Home / Fantasi / The Story of Jawata: Pusaka Ajaib / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of The Story of Jawata: Pusaka Ajaib: Chapter 131 - Chapter 140

177 Chapters

131. Jurus Tinju dan Badai

Berapi-api di bawah gemuruh Arak Seroja. Tiga jurus bersatu. Langkah Tanpa Jejak, ditambah Tinju Bayangan Empat Penjuru dan Badai Amarah dalam sekali serangan penuh.________Ini bukan latih tanding. Suara-suara tertelan hening. Sekawanan tikus terusik pertarungan dua orang di tengah taman istana yang sunyi berselimut udara semakin kencang berhembus. Energi keduanya menghisap angin dari berbagai arah tertuju ke tempat itu.Ciit ... ciit ...!Riuh tikus di keheningan suasana taman di bawah purnama malam itu. Makhluk-makhluk mungil penghuni taman, berlarian di antara tetumbuhan dan cepat-cepat menyusup ke akar-akar pohon. Mengaburkan pusat pendengaran Taja. Saat itu pula, Shiji Wungsu muncul dengan serangan beruntun.Sebuah derap langkah disertai kemunculan tak terduga, sekelebat gerak Shiji Wungsu menghantamkan tinju dengan sekuat tenaga. Suara pukulan terhadap tubuh manusia hingga terjatuh keras ke tanah."Aagh ...!"Taja terjerembab di perbatasan antara rerumputan taman dan akar-akar
Read more

132. Makhluk Akar

Jika aku membunuh manusia dengan jurus Mata Pembinasa, maka aku akan menjadi kaum serigala Pemangsa Jiwa.________"Rakhayatma!"Taja memanggil wujud lain Shiji Wungsu, "Baiklah, aku tidak akan segan!"Bersamaan dengan itu, amarah berselimut pusaran angin, wujud kekuatan jurus Shiji Wungsu dari empat penjuru, memukul telak tepat ke arah Taja.Taja menahan serangan yang muncul tiba-tiba, tapak bersatu di depan dada. Namun tak cukup menahan kekuatan lawan."Agh ...!"Tubuh Taja terbanting, melewati batas taman istana. Suara tubuh manusia terperosok dan tenggelam di antara rerimbunan pepohonan.Sejenak hening. Shiji Wungsu berdiri tegap. Sadar akan aksinya, menunggu kemunculan Taja setelah terakhir kali terbanting ke sana.Semakin sunyi. Tak terdengar tanda-tanda pergerakan apapun."Segitu kehebatan Praja Emas?" tanya Shiji Wungsu disambut angin semilir menghembuskan dedaunan pohon. Memandang satu arah, Taja terpental dan menghilang di balik rerimbunan sana."Seharusnya aku mengurangi kek
Read more

133. Manusia Setengah Peri

"Siluman?!""Ada siluman di Tanapura?!" tidak dapat menyembunyikan kagetnya. Shiji Wungsu seketika mengangkat pisau, tepat di depan dada.Sosok manusia akar, tampaknya tidak membahayakan. Melenggang keluar dari rerimbunan tanaman, lalu menuju rerumputan taman. Cahaya purnama semakin memperjelas wujud sosok aneh menakutkan itu. Ia melangkah ringan seolah tanpa beban.Sementara Shiji Wungsu penuh siaga, mengikuti dari belakang dengan hati-hati."Siapa kamu sebenarnya?!" Shiji Wungsu waspada dengan pisau tajam mengarah pada sosok itu duduk bersila di rerumputan."Sisi diriku yang lain," jawab makhluk itu serak berat suaranya terdengar jelas mampu berbicara bahasa manusia."Tidak mengenaliku, Kakak ipar?" kata makhluk itu.Tikus melintas di dekatnya. Seketika ditangkap. Sekali remas, tubuh mungil si tikus meronta di dalam cengkeraman tangan makhluk itu berbentuk akar-akar mencuat.Shiji Wungsu mengamati dengan terbelalak kedua matanya.Makhluk di depan matanya sedang menatap tikus yang kua
Read more

