Pov Meizura. "Hah?" reflek aku ternganga dengan mata melebar tak percaya.Sebaliknya, dengan wajah sok polos Mas Fagan mengukir senyum manis setelah benda pipih itu beralih tempat di atas nakas. Seolah tak melihat ekspresi protes yang aku tampakkan. "Biar Mas, berkemas. Kamu istirahat saja. Tahu beres," ujarnya pongah. 'Nggak! Aku gak mau.' Aku menolak dengan tegas namun hanya dalam hati. Huhh..... Ya, aku masih sangat enggan untuk membuka mulutku meski hanya untuk berkata satu kata, 'Tidak.'Dan akhirnya aku hanya diam dan menghela kasar untuk menunjukkan ketidaksetujuanku. "Kenapa?" tanyanya mungkin dia mendengar helaan nafasku. "Kamu gak suka ke Bali? Mau ke luar negeri, Paris, Roma atau italia?" Astaga..... Kuputar bola mataku jengah. Tanpa banyak bicara aku beranjak bangun dan berjalan menuju kamar mandi. Semakin lama aku mungkin akan semakin kesal dengan sikap pria menyebalkan ini. ****Sejak pagi Mas Fagan sudah sibuk sendiri, mulai dari menyiapkan pakaian dan semua kebu
Read more