All Chapters of Gadis Kecil Kesayangan Sang Presdir: Chapter 31 - Chapter 40

161 Chapters

23a. Kesempatan Dalam Kesempitan

"Kau benar-benar keterlaluan, Luciano," sembur Anne begitu mendapati pria itu yang berdiri di pintu masuk rumah sakit. Seolah pria itu tahu dirinya akan datang dan menunggu di sana. Dengan senyum di wajah yang terlihat datar."Aku sudah menawarkan diri untuk mengantarmu, kan?" Balasan Luciano tanpa sesal dan rasa bersalah sedikit pun ketika Anne sudah berada di depan pria itu."Kau tidak mengatakan kalau papaku dirawat di rumah sakit," sembur Anne, sambil mendaratkan pukulan di dada Luciano. Hanya satu pukulan, usaha keduanya ditangkap oleh pria itu di pergelangan tangan."Maka belajarlah untuk menghormati diriku sebagai suamimu, Anne. Agar aku bisa melakukan tugasku dengan baik sebagai seorang suami."Anne terdiam, menatap keseriusan di wajah Luciano yang tak main-main. "Aku benar-benar membencimu, Luciano.""Bencilah aku sampai kau lelah. Kau tahu itu tak akan merubah apa pun di antara kita. Kau akan tetap menjadi milikku. Tidak akan berubah sedikit pun." Ketegasan dalam suara Lucia
last updateLast Updated : 2023-04-10
Read more

23b. Kesempatan Dalam Kesempitan

Esther memutar tubuhnya, mengalihkan pandangan dari punggung Luciano dan Anne yang menghilang di ujung lorong pendek, kepada Eshan yang berjalan mendekat dengan ponsel miliknya yang berada di tangan pria itu."Kau meninggalkan ponselmu.""Ah." Esther seketika teringat meninggalkan ponsel tersebut di ruang rawat ibu Eshan. "Terima kasih," ucapnya dengan senyum lebar.Eshan memberikan ponsel tersebut, dengan kedua alis yang saling bertaut. "Kau masih di sini?"Esther menganggukkan kepala sambil memasukkan ponsel tersebut ke dalam tasnya. "Aku bertemu dengan tuan Enzio dan istrinya. Sepertinya ..." Esther berhenti. Menyadari dirinya sudah bicara terlalu berlebihan. "Maaf. A-aku tak ...""Mereka di sini?"Esther tak langsung mengangguk. "Kalau begitu aku pergi dulu. Kembalilah, mamamu sendirian."Eshan sendiri tak sungguh-sungguh mendengarkan. Pandangannya melewati pundak Esther, tempat pandangan wanita itu mengarah sebelum ia menegur.Pintu lift terbuka dan Esther bergegas masuk ke dalam
last updateLast Updated : 2023-04-10
Read more

24a. Tanda Lahir

Jantung Anne serasa digenggam dengan keras, menghentikan napasnya, merasakan tatapan menelisik Luciano yang duduk di sampingnya. Dan ia sangat yakin, pria itu pun menajamkan pendengarannya.“Ya, Ibra. Ada apa?” Suara Anne berhasil keluar dengan tanpa getaran sedikit pun.“Aku mengkhawatirkanmu. Itulah sebabnya aku menggunakan ponsel Ibra untuk menghubungimu. Aku tahu Luciano selalu bersamamu.”“Hmm, ya. Terima kasih sudah mengkhawatirkanku.” Anne tak bisa menahan sudut matanya untuk tidak mengamati reaksi Luciano. Yang tampaknya sengaja menyibukkan diri dengan mac pria itu sendiri. Anne juga melihat dengan jelas Luciano membaca beberapa email. Berharap pria itu sangat serius dan tak cukup peduli dengan percakapannya dengan Eshan.“Apa kau baik-baik saja?”“Ya.”“Aku baru saja mengetahuinya. Kalau papamu dirawat di rumah sakit, dan … aku mendapatkan hal yang cukup mengejutkan. Aku benar-benar minta maaf tidak tahu lebih cepat dan tak bisa berada di dekatmu.”“Tidak apa-apa.” Suara Anne
last updateLast Updated : 2023-04-11
Read more