134. Cinta Pertama Nestapa

Tak percaya wanita. Jatuh juga perasaannya kepada gadis dengan kelakuan tidak baik itu.________"Aku belajar darimu, Tuan Shiji!""Belajar lebih jujur," ujar Taja. Melihat kelebihan sifat dari Shiji Wungsu justru ketika dia mabuk."Sisi buruk dirimu, berterus terang dan terbuka," Lanjut Taja, tersenyum ringan. Tak membekas rasa sakit di tubuhnya akibat pertarungan dengan Shiji Wungsu. Padahal sampai berdarah-darah."Ah, Taja ...," Shiji Wungsu menepis anggapan jujur menurut Taja.Shiji Wungsu lebih tertarik membicarakan topik lain, "Kekuatan apa dalam dirimu? Aku juga ingin memilikinya ...," tanya Shiji Wungsu, takjub akan kemampuan yang dimiliki Taja."Kultivasi atau ilmu apa itu?" tanya Shiji Wungsu sedikit penasaran."Aku harus bagaimana untuk mempelajari ilmu itu?" tanya Shiji Wungsu beruntun, tampaknya sangat tertarik.Sekian banyak ilmu pedang, beladiri, kultivasi dan berbagai kesaktian yang pernah dipelajari Shiji Wungsu, belum seharga nilainya dengan kultivasi yang dimiliki Ta
Read more

135. Penampakan Masa Depan

Aku mendapat penglihatan aneh. Tentang takdir kehidupan kalian bertiga di masa depan.______"Sallava Sabha."Nama itu disebut. Shiji Wungsu tersentak ketika Taja mengucapkannya."Kamu percaya bahwa ... Sallava ... benar-benar ada?" kaget Shiji Wungsu, pembicaraan mereka beralih tentang Sallava. Shiji Wungsu sendiri menganggap kehadiran sosok dengan nama itu, angan-angan belaka. Nama hanya tinggal nama, tertinggal di kedalaman penglihatan mata batin Shiji Wungsu, sekarang tak ubahnya khayalan.Shiji Wungsu merasa konyol di hadapan Taja yang lebih muda darinya. Bahkan ingin melupakan bahwa ia pernah mengatakan tentang Sallava pada Taja."Bayi laki-laki itu ... kelak akan menjadi Raja Agung Jawata," satu kalimat Taja membuat Shiji Wungsu terbatuk-batuk. Memerah rona wajahnya."Sallava. Raja yang hidup dalam tiga masa. Harapan dan impian banyak orang," lanjut Taja penuh yakin. Satu senyuman mewakili ketulusannya mengatakan itu.Di saat Shiji Wungsu sudah tidak berharap lagi tentang Sallav
Read more

136. Sebuah Pengakuan

Biarkan aku menggantikan dia.Hukum saja aku.________"Aku juga perlu mengungkapkan hal lain kepada Tuan," kata Taja tegas."Tidak menyampaikan kejujuran, jika terlalu lama disimpan, akan membuat otot peri dalam diriku menjadi sangat gatal. Aku tidak terbiasa menyimpan lama-lama," kata Taja ingin sekali mengatakan sesuatu."Itu sebabnya, aku membiarkan Tuan memukul aku berkali-kali, dan membiarkan amarahmu terlampiaskan padaku. Setelah itu, aku akan mengatakan semuanya," kata Taja. Tenyata itu alasannya.Shiji Wungsu mengernyitkan dahi. Kerut tipis di kening terbentuk di raut wajahnya yang mulus."Katakan. Tentang apa itu?" pinta Shiji Wungsu mulai mendengarkan."Tentang Tajura ....""Tentang Wening ....""Dan aku ...."Agak terpatah-patah, Taja mengatakan satu persatu. Shiji Wungsu terkaget, mendengar satu nama tidak asing di telinga."Tajura?! Katakan saja. Ada apa?" tanya Shiji Wungsu, tak sabar ingin mendengar lebih banyak.Taja terdiam sesaat. Selain Radhit yang tahu latar belaka
Read more

137. Pedang Pemburu

Setan Merah, musuh bebuyutan paling diburu Pedang Pemburu. Julukan lain dari Pedang Jantung Hati milik Shiji Wungsu.__________"Bodohnya aku!"Shiji Wungsu memaki diri sendiri. Di saat-saat genting, ia lalai. Tak disangka, Pedang Jantung Hati tanpa kendali dirinya, muncul begitu saja karena mendeteksi makhluk yang selama ini diburu para pendahulu Mayapadhi.Bahkan sebelum Shiji Wungsu lahir, Pedang Jantung Hati sangat memburu makhluk itu. Antara sadar dan mabuk, rasa sesal mulai menyelimuti Shiji Wungsu."Kenapa aku minum arak?" kata Shiji Wungsu di tengah-tengah rasa bersalah. Menyadari kesalahan dan ceroboh.Pedang Jantung Hati, melesat ke satu arah, pertanda ia sedang membutuhkan tuannya untuk bertindak. Tetapi sial, kondisi mabuk tak memungkinkan Shiji Wungsu mengendalikan pedang itu."Persekutuan Lima Pedang!" panggil Shiji Wungsu. Sekali lagi meniup serumpit pemanggil sekutunya."Pedang Pemburu ...!"Shiji Wungsu mengikuti pedang merah menyala dan menyisakan jejak kilat api dan
Read more

