Menyadari raut wajah Meizura menegang segera Fagan melembutkan suaranya, "Maaf.... Maaf sudah membuatmu kaget." Fagan mendekat, tangannya terulur ke depan Meizura. "Aku salah... aku berdosa, kamu boleh menghukumku apapun tapi aku mohon jangan tinggalkan aku....." mohon Fagan dengan suara Fagan bergetar, matanya merah dengan genangan air yang sebentar lagi akan tumpah. Pria gagah itupun meluruh ke tanah, masih dengan mengulurkan tangan yang tak kunjung disambut oleh Meizura. Pria itu kembali meminta pengampunan, kali ini dengan berurai air mata. "Aku manusia kejam, aku manusia lebih buruk dari iblis yang tak patut untuk diampuni..... Aku tak memintamu memaafkan aku tapi hukum aku sesukamu. Kamu boleh mencaci-maki aku setiap hari, memukulku setiap detik, bahkan kamu boleh menyayat tubuhku untuk melampiaskan kebencianmu."Meizura memicingkan matanya, tatapannya dingin namun tak sedingin dulu. Ada kilatan kesedihan di tatapan dinginnya. "Sungguh aku rela Zura,,, akan aku lakukan apapun
Read more