24b. Tanda Lahir

Wanita pucat itu menoleh ke arah pengawal Luciano, yang segera ditangkap oleh Anne.“Jika kau tidak mau menjelaskan padaku, sebaiknya kau tak ikut campur …” Pandangan Anne turun ke arah tag name yang terpasang di ujung kerah kemeja putih pengawal itu. Yang hanya bertuliskan inisialnya saja. Ya, semua pengawal Luciano memiliki hal semacam itu. “JG” Anne menekan panggilannya dengan mata mendelik dalam. “Aku adalah nyonya di rumah ini. Aku berhak memerintah kalian anak buah Luciano.”JG terdiam.Anne kembali pada wanita pucat tersebut. “Lanjutkan. Siapa saja? Berapa wanita yang ada di rumah ini?”Wanita pucat itu tampak mempertimbangkan apakah ia harus menjawab pertanyaan Anne.“Aku istri Luciano.” Beruntung Luciano tidak ada di rumah ini sehingga ia bisa meminjam sedikit kekuasan atas posisi itu pada anak buah Luciano. “Aku memerintahmu untuk memberitahuku apa yang kuinginkan.”“Tuan Enziolah yang telah menolong kami bertiga. Bahkan menyembunyikan kami di sini demi keamanan kami.”Anne
last updateLast Updated : 2023-04-11
Read more

25. Datang Lagi

Luciano menarik dirinya mundur, menjauh dari tangan Esther yang menyentuh pundaknya. Wajahnya setenang air danau meski sesuatu di dadanya terasa membeku akan kalimat Esther. Menyadari ingatan wanita itu yang tak sepenuhnya lenyap. Dan ia yakin ini tidak akan berhenti sampai di sini. Perlahan, suatu saat. Ingata wanita itu akan kembali sepenuhnya dan ia tak pernah siap untuk kembali ke masa lalu mereka.Sekilas kecewa melintasi kedua mata Esther akan penolakan yang terlihat jelas di wajah Luciano. Ia tahu pernikahan Anne dan Luciano terjadi karena sebuah perjodohan. Dan ia bisa melihat ketidakbahagiaan di kedalamna mata Anne, pun dengan semua perhatian dan kemesraan yang selalu diberikan oleh Lucino pada wanita itu. Yang entah bagaimana membuat sesuatu menggeliat di kedalaman hatinya. Sesuatu yang sangat ia sadari tidak seharusnya ia rasakan. Sesuatu bernama cemburu.Sedikit di sudut hatinya yang paling dalam, meski ia tahu perasaan itu salah dan tidak boleh dirasakannya. Esther tak bis
last updateLast Updated : 2023-04-12
Read more

26a. Anne Tahu

“Apa kau mengenalnya?” Anne menatap penuh keheranan akan reaksi yang ditunjukkan oleh Reene. Wanita itu sama terkejutnya dengan dirinya. Bukankah Reene tidak ada saat mama Eshan memperkenalkan Esther sebagai tunangan Eshan?Reene segera menguiasai ekspresinya, menggeleng pelan dan menjawab, “Aku ingin bertanya padamu, siapa dia?”Masih dengan tatapan keheranannya, Anne menjawab, “Dia … ehm, bisa dibilang kenalan? Atau temanku?”“Kenalan? Teman?” Salah satu alis Reene terangkat. “Lalu kenapa dia mencari Luciano?”Itu adalah pertanyaan yang sama yang ingin Anne tanyakan.Reene mengerjap, masih dengan tanya besar yang menggantung di atas kepalanya. Wanita itu berkata, “Aku akan memanggil Luciano. Kau bisa menyambutnya masuk sebagai nyonya rumah, kan?”Anne tak mengatakan apa pun.“Dari namanya, sepertinya dia seorang wanita. Kau yakin wanita itu tidak akan mencuri Luciano darimu? Kau tahu, sangat mudah jatuh cinta pada Luciano. Dan kebanyakan dari kami, tidak peduli dengan apa yang akan
last updateLast Updated : 2023-04-12
Read more

26b. Anne Tahu

Semua sikap Esther hanya mengingatkan dirinya bahwa wanita itu tak pernah berubah. Tak akan berhenti sebelum mendapatkan jawabannya. “Kalau begitu Anda bisa melakukan apa pun yang Anda inginkan. Hanya saja, Anda perlu tahu batasanya. Pertama, kita mulai dengan cara Anda bersikap pada saya dan istri saya. Anne adalah istri saya, sudah seharusnya Anda memanggilnya dengan nyonya Enzio. Sepertinya Anda tidak terlalu akrab untuk memanggilnya hanya dengan namanya.”Ekspresi di wajah Esther membeku. Tak bisa menahan kekecewaan melintasi wajahnya.“Saya adalah pemilik rumah sakit tempat calon tunangan Anda bekerja. Bukankah seharusnya Anda memiliki sopan santun yang perlu dijaga.”Kali ini wajah Esther memias. “Baiklah, Tuan Enzio. Saya akan mencoba menghormati hubungan ini dengan sangat baik.”“Kuharap Anda tak perlu pemahaman yang lebih keras lagi. Sebaiknya Anda sedikit berbasa-basi dengan istri saya demi menenangkan pikirannya tentang kita berdua yang memang tidak ada apa-apanya.” Luciano
last updateLast Updated : 2023-04-12
Read more

