Home / Fantasi / The Story of Jawata: Pusaka Ajaib / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of The Story of Jawata: Pusaka Ajaib: Chapter 111 - Chapter 120

177 Chapters

111. Tembang Pemikat 1

Sebuah tembang pemikat, tradisi kalangan manusia katak untuk melanjutkan generasi penerus Laskar Gunggali***Semilir angin mengibarkan cadar sutra putih bersulam bunga cempaka. Sebuah tangan mengambilnya dari jemuran serambi kamar.Lorr En mematung, berlama-lama mengamati cadar sutra putih di tangannya. Aroma tersisa semerbak wangi khas cempaka."Wening ...," ucap Lorr En, satu nama pemilik cadar putih membuatnya menuai rindu."Aku semakin yakin akan menunjukkan tembangku sekarang," kata Lorr En sendirian. Tetapi tidak disangka seseorang datang di belakangnya."Apa yang sedang kaulakukan?" ternyata Taja yang muncul di belakang Lorr En secara tiba-tiba. Cemas Lorr En jadinya akan rencana diam-diam."Kenapa kamu menyimpan cadar itu?" tanya Taja memperhatikan gerak-gerik Lorr En."Sepanjang siang, kamu tidak muncul pada hari ke-6 Perjamuan Besar," lanjut Taja, mengingatkan ketidakhadiran Lorr En."Kamu seolah sengaja menghilang setelah mandi di telaga pagi tadi. Ada apa?" tanya Taja. Nam
Read more

112. Tembang Pemikat 2

"Tembang Pemikat bukan untuk sembarangan!" sergah Taja, mengingatkan Lorr En juga pasti tahu resikonya."Kamu terlalu muda untuk melakukan ini," kata Taja, berniat mencegah niat Lorr En.Tetapi Lorr En bergeming dan tampak memikirkan sesuatu, "Entah kenapa, aku melihat Wening di mana-mana. Aku tersadar penuh tetapi ini lebih membingungkan lagi.""Apakah aku masih terdampak Tarian Perawan?" cemas Lorr En, menyadari kejadian kemarin, dampak Tarian Perawan yang menimpanya, "Mereka semua sudah sembuh. Tetapi aku ...," kata Lorr En terputus sampai di situ."Itu hanya perasaanmu, Lorr!" tegas Taja mendekati Lorr En berdiri dengan membawa kecapi. Mematung dengan sorot mata gamang dan ragu."Aku melihat dia di kedalaman air telaga. Apa makna dari itu, Taja?" tanya Lorr En, merasakan keanehan pada dirinya sendiri."Kamu melihat Sekar Wening di kedalaman telaga?!" Taja terguncang mendengarnya. Kedua matanya terpejam sesaat."Sampai sekarang, dia di pikiranku terus," kata Lorr En mengungkapkan se
Read more

113. Tembang Pemikat 3

Ketika tersadar, lelaki pelantun Tembang Pemikat itu tidak berada di hadapannya lagi. Ia membawa pergi satu-satunya hati miliknya.__________'Kenapa pada dia?''Kenapa harus Wening?'Pikir Taja. Tak rela kalaupun Lorr En terpaksa melakukan Pemikat Jiwa, harus terhadap pembuat onar seperti Sekar Wening."Apakah ini takdir?" gumam Taja.Mengingat kembali sebenarnya Sekar Wening. Gadis menyebalkan itu memiliki keterikatan darah dengan dirinya. Sampai saat ini hanya Radhit dan Taja yang tahu.'Apa mungkin, dia kelak menjadi kakak iparku?' pikir Taja sambil sesekali mencuri pandang ke arah Lorr En berjalan tegap, keluar dari pintu pelataran Istana Praja.'Pengawalku ... kakak iparku ...?' bungkam, Taja terus memikirkan hal itu. Sambil langkahnya menyertai Lorr En.Sementara itu, semua orang yang melihat kehadiran seorang pemuda tampan dengan penampilan laksana pangeran yang muncul di bawah cahaya matahari. Tersita pandangan dan perhatian siapapun yang melihat kehadiran Lorr En dalam kharis
Read more

