Semua Bab The Story of Jawata: Pusaka Ajaib: Bab 121 - Bab 130

177 Bab

121. Jiwa-Jiwa Bunga

Suara-suara yang berteriak,'Taja aku mencintaimu'.Semua itu ucapan dari jiwa bunga-bunga.________"Sebenarnya, itu apa?" tanya Shaninka masih tak mengerti sebenarnya yang terjadi."Di dalam diriku, terasa ada kekuatan aneh muncul tiba-tiba semenjak kamu menyentuh tangan kiri ini," jelas Shaninka perihal keanehan terjadi pada dirinya. Ia pun sama sekali belum memahami."7000 Lontar Cinta. Bahkan kamu belum tahu, caraku membuat semua itu dalam dua malam saja," kata Shaninka, mengungkapkan keajaiban yang selama ini dirahasiakan."Dalam keadaan tertidur pun, tak henti-henti aku menulis Lontar Cinta. Seperti ada ribuan tangan yang bergerak di bawah kendaliku," lanjut Shaninka."Tanganku ini ...," ujar Shaninka, perlahan mengangkat kedua tangannya, "Sekali saja memikirkan kalimat itu ....""Taja, aku mencintaimu.""Suara-suara itu ada di kepalaku, dalam sekejap sudah terukir di lontar!" mengingat detail cara 7000 Lontar Cinta dibuatnya, tak lagi disembunyikan."Saat terbangun, sudah menum
Baca selengkapnya

122. Pasangan Sejati

Pancaran aura yang sama dari kedua orang itu saling terpaut dan bertemu.__________"Berhenti ...!""Jangan mainkan lagi!"Sebuah suara lantang memecah alunan syahdu kecapi, acara Malam Purnama Bithari terganggu oleh kehadiran seseorang tak diharapkan siapapun. Mengagetkan Taja dan Shaninka di tempat mereka berada. Perbincangan keduanya pun buyar."Celaka! Pembuat onar datang lagi!" Taja bangkit seketika. Melihat seorang gadis tiba-tiba datang di pelataran Istana Wejangan.Alunan Kecapi Emas terhenti."Wening ...," bisik Lorr En di posisinya, di depan semua orang, tak berkutik atas kehadiran Sekar Wening. Seketika ia menghentikan permainan Kecapi Emas.Gadis itu tiba-tiba datang dengan keberanian lebih besar lagi. Kali itu, kemunculannya tanpa menggunakan cadar putih lagi.Sekar Wening, berdiri di hadapan semua gadis penonton. Mereka semua tahu perangai Sekar Wening menjadi buah bibir berkepanjangan. Mereka tak berani melawan, secara serentak mundur."Ah, dia lagi ...."Sebagian dari p
Baca selengkapnya

123. Cium Aku!

Jika menolak, berarti aku menyakitimu.Baiklah, aku akan menciummu.__________"Teruskan bernyanyi!""Teruskan bermain kecapi!""Ini perintah!""Jangan membuatku malu!"Seru Tuan Putri Alingga lantang. Kesal berapi-api, tak menyangka Lorr En bakal menolak perintahnya."Maafkan aku, Tuan Putri! Sejak awal, aku tidak bermaksud untuk bernyanyi di depan umum," jawab Lorr En."Maafkan aku, tidak ada maksud untuk mempermalukan Tuan Putri," Lorr En menaruh rasa menyesal telah menolak."Kenapa, Alingga?" Sekar Wening mendekati Putri Alingga, "Apa tidak cukup memiliki ratusan praja di Tanapura?""Aku cukup memiliki satu saja praja yang mencintaiku," berbisik di depan wajah Putri Alingga seakan meledek di atas kemenangan."Praja Emas-mu itu sekarang milikku!" bisik Sekar Wening tepat di telinganya."Mau mengadu pada ayahandamu?" tatapan Sekar Wening menaklukkan Putri Alingga."Aku juga punya ayahanda!" kata Sekar Wening lagi."Kamu bukan tandinganku!""Seribu praja bisa saja 'kubunuh dalam sekal
Baca selengkapnya

