All Chapters of Gadis Kecil Kesayangan Sang Presdir: Chapter 1 - Chapter 10

161 Chapters

1. Tak Berdaya

Plaakkk…Satu tamparan mendarat dengan keras di pipi Anne. Yang sudah dipoles riasan pengantin dengan sempurna. Rasa panas menjalar di seluruh permukaan pipinya. Wajahnya terputar ke samping, saking kuatnya dorongan dari tamparan tersebut hingga tubuhnya tersungkur ke lantai dan testpack berwarna merah muda dengan dua garis biru yang saling bersilang itu meluncur jatuh ke lantai dan berhenti tepat di sepasang kaki yang mengenakan sepatu putih. Yang baru saja muncul.Pandangan nanar Anne mengikuti benda pipih itu hingga berhenti. Air mata yang menggenang di kedua kelopak mata membuat pandangannya mengabur, tetapi saat wajahnya bergerak naik ke atas dan tatapannya bersirobok dengan kedua mata hijau gelap tersebut. Air mata Anne jatuh. Bukan karena betapa ia sudah menyakiti pria itu, tetapi karena betapa puasnya ia telah mengecewakan pria itu. Kebencian di dadanya bergemuruh terhadap sosok yang saat ini mengenakan setelan putih dengan setangkai bunga mawar dan saputangan merah di saku ja
last updateLast Updated : 2023-03-25
Read more

2. Dalam Genggaman Luciano

Anne terbangun dengan tubuh yang remuk redam di sekujur tubuhnya. Dan satu-satunya perasaan yang melekat di tubuynya hanyalah rasa jijik. Merasakan tubuhya yang begitu kotor dan belum pernah Anne merasakan sejijik ini pada siapa pun atau apa pun sebesar rasa jijik pada dirinya sendiri saat ini. Semalam, Luciano menyentuh setiap jengkal kulit di tubuhnya. Merenggut dirinya dengan cara apa pun yang bisa pria itu ambil. Mencabik-cabik harga dirinya akan kepuasan yang telah pria itu renggut darinya. Membuat dirinya harus mengabulkan keinginan pria itu terhadap tubuhnya yang seolah tiada akhirnya. Menginginkan, menginginkan, dan menginginkan dirinya terus menerus. Hingga Anne benar-benar kewalahan dan akhirnya Luciano membebaskan dirinya hingga menjelang pagi. Dengan kecupan basah dan penuh peluh di keningnya. Anne tak ingat bagaimana dirinya terlelap oleh rasa lelah. Saat ia bangun, ia menyadari tubuhnya masih telanjang bulat di balik selimut tebal. Dan rasa sakit dari pangkal pahanya.
last updateLast Updated : 2023-03-25
Read more

3. Akulah Ayah Dari Anak Dalam Kandunganmu

Anne berharap make up tipis yang ia poleskan di wajahnya mampu menyamarkan jejak air mata yang membekas di sekeliling matanya. Meski kedua matanya tampak pilu dan genangan mulai membentuk di kedua kelopak matanya. Anne kembali mengerjap, mengurai kaca bening tersebut agar tidak sampai jatuh meleleh ke pipinya. Sudah cukup tangisan dan jerit tangis ketidak berdayaannya terhadap nasibnya yang berada dalam genggaman Luciano. Satu-satunya cara yang tersisa hanyalah terlihat tampil sebaik mungkin di hadapan kedua orang tuanya. Agar mereka tidak khawatir, meski kekecewaan papanya sulit untuk Anne terima. Sekali lagi Anne mematut pantulan wajahnya. Di antara semua sikap kasar Luciano padanya, tak satu pun dari jejak kekasaran tersebut membekas di kulit tubuhnya. Selain kissmark yang nyaris memenuhi leher dan dadanya. Sekali lagi Anne memeriksa kedua pergelangan tangannya, mencari bekas merah karena pria itu yang mencengkeram tangannya terlalu kuat. Yang mungkin bisa ia tunjukkan pada papa
last updateLast Updated : 2023-03-26
Read more