114. Malam Purnama

Sejak kapan kamu suka memuji setiap melihat gadis cantik? Apa tidak bisa ditahan untuk tidak mengatakannya?________"Selamat datang, Tuan!"Ujar beberapa gadis muda nan cantik, menyambut kedatangan dua praja, tidak lain adalah Taja dan Lorr En."Tuan siapa?" heran Taja dan Lorr En saling pandang. Tak menyangka sambutan itu untuk mereka."Selamat datang, Tuan Taja dan Tuan Lorr," lembut sapa seorang gadis muda dari kalangan pendamping putri. Ia menghampiri Taja dan Lorr En, kemudian menghaturkan salam hormat kepada kedua praja itu sebelum menghadap tatap muka dengan Putri Alingga."Terimakasih sudah memenuhi undangan Putri Alingga untuk bergabung dalam Malam Purnama Bithari*."Gadis muda itu, diikuti tujuh gadis lain di belakangnya, menundukkan kepala dan sedikit gerakan merendah diri. Mereka cantik-cantik dan jelas dari kalangan keluarga berkelas. Dari pakaian yang dikenakan, menandakan bahwa mereka bukan pelayan istana. Para pendamping putri sudah pasti dari kalangan keturunan bangsa
Read more

115. Permintaan Putri

Mari kita padukan Tembang Pemikat dan Penggugah Cinta. Kita lihat, apa yang terjadi.________"Di mana Raojhin?" tanya Putri Alingga, tidak melihat kehadiran Praja Emas satu itu."Bukankah kalian sering bersama. Aku mengundang kalian bertiga," lanjut Putri Alingga menanyakan alasan mengapa keberadaan Raojhin yang tidak ikut muncul."Mohon maaf, Putri. Raojhin berhalangan hadir. Dia sedang ada urusan mendesak di Istana Kitab," jawab Taja menjelaskan singkat, namun tak menjelaskan secara rinci mengenai sebuah ancaman terhadap Raojhin, sehingga harus bersembunyi ke Istana Kitab bersama Radhit malam itu."Ah, sayang sekali ...," jawab Putri Alingga nampak sedikit kecewa."Acara Malam Purnama Bithari sudah berlangsung sejak petang. Kalian agak terlambat," kata Putri Alingga, bangkit dari singgasananya.Taja dan Lorr En menunduk lagi, "Maafkan, Putri. Kami sungguh-sungguh menyelesaikan urusan mendesak terlebih dahulu," jawab Taja tegas, Lorr En pun menyiratkan ekspresi yang sama dengan menga
Read more

116. Dua Tembang Ajaib

"Apa ini sihir?" wajah-wajah gadis, tenggelam oleh waktu bergulir melambat dalam nuansa bahagia tak terkira.________Taja dan Lorr En berpadu dalam melodi Tembang Pemikat dan Penggugah Cinta secara bersamaan. Seiring alunan kecapi di bawah kendali jemari Lorr En.Lantunan suara Lorr En berbisik merdu dan merasuki telinga semua pendengarnya.Walaupun hanya bisikan alunan lagu dengan nada lirih, sampai ke telinga gadis-gadis yang sedang menonton.Terpujaku,Kekasihku,Impianku,Idamanku ....Pancaran secerah rona emas dari tubuh Lorr En di bawah cahaya rembulan purnama mulai menyingsing. Mengalahkan gemerlapnya lentera-lentera, redup kalah terang dari pesona Lorr En dengan energi Pemikat Jiwa.Kecapi Emas di tangan Lorr En, melengkapi malam yang sempurna akan hadirnya seorang pangeran.Tanapura terlalu lama hampa akan keberadaan sosok pangeran. Sudah lama tidak ada lagi gambaran seorang pangeran. Terakhir, Paduka Raghapati adalah Pangeran Muda kala itu."Tuan Muda Lorr ....""Pangeran L
Read more

117. Gadis Tersembunyi

"Kamu khawatir jika memeluk atau menyentuhku, ternyata aku hanya bayangan?"________Sosok Taja bergerak gesit dan menjadi lebih dari satu. Menghampiri tiap-tiap gadis yang sedang menonton dengan tatapan terbuai.'Aku takluk,Dirimu pun menyerah.'Taja menyentuh telapak seorang gadis. Ketika gadis hendak membalas sentuhannya, sosok Taja raib begitu saja.Di waktu hampir bersamaan, seorang gadis lain sedang terkesima oleh nyanyian, tiba-tiba dikejutkan sosok Taja berdiri di sampingnya seraya menyentuh rambut gadis itu.'Insan memiliki hati yang basahKami pasangan jiwa ....'Gadis itu hendak menyentuh jemari Taja, namun seketika raib dari hadapannya.Berikutnya, sosok Taja datang menghampiri seorang gadis dari para pendamping putri."Sonatta ...."Taja memanggil lembut gadis itu di sela-sela nyanyiannya. Gadis yang dipanggilnya dengan nama itu, bergeming di tempat."Sweeja ...."Taja mendekati gadis itu terperangah dalam rasa bahagia. Senyum dan air muka gadis itu menyambut Taja hampir
Read more