138. Gadis Merah 1

Gadis Merah dalam kendali Jiwa Setan. Sosok gaib mengurung dan mengendalikan seorang gadis tumbal.__________Mengunduh senyum.Cinta dan sukacita menggebu-gebu antara dua insan diselimuti asmara.Sekar Wening tak henti-henti tersenyum bahagia, merona semu kemerahan pipinya. Tersipu dan malu-malu.Sementara Lorr En, pemuda di dekatnya itu, juga sedang merasa bermanja ria di awan-awan. Apa yang sedang terjadi pada mereka malam itu, tanpa memikirkan apakah itu malam atau siang. Waktu terasa berjalan lambat, atau bahkan berhenti sama sekali."Kakanda Lorr ...."Sekar Wening memanggil pemuda kesayangannya itu dengan manja. Kedua tangannya menggenggam erat sepasang tangan Lorr En pun membalasnya. Mereka dalam pelukan Pemikat Jiwa yang sedang memuncak."Apa yang telah kau lakukan terhadapku?" tanya Sekar Wening diiringi senyum terus-menerus."Apakah aku sedang terkena sejenis mantera pelet darimu, Kakanda Lorr?" tanya Sekar Wening dibalas senyum simpul Lorr En.Lorr En memandang wajah Sekar
Read more

139. Gadis Merah 2

"Aku ... tak berharap banyak darimu, Kakanda Lorr. Cukup malam ini saja, aku merasa sangat bahagia bersamamu," Sekar Wening berkaca-kaca kedua bola matanya. Bulu mata lentik menghiasi kelopak mata gadis cantik Kakilangit itu."Apa maksudmu ... Gadis Merah?" tanya Lorr En, antara paham dan tidak, "Siapapun dirimu ... aku tidak peduli," ujar Lorr En. Terharu biru, menitik air mata dari sudut mata Sekar Wening, jatuh di jemari Lorr En mengusapnya lembut."Ini pertama kali ... aku merasa jadi manusia. Menjadi seorang wanita," lanjut Sekar Wening. Lorr En mendengarkan semua pengakuan Sekar Wening."Aku mencintaimu, Kakanda Lorr," ungkap hati Sekar Wening akan cintanya pada pemuda Praja Emas itu."Wening, aku tidak menyesali perasaan tulusku padamu. Walaupun seumpama kamu siluman atau setan sekalipun," hanya jawaban itu dari Lorr En. Sambil menyeka air mata Wening yang mengalir."Kenapa ... menangis?" tanya Lorr En, menyeka air mata di pipi Sekar Wening. Di balik figur Putri Kakilangit yang
Read more

140. Gadis Merah 3

Kekuatan perisai gaib dari kedua lengan Lorr En bersilang di depan dada. Puncak dari kedalaman inti energi Laskar Katak.Krazzz ...! Tarrrr ...!Dua energi bertabrakan di udara. Memecah keheningan malam. Dua tubuh terpental mundur ke arah berlawanan.Trak ... tak ... trak ...!Suara-suara terbakar di udara. Dua kekuatan bertabrakan. Terdengar suara keras seperti ledakan tanah bertemu api.Energi berkali-kali lipat lebih besar, berasal dari serangan Shiji Wungsu, berbalik mental dan memecah serangan yang semula utuh, luluh lantak sebelum mengenai tubuh Lorr En.Bukan tak terbayar. Serangan pukulan Bayangan Empat Penjuru dan Langkah Tanpa Jejak, membekas sayatan pada perisai lengan Lorr En."Ugh!" Lorr En menahan rasa sakit memecah kulit gerigi di kedua lengannya.Kedua lengan Lorr En berhasil ditembus jurus Shiji Wungsu. Kulit lengan Lorr En muncul lapisan kulit tebal bergerigi seperti jirah kulit sisik sejenis reptil. Namun sedikit terkoyak dan merembes darah hijau merah kental."Agh .
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
18
DMCA.com Protection Status