William memandangi wajah Jelita yang cantik namun bersimbah air mata. Dalam tatapannya, dia melihat kepedihan yang begitu dalam, dia bisa turut merasakan luka Jelita yang menyayat hatinya. Dalam dadanya berkecamuk antara rasa marah, cemas, dan cinta. Dia ingin menjaga Jelita, ingin melindunginya dari luka yang tengah membelenggunya. "Kenapa kau sesedih ini, Ta?" William berkata dengan alunan nada yang terasa menenangkan, sambil membelai pipi Jelita dan mengusap air mata yang mengalir. Suara William penuh perhatian dan kehangatan, mencoba meredakan kegelisahan yang menyelimuti Jelita. "Aku melihatmu sedih dan menangis terus sejak tadi, apa yang menyakitimu, hmm?" Jelita mencoba menahan tangisnya, tetapi luka yang terpendam dalam hatinya menjadi terlalu berat. Dia memandang William dengan sorot penuh keputusasaan. "Aku … akan menikah dengan Bimo …, kami sudah meraih restu orang tuanya," ucapnya dengan suara serak. Bibir Jelita bergetar, seakan tidak mampu mengucapkan kata-kata selanjut
Last Updated : 2023-07-18 Read more