4. Nyonya Enzio

“Tidak mungkin!!” tolak Anne mentah-mentah. Menggelengkan kepala dengan keras dan menegakkan punggung. Bagaimana mungkin, satu-satunya cara yang tersisa yang ia gunakan untuk membalas dominasi Luciano di hidupnya pun direnggut dengan cara licik seperti ini. Luciano benar-benar tak memberinya udara untuk bernapas. Semua kekuasaan pria itu merenggut segala hal yang dimilikinya. Kepercayaan kedua orang tuanya, tubuhnya, dan seluruh hidupnya sudah berada di tangan Luciano. “Aku tak sudi mengandung anakmu, Luciano.” “Kau sudah.” Luciano mengedikkan bahunya dengan penuh ketenangan yang sangat terkendali. Seringainya menikmati setiap kepucatan yang menggaris di wajah Anne dengan penuh kepuasan. “Sebaiknya kau mulai mengerti bahwa hidupmu, saat ini hanyalah milikku, Anne sayang.” “Tidak. Aku tak ingin mengerti dan aku tak akan mengerti. Aku sungguh membencimu, Luciano. Kau hanyalah pria gila yang terobsesi pada wanita tak berdaya sepertiku. Menggunakan kekuasaanmu untuk menginjak-injak wa
last updateLast Updated : 2023-03-27
Read more

5. Calon Istri Cadangan

Anne kembali mengenakan pakaiannya dengan terburu, berjalan ke arah tangga yang mengarah ke lantai tiga. Jelas suara tembakan itu berasal dari sana. "Maaf, Nyonya. Anda tidak boleh berada di sini," hadang penjaga yang berjaga di lantai tiga tepat di samping kanan dan kiri tangga. "Aku mendengar suara tembakan. Apa yang terjadi? Di mana Luciano?" "Tuan sedang mengurusnya. Anda tidak boleh berada di sini." Anne merasa begitu kesal. "Aku ingin tahu, apa yang sebenarnya terjadi di sini?" ucapnta lagi dengan keras kepala. "Ya, Nyonya. Sebaiknya Anda segera turun. Saya akan memberitahukan keberadaan Anda dan tuan akan menemui Anda." "Aku tidak butuh tuanmu. Aku hanya butuh tahu apa yang terjadi." "Maafkan kami, Nyonya. Anda…" "Ada apa ini?" Luciano muncul di belakang penjaga yang menghadang langkah Anne. Anne melihat Luciano yang tengah menyelipkan sebuah pistol ke dalam saku jas pria itu. Hanya sepersekian detik, tetapi Anne yakin apa yang dilihatnya. Wajah Anne membeku, dugaan y
last updateLast Updated : 2023-03-28
Read more

6. Permainan Yang Tak Main-Main

Calon istri cadangan? Anne mengulang dalam hati. Sekali lagi menatap penampilan Reene, yang bisa dibilang sangat sempurna. Seperti Luciano. Rasanya mereka memang lebih cocok bersama. "Sebelumnya, kuharap kau memahami posisimu. Seseorang seperti Luciano, yang memegang kerajaan bisnis sangat besar di negeri inu. Tentu saja memerlukan pewaris. Yang bisa dipercaya. Yang berasal dari keluarga terdekat. Kami tak mungkin membiarkan pewaris berasal dari orang asing sepertimu." "Kau hanyalah salah satu obsesinya. Dan seorang Luciano selalu mendapatkan apa pun yang diinginkan. Tapi aku adalah sebuah kebutuhan. Kita memiliki peran masing-masing di hidup Luciano. Jadi…" Anehnya, Anne sama sekali tak merasa tersinggung. Jika ada Reene, bukankah itu artinya ia memiliki kesempatan akan dibuang oleh Luciano. Dan ia bisa terbebas. Senyum tersamar di ujung bibirnya setelah cukup menelaah penjelasan Reene yang sangat menguntungkan dirinya. "Kuharap kita bisa berhubungan baik," lanjut Reene. "Sejuju
last updateLast Updated : 2023-03-30
Read more

7a. Pendarahan

Tubuh Anne kembali terduduk dengan lemas ketika dokter menjelaskan tentang bagaimana keadaan Ibra. Yang cukup parah. Mengalami patah di kaki kanan, benturan di kepala dan mendapatkan beberapa jahitan, juga luka lainnya yang tergolong ringan. Operasi berjalan selama tiga jam dan Ibra sekarang berada dalam ruang pemulihan. Sebelum kemudian akan dibawa ke ruang perawatan jika keadaannya mulai membaik. Wajahnya masih lembab, oleh air mata yang rasanya tak berhenti mengalir. Luciano benar-benar keterlaluan. Semudah itu Luciano bermain-main dengan nyawa seseorang. Dan betapa tololnya Anne masih mencoba bermain-main dengan pria itu. Ia benar-benar sudah putus asa. Dan hajar habis-habisan untuk menyerah pada Luciano. Dengan cara yang paling keji dan pengecut. "Anne?" Suara lembut memanggil dari arah samping Anne. "Apa yang kau lakukan di sini?" "Eshan?" Bibir Anne bergetar hebat. Menemukan pria tinggi dengan jas putih dan stetoskop yang masih mengalung di leher. Pria itu terheran, menatap
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more

