“Darling, maaf, ada hal mendesak yang harus kuselesaikan. Kita bicara lagi nanti ya, Sayang?” Bimo menutup ponselnya dengan perasaan campur aduk. Matanya beralih ke Laura yang keluar dari mobil dengan gerakan cepat dan menutup pintunya dengan keras. Hatinya terasa berat saat melihat ekspresi kecewa di wajah Laura. Ia merasa terjepit di antara dua perasaan yang saling bertentangan. "Duh, gue mesti gimana ini, anjirr?" gumam Bimo dalam kebingungan. Ia telah membuat Laura terluka, dan pada saat yang sama, ia tidak ingin kehilangan Jelita, kekasih yang telah lama mendampinginya dan sangat berarti baginya. Bimo keluar dari mobil dan berlari mengejar Laura yang berjalan dengan cepat. "Laura, tunggu! Tolong, dengarkan aku!" seru Bimo dengan napas terengah-engah. Laura berhenti sejenak, tetapi tidak berbalik untuk menghadap Bimo. Ia membalas dengan suara yang penuh kekecewaan, "Apa yang kau inginkan dariku, Om? Ciuman tadi, apa itu hanya main-main bagimu?" Bimo mendekatinya dengan langk
Last Updated : 2023-07-11 Read more