27a. Menggali Ingatan

"Tahu apa kau, Anne?" Suara Luciano keluar dengan datar dan penuh ketenangan yang terkendali. Akan kata tahu Anne yang entah mengarah ke mana.Anne mengumpulkan keberaniannya, menatap wajah Luciano yang memias. "Sapu tangan itu. Aku tak sebodoh itu untuk tidak bisa membaca hubungan kalian berdua."Kerutan muncul di antara kening Luciano. Mencerna kalimat wanita itu dengan perlahan. Bukan karena ia tak memahami kecurigaan Anne, tapi lebih kepada alasan Anne mencurigainya. Tak ada tuduhan dalam suara tersebut. Wanita tak sedang memergoki atau menangkap basahnya. Wanita itu mengatakan sebuah pernyataan. Yang tak lebih dari sebuah bualan di telinganya."Kau diam-diam menemuinya di belakangku. Sapu tangan itu tak mungkin jatuh begitu saja Luciano.""Apa yang kau bicarakan, Anne?" Luciano masih berusaha menanggapi pernyataan tersebut dengan hati-hati. Ia tak pernah peduli pada pendapat orang lain tentang hubungannya dengan wanita-wanita mana pun yang mencoba mengemis perhatiannya. Sekedar
last updateLast Updated : 2023-04-13
Read more

27b. Menggali Ingatan

"Katakan," perintah Luciano begitu panggilan tersambung dan pintu lift tertutup secara bersamaan."Saya sudah mendapatkan apa yang Anda inginkan, Tuan.""Ya. Ke mana saja dia pergi?""Hanya rumah, rumah calon mertuanya, dan klinik.""Klinik?""Ya. Klinik konseling dan hipnoterapi. Beliau sedang menjalani pengobatan. Setiap dua minggu sekali selalu datang dengan rutin sejak pindah ke negara ini."Tubuh Luciano menegang. Hanya ada dua hal yang menunggu saat ingatan Esther kembali. Masalah dan bencana besar."Siapa dokternya?""Dr. Aldric Sentosa."Kening Luciano bertaut. "Gunakan koneksiku untuk membuat pertemuan kami.""Akan saya usahakan.""Secepatnya," tegas Luciano sebelum memutus panggilan. Pintu lift terbuka dan ia melangkah keluar. Menuju ruang kerjanya dan melihat Faraz yang menunggu di depan meja kerjanya. "Ada apa lagi?""Hanya sedikit pekerjaan. Kau terlihat kesal." Faraz diam sejenak. "Dan gugup.""Hmm, sesuatu mengusikku," jawab Luciano sembari membanting pantatnya di kursi
last updateLast Updated : 2023-04-13
Read more

28a. Merindukanku, hah?

Lumatan di bibir dan telapak tangan yang menyelinap di balik pakaian tidur menyentakkan Anne dengan cara yang lembut. Kedua matanya perlahan terbuka dan menemukan kedua mata Luciano yang terpejam. Wajah Luciano membayang di atasnya dan tubuh pria itu setengah menindih tubuhnya.Ia baru saja terlelap, sengaja tidur demi menghindari keinginan Luciano. Tetapi rupanya Luciano tak peduli dan tetap ingin menyentuhnya.Satu lumatan yang lembut tersebut semakin dalam dan intens. Menyadari sang istri yang sudah terbangun, kedua mata Luciano perlahan terbuka. Lumatan berhenti tetapi kedua bibir mereka masih saling menempel. "Kau menungguku?"Anne mendelik kesal dan menggeliatkan tubuhnya. Tetapi tubuhnya semakin tertekan ke dalam ranjang yang empuk. Luciano terkekeh geli dan tangannya bergerak menarik tali di pundaknya dengan gerakan yang perlahan."Wajahmu memerah, kau benar-benar menggemaskan, Anne," bisik Luciano."Selesaikan lebih cepat, Luciano," ucap Anne setengah mendesis sambil membuang
last updateLast Updated : 2023-04-14
Read more
PREV
123456
...
17
DMCA.com Protection Status