124. Tiga Aura Hijau

Cahaya Hijau, aura paling langka. Pasangan Sejati Tiga Manusia.__________"Gadis tak tahu diri!"Shiji Wungsu tak tahan melontarkan kalimat umpatan. Sambil menghentak langkahnya, ia menuju Sekar Wening seperti hendak menarik gadis itu, namun Lorr En terlebih dahulu menghadang.Di belakang Shiji Wungsu, beberapa pengikutnya ikut berdatangan."Tuan-tuan sekalian, tanpa mengurangi rasa hormat kami. Acara malam ini hanya untuk kalangan para gadis, kecuali orang yang aku undang secara langsung," Putri Alingga merasa tak enak hati mengucapkan itu kepada para laki-laki yang mulai berdatangan."Maafkan kami, Putri! Kami hanya menjemput Tuanku, bukan ingin ikutan dalam acara ini," rupanya Braja Setta yang datang."Lagipula, aku sebenarnya perempuan," Karitta di sampingnya juga berkata.Keterkejutan Putri Alingga mendengar pernyataan Karitta, selama ini disangka lelaki. Namun rasa kagetnya tidak seberapa jika dibanding keadaan lebih gawat lagi. Shiji Wungsu dikendalikan sisi dirinya yang lain.
Baca selengkapnya

125. Serangga Kedamaian

Nuansa damai dari bola-bola pelita bermunculan. Menenggelamkan kesadaran. Terbuai suara-suara merasuk kedalaman jiwa_________Nee ....Ra ....Va ....Dha ....Jentik jemari bergerak lembut."Nee-ra-va-dha.""Serangga Kedamaian."Shaninka memutar-mutar telunjuk kanan dan kiri, merapal kalimat itu beberapa kali. Lalu melempar seuntai energi ke arah tiga orang berseteru sengit di pelataran sana.Sesuatu dilempar Shaninka membentuk bola-bola pelita seukuran kepala tangan, muncul di sisi kanan kiri Shiji Wungsu, Lorr En dan Sekar Wening berada saat itu. Diiringi suara berbisik indah, memanggil nama masing-masing ketiga orang yang sedang jadi pusat keributan.'Shiji Wungsu Sabha ....''Shiji ... Wungsu ....'Bola-bola pelita terbang lambat, melayang di sekitar Shiji Wungsu. Menarik perhatian dan kesadaran lelaki itu. Amukan dirinya berangsur memudar. Cengkeraman tangan semula menahan lengan Sekar Wening, seketika terlepas begitu saja."Ayah ...?"Shiji Wungsu terbuai heran, mendengar suara
Baca selengkapnya

126. Energi Ratu

Energi tidak pernah mati, tidak juga musnah. Energi beralih menjadi energi lain.Energi Jiwa Ratu tak pernah musnah. Ada di dalam dirimu.________"Dia ....""Gadis Graha Tabib," jawab Taja sebelum mengucap namanya."Apa aku mengenal dia?" tanya Lorr En. Taja mengangguk saja."Dia, Shaninka."Akhirnya, Taja menyebutkan nama gadis itu."Dia?!" Lorr En terkejut. Sungguh tak percaya bahwa gadis itu yang telah mewarisi Energi Jiwa Shachini."Bagaimana bisa?!" agak terpekik, Lorr En terheran bercampur bingung."Aku juga tidak tahu, Lorr ...," Taja pun menggeleng tak mengerti. Sekalian mengangkat bahunya tanda heran sama sekali tak mengerti."Akhirnya ... kita memiliki harapan ...," kata Taja sambil mengeluarkan sebuah kristal dari dalam dadanya secara ajaib. Lalu menggenggam kristal itu dan mengamatinya dengan seksama.Sejak Taja meninggalkan Gunggali sampai berada di Tanapura, kristal itu selalu tersemat di dalam dada. Tak pernah luput. Satu-satunya warisan berharga dari Gunggali. Taja san
Baca selengkapnya

127. Sisi Buruk 1

'Kemana dia pergi?'Taja kehilangan jejak Lorr En. Sejenak ia menoleh segala arah. Cepat sekali Lorr En menghilang dari pandangan mata.Tak mau peduli lagi. Akhirnya Taja berniat kembali saja. Tetapi tanpa sengaja, pandangan matanya jatuh pada seseorang di satu sisi pagar taman istana. Seseorang yang dikenal Taja."Shiji Wungsu?" Taja jelas-jelas melihat seseorang itu tengah duduk mematung, bersandar di satu sisi sudut pagar taman istana. Di antara rerimbunan tanaman pagar. Tidak salah lagi, yang dilihatnya itu benar-benar Shiji Wungsu.'Malam begini, sedang apa dia?' heran Taja, bertanya-tanya dalam benaknya."Tuan Shiji ...," pelan-pelan, Taja mendekati Lelaki Mayapadhi itu duduk bersandar di satu sudut pagar koridor taman.Shiji Wungsu menoleh sebentar. Melihat Taja yang datang, sayup kedua mata dan menggelayut suaranya membalas."Ah, kamu Taja," tak menampakkan sisi galak Shiji Wungsu, seperti kejadian belum lama berlangsung di Istana Wejangan."Tuan Shiji, apa yang sedang kau laku
Baca selengkapnya