118. Kau Mencintainya?

"7000 Lontar Cinta.""Apa maksudnya?"Taja menunggu jawaban. Shaninka tertunduk malu. Tersipu wajahnya hingga merona. Ketahuan sudah bahwa dirinya, pelaku 7000 Lontar Cinta untuk Taja, lelaki yang mendapat lontar tersebut."Itu ... ungkapan terimakasih dariku," kalimat singkat terjawab dari bibir Shaninka yang tipis merona delima."Kamu telah membantuku sembuh waktu itu. Mengalihkan energi sehingga memulihkan aku," lanjut Shaninka."Ini semata balas budi?" tanya Taja."Bukan begitu. Aku ...," ujar Shaninka sedikit terbata-bata. Khawatir kalau-kalau salah menjawab."Maksudku ...," ujar Shaninka, terdiam sebentar. Menunduk lagi pandangan matanya."Bukan dari kejujuran dan keikhlasan hati, bahwa kamu mencintaiku, seperti tulisan ini?" ujar Taja sambil menunjukkan ukiran Lontar Cinta bertuliskan kalimat,'Taja, aku mencintaimu.'"Ini lebih pantas disebut rayuan daripada ungkapan terimakasih," ujar Taja."Sangat berlebihan, jika hanya untuk membalas budi. Kamu membuang banyak waktu dan ener
Read more

119. Pilihkan Gadis Untukku

Kamu ingin aku memilih seorang gadis malam ini? Baiklah. Pilihkan seorang gadis untukku!__________"Taja, bagaimana denganmu?" tanya Shaninka, terbiasa memanggil Taja hanya dengan nama."Bagaimana apanya?" heran Taja malah balik tanya."Apakah kamu memiliki seorang gadis yang kausuka?" giliran Shaninka menanyakan itu."Ah, aku tidak tahu ...," jawab Taja menggeleng ringan. Sedikit garuk-garuk pelipis kanannya padahal tidak gatal."Bagaimana menurutmu tentang Putri Alingga? Dia sempurna untukmu," kata Shaninka menyinggung perihal Putri Alingga."Kamu yang mengobati Putri setelah hampir satu tahun dia koma," kata Shaninka mengingat musibah yang pernah menimpa Putri Alingga."Kamu menyukai dia, 'kan?" terka Shaninka terlalu ingin tahu. Seakan ingin penasaran tentang perasaan Taja pada Putri Alingga."Tidak seperti yang terlihat dari luar," Taja menjawab."Aku dan Putri Alingga juga memiliki persahabatan. Tidak lebih dari itu," jawab Taja."O, ya?" berbinar mata Shaninka hampir tak percay
Read more

120. Kekuatan Misterius

Jiwa Bunga Gunggali yang mati, masih tetap hidup dan sekarang menjelma Lontar Cinta.________"Lucu mukamu!"Taja terbawa tawanya sendiri. Shaninka merasa dipermainkan oleh tawa pemuda itu."Kamu memiliki Nittara. Tetapi kamu cemburu padaku," kata Taja menangkap rasa itu dari bahasa tubuh dan raut muka Shaninka."Kamu sangat ingin tahu bagaimana perasaanku terhadap Putri Alingga, dan terhadap gadis-gadis di sana.""Sahabat?"Taja mendekati Shaninka. Dari cara tatap matanya menghindar, sepertinya gadis itu tak ingin diketahui perasaan terdalamnya."Yakin?" Taja semakin mendekati Shaninka, "Jujurlah, yakin hanya sahabat?" bisik Taja di dekat Shaninka."Putri Alingga juga sahabatku. Tetapi dia tidak mengirimkan Lontar Cinta padaku walau selembar pun.""Yakin sahabat?" sekarang, Taja menyadari sesuatu tersembunyi dari sikap Shaninka."Aku akan menyarankan sesuatu padamu Shaninka," kata Taja sebelum mengatakan lebih lanjut lagi."Jangan memulai sesuatu sekiranya membuat orang lain terluka n
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
18
DMCA.com Protection Status