7b. Pendarahan 2

"Apa kau sudah tahu, Luciano?" sembur Reene begitu panggilannya tersambung. Ia tak berhenti mondar-mandir di tengah ruang tidur yang luas. Berada di salah satu ruangan di lantai satu. Kamar tidur pribadinya setiap kali bermalam di rumah ini. "Ada apa, Reene? Kau mengganggu waktuku untuk pertanyaan sialan itu?" "Anne hamil. Apa kau sudah tahu?" Luciano mendesah rendah. "Kau sudah tahu." "Apa maksudnya ini, Luciano?" Luciano terkekeh pelan. "Pertanyaan macam apa itu, Reene. Istriku hamil, tentu saja aku tahu." "Kalian baru menikah dua hari dan dia sudah hamil dua bulan. Bagaimana mungkin?" Luciano kemudian hanya menghela napasnya panjang. Terdengar jengah akan rentetan pertanyaan Reene yang membosankan. "Well, itu urusanku dan Anne, Reene. Kau tak suka tentang kabar ini?" "Lalu bagaimana denganku?" "Kau? Kenapa denganmu?" "Bagaimana dengan rencana pernikahan kita?" "Ah, itu. Kita akan membahasnya setelah aku pulang. Aku memiliki pekerjaan yang lebih serius." "Apa kau berpiki
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more

8a. Hukuman

Anak dalam kandungannya tak terselamatkan, dan bahkan Anne hampir kehilangan nyawa karena pendarahan yang hebat. Jika tidak segera dibawa ke rumah sakit, nyawa wanita itu pasti sudah melayang. Beruntung ada pelayan yang datang dan menemukan wanita itu dalam keadaan sekarat. Anne pingsan selama beberapa jam, dan saat terbangun hari sudah sore. Kepalanya masih pusing dan rasa tak nyaman bersarang di perutnya. Tidak ada siapa pun di ruang perawatannya. Tetapi ia yakin ada dua pengawal Luciano yang berjaga di samping kanan dan kiri pintu. Telapak tangan Anne yang dipasang jarum infus bergerak menyentuh perutnya. Ia tak sudi mengandung anak Luciano, tetapi rasa kehilangan yang teramat sangat tetap saja tak bisa ia tahan. Seakan jantungnya dibetot dan ditarik keluar. Air mata menggenang di ujung kelopak matanya ketika suara langkah kaki yang kuat dan tergesa semakin mendekat. Anne baru saja memikirkan Luciano, dan dalam sekejap pintu dibanting terbuka lalu wajah murka pria itu muncul dan
last updateLast Updated : 2023-04-01
Read more

8b. Hukuman

Anne sudah mengembalikan ketenangannya dari ketakutan dan emosinya yang campur aduk karena kegugurannya. Ia mencoba menekan rasa pusing yang masih tersisa saat bangun terduduk. Mengambil gelas air putih di nalas dan meneguknya hingga setengah. Pintu ruangannya bergeser terbuka ketika ia meletakkan gelas di nakas, dan melihat Reene melangkah masuk. Senyum wanita itu tak bisa disembunyikan di raut wajahnya. Atau memang wanita itu tak bersusah payah menutupi kebahagiaan atas kehilangannya. "Aku tahu kau yang melakukannya," desis Anne tajam begitu Reene berhenti tepat di samping ranjang pasiennya. Senyum Reene mengembang, kedua tangan bersilang dada dengan sikap angkuh yang begitu kental. "Aku hanya memberimu apa yang kau inginkan. Tidak sulit untuk mengucapkan terima kasih, Anne. Hanya perlu mengatakannya saja," ucapnya dengan ringan dan penuh ketenangan. Ya, memang ialah yang mengganti vitamin kehamilan Anne dengan obat penggugur kandungan. Kandungan Anne masih sangat muda dan renta
last updateLast Updated : 2023-04-01
Read more
PREV
123456
...
17
DMCA.com Protection Status