128. Sisi Buruk 2

Sama sepertimu, aku pun memiliki sisi buruk. Memakan mentah-mentah makhluk yang pernah aku bunuh.________"Tuan Shiji, ternyata itu perasaan berkecamuk dalam dirimu," kata Taja mendengarkan semua pengakuan Shiji Wungsu. Ia melihat sekeliling tempat sepi sunyi. Cemas kalau-kalau ada orang lain yang mendengar semua ucapan Shiji Wungsu."Jangan sebut aku salih lagi ...," ucap Shiji Wungsu lirih."Dalam diriku ... mengalir darah pembunuh berhati dingin ....""Dia seorang wanita ... ibuku sendiri," racau Shiji Wungsu, tergolek lemah di rerumputan taman. Tak peduli siapapun yang mengetahui aib diri dan keluarganya.Taja ingin sekali menghentikan semua pengakuan Shiji Wungsu yang getir."Itu yang membuatku ... tidak percaya pada semua wanita," Shiji Wungsu menggeleng pelan. Sesekali menutupi wajahnya sendiri."Sejak saat itu ... aku sendiri ... yang menyiapkan makanan ... minuman untuk diriku ...," lanjut Shiji Wungsu. Setengah ngantuk Shiji terus bercerita."Tak pernah makan ... atau minum
Baca selengkapnya

129. Langkah Tanpa Jejak

Dia berlari lalu sekejap menghilang, muncul sekelebat saja sebelum memukul tepat di depanku. Jurus apa itu?________"Aku ... menyukai seorang gadis yang sudah menjadi milik orang lain," lanjut Taja tak berdaya dan ambruk rebahan di sisi Shiji Wungsu."Kita senasib?" tanya heran Shiji Wungsu."Itukah sebabnya kita bertemu di tempat yang sama seperti ini?" Shiji Wungsu terkekeh, begitu pun Taja. Sama-sama merasa bertemu teman curahan hati dalam kondisi yang sama."Aku ingin mencoba arak milikmu, Tuan Shiji," Taja meraba-raba kendi, tidak jauh tergeletak di sisi Lelaki Mayapadhi dalam kondisi setengah sadar dan setengah mabuk.Namun Shiji Wungsu segera menepis tangan Taja dari jangkauan kendi arak."Kamu masih di bawah umur," kata Shiji Wungsu, lalu sembarangan melempar kendi itu sampai pecah. Sisa arak di dalamnya terbuang di tanah begitu saja."Aku 15 tahun," balas Taja, tak ingin disebut di bawah umur. Teringat Raojhin sangat tersinggung setiap kali dikatakan anak kecil. Ternyata sepe
Baca selengkapnya

130. Sukma Melihat Sukma

Bisik kalimat berbaur angin, datang dari sosok yang sedang tak kasat mata wujudnya. Tubuh Lelaki Mayapadhi menyatu dengan angin.________'Dia ... memiliki jurus apa?' pikir Shiji Wungsu, kembali memasang kuda-kuda lebih membungkuk dari sebelumnya.'Dia bisa membaca jurus Langkah Tanpa Jejak milikku,' lagi-lagi Shiji Wungsu mengheningkan diri, seluruh perhatian terpusat pada lawannya.Taja bergeming, tak menyerang, hanya mengandalkan pertahanan."Heah!" sekali teriak Shiji Wungsu, berlari gesit ke kanan dan ke kiri.Langkah-langkah kecil secara zig zag secepat bayangan. Sekali tarikan nafas, sosok Shiji Wungsu berada sejengkal di depan Taja."Heah!"Sekilas bayangan tapak dan bogem dari serangan Shiji Wungsu, menusuk sekaligus meninju dada Taja beruntun."Ugh!" Taja terbanting ke belakang. Jatuh punggungnya ke rerumputan. Kali itu, serangan tapak bogem bersamaan jurus Langkah Tanpa Jejak dari Shiji Wungsu berhasil menembus pertahanan Taja.Sesak dan sensasi panas di dada akibat pukulan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1112131415
...
18
DMCA.com Protection Status