, sementara denganku … ."Belajar yang bener, biar jadi orang," Mas Rudy kembali berujar, lalu
Last Updated : 2023-03-30 Read more