"Jadi kau benar-benar tak tahu siapa aku?"Kening Ibra berkerut, menatap Luciano dan Anne bergantian. "Ada apa, Anne?""Aku akan mengingatkanmu." Luciano memberikan satu isyarat mata pada Faraz, yang merogoh saku celana dan mengeluarkan ponselnya. Anne yakin yang ditunjukkan Faraz adalah rekaman yang sama yang ditunjukkan padanya beberapa saat yang lalu.Semakin Faraz melihat, wajah pria itu semakin memucat. Berjuang keras menampilkan ketenangan, meski bibirnya bergetar hebat. "L-lalu apa hubungannya rekaman itu denganku?"Faraz mendengus. "JK?"Seorang pengawal masuk, membawa jaket yang tadi disimpan Anne di lemari pakaiannya dan memberikannya pada Faraz. "Ini milikmu, kan?"Ibra tampak menelan ludahnya, melirik ke arah Anne yang rautnya diselimuti ketidak berdayaan bercampur sesal. Dan genangan yang mulai memenuhi kelopak mata wanita itu. "Y-ya. Lalu?""Kau tahu apa artinya, Tuan Maharth yang terhormat." Bibir Faraz menipis dengan gemas bercampur kesal."Jaket itu tidak mungkin dibu
Terakhir Diperbarui : 2023-05-03 Baca selengkapnya